"Di malam pengantin mantan pacar, aku hamil 🤰"
Aku pikir kamu adalah cinta pertama dan terakhirku, tapi aku salah. Kau hanyalah cinta yang salah, dimana diri ini sudah berkorban banyak untuk dirimu dan kau malah memilihnya untuk menjadi pasangan hidupmu.
Malam ini adalah malam di mana kamu akan sedang melakukan resepsi pernikahan dengan wanita yang baru saja kamu jumpai 1 bulan yang lalu. Aku harus merelakan kamu atau aku harus meminta pertanggung jawaban?
Aku kini sedang berdiri di depan pagar rumah, dimana pelaminan, tamu dan para undangan yang hadir terlihat ramai berjalan di atas karpet merah.
Kaki dan tubuhku gemetar, kedua mata mengeluarkan cairan bening yang hampir tidak bisa aku bendung saat menatap engkau tertawa riang dengan wanita yang menjadi teman hidupmu.
Aku berjalan menapaki kedua kakinya di atas karpet merah yang terbentang cukup luas memenuhi latar halaman rumah.
Aku menghentikan langkah kakiku, duduk di dekat minuman segar yang tersaji. Aku mengambil minuman segar tersebut. Saat aku hendak menenggak minuman segar yang dingin. Aku teringat hubungan kita 2 tahun yang lalu.
Inilah kisah ku.
Kenangan 2 tahun yang lalu..🤔
Aku adalah Rya, saat ini aku sedang bekerja di suatu perusahaan Swasta dan baru saja bekerja selama 3 bulan lamanya. Saat jam makan siang aku dan teman sekantor sedang makan siang di luar. Aku yang sedang berjalan, tidak memperhatikan jalan hingga menabrak seorang pemuda yang berada di depanku.
Bruk!
"Auw." Rya berjalan mundur memegang dahi yang kepentok dada kekar milik pemuda yang berada di depanku.
Pemuda tersebut hanya tersenyum. " Apa ada yang terluka? dan maaf, tadi aku tidak melihat jalan." ucap pemuda yang lebih tinggi dariku dengan wajah yang cukup cemas menatap wajahku.
"Kamu kebiasaan Rya, kalau jalan tidak pernah melihat ke depan." bisik temanku.
"Ia...ia aku yang salah." ucapku menyahut bisik dari temanku.
Pemuda tersebut mengeluarkan Ponselnya. "Tidak. Ini semua salahku, jika kamu tidak keberatan aku boleh tidak meminta nomor ponsel kamu? agar aku bisa memastikan jika kamu baik-baik saja setelah kejadian ini."
Wajah tampan membuat aku terkesima, aku segera memberi nomor ponselku. Kemudian aku berjalan kembali menuju kantor dimana aku bekerja.
Setelah pertemuan tadi siang, aku selalu berharap pemuda tampan tadi Chat ke nomorku. Aku terus menunggu hingga waktunya aku pulang kerja, betapa terkejut nya aku saat melihat ada pemuda yang tadi siang aku tabrak sedang berdiri di depan kantor aku bekerja.
Pemuda tersebut melambaikan tangan dan memberi tumpangan kepadaku yang waktu itu, aku tidak membawa kendaraan ke kantor.
6 bulan lamanya kami berteman semua terasa baik-baik saja, pertemanan serasa positif karena tidak hal buruk yang kami lakukan. Hingga tiba saatnya waktu aku berulang tahun yang ke 23 tahun, ia menyatakan cinta kepadaku.
"Rya. Maukah kamu menjadi kekasih hatiku dan jika aku sudah mendapatkan pekerjaan yang layak aku akan melamar kamu dan menjadikan kamu Ratu di kehidupan ku." ucap pemuda tersebut, menyatakan perasaannya di depan kontrakan Rya.
Wanita mana yang tidak terkesima saat mendengar ucapan manis dari seorang pemuda tampan yang terlihat baik. Rya mengangguk. "Ia. Aku mau menerima kamu jadi pacarku."
