Malam terus berlalu, kokok ayam jantan hutan mulai terdengar. Seorang pemuda yang tengah terlelap tidur tersentak. Dua mata seketika terbuka, dengan sepasang alis tebal. Mata itu perlahan terbuka, kemudian ia bersembunyi di balik semak-semak belukar dengan sepasang dua bola mata yang siap siaga.
Semakin lama semakin jelas suara yang mengusik di telinganya tadi. Semakin dekat, semakin terdengar suara nafas yanag mendengus. Bahkan terdengar suara isak tertahan, isak seorang wanita.
Dari gelapnya suasana di dalam hutan nampak sesosok bayangan yang berlari. Pemuda tersebut yakin bayangan-bayangan itu adalah dua orang laki-laki. Pemuda itu mengerutkan keningnya, karena melihat salah satu dari mereka sedang memanggul satu tubuh yang amat kecil, seperti tubuh wanita.
“Tidak salah lagi! Isak tangis yang kudengar tadi pastilah dari wanita itu. Entah siapa mereka? Dan siapa wanita itu? Ah, sudahlah biarkan saja! Sebaiknya aku tolong wanita itu.” Ucap lelaki itu setelah berfikir.
Ketika kedua pemuda yang tengah memanggul wanita itu lewat dari hadapannya, dengan cepat pemuda tadi keluar dari tempat persembunyiannya dan menghadang.
“Berhenti!” ucap pemuda tadi menghadang.
Dengan wajah yang terkejut kedua pemuda tadi segera berhenti. Namun kedua pemuda tadi tidak tahu siapa yang menghadang mereka. Karena mata mereka di halangi oleh gelapnya hutan di malam hari.
“Saya minta kamu jangan halangi jalan kami!” bentak salah satu pemuda sebelah kanan dengan nada tinggi.
“Maaf!” sahut pemuda yang menghadang.
“Aku bukanlah orang suka mencampuri urusan orang lain. Tapi kalian berdua telah mengusik mimpi indah ku! Tadi aku sedang bermimpi bertemu dengan bidadari, tapi kalian telah merusak mimpi indah ku. Jadi sekarang kalian harus bertanggung jawab dengan itu.” Sambung pemuda yang menghadang.
Mendengar ucapan itu dua pemuda itu saling pandang memandang dan tertegun. Cuman kedua pemuda tadi tidak ingin memperpanjang masalah. Bukan karena mereka takut, tapi mereka sedang terburu-buru. Kedua pemuda tadi pun menghindari agar tidak terjadi bentrok.
“Apa yang kamu mau?” tanya lelaki yang memanggul wanita tadi. Dia sadar ketika melihat pemuda yang menghadang itu bukanlah orang biasa, jadi dia bertanya dengan nada yang rendah.
Pemuda yang menghadang itu hanya menganggukan kepalanya. Namun kedua pemuda yang membawa wanita itu tidak mengerti maksud dari pemuda itu.
“Apa isyarat itu aku kurang jelas! Jika kurang jelas, aku akan katakan. Aku menginginkan wanita yang kalian bawa itu! Walau pun aku tidak tahu dia cantik atau jelek. Aku hanya meminta wanita itu sebagai gantinya, karena kalian sudah merusak mimpi indah ku sedang bertemu dengan bidadari cantik.” Ucap pemuda tadi sambil memacakkan kedua tangannya di panggul.
Melihat perkataan itu, dua orang pemuda tadi saling menatap satu sama lain. Dan kemudian wajah mereka berubah.
“Ternyata kau memang sengaja ingin mencari gara-gara ya?” ucap salah satu pemuda dengan nada yang cukup tinggi. Dan mengepalkan kedua tangannya seperti hendak memukul pemuda yang menghadang.
“Dari awal aku sudah yakin kalau kalian menolak permintaanku.” Ucap pemuda yang menghadang. Dan dalam kegelapan bibirnya tersenyum dingin.
“Kalau gitu kau akan merasakan kerasnya kepalan tanganku! Heeee aaahh!” salah satu pemuda mengayunkan kepalan tangan yang sadari tadi sudah siap untuk memukul. Sehingga sambaran angin yang diayunkan menghembus rambut panjang pemuda yang menghadang tadi.
“Uts!” pemuda tadi dengan sigap melompat mundur sewaktu pukulan datang menerjang.
“Haa! Pantas kau sombong. Ternyata kau punya keahlian juga ya? Aku adalah bayangan hitam yang pantang menyerah untuk membunuh lawan.” Ucap salah satu pemuda memperkenalkan diri.
