"Kamu itu sudah tua, sudah bau tanah. Beda denganku yang masih muda. Kamu itu gak pantas buat Mas Bram, yang pantas sama Mas Bram itu aku, bukan kamu," ujar seorang wanita muda berumur 20 tahun. Ya,dia adalah simpanan suamiku. Dia merayu suamiku karena dia melihat kehidupan suamiku yang sudah mapan. Padahal apa yang di miliki suamiku saat ini adalah punyaku.
Pabrik Roti yang saat ini ia kelola itu punya ayahku. Ayahku yang membangun Pabrik itu dari nol. Dan lima tahun yang lalu, ayahku meninggal dan akhirnya pabrik itu di kelola suamiku. Tapi Pabrik, rumah, mobil, dan semua fasilitas yang ada, semuanya atas namaku. Karena memang saat dia menikah denganku, dia gak bawa apa-apa.
Dan setelah dia resmi jadi suami aku, dia kerja di pabrik ayahku sebagai manajemen pemasaran. Dan saat ayahku meninggal, dia menggantikan posisi ayahku sebagai CEO karena memang pabrik yang di kelola bukan pabrik kaleng-kaleng. Pabrik itu sudah berdiri selama hampir 30 tahun dan sudah cukup terkenal di Indonesia bahkan sampai mengirim ke luar negeri.
Namun sejak suamiku menggantikan posisi ayahku, dia mulai main-main di belakangku. Namun aku memilih diam dan ini sudah berjalan satu tahun lamanya.
Aku tau suamiku tak akan berani menceraikanku karena jika itu terjadi, maka dia akan kehilangan semuanya.
Aku dan suamiku juga belum punya anak padahal usia pernikahanku sudah 11 tahun dan kini umurku sudah 34 tahun karena memang aku menikah sama suamiku saat umurku 23 tahun, saat aku baru saja lulus S1.
Aku gak bisa hamil karena suamiku gak bisa memberikan keturunan. Suamiku kena Azoospermia (Azoospermia adalah kelainan sperma yang berupa di dalam cairan semen tidak ada atau nyaris tidak ditemukan adanya sel sperma sama sekali).
Namun walaupun begitu, aku tetap mencintainya dan aku menerima kekurangannya. Aku gak masalah dengan kekurangan suamiku, asal dia setia.
Tapi sekarang dia sudah berani berselingkuh dan Menghianati pernikahan yang sudah terjalin selama 11 tahun lamanya.
Dan aku sudah berusaha untuk sabar selama 1 tahun. Dan sekarang wanita yang telah berhasil merebut suamiku datang kepadaku dan menghinaku. Bukankah ini sangat luar biasa. Istri sah di labrak oleh pelakor.
Seharusnya pelakor yang di labrak oleh istri sah bukan sebaliknya. Entah kenapa ini malah kebalik. Tapi gak papa, aku akan mengikhlaskan suamiku untuknya. Bukankah penghianat itu cocoknya sama pelakor.
"Baiklah, jika memang kamu menginginkan suamiku. Aku akan menggugat cerai dia dan memberikan Mas Bram buat kamu," jawabku tersenyum. Aku memang mencintai suamiku, tapi aku gak mau jadi orang bodoh. Yang akan menerima semua penghianatannya. Aku masih bisa cari laki-laki yang setia dan yang pasti bisa memberikan aku keturunan. Toh umurku juga masih 34 tahun, aku masih punya waktu untuk buat anak.
Mungkin Allah menjawab doaku untuk melepaskan suamiku.
"Bagus! Syukurlah jika kamu sadar diri. Aku tunggu gugatan cerai dari kamu untuk Mas Bram. Awas kalau bohong," Ancamnya lalu pergi begitu saja.
Aku hanya mengelus dada, aku bukan benci padanya tapi kasihan. Dia masih sangat muda, dia seharusnya bisa mendapatkan laki-laki yang lebih baik dari suamiku. Tapi mungkin dia sudah di buatkan oleh harta hingga dirinya mau jadi pelakor. Padahal dia gak tau kenyataan yang sebenarnya. Jika dia tau, dia pasti akan menyesal.
Aku masuk ke dalam rumahku dan menghubungi pengacara ku. Aku akan segera menggugat cerai suamiku dan aku pastikan, dia gak akan mendapatkan harta sedikitpun dari aku.
Lanjut gak?