Kiri itu gadis yang selalu ditimpangkan, berberat sebelah dan tak pernah lebih unggul dari dia, Kanan, laki-laki yang penuh pesona dan benar benar idaman. Mereka bilang sih begitu, dan Kiri juga setuju. Kalau Kanan memang terlalu sempurna untuk dia yang timpang.
Layaknya kalimat padu, Kiri adalah kalimat rumpang yang butuh validasi dari mereka, padahal nyatanya dia tak layak. Namun apa daya, ekspektasi Kiri itu ketinggian, kata generasi Z sih lebay.
Jadi awalnya Kiri terima saja disamaratakan dengan manusia di tingkat paling biasa dan pasaran di bumi ini. Tapi mendengar Kanan yang mengejek dan menyindirnya, dia jadi merasa tidak cukup. Makanya demi menampik ejekan Kanan, Kiri jadi berambisi untuk berjajar berjalan dengan Kanan dan reputasinya.
Sampai kini rasanya masih belum cukup dengan dapat nilai UNS tertinggi ketiga di kelas mereka. Jadi lagi lagi, Karena rasanya masih belum puas, dia ternyata tak pernah bisa bersisian dengan Kanan. Tapi kenyataannya lagi, dia beda sekolah dengan Kanan, meski masih satu wilayah, Miris kan?
Dan aku hampir lupa satu hal, Kiri itu naksir berat dengan Kanan. Jadi demi memuluskan tiap kesempatan dia berusaha untuk mendapatkan Kanan, menunggunya, di halte bus, menitipkan salam untuk teman dekat Kanan, dan menanti nanti tiap update status terbaru untuk berlomba menanggapinya. Hingga ternyata kesempatan itu datang, saat Kanan akhirnya tak menganggapnya angin lalu saja.
Kala itu Desember, meski diguyur hujan dan selimut keabuan Langit, rasanya itu bukan halangan untuk merasa senang dan tergelitik oleh asmara yang kini dijalin keduanya.
Kiri senang sekali, demi mempertahankan hubungan yang ia dambakan ini, dia jatuhkan pilihan untuk mengikuti Les private di tempat yang sama dengan Kanan, meskipun harga selangit menjadi tumbalnya.
Tiap hari berlalu, semua masih berjalan dengan lancar, hingga tidak terasa, hubungan mereka sudah berlanjut hampir satu tahun.
Kesibukan kesibukan menggulir tiap kesempatan yang ada, Kanan yang sibuk Olimpiade dan ikut OSIS, atau Kiri yang sibuk merasa rendah dan tidak percaya diri, siapa dari mereka yang patut dipersalahkan?
Karena lagi lagi, Cinta memang butuh waktu, bukan hanya untuk jatuh dan melupakan. Tapi untuk mempertahankannya, kita butuh waktu yang digulir bersama, itu paling penting kan?.
Cerpen Karangan: Ini Aku Iri Manusia baik hati, yang suka menabung di warung makanan dan jajanan basah.