Mengenal silsilah keturunan jaton( jawa Tondano)
Namaku yayuk utari mayang aku lahir 08/11/2004 di Wonosari umurku sekarang 17 tahun dari kecil aku tidak mempunyai sosok seorang kakek dan nenek Disini aku akan menceritakan tentang kisah sejarah silsilah keturunan Jaton ( Jawa Tondano) yang ada di Gorontalo.
Aku" Ayah aku ingin bertanya sesuatu pada ayah boleh tidak"
Ayah" Bertanya apa nak tentu saja boleh "
Aku" Begini yah apa yang di maksud dengan silsilah keturunan jaton( jawa Tondano)"?
Ayah" Silsilah keturunan jaton ( JawaTondano)itu Kyai Modjo sebagai penasehat serta pengikut Pageran Diponegoro yang di buang oleh Belanda dalam Perang Diponegoro ( Perang Jawa) 1825-1830, yang tertangkap tahun 1828 yang di asingkan oleh penjajah Belanda tahun 1830 di Tondano bersama 62 pengikutnya dan mendirikan desa kampung jawa serta menikah dengan Wewene(wanita) Asli Minahasa yang masih beragama Alifuru.
62 pengikutnya itu laki- laki sebagai Komandan Pasukan sebagian masih pemuda dan sebagian sudah beristri, tapi istri mereka dilarang ikut Hanya Kyai Modjo yang setahun kemudian yaitu tahun 1831 istrinya yang ketiga ( dua istrinya sudah meninggal) istrinya cantik dan kaya menyusul diasingkan di Tondano karena istrinya ini di cap Belanda sangat ,berbahaya karena masih berusaha menghalang kekuatan pemberontakan kepada Belanda.62 pengikut Kyai Modjo pada tahun 1831 menikah dengan wewene ( wanita ) minahasa( sejak tahun 1831,sekrang sudan turunan / generasi ke 6 dan ke 7) tercatat ada kurang lebih sejumalh 50 orang yang menikah dengan penduduk asli Minahasa yang masih bergama Alifuru.
Aku " Yah kenapa mereka di asingkan di Tondano Minahasa Sulawesi Utara yah"?
Ayah " Karena mereka di anggap sangat berbaya oleh Belanda nak dulu Kyai Modjo dan pengikutnya di asingkan di ambon lu di pindah ke Tondano sulawesi Utara"
Aku" Yah lalu berapa pengikut Kyai Modjo yang menikahi wewene ( wanita) asli Minahasa yah"?
Ayah" Yang menikah dengan wewene( wanita) minahasa sekitaran 32 orang karena 30 orang lainnya sudah memiliki istri di Tanah jawa tapi istri mereka di larang ikut oleh Belanda"
Jadi para pengikut Kyai Modjo menikah dengan Tou Minahasa antara lain:
1).Kyai Baderan menikah dengan Fam Walalangi jadi fam" Baderan " itu adalah juga fam walalangi
2).Kyai Dadepan Melangi menikah degan Rachel Tombokan jadi fam "Melangi" itu adalah juga fam Tombokan
3).Kyai Urawan ( Ngurawan) menikah degan fam Wurarah Tumaratas Langowan .Jadi fam " Ngurawan"itu adalah juga fam Wurarah
4).Tumenggung Mayang menikah dengan Ani Tumbelaka Maumbi Tosea .Jadi fam " Tumenggung mayang"itu adalah juga fam Tumbelaka
5) .Kyai Gajali Modjo anak dari Kyai Modjo menikah dengan ingkingan Tombokan yang ayahnya seorang pendiri negeri Tondano di papal uluna.fam Modjo/ kiai Modjo " itu adalah juga fam Tombokan
6).Tumenggung sis pajang menikha dengan wurengan Rumbayan
7).Asnawi Tumenggung Reksonegoro Pulukadang menikah dengan wuring Tumbelaka
8).setio dirdjo( Surtatinoyo) menikah dengan Lendo Kawilarang
9).Mashanafi menikah dengan fam Maukur
10).Wonopati menikah degan Lilon Pakasi Lengkong
11).Haji Ali menikah dengan Nona Tambahani
12).Haji Thayeb menikah dengan Rea Wenas
13).Djahuno menikah dengan Pinagkaaa Nelwan
14).Kosasi menikah dengan fam saraun
15).Maspekeh menikah dengan Pangalila Waruan
16).Masloman menikah dengan Yehia Ratulangi
17). Matram menikah dengan lunsil pingkan sumarauw
18).Kyai mestari menikah dengan fam Malonda
19).Banteng Wareng menikah dengan Rumpo Ruru
20).Mertosono menikah dengan Margareta Lantu
21).Saturuno menikah dengan fam kalengking wewelen
22).Suronoto menikah dengan Durin Kandouw
23).Nurhamidin menikah 3x dengan fam Kilapong, Kandouw dan fam Kawesuan
24).Maskromo menikah dengan Nengsi Worek
25).Sopengi Baderan menikah dengan nona Tumpelap
26).Wonggo menikah dengan fam Makiolor
27).Djoyosuroto menikah dengan fam maukar
28).Kyai HAji Ahmad Rivai menikah 3x dengan fam Sompotan,fam Rumambi dan fam Saraun
29).Ki Gading Semangi menikah dengan watuseker
30).kusen menikah dengan asal papakelan
31).Barak bachari Menikah dengan fam pangalila
32).Sungkono menikah dengan Tina Gerungan".
