Zahira kembaran Zahra dipaksa minum-minuman beralkohol oleh om-om yang tengah asyik berpesta bersama teman-temannya di bar tempat kerja Zahira.
Zahira bekerja sebagai pelayan bar tanpa sepengetahuan Zahra, Zahira mabuk berat sampai tidak sadarkan diri, sampai-sampai kancing baju Zahira lepas. Semua orang yang ada di sana sudah pergi dan Zahira memanggil-manggil nama mantannya.
“Tio.. Tio.. kau brengsek” sambil melambaikan tangannya. Salah satu teman om-om itu melihat Zahira yang sedang kewalahan berjalan. “Sini aku bantu” ucap cowok itu. “Gak butuh Tio, aku gak butuh bantuanmu” ucap Zahira sambil memukul-mukul dada cowok itu yang dikira Tio. “Terserah kamu yang penting aku bukan Tio, dasar cewek aneh” gumamnya.
Cowok itu menggendong Zahira dan terpaksa membawa Zahira ke apartemennya karena tidak tau alamat rumah Zahira.
“Kamu tidur di sini” membaringkan tubuh Zahira ke ranjang tempat tidurnya dan cowok itu membaringkan tubuhnya di sofa tak lama kemudian Zahira berdiri dan tidak sengaja memuntahkan cairan lengket ke lantai kamar cowok itu. “Aduh jorok banget ya kamu” kata cowok itu kepada Zahira.
Cowok itu bernama Rayyan, Rayyan seorang CEO tampan yang karyawan cewek pada tertarik dengannya, Rayyan baik dan tidak sombong.
Rayyan membersihkan lantainya dan melihat Zahira yang tidur pulas.
Keesokan paginya Zahira bangun dan mengucek matanya. “Aku ada di mana?, Kok seperti apartemen” Zahira bangun dan melihat-lihat sekeliling tempat itu dan Rayyan berdiri di ambang pintu kamarnya.
“Melihat apa?, Kaget ya bisa ada di tempat ini?” Tanyanya sambil melipat tangannya. “Siapa kamu? Dan apa yang sedang terjadi semalam? Kenapa aku sampai ada di sini?” Banyak pertanyaan yang diucapkan Zahira kepada Rayyan. “Aku pemilik apartemen ini dan aku yang semalam berpesta di bar dengan teman-temanku, apa kau lupa? Bukannya semalam kau layani aku dan temanku di bar” Rayyan tersenyum sinis kearah Zahira. “Apa?” Zahira kaget sambil menepuk jidatnya.
Rayyan masuk kamar itu dan menyuruh Zahira mandi. “Sana mandi dan pulanglah, keluargamu pasti menunggumu di rumahnya, aku mau ke kantor oiya kalau mau keluar pintunya jangan lupa di kunci” Rayyan keluar dari kamar itu dan Zahira melihat sampai Rayyan masuk lift.
“Cowok itu gak ngapa-ngapain aku kan?, Tapi kelihatannya baik, sopan” Zahira mandi dan siap-siap untuk pulang.
Tiba-tiba di jalan dalam taksi Zahira ingat kalau Rayyan yang bawa ia ke apartemen dan Zahira juga ingat saat Zahira muntah. “Aduh Ra kamu kok sampai mabuk gitu sih?” Zahira menutup matanya menyesali kelakuannya semalam.
Tiba di rumah Zahra berlari ke arah Zahira “Kamu dari mana Ra kok baru pulang?” Tanya Zahra. “Iya kantorku lembur Zah” Zahira terpaksa harus bohong karena Zahira tidak bekerja di kantor. “Besok jangan sampai gitu lagi ya Ra, kasian bapak semalam cari kamu sampai gak tidur nungguin kamu di teras”. “Iya aku janji gak akan seperti itu lagi” Zahira tersenyum dan masuk ke kamarnya.
“Maafkan aku Zahra, aku gak kerja di kantor” Zahira melihat foto ibunya dan Zahira mengganti pakaiannya karena bajunya bau alkohol.
Keesokan harinya Zahra minta ikut ke kantor tempat kerja Zahira, Zahira kebingungan mau bilang di mana kantor Zahira ke pada Zahra. “Gak usah Zah, kamu gak boleh masuk karena cuma aku yang kerja di sana, lebih baik kamu di rumah aja ya” Zahira menyuruh Zahra di rumah aja. “Kata bapak gak apa kok aku ikut kamu meskipun nunggu di luar sampai kamu pulang” Zahra maksa ikut Zahira Zahira membawa Zahra ke kantor Rayyan dan Zahira tidak tau kalau itu kantor Rayyan.
“Kamu kerja di sini?” Zahra sangat bahagia kalau Zahira bisa kerja di tempat yang megah dan luas bagus lagi. “Aku masuk dulu ya Zah, kamu pulang aja biar gak diusir sama satpam” kata Zahira menyuruh pulang Zahra karena Zahira harus ke bar tempat kerjanya. “Iya aku akan pulang kalau kamu dah masuk kedalam” Zahra tersenyum manis pada Zahira kembarannya.
Zahira dan Zahra berbeda sifat, Zahira gadis mandiri dan agak tomboy sedangkan Zahra gadis lemah yang sering sakit-sakitan dan sangat feminin, keduanya sama-sama cantik semua tidak bisa membedakan keduanya karena sangat mirip.
Zahira masuk ke dalam kantor dan Zahra ada di luar kantor, Zahra membalikkan badannya tiba-tiba Rayyan datang mengendarai mobil sport mewahnya dan mengklakson ke arah Zahra.
“Minggir woy jangan di jalan” Rayyan membuka kaca mobilnya dan melihat Zahra. “Loh itu kan cewek yang kemarin, ngapain dia disini?” Rayyan turun dari mobilnya dan menghampiri Zahra.
“Kau ngapain di sini?” Rayyan bertanya kepada Zahra yang di kira Zahira cewek mabuk yang di bawa ke apartemennya, Zahra kaget dan tidak menjawab pertanyaan Rayyan, Zahra malah menatap wajah tampan Rayyan, Rayyan melambaikan tangannya di depan wajah Zahra.
“Maaf mas saya Zahra, saya di sini mengantar saudara saya kerja” Zahra tersenyum manis pada Rayyan.
Rayyan bingung karena cewek yang kemarin tidak seramah cewek yang saat ini ia temui. “Oh namanya Zahra, kok tampilannya beda ya yang kemarin bukannya tomboy dan galak ya kok sekarang pakai rok dan sangat halus” Rayyan menatap Zahra dari bawah sampai atas.
*Jatuh cinta pada pandangan pertama itu adalah anugerah terindah yang kupunya. meski yang merasakan itu hanya aku tanpa pernah diketahui olehmu. tak apa akan kuberjuang sendiri sampai nanti akhirnya kamu tau bahwa aku mencintaimu*
Pengagum rahasia_
Cerpen Karangan: Sarifah31 Blog / Facebook: Penulis Receh Sarifah Aini lahir di Kota Bondowoso, 31 Agustus 1997. Saat ini sedang sibuk di dunia real atau nyata yang menjadi seorang ibu rumah tangga. Selain itu sibuk di dunia kepenulisan demi Cita-citanya.