Disarankan untuk membaca novel My Wife SUGAR MOMMY terlebih dahulu ya gaes.
Setelah melewati malam panas dalam keadaan mabuk, dengan seorang pria yang usianya sudah sangat matang. Hazel Carter memutuskan untuk menjadi sugar baby dari pria tersebut.
Meskipun Hazel Carter sangat mengenal siapa sosok pria tersebut. Bukan hanya mengenalnya, Hazel Carter juga sangat mengenal baik keluarganya termasuk istrinya.
Apa sebenarnya yang Hazel inginkan dengan menjadi sugar baby? Sedangkan dia sudah memiliki segalanya.
Tak mungkin bila hanya untuk mencari kesenangan? Mungkinkah ada maksud lain?
Penasaran? Cus silakan di baca.
Warning
Hanya cerita fiksi, yang tidak suka silakan skip ya gaes. Semua pemeran yang ada di dalamnya, tidak patut di contoh!!!!!!!!!!
Novel ini hanya hiburan semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaruMini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Botol Parfum
Setelah ketiganya menatap seseorang yang baru saja bertanya nama Jimi, saat Aca menyebut nana Jimi, kini Aca langsung beranjak dari duduknya, lalu mengukir senyum ke arah seseorang yang berdiri tepat di depan meja dimana dirinya berada.
Kemudian Aca menghampirinya, saat Aca sangat mengenal seseorang tersebut. Bagaimana Aca tidak mengenalnya, saat selama seminggu terakhir Aca selalu menghabiskan malam dengannya.
“Akhirnya kamu tiba sayang,” ujar Aca yang kini memeluk tubuh seorang pria yang masih berdiri di depan meja. Tentu saja pria tersebut usianya sudah matang, saat Aca sudah menghampirinya.
Tanpa menanggapi apa yang Aca ucapakan pria tersebut langsung mencium singkat bibir Aca, tentu saja membuat Hazel langsung memalingkan wajahnya tidak ingin melihat apa yang baru saja pria tersebut lakukan pada sahabatnya tersebut. Namun tidak dengan Ana yang sudah terbiasa melihat Aca melakukan itu dengan sugar daddy-nya. Karena pria yang masih di peluk oleh Aca adalah sugar daddy-nya yang baru, saat sugar daddy-nya yang lama sudah memutuskan hubungan dengan Aca, karena harus menetap di luar negeri.
“Sayang, barusan aku mendengar kamu menyebut nama Jimi?” tanya sugar daddy Aca, saat Aca sudah melepas pelukannya.
“Iya sayang, tapi kamu jangan salah paham dulu. Aku tidak ada hubungan dengan dia. Aku hanya sedang meledek sahabatku saja sayang. Yang belum lama making love dengan pria yang tadi aku sebut,” jelas Aca yang tidak ingin sugar daddy-nya salah pada dirinya.
“Apa sahabat kamu Namanya Hazel?” tanya sugar daddy Aca.
Tentu saja Aca langsung menautkan keningnya mendengar pertanyaan yang baru saja sugar daddy-nya tanyakan. Bukan hanya Aca, Ana yang mendengar pertanyaan sugar daddy dari sahabatnya tersebut kini menoleh ke arah Hazel, yang saat ini sedang menatap ke arah sugar daddy Aca, ketika namanya di sebut oleh pria tersebut.
“Zel, apa kamu mengenal pria tersebut?” tanya Ana yang duduk di samping Hazel, dan Hazel pun langsung menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan yang baru saja Ana tanyakan padanya, tanpa menatap ke arah Ana. Ketika ke dua bola mata Hazel kini masih tertuju ke arah sugar daddy Aca.
“Sayang, apa kamu mengenal Hazel?” tanya Aca pada sugar daddy-nya.
“Tidak,” jawabnya singkat sambil menatap ke arah Hazel, saat pria tersebut yakin. Gadis yang sedang di tatapnya adalah Hazel. Mengingat lagi dia sudah mengenal Ana sahabat dekat Aca.
“Jika kamu tidak tahu, kenapa kamu bisa mengetahui yang making love dengan Jimi adalah Hazel?” tanya Aca penasaran.
“Karena Jimi sudah memberi tahu aku, malam itu dia making love dengan Hazel,” ujar pria tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah Simon, sahabat baik dari Jimi.
Mendengar apa yang baru saja Simon katakan, membuat Hazel yang tadi menatap Simon, kini dia memalingkan wajahnya merasa malu dengan apa yang baru saja Simon katakan.
Mendengar apa yang baru saja Simon katakan membuat Aca langsung mengukir senyum sambil mengangguk anggukkan kepalanya, saat ide di kepalanya tiba tiba muncul.
“Sayang,”
“Iya,” sahut Simon dan tatapan matanya terus tertuju ke arah Hazel yang menurutnya sangat cantik dan juga mempesona , apa lagi tubuhnya begitu indah di balik seragam sekolah yang masih di kenakan nya.
