" Maaf hubungan kita harus berakhir sampai disini," ucap seorang cowok yang memakai jas putih sesuai dengan profesinya sebagai seorang dokter.
" Apa maksudmu dev ?"tanya sang wanita yang berada di depan Devan .
Dia bernama Riska , seorang gadis yang berprofesi sebagai seorang perawat . Mereka sudah berhubungan selama enam bulan . Karena seringnya berinteraksi membuat mereka memiliki benih-benih cinta .
Hubungan mereka cukup intim . Mereka juga sering melakukan hubungan layaknya suami istri . Hanya saja tiba-tiba masa lalu Devan datang . Dia yang masih memiliki perasaan dengan sang mantan memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih. Baginya dia memulai dengan baik dan harus memutuskan dengan baik pula .
" Maaf ...tetapi hubungan ini memang tidak bisa kita lanjutkan kembali ."
" Katakan padaku apa alasannya? Apakah aku punya salah ?"
" Tidak ...aku lah yang bersalah disini. Aku ....aku." Devan masih bingung untuk mengatakan yang sebenarnya, hingga sebuah suara mengalihkan perhatian mereka.
" Sayang ...apa yang kamu lakukan disini ? Bukankah ini masih jam kerjamu ?"tanya gadis itu beruntun.
Mendengar ucapan sayang dari seorang wanita pada kekasihnya membuat Riska tersenyum getir .Dia berdiri dari duduknya membuat Devan gusar . Tetapi dia terkejut dengan tindakan Riska yang diluar prediksinya.
" Maaf dokter ...saya harus kembali terlebih dahulu ke rumah sakit . Terimakasih atas waktunya," ucap Riska dengan menunduk . Kemudian menatap gadis yang berdiri di samping mereka.
" Maaf mbak ...tadi saya ada urusan dengan dokter karena ingin minta izin untuk cuti ," ucap Rizka dengan sopan .
" Oh ...tidak masalah."
" Kalau begitu saya permisi!"
Rizka langsung pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari keduanya. Devan masih mematung melihat kepergian Rizka .
Sejak saat itu Devan tidak lagi bertemu dengan Rizka . Dia juga mengetahui kalau Rizka sudah resign dari rumah sakit yang sama dengannya. Ada rasa kehilangan yang coba ia tepis .
Ternyata hubungan Devan dan kekasih tidak berjalan mulus . Tidak sampai dua bulan hubungan keduanya kandas. Dia tidak menyangka sang kekasih berkhianat darinya. Dia merasa menyesal telah mengkhianati cinta Riska. Tapi nasi sudah menjadi bubur .
Rizka pindah ke kota lain . Dia memang sudah tidak memiliki keluarga. Sejak kecil Riska sudah tinggal di panti asuhan. Untung Rizka mempunyai kecerdasan diatas rata-rata sehingga dia bisa menyelesaikan pendidikannya hingga sarjana dan menjadi seorang perawat.
Sebenarnya Rizka tak perlu pindah hanya karena putus cinta . Tetapi ternyata ada janin yang tumbuh di rahimnya mau tidak mau dia harus resign dan pindah keluar kota . Dia tidak ingin Devan mengetahui kehamilannya.
Kehamilan di luar nikah membuatnya cukup sulit . Selain acap kali mendapatkan hinaan,dia juga tidak bisa merasakan kehamilan dengan semestinya.
Meskipun begitu dia tidak berniat untuk menggugurkannya. Dia tidak ingin melakukan kesalahan yang lain lagi . Karena keberadaan janin ini juga akibat kesalahannya yang berhubungan di luar pernikahan.
Setelah sembilan bulan lebih akhirnya Rizka melahirkan seorang bayi yang sangat cantik . Wajahnya sangat mirip dengan Devan .
Rizka mengasuh bayinya dengan penuh cinta . Meskipun dengan hidup yang sederhana.
Bayi yang dulu masih mungil sekarang tumbuh menjadi balita yang cantik dan menggemaskan. Sekarang Rizka membuka jasa laundry. Karena dia tidak ingin bekerja jauh dari putrinya. Usaha yang dulunya kecil sekarang sudah merambah naik . Bahkan sudah memiliki anak buah .
