Pada suatu hari aku dan cowokku sedang chattingan, dia bernama Arga.
Ay: “p.” Ay: “ay.” Aku: “ada apa ay?” Ay: “eemm, aku mau nanya.” Aku: “mau nanya apa emang?” Ay: “hubungan kita itu udah berapa tahun?” Aku: “masa kamu lupa si.” Ay: “hehe iya aku lupa ay.” Aku: “sekitar 3 tahun yang.” Ay: “ooh oke ayy” Aku: “iya, btw aku off dulu ya” Ay: “ok ay”
Setelah aku off, aku dim diam membajak WA nya, ternyata dia sedang chattingan sama mantannya, lalu aku ss bukti itu untuk dikirim ke cowokku, tak lama kemudian aku mengirim bukti itu ke cowokku, dia sempat menggeles bahwa itu hanya teman biasanya, padahal sebenarnya bukti itu sudah jelas dan sangat kuat. Nama kontaknya saja “Mantan tersayang” dan kita bertengkar hebat, akhirnya aku memutuskan untuk meminta putus, tapi aku tidak mau bilang putus dan arga aku suruh untuk mengakhiri hubungan ini.
AKhirnya aku dan arga sudah putus. Dua bulan kemudian, dia chat aku Arga: “p.” Arga: “mel.” Arga: “Apa kabar?” Aku: “Alhamdulillah baik ga.” Aku: “kalo kamu gimana kabarnya ga?” Arga: “Alhamdulillah aku juga baik.” Arga: “sudah dua bulan ya kita nggak chatan kayak gini.” Aku: “iya.” Arga: “eemm, btw kamu udah punya pengganti aku atau belum?” Aku: “belum, kenapa emang?” Arga: “belum bisa move on atau gimana nii?” Aku: “aku mau fokus sekolah dulu.” Arga: “ooh ok deh” Aku: “kalo kamu udah ada yang baru belum?” Arga: “udah.” Aku: “oohh, kalo boleh tau siapa pacar kamu yang sekarang?” Arga: “mantan aku dulu.” Aku: “sejak kapan pacaran nya?” Arga: “baru satu minggu ini.” Aku: “ooh, btw nama nya siapa?” Arga: “Akila.” Aku: “oohh ok.” Arga: “ini nomer pacar aku, barang kali mau berteman sama dia.” Aku: “ok”
Tak lama kemudin aku pun chat si akila itu, setelah aku chattingan sama akila, akila merasa sadar, bahwa dia, merasa dia itu dulu terlalu berlebihan chattingan dengan arga. Dia sempat berfikir kalo aku dan arga putus itu gara gara dia, dan akila pun meminta maaf kepadaku, dan dia juga bilang kepadaku untuk meminta putus dengan arga tanpa alasan yang jelas, dan aku merasa kalo minta maafnya akila ke aku itu tidak tulus, lalu dia nanya ke arga, “mau pilih akila atau imel,“ kata si akila lalu arga pun menjawab, “ya aku pilh imel la, sebenarnya aku itu masih sayang banget sama imel,” akila pun menjawab “lalu selama ini apakah kamu tidak mencintaiku sedikit pun?” Arga menjawab “Maaf tidak aku, aku itu sebenarnya pacaran sama kamu itu Cuma biar bisa move on dari imel, ternyata aku tidak bisa move on,” Akila menjawab “tega kamu ya,” lalu Arga hanya meminta maaf.
Pada pagi hari aku dapat pesan dari arga, lalu aku membuka pesan itu, ternyata dia mau ngajak balikan sama aku, lalu aku bilang “emangnya kamu sama akila sudah putus?” Arga menjawab “udah kok.” Lalu aku off.
Tak lama kemudian aku dapat pesan lagi dari arga dia menanyakan soal tadi, lalu aku menjawab “aku pikir pikir dulu ya” arga menjawab “jangan lama lama mikirnya,” aku pun tidak membalas pesan dari arga lagi, dan aku masih memikirkan aku mau balikan apa tidak. Tak lama kemudian aku pun menggambil keputusan bahwa aku mau balikan sama arga, tapi aku masih ragu dengan keputusanku ini.
Di pagi hari yang sangat cerah, aku berangkat ke sekolah, sesampainya di sekolah aku terdiam, dan aku bercerita ke temanku untuk memberi saran kepadaku, kemudian temanku sudah mengasi saran kepadaku, dan aku pun berterimakasih kepada temanku karena sudah memberi saran dan membuatku yakin dengan keputusanku tadi, tak lama kemudian bel pulang pun berbunyi, semua murid pun bergegas untuk pulang termasuk aku.
Sesampainya di rumah aku pun dapat pesan dari arga Arga: “P” Aku: “apa ga?” Arga: “aku mau nanya soal kemarin.” Arga: “Apakah kamu udah ngambil keputusan mel?” Aku: “udah.” Arga: “lalu gimana mel” Aku: “eemmm, ya aku mau balikan lagi sama kamu, tapi kamu harus janji kalau tidak akan mengulangi nya lagi” Arga: “iyh iyh aku janji” Aku: “oke” Arga: “berarti kita udah balikan ya” Aku: “ya udah”
Lalu aku off sebentar untuk beli makanan, lalu aku dapat pesan dari cowokku. Dia mengirim pesan kalo besok sore dia mau ngajakin aku nggopi, aku berfikir terlebih dahulu, dan aku pun tidak membalas pesannya, tak lama kemudian aku pun membalas pesan itu.
Keesekan harinya, pada sore hari aku pun dijemput oleh cowokku, tak lupa aku izin dulu ke orangtuaku. Kita bicara banyak, lalu kita berbelok ke pom bensin terlebih dahulu, tak lama kemudian kita pun sampai ke tempat kopi yang cowokku suka. dan kebetulan ada teman temannya cowokku juga, dan diapun berbicara banyak, entah apa yang dibicarakannya, sedangkan aku hanya memainkan hp dan bersender. Lalu aku dipanggil cowokku untuk bergabung di situ. dan aku pun memesan es teh untuk diriku sendiri, dan setelah aku memesan es teh, lalu aku melihat ke belakang, dan ternyata aku melihat ada mantannya cowokku yang bernama akila. dan akupun terkejut ketika tau kalo aku melihat ada mantannya cowokku di situ, lalu aku mengembalikan gelas dan aku berbicara kepada akila, “Kamu jangan merebut cowokku lagi, dan ingat arga itu cintanya sama aku aja. dan jangan berharap lagi untuk balikan sama arga, karena aku sama arga udah balikan.”
Tak lama kemudian aku dan cowokku pun pulang, karena hari sudah menjelang magrib. Sesampainya di rumahku cowokku berkata kepadaku bahwa kalo habis ini jangan pergi pergi lagi. lalu aku menjawab “ok ay”. dan jam 10.00 aku di vc oleh cowokku, dia berkata romantis dan dia mengakatan selamat malam kepadaku. Lalu aku juga mengatakan itu kepada cowokku.
TAMAT.
Cerpen Karangan: Imel Sugesti W