NovelToon NovelToon
Bukan Menantu Biasa

Bukan Menantu Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Saudara palsu
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Wahyuni Soehardi

Amira menikah dengan security sebuah pabrik di pinggiran kota kecil di Jawa Timur. Awalnya orang tua Amira kurang setuju karena perbedaan status sosial diantara keduanya tapi karena Amira sudah terlanjur bucin maka orang tuanya akhirnya merestui dengan syarat Amira harus menyembunyikan identitasnya sebagai anak pengusaha kaya dan Amira harus mandiri dan membangun bisnis sendiri dengan modal yang diberikan oleh orang tuanya.

Amira tidak menyangka kalau keluarga suaminya adalah orang-orang yang toxic tapi ia berusaha bertahan sambil memikirkan bisnis yang harus ia bangun supaya bisa membeli rumah sendiri dan keluar dari lingkungan yang toxic itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahyuni Soehardi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 10

Dedy dan istrinya baru sampai dirumah. Ani membantu membawa masuk belanjaan kakak iparnya.

“Banyak sekali mbak belanjaannya. Memangnya berapa orang sih yang diundang?”

“Itu untuk stok barang dagangan kok biar gak bolak balik belanja. Malam ini sudah ada yang aku kerjakan biar besok tidak terburu-buru.”

“Kita makan malam dulu dek baru kamu kerjakan mas sudah lapar.”

“Baiklah mas, ayo kita makan. Ibu dan Ani sudah makan?”

“Belum kita makan sama-sama saja sekarang. Gara-gara mbak Mira membiasakan minum teh sore kita jadi tidak terlalu lapar.”

“Sepertinya ibu cukup makan sayurnya saja. Nanti ibu gemuk kalau terlalu banyak karbohidrat.” Kata ibu sambil menyiduk sayur sop kedalam piringnya.

“Bagaimana keadaan uwak Bu?” Tanya Amira.

“Kondisinya sih sudah ada kemajuan tapi masalahnya uwak tidak mau makan itu yang bikin dia lemes terus.’ jawab ibu mertuanya.

“Ibu besok masih ke rumah sakit jagain uwak. Anak-anak nya pada sibuk gak ada yang jagain. Mana si Dewi mau kawin lagi.”

Dewi ada anak bungsu dari uwak Ratih kakak ibu mertua Amira.

“Mbak Dewi anak uwak kan masih kuliah bu masa mau melangkahi kakaknya? Sahut Ani.

“Hamidun. Kalau tidak mana mungkin baru masuk kuliah mau dikawinkan. Bikin malu aja tuh anak dikuliahin bukannya tambah pinter malah pinternya bikin anak.” Geram ibu.

“Pacarnya Dewi orang mana Bu?” Tanya Ani sambil mencomot tahu goreng dan mencelupkannya pada sambal kecap.

“Dengar-dengar pacarnya anak pak lurah ga jelas kerja apa.” Jawab ibu.

“Bu aku pindah sekolah semua sudah diurus mbak Mira dan aku bisa naik kelas di sekolah yang baru karena nilaiku masih mencukupi.” Ani memberitahukan kepindahannya pada ibunya.

Ibu langsung menghentikan makannya. Tangannya menggantung diudara. Dia menatap anak bungsunya dan meletakkan kembali makanannya.

“Apa yang kalian lakukan dibelakang ibu?” Kenapa tidak mendiskusikan hal ini sama ibu dulu?” ketus ibu.

“Maaf bu kalau Amira lancang tapi ini demi kebaikan Ani dan kami tidak mau membebani ibu. Uang gedung dan spp biar nanti jadi urusan saya bu.” Kata Amira.

“Memangnya Ani pindah ke sekolah mana?” ibu mulai melunak.

“Di SMA Mitra harapan…. “ Jawab Ani

“Haah … itu kan sekolah yang mahal sekali jauh lagi.” Kata ibu.

“Tapi kan Ani sekolah naik motor bu apa masalahnya.” kata Ani.

“Ya sudah terserah. Ibu senang kamu ga jadi tinggal kelas. Tapi beneran kamu yang bayari SPP Ani Mir apa tidak terlalu berat gaji suamimu kan tidak banyak?”

“Jangan kuatirkan masalah keuangan bu. Insyaallah rejeki akan ada aja. Sebentar lagi kan Amira membuka bisnis kue. Lumayan bisa membantu keuangan keluarga.”

“Ani setelah makan bantu mbak persiapan membuat kue ya biar besok tidak terlalu banyak pekerjaan.”

“Biar ibu yang cuci piring.” Sahut ibu.

Amira dan Ani membongkar belanjaan dan mulai mempersiapkan pembuatan kue-kue.

Amira menimbang bahan-bahan dan menyiapkan loyang-loyangnya sementara Ani mengelap loyang-loyangnya dan mengolesnya dengan margarin dan ditaburinya dengan tepung.

Amira mulai mengeksekusi semua bahan, memanggangnya dan mendinginkannya dan mengeluarkannya dari loyang.

Suaminya bertugas memompa balon dan mengikatnya dengan tongkat plastik untuk balon.

Ani bertugas mencuci semua loyang kue dan membersihkan dapur. Amira mulai menghias mini tart dan menyimpannya dalam kotak-kotak plastik tempat menyimpan kue yang sudah matang.

Setelah dapur bersih barulah mereka beristirahat.

Paginya Amira ke pasar untuk membeli bahan makanan pokok untuk pesta.

Kakak iparnya dan Ani sudah mulai bekerja mengisi kotak makanan yang akan dibawa pulang oleh anak-anak. Kue tart mini, kue kukus, permen dan sebuah apel merah tak lupa diselipkan kartu nama “Cake Bunda”

Amira mulai memasak ayam goreng tepung, satai sosis dan bakso asam manis, nasi goreng serta mie ulang tahun.

Akhirnya waktu merayakan ulang tahun Dinar Nabila tiba satu persatu tamu datang diantar orang tuanya.

Kejutan dari Amira dia menyewa badut dan kursi-kursi untuk tamu-tamu kecil keponakan suaminya. Pestanya dibuat pesta kebun meja makan dirumah mertuanya dikeluarkan juga meja makan di rumah kakak iparnya dikeluarkan untuk tempat hidangan pesta.

Pestanya berlangsung dengan meriah, teman-teman Dinar kagum dengan kue ulangtahun nya.

Amira dan Ani melayani para tamu kecil keponakannya supaya tidak berebut saat mengambil makanan. Sesekali Amira menyapa dan ngobrol ringan dengan ibu-ibu yang mengantar anaknya ke pesta.

Akhirnya pesta usai dan tamu-tamu berpamitan. Wajah Dinar berseri-seri. Gadis kecil itu kelihatan begitu bahagia dihari ulang tahun nya.

1
Nadira ST
thor smoga keluarga mertua Amira baik terus ya jangan sampai berubah jahat
Diah Susanti
kalau yang aq baca sampai sini sih, yang toxic cuma kakak iparnya saja. ibu dan ani juga baik, semoga gk dibikin berubah sama othor😁😁😁
Sri Wahyuni
😍
Sri Wahyuni
Amira benar kakak ipar harus dilawan KLO ngelunjak
Sri Wahyuni
Amira pinter bgt
Sri Wahyuni
Bagus ceritanya n tidak belibet
Ceritanya bagus kak, reletabel sama kehidupan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!