Aku" yah kenapa hanya para laki - laki yang di asingkan oleh Belanda"?
Ayah" karena para istri mereka di larang ikut pada masa itu nak"
Aku " lalu siapakah nama kakek buyutku yang telah di buang oleh Pasukan Belanda yah"?
Ayah"kakek buyutmu itu bernama Tumenggung Mayang Brojo Yudo seorang pengikut Pangeran Di ponegoro dalam Perang Jawa yang telah menikahi wewene( Wanita) Minahasa yang mempunyai Marga Tumbelaka dan memiliki seorang anak prempuan yang bernama Ade sofya Rivai yang menikah dengan Tentara yang berpangkatkan Letnan , tapi sayangnya dia suku jawa jadi anak- anaknya tidak memiliki Marga lantaran dia seorang tentara jadi anaknya bisa mengambil Marga kakeknya atau ibunya. Ayah memiliki seorang kakak seorang Tentara tapi meraka sudah meninggal dunia sebelum ayah lahir nak."
Aku"apakah ayah sudah pernah melihat sosok seorang kakek yah"?
Ayah" Ayah pada waktu itu belum pernah sama sekali melihat sosok kakekmu di karenakan waktu ayah masih di dalam kandung ayah sudah di tinggalkan oleh kakekmu untuk bertugas di timor leste ,waktu ayah sudah sudah lahir ayah di besarkan di limboto barat Yosonegoro ayah hanya hidup berdua dengan nenekmu karena kedua kakak ayah sudah meninggal dunia saat bertugas ."
Aku" waktu sudah besar ayah ikut siapa "?
Ayah"Ayah ikut paman bertugas di ambon karena dia seorang tentara waktu ayah sudah berumur 20 tahun kembali ke Tondano minahasa sulawesi utara lalu ayah ingin mencari kakekmu yang sama sekali ayah belum tau wajah kakekmu tapi keluarga ayah melarang ayah untuk mencari kakekmu nak."
Ayah" Nyaku mesero pek papaku (aku ingin mencari ayahku yang dari kecil belum pernah aku liat)."
Tua" Kalin nyaku mesero papamu sedangkan kou saat yaki jero ni kandungan sudah peteluknah nah papamu (kenapa engkau mau mencari ayahmu sedangkan kamu saat di dalam kandungan sudah di tinggalkan oleh ayahmu)".
Aku" Ayah kenapa habis hari raya idul fitri kok ada hari raya ketupat yah"?
Ayah" Karena Setelah hari raya idul fitri ada namanya hari raya ketupat pada tahun 1909 adalah dimana pertama kali masyarakat Gorontalo mengenal Tradisi perayaan ketupat.
Ada empat daerah di Gorontalo yang menjadi tujuan migrasi komunitas jaton yaitu kaliyoso,Reksonegoro,Mulyonegoro, dan Yosonegoro .Empat daerah ini seluruhnya berada di wilayah kabupaten Gorontalo.Dimana desa kaliyoso berada di kecamatan Bongomeme,Reksonegoro berada di kecamatan Tibawa ,Mulyonegoro berada di kecamatan pulubala,Yosonegoro berada di kecamatan Limboto Barat ."
Menurut saya warga jaton yang masuk ke empat daerah tersebut adalah keturunan Kyai Modjo yang menyebar di wilayah lain seperti daerah molombulahe,Bendung Rejo,sililalama.warga jaton yang menyebar di daerah tersebut berasal dari tiga daerah induk komunitas jaton yaitu Reksonegoro , Mulyonegoro dan Reksonegoro.
Sementara warga jaton di kaliyoso memlilih untuk tidak memperluas keturunannya kewilayah lain.warga jaton di kaliyoso tidak ada yang pindah dari desa meski sudah kawin dengan penduduk luar( bukan warga jaton).ini yang membedakan dengan warga jaton di tempat lain .
Menurut saya lebaran ketupat atau masyarat jaton menyebutnya hari raya sunat adalah tradisi warga jaton yang dilakukan pada hari ke tujuh diawal bulan syawal,setelah lebaran idul fitri kami kami melakukan puasa sunah syawal selama enam hari.pada hari ke tujuh kami bersuka cita dengan membawa makanan ke masjid untuk di doakan dan dilanjutkan dengan makan bersama sambil bersilatuhrahmi . Tradisi perayaan lebaran awalnya hanya diikuti dan di laksanakan oleh warga jaton.
