NovelToon NovelToon
Cinta Annisa

Cinta Annisa

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:135.9k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Fia

Cerita ini hanya khayalan Author semata ya...

Menerima kritik dan saran ya namun yang membangun bukan menjatuhkan.

Bercerita tentang Cinta Annisa (36 tahun) harus menikah dengan Rafael Ibrahim (27 tahun) karena sebuah keadaan.

Keadaan seperti apa yang mengharuskan mereka menikah?.

Apa saja yang harus mereka lalui untuk bisa hidup bahagia bersama?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Fia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 Episode 10

Nesha memang telah bangun dari tidurnya yang cukup panjang, namun belum sadar betul. Hanya sesekali aja ia menyebut nama Rafael dan bayi-bayinya kemudian ia tidur lagi.

Tapi bagi Rafael dan Annisa itu lebih dari apapun. Mereka begitu optimis akan kesembilan Nesha yang tidak akan lama lagi. Meski sekarang Nesha kembali tidur setelah memanggil nama Rafael. Pria itu pun berada di depan wajah Nesha namun tidak lama Nesha menatapnya karena kedua mata indah itu kembali tertutup.

Annisa dan Rafael baru saja mendapatkan penjelasan dari dokter mengenai apa yang telah dialami Nesha. Namun lambat laun semuanya akan membaik, hanya tinggal menunggu prosesnya.

"Nes, perlahan saja jangan dipaksakan. Kakak akan selalu ada menemani kamu. Ada Mama juga, Rafael dan Hasan Husein." Annisa mengucapkan kata-kata itu setelah kembali dari ruangan dokter.

Dokter sebelumnya menjelaskan akan ada dokter pengganti dirinya sementara, karena ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggal di luar negeri sana. Besok pagi dokter yang penggantinya baru datang untuk memeriksa keadaan Nesha.

"Iya, kami semua akan menunggu kamu sampai sembuh. Anak-anak kita pasti senang kalau Mama nya udah sehat. Kamu bisa main sama anak-anak." Rafael menyambung kata-kata Annisa.

"Kamu harus cepat sembuh, banyak yang sayang sama kamu." Pungkas Annisa.

Untuk beberapa lama Annisa dan Rafael berada di rumah sakit. Mereka menunggu Nesha bangun, siapa tahu akan bangun lagi dan perlahan mulai sadar.

"Mama Nur sudah tahu Nesha sadar?." Tanya Rafael memecah keheningan.

"Sudah, Mama Nur udah tahu."

"Papa Mama juga udah tahu, mungkin nanti sore mereka datang ke sini kalau Nesha bangun lagi. Makanya kita tunggu di sini aja. Hasan Husein tidak masalah sama Mama Nur kalau kita di sini?."

"Tidak, kan ada Mbak yang bantu-bantu Mama Nur. Lagi pula kalau saya pulang memangnya kenapa?."

"Tidak apa-apa, tapi saya mau kamu di sini menemani saya juga. Kita sama-sama menunggu Nesha bangun." Meski terdengar sangat egois, tapi Rafael tidak mau kalau Annisa pergi dari rumah sakit.

Ia ingin Annisa selalu ada disampingnya, entah untuk alasan apa?.

Sore telah berganti malam, namun Nesha tidak ada bangun lagi. Kedua orang Rafael tidak jadi datang. Rafael mengajak Annisa menginap di rumah sakit. Ia ingin memastikan keadaan Nesha baik-baik di saat bangun nanti.

"Temani saya menginap di sini?."

"Kamu saja, Raf. Saya di rumah harus menemani anak-anak."

"Tapi saya mau kamu di sini juga. Kata kamu kan anak-anak ada yang bantu Mbak." Rafael menujukkan sisi kekanak-kanakannya pada Annisa. Sikap yang belum ditunjukkannya pada Nesha sekalipun.

Rafael tidak ingin jauh dari Annisa. Namun tidak bisa juga menjaga perasaan Annisa sebagai seotang istri. Hanya Nesha seorang yang harus diperhatikannya.

"Ya udah, iya. Saya temani. Tapi saya telepon Mama Nur dulu biar enggak nunggu kita."

Rafael mengangguk sambil tersenyum senang.

Waktu saat ini telah menujukkan pukul sepuluh malam. Rafael dan Annisa baru selesai makan, hanya makan salad buah dan minumannya buah juga.

"Tadi kamu sama Rina bisa bareng?."

"Iya, saya yang minta ketemu sama Rina."

"Ada urusan apa?."

Annisa melirik pada Rafael, sejak kapan pria itu bertanya detail tentang apa yang dilakukannya.

"Kenapa? Salah kalau saya mau tahu?."

Annisa segera menggeleng, tatapan Rafael sudah tidak biasa. Annisa menegakkan duduknya lalu merapikan cadarnya.

"Hanya urusan perempuan aja" Annisa berusaha menyembunyikan yang sebenernya dari Rafael.

"Urusan perempuan itu seperti apa?."

"Hmmm, apa apanya?."

"Iya, urusan perempuan itu contohnya seperti apa?."

"Saya minta rekomendasi salon untuk perempuan seperti saya. Salon langganan saya lagi tutup. Pemiliknya lagi urusan lain." Alasan yang diberikan Annisa. Berharap Rafael akan percaya dan tidak lagi bertanya apa-apa.

"Ooohhh." Mulut Rafael membulat sempurna. Ia percaya pada Annisa kalau melihat dari kulit tangannya yang sepertinya mulus.

