Penyesalan Tiada Arti

Teng....teng...teng...10 kali jam dinding berbunyi. Sudah jam 10 malam sepasang suami istri itu masih terlibat dalam obrolan serius. Sesekali terdengar Isak Nining yang menahan rasa sakit hatinya. Seperti nya Ardi memang tidak perduli dengan tangisan istrinya.

"Sudahlah apa yang perlu ditangisi sih ..... mereka itu cuma mau bertemu dan silaturahmi kerumah kita ....!"

"Kalau kamu bingung mau ngobrol apa....ya sudah diam saja, yang penting kalian bertemu !"

"Sudah lah....aku mau tidur !" tutup Ardi sambil balik badan membelakangi Nining.

Nining hanya diam, bibirnya tak sanggup berkata -kata , hanya airmata nya yang semakin deras mengalir.

Dan akhirnya mereka berdua tertidur dengan pikirannya masing-masing.

Alarm berbunyi menunjukkan pukul 04.00 wib.

Bergegas keduanya bergantian mengambil air wudhu., dan sholat shubuh berjamaah dikamar itu.

Selesai berdoa dan dzikir, keduanya bersalaman, " Maafkan papah semalam yaa !" sambil meraih tubuh istrinya dan memeluknya erat.

"Papah janji akan tetap sayang dan berlaku adil, jangan sedih lagi ya !" suara Ardi sudah melunak tidak seperti semalam.

Nining yang dalam dekapannya tak menjawab, hanya anggukan kepala saja tanda dia memaafkan suami nya.

"Oh iya ...nanti sore kita temui mereka di hotel yaa, ajak anak-anak juga.... setelah itu pulang nya kita mampir ke mall dulu !" ajak Ardi

"Iya pa "

"Jangan lupa juga ,nanti ke Melawai pah....kacamata Azura sudah retak,takut patah," Nining mengingat kan pada Ardi.

"Iya. ... sekalian ganti kacamata saja, seperti nya sudah tidak cocok , nanti periksa mata dulu." jawab Ardi.

Ting....Ting....Ting...Ting...Ting....!

Suara tukang ketoprak gerobak lewat depan rumah. Seketika Ardi mendadak lapar.

"Mah....beli ketoprak dong, lapar nih...pake lontong ya, cabenya 1 saja!" suruh Ardi.

Dengan refleks Nining keluar dan berteriak dari teras atas. " Bang Jangkung...tunggu !"

Tukang ketoprak itu memang biasa dipanggil jangkung karena tubuhnya tinggi diatas rata-rata .Tiap pagi pasti lewat kampung itu, jadi sudah hapal.

"Mamah juga mau ya Pa, ......turun dulu ya !" sambil berlalu menuruni anak tangga.

Diambilnya 4 piring dari rak, lalu menuju teras rumah dimana tukang ketoprak sudah menunggu nya di luar.

"Ini Bang, yang 2 nggak pake cabe ,yang 2 lagi cabenya 1 !" Nining menyodorkan piringnya pada bang Jangkung.

"Lah....cabe sebiji mah kagak ada rasa Bu,...3 aja cabenya yaa !" seru Jangkung

"Nggak ah....pedas tau. ,Abang mah pakenya cabe setan, nggak kuat pedasnya Bang !" tolak Nining.

Setelah membayar, Nining pun membawa masuk piring yang sudah berisi ketoprak dan menyimpan nya dibalik tudung saji ada 2 piring,

Sengaja dia membeli lebih, buat jaga-jaga anggota keluarga yang lain mau .

Tak lupa membuat teh tubruk .Dengan nampan besar Nining membawa 2 piring ketoprak dan 2 gelas teh tubruk ke atas.

Mereka pun makan bersama di teras sambil melihat pemandangan atap rumah tetangga dan jalan raya yang masih lengang..

"Alhamdulillah kenyang....!" senyum Ardi mengembang sambil memukul-mukul perut nya sendiri yang sedikit membuncit karena agak gemuk.

"Yuk mandi bareng.....udah lama kita nggak mandi bersama!" ajak Ardi pada Nining.

Nining yang sudah tau kodenya, segera menurut, " jangan menolak ajakan suamimu sekalipun kamu sedang capek atau kesal"

Terngiang lagi ceramah ustadzah .

Selesai membereskan piring dan gelas kotornya, mereka segera masuk kamar ....dan..,.mandi.

Diiringi gurauan kecil ... mereka bahagia.!!!

Ya keluarga ini bahagia 24 tahun mereka mengarungi bahtera rumah tangga tanpa ada pertengkaran ataupun perselingkuhan.Tapi kini mereka dihadapkan masalah dengan hadirnya orang ketiga yang akan merubah kebahagiaan keluarga.

Dan seperti nya Ardi sedang dimabuk janda anak 2 yang bernama Wati .

Wati sendiri sudah menikah 2x dengan membuahkan 2 anak dari suami yang berbeda.

Dan kini dia menggoda laki-laki yang jelas - jelas sudah beristri dan punya anak.

P E L A K O R !!! Sepertinya memang pantas julukan itu disandangnya.

Entah apa rahasia apa yang membuat Ardi menjadi bucin.....apakah pelet ????

***jangan kesel yaa