Pemuda yang menghadang itu pun tersenyum saat mendengar lelaki tadi menyembunyikan identitas palsunya.
“Kalau aku sebut saja Adipati! Tapi aku kasih tahu, kalau untuk membunuh aku tidak semuda yang kau ucapkan.” Sambung Adipati yang juga ikut memalsukan namanya.
Haiit!
Seiring bentakan pemuda yang memakai seragam serba hitam yang mengaku bernama Adipati memiringkan badannya untuk menghindari serangan mendadak.
Sedangkan pemuda yang mengaku julukan bayangan hitam ternyata cukup licik. Saat pemuda yang bernama Adipati itu berbicara, ia langsung diserang.
Ternyata pemuda yang bernama Adipati sudah cukup jelas hafal watak dari golongan hitam. Bayangan hitam pun semakin penasaran dengan pemuda tersebut.
Sesuai dengan julukan dua pemuda yang disebut dengan bayang hitam langsung berkelebatan bagaikan bayangan menyerbu Adipati. Tak henti-hentinya mereka berusaha menyerang Adipati.
Adipati tidak tahan lagi dengan perlakuan mereka dan menunjukkan kehebatannya untuk melawan gesitnya dua pemuda yang disebut bayangan hitam. Tangan Adipati bergerak sangat lincah, menapak.
Plak!!
“Ahh!” suara dari bayangan hitam yang terlontar kebelakang beberapa langkah. Benturan tenaga dalam yang di keluarkan Adipati membuat pemuda tadi mengalami sakit dan membuat ia tidak mampu untuk bergerak. Dan bayang hitam menoleh ke kawan yanag sedang menggendong wanita tadi agar segera membantunya.
Sontak saja pria yang memanggul wanita tadi, menjatuhkan tubuh wanita tersebut ke atas lumpur. Lalu dengan bersamaan mereka melompat ke hadapan Adipati sembari berkata.
“Aku ingin melihat! Apakah tubuhmu mampu untuk melawan auman cakar singa.” Ucap auman cakar singa langsung menyerang dan membuat bentuk seperti cakaran singa dengan jari-jarinya.
Benturan cakar singa pun menyambar-nyambar, bukan cuman gelarnya saja yang menggemparkan. Tapi kehebatannya juga.
Tapi Adipati juga sangat tangguh, dengan tenang ia membalas serangan mereka yang mungkin saja bisa mengancam nyawanya.
Langkah-langkah yang diatur Adipati sangat bagus. Setelah hampir semua jurus dikeluarkan oleh bayangan hitam dan auman cakar singa tidak mampu untuk merobohkan tubuh Adipati. Mereka merasa putus asa dan Adipati mencari kesempatan.
“Satu!”
Ucap Adipati mendadak melontarkan serangan secepat anak panah.
“Dua!”
Bayangan hitam langsung pucat dan menggeliat, Adipati sudah menghitung kembali. Bayangan hitam dan auman cakar singa sadar. Segera kedua tangan menyilang membenteng tubuh.
Gerakan Adipati sangat membingungkan. Kemudian bayangan hitam dan auman cakar singa terkecoh hendak menangkis keatas pertahanan. Seketika kaki Adipati masuk menerjang.
Dessss!
Langsung mengenai perut bayangan hitam. Kemudian terombang-ambing. Kemudian Adipati melayangkan satu hantaman tangannya ke dada.
“Aaakh!” tubuh auman cakar singa terhempas. Mulutnya menyemburkan darah dan menodai baju yang di pakainya.
Merekapun merintih, kemudian Adipati melangkah mendekati kedua lawan yang sudah tidak berdaya.
“Maaf! Aku ambil hadiahku untuk menggantikan mimpi indah ku saat bertemu dengan bidadari dari mimpiku.” Ucap Adipati kemudian tiba-tiba menghilang dengan membawa wanita tadi.
Auman cakar singa dan bayangan hitam pun menyumpah serapah kan Adipati. Namun adipati tidak peduli, ia sudah hilang bersama wanita tadi tanpa jejak.
“Bagaimana ini! Kita harus bilang apa saat menghadap ketua, auman cakar singa?” tanya bayangan hitam sambil menahan sakit.
Sementara auman cakar singa hanya menggelengkan kepalanya sambil menahan rasa sakit di tubuhnya. Wajah mereka sangat kuatir.
"Siapa pemuda tadi?" ucap bayangan hitam.
Terimakasih 😊