Mungkin dean tak seberuntung gadis-gadis lainnya yang merasakan kasih sayang seorang mama sampai dewasa.
Sewaktu Dean baru beranjak dewasa Dean sudah ditinggalkan oleh sang mama untuk selama-lamanya.
Kala itu Dean harus berangkat bekerja walaupun keadaan sang mama sudah terlihat tak berdaya, namun mama berusaha terlihat baik-baik saja didepan Dean.
"Ma' sebaiknya Dean tidak berangkat bekerja dulu, karena Dean mengkhawatirkan mama?". Ucap Dean pada sang mama.
"Mama baik-baik saja nak , sudah sana kamu pergi takut telat nanti?", tutur sang mama.
Namun dalam hati Dean sangatlah ragu untuknya bekerja hari itu.
Namun dilihatnya sang mama masih segar,hanya terlihat pucat ,dan tak lupa mama memberikan semangatnya pada Dean.
Dean pun memutuskan untuk berangkat bekerja.
"Ma' kalau ada apa-apa langsung telfon Dean ya ma" ucapnya mengingatkan.
Namun berat rasa hati ini meninggalkan mama yang sedang sakit. Namun Dean tidak juga kehilangan pekerjaannya ,karena baru seminggu Dean diterima berkerja disalah satu perusahaan telekomunikasi, dan Dean memegang sebuah outlet.
Tempatnya bekerja hanya setengah jam bila ditempuh dari rumah dengan kendaraan angkot.
Dean pun sudah sampai ditempat kerjanya.
Awalnya Dean bekerja dengan baik dan lancar, Namun ketika bekerja tiba-tiba perasaan Dean agak sedikit gelisah , karena memikirkan keadaan mama nya.
Padahal saat itu kondisi mama sedang drop. Ketika sedang bekerja Nanar pandangan Dean terus menerus seakan merasakan kondisi mamanya.
Tiba-tiba ada beberapa tetangga Dean dengan sepeda roda dua, datang menjemput Dean ke outlet namun rekan kerja Dean melarang karena jam kerja belum selesai.
Dean pun terheran kenapa banyak sekali orang yang menjemputnya perasaan Dean campur aduk seakan mengisyaratkan bahwa dirinya harus segera pulang.
Namun begitu sulit dirinya meminta ijin pulang , karena di tahan oleh seniornya.
Dean pun tak memperdulikan itu dia pun langsung berinisiatif meminta ijin pada supervisor lewat telfon.
Dan akhirnya Alhamdulillah Dean diberikan ijin pulang oleh atasannya.
Saat Dean bertanya pada salah satu tetangga yang menjemputnya, hanya diberikan senyuman saja oleh mang Abi.
"Mang, kondisi mama baik-baik saja kan?"
Walaupun dihati Dean mungkin telah terjadi sesuatu pada mama namun mereka tidak mau bercerita.
Semakin dekat dengan rumah semakin penasaran dan kalut pikiran Dean.
Setibanya di gang rumah, benar saja sudah banyak orang yang berkumpul. Semakin curiga saja perasaan Dean.
Dan benar saja di rumah sudah banyak para tetangga dan saudara dekat berkumpul di rumah dan suara isak tangis menyelimuti dalam rumah.
Dean pun masuk dan mendapati keadaan mama yang sudah terbujur kaku di semayamkan di ruang tamu dan di kerumuni oleh semua orang.
Hati Dean langsung hancur, seketika badan Dean pun tersungkur didepan jasad sang mama yang sudah terbujur kaku disana.
Dean pun merasakan penyesalan karena dia tak menemani , dan tak ada disamping sang mama ketika ajal menjemputnya.
Dean pun terus menerus menyesali karena ia lebih memilih untuk mempertahankan pekerjaan nya dibandingkan menemani sang mama.
Bagaikan sebuah pilihan yang sulit dipagi tadi, bagaikan 'Simalakama'. Karena dengan pekerjaan itu dia bisa menghasilkan pundi-pundi uang untuk biaya hidupnya dan keluarga dilain hal Dean tak bisa menemani disaat mama nya hembusan nafas terakhirnya.
Tak lama setelah Dean menangisi kepergian sang mama , tubuh Dean pun ambruk tersungkur di samping jasad mama nya.
Setelah Dean tersadar jasad sang mama sudah siap di makamkan .Telah rapih dibungkus oleh kain berwarna putih . Dean pun tak bisa menahan sang mama Dean harus merelakan kepergian sang mama untuk selama-lamanya.
Selamat jalan Mama dirimu bagaikan seorang wanita yang kuat, dan begitu sabar menjalani berbagai macam derita hidup yang begitu pahit.
Dean belum bisa membahagiakan dan belum bisa memberikan sesuatu yang berharga untukmu, namun takdir berkata lain.
Allah lebih sayang padamu, Allah lebih cinta padamu sehingga ia cepat menjemput mu.
Semoga mama diberikan tempat terindah disisi Allah SWT. Maaf kan anakmu ini yang belum bisa berbakti pada mu.
The End.