Bruk !
Setumpuk buku pelajaran yang di genggam oleh Mitri ,cowok bertubuh tinggi kurus dan memakai kacamata itu berjatuhan semuanya.Dengan tidak peduli ,Anggola membiarkan saja.Berjalan dengan santai menghampiri kedua orang temannya,Saras dan Zura.Hanya Tifa yang melihat kejadian itu ,bersimpati menolong Mitri.
"Kasihan sekali nasib kau Mit.Yang sabar ya !" sahut Tifa dengan menghibur cowok itu.Walau terlihat dari wajahnya terlihat sedikit ada grogi.
"Tidak usah repot-repot Tifa.Aku bisa sendiri kok".
Kelihatan sekali Mitri menolak dengan halus,sehalus wajah orangnya.Walaupun dia punya sedikit bekas jerawat .Tapi itu tidak membuat Mitri jelek ,tetap cakep dan tampan .Di mata Tifa ,Mitri adalah cowok baik .Walaupun sering di katai Anggola sebagai cowok cupu .Dan bukan tipe cowok idaman di mata nya.
Dengan sedikit bergeming,Anggola mulai menangkap apa yang di akan bilang nantinya .Rupa nya Saras dan Zura sudah siap akan memberi Coment dan like.
"Malas .Mengapa harus ada dalam hidup cewek secantik Anggola Putri Wijaya ,mengenal yang namanya Mitri si cupu ?"
Begitu berteriak-teriak keras Anggola curhat sama mereka.
"Hari ini di dekati cupu .Setau akuy kamu tidak pantas dengan dia ".
Begitu meremehkan sekali Saras bicara logat angkuhnya.
"Cari yang lain,kayak tidak laku aja,"coment Zura .
Mata sembab Anggola membekas sampai ke sekolah .Sesaat kembali dia ingat Jaka ,pacar yang belum lama jadian dengannya.Memutuskan dia dengan satu alasan namun pasti.
"Anggola hari ini kita putus,karena di hati ini sudah ada cewek lain.Kata -kata itu sungguh membuat Anggola sesak .
"Serius?"
"Ya Anggola .Inilah orangnya",ujar Jaka saat itu muncul cewek dengan wajah senyum penuh akting di buat-buat.
"Hey,aku Nisa pacar barunya Jaka.Kamu kan sudah putus dengan Jaka.Jangan di ganggu gugat lagi!"
Dengan songgong cewek itu mengusir kasar Anggola.Tanpa bisa berkata apalagi ,Anggola pun pergi .Dengan hati terluka.
Bapak Rici memberi aplus dan acungan jempol sama puisi baru yang di buat dan di hasil karya dari tangan Tifa sendiri.
"Hebat! bapak bangga sama prestasi dan bakat Tifany Alya Hafiza ini",puji Bapak Rici dengan senyum lebar.Dan seisi kelas ikut bertepuk tangan.
Anggola tersenyum kecut ,dia tidak begitu bangga.Lagian Tifa bukan teman akrabnya lagi semenjak dia memarahi Tifa.Karena Tifa tidak mau mengatai Mitri cowok cupu.
"Dasar cari muka kamu Tifa",kata Anggola bicara dengan muak nya dalam hati.
Senyuman lebar dan penuh rahasia itu,Mitri melihat sebentar ke buku tebal yang sudah di tulisnya itu.Dia berdecak kagum,dengan apa yang baru saja di bikin nya itu.
Saras muncul dan sangat kaget buku Mitri terbuka begitu saja.Dan terlihatlah sederetan tulisan kemesraan .Dan membuat cewek itu sangat penasaran.Bergegas cepat dia ambil phonenya.Lalu memotret tulisan itu .Cepat-cepat dia keluar kelas,tak sabar rasanya memberitahu ke Anggola.Apa yang telah terjadi.
"Ini suatu gosip terhot di kuping dan news yang bagus ",kata Saras bicara sendiri dengan liciknya.
