Namaku adalah "Ayesha"
Aku sudah putus asa dengan kedua orang tua ku yang mengambil seorang anak bernama "Aletha" dari panti asuhan. umur ku dan umurnya tak beda jauh, hanya saja semenjak dia tinggal di rumah suasana ayah dan ibu beda kepada ku, aku merasa kurang kasih sayang.
Ada dimana saat aku dituduh mengambil barang milik aletha dan akhirnya ayah ibu marah kepada ku.
"Kau sudah punya semuanya! apalagi yang kau mau? hingga kau mengambil barang adik mu!" ucap ibuku dengan nada membentak
"Ibu, Aku tidak mengambil barang nya sama sekali. Dan dia, dia hanya anak angkat kalian! kenapa kalian seperti ini kepadaku sejak dia tinggal disini" Ucap ku sambil menahan air mata
"Ayesha, Dengar ya, walau dia anak angkat kami tapi dia sangat pengertian dengan kondisi kami. Saat kami pulang kerja dia menyiapkan makanan, sedangkan kau? kau hanya keliaran tidak jelas" Ucap ayahku dengar nada agak marah
"Lalu, Apakah kalian percaya bahwa dia yang memasak makanan itu?! Yang memasak makanan itu adalah aku sebelum aku pergi keluar! dan dia? apakah kalian melihatnya secara langsung bahwa dia memasak?" Ucap ku di hadapan ayah dan ibuku
"Kakak, Aku minta maaf. tapi tadi sore aku ayah dan ibu memasak bersama, dan.... " ucap aletha sok polos
"Dasar gadis licik!!" Aku berteriak hingga aku melempar aletha dengan vas bunga yang ada di sekitar ku. Seperti biasa dia akting pingsan dan...
"Ayesha!!" Bentak ibuku
"Apakah kau sudah gila, dia masih ingin menjelaskan! kenapa kau melemparnya dengan vas!" ucap ayah
"Aletha" Suara kasih sayang seorang ibu
Ayah dan ibu ayesha meninggalkan ayesha begitu saja, hingga putus asa. Ia ingin pergi dari sini, tapi ia masih tergantung dengan orang tua nya. Apalagi ia ingin mendapatkan kasih sayang orang tua nya kembali. Tapi menurut nya sudah terlambat
-Esok hari
"Ayesha" Ibu berkata dingin
"Iya? Apakah ibu akan pergi? kenapa membawa koper?" Aku bertanya kepada ibuku dengan suara lembut
"Ayesha! kau memang anak kandungku! tapi kau membuat ku muak. Aku dan ayahmu akan pergi ke london, Jadi kau tinggal disini sendirian" ibu berkata dengan tegas
"Maksudnya? Kalian akan meninggalkan ku?" air mata mulai keluar
"Dan satu lagi! Jangan pernah berharap kami akan pulang!" ucap ibu ayesha, kemudia pergi
Entah kenapa aku tidak bisa menahan ayah dan ibu ku pergi. apakah hanya karena aku melemparkan botol ke aletha hingga pingsan?
-Malam
Dijalanan atau gang sepi, Ayesha terus menangis hingga matanya memerah.
"Apakah aku harus mati" Batin ayesha, mata ayesha hanya tertuju lurus dan tidak memperdulikan sekitar nya bahwa ada tragedi pembunuhan
"King! Ada orang lewat gang ini, apakah kita harus menangkapnya?" Ucap Mafioso
"Wanita atau pria" Suara king mafia yang dingin
"Dia adalah wanita king!" ucap Mafioso
"Ck, biarkan aku yang membunuh nya. sudah lama aku tidak membunuh seorang wanita" ucap king mafia
-Pov ayesha
"Hiks, Hiks! aku akan mati!!!" Ucap ayesha teriak dengan keras
"Hei kau" Ucap king mafia sambil menodongkan pistol nya ke arah ayesha
"Kau ingin mati? kemari, aku akan membantu mu" Ucap king mafia
"Ya! Ya! Aku ingin mati!" Ayesha berkata dengan teriak sambil menangis.
"Benar benar ingin mati? Apakah masalahnya seberat itu?" Batin king mafia
_Siapakah nama king mafia tersebut?
_Apakah Ayesha akan mati?
_Kenapa orang tua ayesha bersikap begitu?
PART2