Aca meraih dagu Simon agar menatap ke arah dirinya. “Jaga matamu, aku ada di sini,”
“Iya sayang aku tahu,” Simon yang sekarang sudah mengalihkan tatapan matanya ke arah Aca sugar baby-nya, langsung mencubit hidungnya dengan gemas. “Aku hanya sedang memikirkan sesuatu bagaimana caranya…”
“Menyatukan meraka,” sambung Aca memotong perkataan Simon.
“Kok kamu tahu apa yang sedang aku pikirkan sayang?”
“Tentu, kan kita sehati,” jawab Aca yang langsung melingkarkan ke dua tangannya di pinggang Simon.
“Dasar tidak waras!” seru Hazel saat mendengar apa yang baru saja Simon dan juga Aca sahabatnya katakan. Kemudian Hazel beranjak dari duduknya.
“Zel, kamu mau ke mana?” tanya Ana sambil mencekal tangan Hazel yang akan pergi meninggalkannya.
“Pulang,” jawab Hazel yang langsung melepas tangan Ana dan pergi begitu saja, tanpa mengatakan apa pun. Saat Hazel tidak menyukai apa yang baru saja Simon dan juga Aca bicarakan.
“Ca, aku pulang dulu,” pamit Ana yang langsung meninggalkan Aca dan juga Simon, lalu mengejar Hazel yang sudah pergi meninggalkan meja di mana tadi ketiganya berada.
“Sayang, kenapa pikiran aku sama dengan kamu?” tanya Simon pada Aca, setelah kepergian Ana dan juga Hazel.
“Satu, aku melihat Hazel seperti nyaman dengan sahabat kamu itu. Dan ke dua, aku ingin Hazel jadi pelakor. Kamu tahu kan Jimi memiliki istri, dan tadi istrinya pergi ke hotel dengan pria lain,” jelas Aca tentu saja membuat Simon langsung menautkan keningnya mendengar ucapan Aca yang terakhir, saat dari dulu Simon yakin. Jika Mita istri sang sahabat bermain dengan pria lain di belakang Jimi.
“Oke, kita harus menyatukan Jimi sahabat aku, dengan Hazel sahabat kamu,”
“Bagaimana caranya sayang?” tanya Aca penasaran.
“Kita pikirkan nanti, aku ingin bergulat siang ini dengan kamu,”
“Baik, siapa takut,” sambung Aca dan menggigit bibir bawahnya sambil mengedipkan matanya ke arah Simon, untuk menggodanya.
*
*
*
Sepi, itu yang sedang Hazel rasakan di malam ini. Di rumah megahnya, saat di rumah tersebut hanya ada dirinya dan juga para asisten rumah tangganya. ketika sang mami dan juga pipi barunya sedang menginap di rumah papi barunya, hal rutin yang selalu sang mami lakukan jika akhir pekan seperti saat ini.
Hembusan nafas kasar keluar dari bibir Hazel, setelah menutup sambungan ponselnya. Saat ke dua sahabatnya sedang sibuk dengan para sugar daddy-nya masing masing dan tidak bisa menginap di rumah Hazel seperti biasanya.
Hazel yang baru masuk ke dalam kamarnya setelah menyantap makan malam, tidak jadi mendudukkan bokongnya di atas pinggiran tempat tidur, saat pintu kamarnya di ketuk seseorang dari luar.
Kemudian Hazel menuju pintu kamarnya, untuk membuka pintu tersebut yang memang sudah di kunci olehnya.
“Om Jimi,” ucap Hazel saat sudah membuka pintu kamarnya, dan mendapati Jimi lah yang berdiri di depan pintu kamarnya.
Jimi langsung mengukir senyum ke arah Hazel, sambil mengangkat satu tangannya yang membawa paper bag berisi coklat kesukaan Hazel.
“Ini untuk kamu,”
“Terima kasih,” ujar Hazel sambil mengambil paper bag tersebut.
“Maaf, om tidak sempat membalas pesan suara yang kamu kirimkan tadi, karena om sangat sibuk di rumah sakit. Dan om langsung datang ke sini setalah mendengar pesan suara dari kamu,” jelas Jimi tentu masih berada di depan pintu. “Ada hal penting apa yang ingin kamu sampaikan pada om?” tanya Jimi penasaran.
“Masuklah, aku akan menunjukkan sesuatu pada Om,” ujar Hazel yang kembali masuk ke dalam kamarnya. Tentu saja Jimi langsung mengikuti Hazel.
Jimi sebisa mungkin untuk tidak menatap tubuh Hazel yang berjalan masuk ke dalam kamar tepat di depannya. Saat Hazel hanya menggunakan hotpants yang sangat minim hingga bokong bagian bawahnya terlihat dengan jelas, bukan hanya itu saja, tank top yang di kenakan Hazel juga tidak menutupi seluruh perutnya.
“Zel!" seru Jimi dan langsung memeluk tubuh Hazel yang kehilangan keseimbangan saat tidak sengaja dia menginjak botol parfum.
Bersambung...........................
Rekomendasi novel populer untuk kalian gaes, ada di bawah ini 👇👇👇👇