Sedang asyiknya Anggola bercengkrama dengan seorang cowok.Tak lain itu adalah PDKT nya sekarang.
"Sini Anggola ! Ini ada kabar yang hot ,"seru Saras dengan berteriak ,membuat Anggola menjadi heran dan penasaran.
"Sebentar ya Sandy ,ini ada sesuatu yang penting kayaknya deh ",ujar Anggola sama cowok itu.
"Cepat tan dong,jangan lama- lama!" kata Sandy melanjutkan mendengarkan sebuah video dengan aerphone dari sebuah tab yang di genggam di tangannya itu.
Betapa terkejutnya Anggola melihat Mms yang muncul di layar phone yang di kirim Saras barusan.
"Ini nyata ? Aku bukan lagi mimpi kan Ras ?" tanya Anggola tak percaya.
"Beneran ,cek saja sana .Kalau tidak percaya".
Saras terlihat menyuruh dia menyelidiki sendiri.
Langsung saja Anggola menuju ke kelasnya.Dari luar kelas dia samar-samar mendengar Mitri sedang curhat sama Tifa.
"Jadi,selama ini kamu menyukai dan mencintai Anggola Mit ? ,salut aku sama kamu yang mau mati-matian berkorban demi dia ."
Dengan rasa tidak percaya Tifa menatap Mitri seraya tersenyum ikut senang dan sekalipun sedih.
Dari luar Anggola sudah mengupingnya sejak tadi,mungkin untuk memastikan dengan rasa tak percaya dan menghampiri Mitri dan Tifa.
"Begitulah Tifa,aku tidak bisa melupakannya dan sampai kapanpun .Aku ingin memilikinya.Walau aku tak dia tidak pernah mencintaiku."
"Apa ? Kamu itu sudah gila Mitri cupu.Apaan ini ? bikin tulisan cinta sok pamer .Ingat dan camkan di otak mu .Sampai kapan pun aku tak akan mencintaimu.Jangan pernah kamu mengemis cinta kepadaku !"
Anggola sangat marah besar dan mengatai habis cowok itu.Tifa merasa iba.Tapi,dia tidak bisa berbuat apa-apa. dia cuma bisa menghibur Mitri,agar tidak patah hati,di tolak mentah -mentah oleh Anggola .Sebuah jawaban yang tidak di inginkannya dan sama sekali tidak pernah terjadi.
Sebuah kertas dengan tulisan singkat ,terletak di dalam laci meja Anggola .Dan di buka ,langsung saja dia baca.
"Anggola Putri Wijaya,ini mungkin terakhir kali kamu akan membaca tulisan jelek ku .Dan setelah ini kita tidak akan berjumpa lagi.Kemana pun akan kamu cari.,kita takkan bisa di pertemukan lagi.Aku memutuskan pergi ke California untuk berobat.Karena aku menderita penyakit tumor otak yang sudah parah .
Asal kamu tahu Anggola ,waktu kamu marah besar dan mengatai aku ,terakhir kali itu sebenarnya aku ingin pamit sama kamu.Tapi tidak jadi dan membatalkan niat ku .Karena mood kamu lagi tidak baik-baik saja .
Bila kamu telah selesai membaca surat yang kumal ini .Kalau kamu merasa benci dan marah besar sama aku.Tolong di buang saja ataupun di bakar saja.Biar tidak ada bekas dan jejak kotor memasuki hidupmu.Senang mengenal kamu ." ( Aku: DiMitri Kusuma Arya ).
Habis sudah surat itu di baca Anggola.Air matanya jatuh berderai.Teringat semua kesalahan dan dosanya selama ini telah mengatai Mitri habis -habisan .Penyesalan dan rasa ibanya muncul seketika.Ingin dia meminta maaf sama Mitri .Tapi,semuanya sudah terlambat.Ingin rasanya dia menyusul Mitri ke California tapi dia tidak tau alamatnya.Entahlah di mana keberadaan Mitri sekarang.
