Jika penguasa "cinta" telah tiba, kemudian singgah di hati, maka dengan apa aku berbicara
Mulut ku terkunci..
Lidahku kelu..
Hatiku bergetar bergemuruh bergejolak dengan apa aku berbicara..
Sungguh hanya isyarat yang dapat aku lakukan
Kemudian "cinta" mengajak ku, bercakap - cakap dengan bahasanya yang melerakan
Dimana "cinta" bertanya pada ku
"Apa yang engkau ketahui tentang diri ku "cinta" sementara aku hanya melihat mu memakai cahaya merah jambu lambang pribadiku"
Dengan perasaan berbunga - bunga aku menjawab
"Apa dan apa yang aku ketahui tentang dirimu "cinta" tiada lebih suatu yang sulit untuk di mengerti.
Apa dan apa yang aku ketahui tentang dirimu "cinta" sukar untuk di uraikan.
Kemudian "cinta" mengangkat daguku yang sedikit tertunduk karena aku ketika itu bertahan meredam gejolak hati, seraya berbicara
"Tahukah engkau, aku "cinta" adalah buah dari pertautan jiwa. selama pertautan itu tidak ada maka aku "cinta" tak akan pernah terwujud walau dengan hitungan hari, tahun bahkan abad".
Aku kerutkan kening lantas berbicara
"Apa maksud mu "cinta", betapa bahasanya sulit untuk di mengerti"
Cinta menjawab
"Wahai sang pengagum ku, karena kuasa ilahi , aku singgah dihati mu.
Namun adakah engkau melihat aku "cinta" telah singgah di hati insan yang engkau suka?"
Dengan mulut bergetar aku bertanya
"Bagaimana aku mengetahui, bahwa engkau telah singgah di hati nya, di hati seseorang yang aku puja?"
Cinta berkata
"Engkau akan tahu aku telah singgah di hatinya, hanya lewat sinar matanya lah yang tak bisa sembuyikan aku "cinta" dalam dirinya".
"Sungguh "cinta" itu sesuatu yang sulit untuk aku lakukan, memandang matanya aku tak kuat menatapnya"
Cinta tertawa dan berkata..
"sesungguhnya ketidak mampuan mu menatapnya
telah memberitahukab DIA aku "cinta" ada di hati mu
dan ketidak mampuan nya DIA menatap mu telah memberitahukan mu, Aku "cinta" ada di hatinya".
"Aku akan hidup di manapun yang kau mau"..
Sungguh kedatangan mu "cinta" selalu menjadi sebuah misteri bagi panyanjung mu.