Pemuda tersebut memeluk Rya. Sambil berkata. "Aku akan selalu menjaga kamu, dan aku tidak akan merenggut sesuatu yang belum menjadi hak milikku."
Aku semakin memantapkan diri, bagiku kehormatan itu yang utama. Karena aku tidak ingin suamiku mendapatkan bekas rasa orang lain. Polosnya aku saat itu, aku hanya bilang. "Terimakasih dan aku percaya jika kamu adalah laki-laki yang baik."
Waktu terus berjalan, hubungan kami yang terlihat normal selama 3 bulan lamanya harus hancur karena malam itu hujan turun begitu derasnya. Membuat pemuda yang menjadi kekasihku terpaksa menginap di kontrakan rumah yang aku tempati sendiri.
"Apa kamu tidak keberatan jika aku menginap di sini?" tanya pemuda sekaligus pacarku.
"Tidak. Lagian ini hujan, bagaimana mungkin kamu harus pulang dalam derasnya hujan yang turun sangat lebat." Sahutku yang tidak berpikir apa pun.
Awalnya terlihat baik-baik saja, hingga kami saling melepas canda. Tapi di menit berikutnya, ia mendekatkan wajahnya mencium bibirku. Ciuman semakin liar dan panas membuat diriku terlena dan menikmatinya.
Tubuh serasa panas, hasrat kiat memuncak. Pemuda yang menjadi pacarku berbisik. "Apa kamu ingin melanjutkan ke hal yang lain. Kamu jangan kuatir, hal ini adalah hal yang pertama bagiku dan mungkin bagi kamu." Pemuda tersebut membuka perlahan baju Rya dan meletakkan nya di atas lantai. "Aku akan pelan-pelan, agar kamu tidak merasakan sakitnya."
Aku yang terhanyut hanya diam mengangguk. Saat punya memasuki punyaku, rasanya sangat kacau. Aku mengepal erat tubuhnya dengan melingkarkan kedua tanganku. Hingga rasa sakit itu berubah menjadi nikmat.
Perbuatan keji itu terus aku lakukan hingga akhirnya hampir 2 tahun kami bersama. Namun 3 bulan terakhir dia berubah. Rasa cinta dan nikmat tidak lagi kami rasakan, hingga kami memutuskan untuk berpisah.
.
.
.
Tepat menuju 2 bulan kami berpisah, aku menerima surat undangan yang tertulis besar namamu. Hati terasa hancur, tubuh gemetar serasa tidak menyangka jika pemuda yang aku sukai langsung menikahi wanita lain.
Tepat hari itu juga aku teringat, jika sudah 2 bulan aku belum datang bulan. Aku segera ke Apotek membeli alat cek kehamilan. Sesampainya di rumah aku bergegas ke kamar mandi. Benar saja, hasilnya positif.
Hati hancur, ingin meminta pertanggung jawaban tapi tidak mungkin. Hanya satu niatku, dimalam pesta pernikahan aku akan berbisik halus di telinga pengantin wanita.
Semua kenangan sudah aku hapus secara perlahan, dan aku juga sudah melupakan rasa nikmat dan aroma tubuhnya.
Aku yang kini sudah tenang berjalan, naik ke atas pelaminan. Memberi ucapan selamat buat pemuda yang pernah aku cintai. Kemudian aku mendekati daun telinga pengantin wanita.
"Aku adalah mantan dari Suami kamu, kami sudah melakukan hubungan terlarang selama ± 2 Tahun lamanya. Dan kini aku sedang mengandung hasil buah cinta kami. Aku tidak meminta kamu percaya pada ucapanku. Tapi aku hanya bilang, suami yang pernah tidur samaku pernah berkata. Jika hubungan yang terlalu lama di jalin akan terasa membosankan dan harus diakhiri secepatnya. Dia juga bukan lelaki yang tanggung jawab. Percayalah. Jika kamu tidak percaya, tanya saja langsung dan segera akhiri hubungan ini agar kau tidak tersakiti."
^_^ sekian dan terimakasih..
Salam hangat dari "Bisikan halus Sang Mantan"😙😗