Dan dia baru tau dan sadar ,ternyata Mitri selama ini menderita penyakit parah sudah stadium akhir .Pantasan cowok itu memiliki fisik dan kekuatan yang lemah .Anggola sering menjuluki dia cowok cupu.
Pesanan makanan itu sudah dari tadi ada di hadapannya,Tapi tak di sentuh Anggola sedikit pun.Pikiran dia masih di landa penyesalan dan sekarang lebih sering melamun dan tidak ceria lagi seperti dulu nya.Mungkin dosa-dosa selama ini yang telah menghukumnya.
"Anggola ,kamu ini mengapa sih ,sering melamun terus? di makanlah pesanannya ! ini kelas mau masuk lagi " ,terus Saras dengan gerah dan kesal bercampur marah.
"Heran deh ,kamu ini sekarang berubah sudah seperti orang yang stress " ,tambah Zura
Ikut menceramahi juga.
Sekarang jadi kelihatan kedua temanya itu sudah malas juga rupanya melihat perubahan sifat Anggola yang berubah total itu.
"Tapi ?"
"Tapi apaan? di suruh makan malah bengong kamu .Apa kamu nggak waras lagi ?" sunggut Saras dengan kasar.
" Apa tadi kata kalian? aku masih waras .Dan kalau kalian berdua tidak mau berteman denganku lagi tidak ada masalah.Kalian pergi jauh-jauh dari hidup ku sekarang.Dan cepat kalian angkat kaki dari aku.Pergi kesana !" bentak Anggola dengan nada emosi yang tidak boleh lagi di remnya.
Kini Anggola tinggal sendiri ,Saras dan Zura bukan teman dia lagi.Semenjak dia mengusir dan memarahi mereka beberapa hari yang lalu.Tifa sebenarnya mengetahui itu semua.Tetapi,dia tidak berani bertanya dan menghampiri mau ikut campur urusan Anggola.Melihat perubahan sikap Anggola,dari hari ke hari tidak menentu .
Tifa diam saja.Saat Anggola sudah duduk di sampingnya .Dengan mata berkaca-kaca Anggola menyapa Tifa.
Awalnya Tifa merasa heran dan bertanya-tanya di dalam hatinya.
"Ada apa gerangan dengan anak ini?"
Setelah membaca surat singkat yang di sodorkan Anggola barusan .Sekarang Tifa jadi mengerti,apa yang di pikirkan Anggola selama ini.Dan penyesalan besar terhadap diri nya sendiri.
"Sabar ya Anggola,semua ini sudah terjadi.Mitri harus bahagia dengan dunianya di sana ",hibur Tifa dengan air mata berderai bersamaan dengan Anggola.
"Terimakasih Tifa,Sekarang aku baru sadar ternyata kamulah teman terbaik ku .Bukan yang lainnya.Apakah kamu mau memaafkan kesalahan ku selama ini ,yang telah menyakiti hatimu?
Tifa menggangguk mau sebagai pertanda sudah memaafkan semua kesalahan nya.
Tifa kali ini bicara jujur yang sebenarnya sudah terjadi ,yang tidak pernah Anggola ketahui.Di saat pihak keluarga Mitri memberitahu nya tentang kabar yang tidak di inginkanya itu terjadi.
"Anggola aku harap kamu yang kuat ya menghadapinya bahwa sebenarnya pesawat yang di tumpangi Mitri menuju ke California mengalami kecelakaan.Dan pesawatnya hilang tanpa jejak."
"Dan Tifa ,aku begitu menyesali semua nya ",
Tanggisan Anggola seakan telah memenuhi seisi ruang kelas itu.
Seolah kabar yang di sampaikan Tifa barusan lebih menyakitkan bagi Anggola .
Apalagi hal yang tidak di inginkan itu harus terjadi dan harus di terimanya dengan kenyataan pahit .
Hal yang paling menyakitkan sekarang bagi Anggola adalah merindukan seorang yang sudah beda alam dengan dirinya.
Sebuah rindu yang tak bisa terbalas lagi.