Namun seiring perjalanan waktu masyarakt non jaton mulai ikut bersama- sama dengan komunitas jaton merayakan lebaran ketupat ,pada hari raya sunat awalnya hanya warga jaton yang berkumpul di masjid untuk makan bersama dan bersilaturahmi.
Namun lama- kelaman penduduk sekitar mulai ikut membaur dan bersama- sama larut dalam suka cita hari raya sunat.
Salah satu ciri khas perayaan lebaran ketupat warga jaton adalah jenis makanan yang di bawa kemasjid yaitu beberapa jenis kue tradisional khas masyarakat jawa.kue tersebut seperti Mandot( kue dari berat ketan yang menggunakan gula dan dibungkus daun pisang ), serabi ( apang colo) , kue gora, kue koa ( kue dari beras ketan yang di campur dengan gula merah) , dodol,ketupat serta daging ayam dan sapi.Berbagai jenis makanan ini di tempatkan dalam satu wadah saat lebaran ketupat setiap warga jaton diharuskan untuk membawa makanan tersebut di masjid untuk menjadi menu santapan bersama saat lebaran ketupat.
Tradisi perayaan lebaran ketupat seperti itulah yang hingga kini yang masih terus di pertahankan oleh warga jaton di Gorontalo,bahkan tradisi ini pun diikuti warga Gorontalo yang bermukim di wilayah kampung jaton dan daerah lain.
Pada hari ketujuh setelah lebaran idul fitri warga asli Gorontalo juga mulai menyediakan menu khas lebaran ketupat untuk di sajikan kepada kelurga dan teman yang akan bersilatuhrahmi saat lebaran ketupat.
Pada lebaran ketupat identik dengan lomba pacuan kuda, karapan sapi dan lomba panjat pinang yang di lakukan setiap tahun untuk melestarikan dan mengenang 62 pengikut kyai modjo yang di buang oleh Belanda di tanah Tondano Minahasa Sulawesi Utara .
Aku" apa yang di maksdu festival hadrah memangnya tidak sama dengan hadrah yang biasanya yah"?
Ayah" festival dari bahasa latin berasal dari kata dasar " festa" atau pesta dalam bahasa indonesia festival biasanya berarti " pesta besar" atau sebuah acara meriah yang diadakan dalam rangka memperingati sesuatu,atau bisa juga di artikan dengan hari atau pekan gembira dalam rangka peringatan peristiwa penting atau bersejarah atau pesta rakyat.
Festival jawa tondano adalah pesta besar yang mempertemukan seluruh kalangan keluarga jawa Tondano dari tahun ke tahun dari berbagai unsur di berbagai daerah yang ada di INDONESIA.
Festival jawa Tondano pada dasarnya berpatokan dari perayaan Maulid atau Maulud Nabi Besar Muhammad SAW( hari lahir atau milad dalam bahasa arab' Nabi Besar Muhammad SAW) pada bulan maulid atau maulud , biasanya pada bulan Maulid atau maulud ada tradisi unik yang hanya ada satu di indonesia yang terus di laksanakan secara turun- menurun oleh anak cucu suku etnis jawa Tondano di berbagai daerah di indonesia seperti rodat( sholawat jowo hadrah).
Tujuan rodat( sholawat jowo hadrah) hanya satu yaitu silaturahmi yang terus dan tetap terjaga setiap pertemuan dan tahunnya festival ini mempunyai kesan pesan dan kisah tersendiri bagi masing- masing peserta kontigen dan daerah ,entah dia bangga, senang ataupun sedih semua bercampur aduk menjadi satu ,dari yang tak kenal sampai mengenal satu sama lain dari yang akrab sampai karib di mana orang- orang di dalamnya adalah orang- orang dari unsur daerah yang berbeda ,bahasa dan logat daerah yang berbeda dari usia yang berbeda dan latar belakang yang berbeda tapi mereka di satukan dalam satu wadah yang menjaga memegang erat utuh satu bahasa silaturahmi yang insallah akan tetap terus terjaga".
Aku" yah dimana tempat di makamkannya Kyai Modjo"?
Ayah" kyai Modjo meninggal pada sekitar tahun 1849 makam Kyai Modjo terletak kampung Jaton,Tondano,Minahasa,Sulawesi Utara makamnya memilik sembilan tingkat lisanya di tutup kain berwarna putih"
Aku " kalo makam kakek buyut di mana yah"?
Ayah" Makam kakek buyutmu di Tondano minahasa sulawesi Utara tapi makamnya di sendirikan dari 62 pengikut Kyai Modjo karena kakek buyutmu memiliki pegangan yang kuat dan makamnya di jaga oleh seekor hari mau putih dan monyet putih yang menjaga makam kakek buyutmu".
Aku" Yah jika ada orang yang berziarah dengan niat tidak baik bagaiman yah"?
Ayah " jika ada orang yang berziarah dengan niat tidak baik dia tidak akan bisa melihat makam itu