Hai nama ku Yoona aku kuliah di negri gingseng di Seoul Korea Selatan.Aku hari ini pindah ke apartemen yang dekat dengan tempat ku kuliah di Cheongdam Dong. Aku di bantu oleh teman - teman ku Hyeri, Ha Joon dan Harry. Kini kami sedang merapikan apartemen baru ku yang di berikan sebagai hadiah oleh orang tuaku karena aku mendapatkan nilai tertinggi.
Setelah lama berbenah kami memutuskan untuk beristirahat untuk makan terlebih dahulu. Harry memesan jajangmyeon dan beberapa minuman untuk kami berempat. Tak lama kemudian pria pengantar makanan datang membawakan makanan pesanan kami. Kami yang begitu lelah dan lapar langsung menyantap makanan itu.
Setelah selesai makan kami kembali merapikan apartemen ku.Mereka membantu ku hingga malam hari. Kini apartemen ku sudah layak di huni.Para teman ku mulai pamit pulang karena hari sudah larut malam. Setelah mengantar mereka sampai ke lift aku semoga melit sosok seperti seorang pria yang aku kenal.
" Kenapa wajah nya mirip sekali dengan Layanan EXO? " gumam ku lirih.
Aku pun kembali ke dalam unit apartemen ku, aku merebahkan tubuhku untuk tidur. Hari ini begitu melelahkan, aku memandangi wajah tampan Lay EXO idola favorit ku sebelum tidur, sepertinya tadi aku berhalusinasi melihat Lay pikir ku.
Aku yang fans berat pada nya sampai tidak dapat membedakan yang nyata dan ilusi.Keesokan hari nya aku kembali berhalusinasi aku kembali melihat Lay yang keluar dari apartemen sebelah bersama an dengan ku. Aku berjalan mengikuti pria yang aku anggap bayangan Lay. Namun saat Lay menekan tombol lift aku kini menyadari nya bahwa ia nyata bukan halusinasinya.
" Omo omo kau Lay EXO? " pekik ku tidak percaya.
Lay tersenyum lalu mengangguk, sumpah demi apa senyum nya itu mengalihkan duniaku. Andai saja aku tidak jaim saat ini kupastikan aku pasti akan melompat lompat kegirangan. Dapat bertemu dengannya seperti ini sebuah anugerah terbesar yang aku rasakan.Ingin rasanya aku terus bersama nya seperti ini. Tapi tunggu tungu dia berarti tetangga ku, oh my god tetangga ku ternyata idola ku.
" Kenalkan aku Yoona, tetangga mu. Aku baru pindah kemarin. " ucap ku lalu mengulurkan tangan ku pada nya.
Lay membalas ukuran tanganku ia menjabat tanganku lalu tersenyum. " Kau tau kan siapa nama ku? " tanya nya.
Oh my god Lay memegang tangan ku, sumpah demi apa aku nggak akan mencuci tangan ku agar aku masih merasa berpegangan tangan dengannya.
Setelah ini aku harus mencari cara agar dapat bertamu ke tempat nya. Sesampainya di lobby kami berpisah, aku menghampiri Hyeri yang sudah menjemput ku di depan gedung apartemen.
Hyeri merasa aneh melihat ku sedari tadi memegang tanganku. " Tangan mu kenapa? sakit kulit ya? " ledek Hyeri.
Aku memukul Hyeri, " Enak saja, kau tahu tangan ku habis bersentuhan dengan Lay EXO. Akan ku pastikan aku nggak akan mencucinya. " ucap ku pada Hyeri.
" Michyeosseo ( kau gila)? " ucap Hyeri tidak percaya sahabat nya ini begitu lebay.
" Saranghae Lay. " ucap ku sembari memegangi tanagnku.
Sore harinya sepulang kuliah aku bertemu kembali dengan Lay di dalam lift.
" Hai Yoona. " sapa Lay.
" Hai Lay. " jawab ku. Oh astaga my future husband andai waktu bisa berhenti ingin rasanya aku hentikan saat ini juga.Agar aku dapat melihat wajah tampan Lay lebih lama lagi.
Sumpah Demi apa aku masih tidak percaya ini nyata atau tidak, yang jelas apabila ini mimpi aku belum ingin bangun.
Semenjak itu hubungan ku dan Lay semakin akrab, Lay dan aku sering memasak bersama. Kadang di apartemen nya atau di apartemen ku, seperti saat ini aku dan dia sedang memasak bersama.
Tiba-tiba mata ku menjadi pedih dengan cepat Lay meniup mata ku. Kalian tahu apa kabar dengan jantung ku saat ini? jantung ku kini sedang marathon berpacu sangat cepat.Manik mata kami saling memandang entah siapa yang memulai kami berciuman, ciuman yang memabukkan yang membuat banyak jutaan kembang api kini bersorak di dalam hati ku.
Kami menjadi gugup setelah ciuman kami terlepas, namun tiba-tiba saat Lay kembali akan mencium ku tiba-tiba saja aku mendengar suara seseorang yang aku kenal.
" Yoona.. Yoona ayo bangun. " panggil suara itu.
Tiba-tiba aku terjatuh dari atas ranjang, ternyata aku hanya bermimpi namun mimpi nya berasa seperti nyata.