Hening di dalam ruangan Nesha. Annisa sudah bersiap tidur di sofa yang ada, sedangkan Rafael duduk di samping Nesha. Pria itu kembali bercerita tantang Hasan dan Husein berulang kali hingga ia pun menyadari kalau Annisa sudah terlelap.

Rafael bangkit berdiri, berjalan menghampiri Annisa lalu meletakkan jasnya di atas badan Annisa. Perempuan bercadar itu hanya berselimutkan baju syar'i dan cadarnya.

Betah duduk di lantai tidak beralaskan apa-apa. Duduk tepat di depan wajah Annisa yang tertutup kain berwarna senada dengan hijabnya berwarna hitam. Hanya menampakan kedua mata Annisa yang sudah tertutup rapat. Perempuan itu sudah benar-benar tidur.

Ada terbersit keinginan untuk menggunakan kesempatan ini melihat wajah asli Annisa. Perkataan Mama nya masih mengganggunya sampai sekarang. Benarkan sudah banyak keriput? Tapi rasanya tidak, jika melihat kulit mulus telapak tangannya.

Tangan Rafael sudah menggantung di udara, hendak mengikuti keinginan hatinya. Sudah menyentuh ujung cadar guna menyingkapnya ke atas. Ia sadar akan perbuatannya, maka ia segera menurunkan tanganya dan hanya menatap mata Annisa.

Kemudian Rafael menaruh kepalanya di dekat kepala Annisa. Pinggiran sofa dibuat untuk bantalan kepala.

Annisa membuka matanya karena dorongan ingin pipis. Ia terkesiap kala melihat wajah Rafael yang begitu dekat dengannya. Hanya berjarak beberapa centi saja darinya. Untuk pertama kalinya mereka berjarak dekat, wajah Rafael memang sangat tampan. Bersih tanpa bulu-bulu, hidung mancung dan alis yang begitu tebal.

Sepasang mata Annisa berkedip berulang kali. Meyakinkan dirinya kalau ini bukan mimpi, melihat wajah Rafael dari dekat.

Hembusan nafas Rafael terdengar halus, pria itu sangat nyenyak meksi dalam posisi tidur tidak nyaman. Akibat dorongannya yang semakin mendesak, Annisa segera masuk ke kamar mandi.

Tidak berselang lama ia keluar dengan perasaan lega. Lalu kembali ketempatnya. Annisa mengambil jas yang ada di atas sofa lalu menaruhnya pada dada Rafael. Pria itu pasti kedinginan karena setelan AC nya yang cukup dingin.

Ternyata gerakan yang dibuat sepelan mungkin oleh Annisa nyatanya tetap membuat Rafael membuka matanya lalu menatap Annisa.

Pandangan mereka bertemu dalam jarak yang sangat dekat. Tanpa kedip Rafael menatap manik indah milik Annisa hingga ia merasa terhipnotis. Pun dengan Annisa, kalau biasanya ia yang langsung memutus pandangan dan mengalihkannya ke arah lain. Berbeda dengan malam ini, entah apa yang terjadi pada kesadaran Annisa.

Rafael menegakkan badannya hingga mengikis jarak diantara mereka, hembusan nafas Rafael yang mengenai matanya seketika membuat Annisa sadar dan segera bangkit. Ia menjauh dari posisinya semula. Ia menatap Nesha yang masih tidur. Tidak seharusnya ia seperti tadi, seharusnya ia bisa menghindar dan tidak mengulang lagi hal tersebut.

"Kenapa?." Tanya Rafael sambil ikut bangkit berdiri lalu mendekati Annisa.

Bersambung

Terima kasih banyak atas dukungannya 🙏🙏

1
Asri Anna
up lagi dong kk jgn lama" lagi seru ni.....
Hanipah Fitri
mana. nur, seorang ibu yg . membetulkan kesalahan anaknya yg jelas' jelas itu salah juga cinta ya berat sebelah terhadap anak nya
Hanipah Fitri
sdh terbongkar, sepertinya si Nessa akan diceraikan suaminya
Hanipah Fitri
wau .. makin Rafail gak akan ceraikan Annisa, apalagi kalau rahasia Nessa sdh terbongkar
Hanipah Fitri
semoga cepat terkuak hubungan antara Neaa dan Evan
Hanipah Fitri
kasihan dgn. Annisa hanya dijadikan pengasuh anak nya
Farida Nur Aini
ini mereka saudara kandung bukan sih?
kok dijadikan madu. meskipun pernikahannya karena sebuah alasan. tp Alloh larang hambanya menjadikan madu bagi saudaranya sendiri. krn bagaimanapun ijabnya kan beneran
Pelangi Senja
mampir di cerita ku ya
cerita horor yang berjudul
DENDAM ADINDA
Hanipah Fitri
masih menyimak
Hanipah Fitri
aku mampir
Retno Harningsih
up
Maz Andy'ne Yulixah
Selamat Annisa,lah gagal deh gak jadi HonneyMoon🤣
Maz Andy'ne Yulixah
Emang gak mudah jadi Nesha,semoga kamu akan bisa menjadi lebih baik lagi ya Nes😌😌
Atha 😘😘
🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙
Nur Adam
lnjut
Watinih
selamat Anisa akhirnya hamil jg
Kim
kalo Indra masih jomblo,,,,aku mau donk🥰🥰🥰
Muhammad Hasyir Kamil
Luar biasa
kairin
tak terbybgkn bagaimana rasanya jdi anissa
Maz Andy'ne Yulixah
Indra kira2 masih jomblo apa sudah menikah ya😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!