Rizka menjalin hubungan dengan seorang pelanggan. Seorang pria yang sudah dewasa yang berusia empat puluh tiga tahun . Jarak mereka dua belas tahun , karena umur Rizka tiga puluh satu tahun . Tetapi pria masih nampak tampan dan gagah . Namanya Brian seorang pengusaha kerupuk.
" Halo sweety," sapa Brian yang baru saja masuk kedalam rumahnya.
" Kok nggak salam dulu sih ," ucap Riska sambil meletakkan ponselnya di atas meja.
" Lah ... Kan tadi aku sudah salam. sweety sih sibuk sama ponsel mulu, sampai tidak mendengar salam aku ," protes Brian dengan bibir mengerucut sangat tidak cocok dengan usianya.
" Om papa datang !" Pekik seorang bocah yang datang dari kamarnya. Sebenarnya tadi dia sedang tidur , untuk itulah Rizka bermain ponsel.
Rizka segera menghampiri sang putri untuk ia gendong , tetapi kalah cepat dengan Brian . Dia sudah lebih dulu membawa gadis kecil itu dalam gendongannya.
" Putri om papa baru bangun ya ?"
" Iya," jawab bocah itu sambil bersandar pada dada bidang Brian .
" Apa masih ngantuk sayang ?"tanya Brian dengan lembut .
" Tidak ... Debi cuma kangen sama om papa , sudah lama om papa tidak kesini ," adu bocah cilik itu dengan cemberut .
" Maaf sayang ...om papa masih banyak pekerjaan," jawab Brian dengan penuh kasih . Dia mendudukkan dirinya disamping Rizka dengan Debi yang ada di gendongannya.
" Apa sekarang sudah tidak sibuk ?"tanya Debi sambil menatap pria yang sedang menggendongnya.
" Sekarang om papa sudah tidak sibuk , jadi apa yang ingin putri om papa lakukan?"
" Debi pengen jalan-jalan," jawab Debi polos .
" Terus apa lagi?"
" Pengen beli es krim banyak-banyak."
" Terus ?"
" Terus-terus yang tadi aja belum dituruti sudah terus-terus," ucap Rizka membuat kedua orang yang sedang berbincang itu menatap Rizka.
" Kalau begitu tolong dong mandikan Debi . Dan jangan lupa sweety juga ikut bersiap . Kita akan jalan-jalan," ucap Brian dengan serius . Membuat Debi bersorak senang . Dia segera pindah ke gendongan Rizka dan meminta dimandikan.
Rizka hanya bisa pasrah menuruti keinginan kedua orang tersayang nya. Dengan cepat Rizka membawa sang putri kekamarnya meninggalkan Brian sendirian di sofa .
Tak lama kemudian Rizka dan Debi menghampiri Brian dengan penampilan yang berbeda. Mereka sudah siap untuk berjalan-jalan.
Brian mengajak Rizka dan Debi ke taman bermain yang terkenal di daerah itu . Mereka memainkan hampir seluruhnya. Setelah itu mereka mencari tempat makan yang menyediakan es krim buat Debi . Akhirnya hari ini mereka bersenang-senang sampai puas .
Hubungan Brian dan Rizka berlanjut ke jenjang yang lebih serius. Keluarga Brian juga sudah meminangnya. Mereka menerima Rizka dan Debi dengan baik . Apalagi ibu Brian . Dia tidak menyangka akhirnya sang putra mau menikah juga .
Pernikahan pun tiba . Resepsi mereka di gelar dihotel . Banyak tamu yang di undang oleh pihak Brian . Maklum seorang pengusaha.
Tiba-tiba seorang pemuda yang berasal dari masa lalu datang . Dia mengucapkan selamat dengan mata yang berkaca-kaca. Apalagi melihat wajah Debi yang hampir serupa dengannya.
Tangisannya pecah .
Kenapa rasanya seperti ini ?
Kenapa harus dengan sepupunya?
Apa tidak kesempatan untuknya ?
Sayang semuanya sudah terlambat. Wanita itu sudah menjadi istri sepupunya.
Seorang gadis cantik yang seharusnya memanggi ayah malah memanggilnya om .
Apa kesalahannya memang tidak bisa dimaafkan ?