"WHAT?! QUEEN MAFIA!!!"
MAFIA, satu kata yang tak pernah terlintas dalam pikiran seorang gadis berparas cantik yang mendapat julukan badgirl di sekolahnya. Lalu, apa yang membuatnya terjerumus dalam dunia bawah? Bahkan harus menjadi Queennya.
Apa yang kalian pikirkan tentang seorang Tentara? Datar? Cuek? Serem? atau Sangar? Ohh... Salah besar, Karena tentara satu ini cukup humoris tapi jika saat di depan musuh, seketika sifat humorisnya hilang dan berubah menjadi dingin serta memiliki aura yang sangat kuat dengan sorot mata yang tajam.
Tentara tampan itu di perintahkan untuk menjalankan misi tertentu dan membuat kehidupannya berubah drastis karena dirinya terpaksa harus menyamar, Sungguh cobaan yang sangat berat baginya.
"Aku tidak akan berubah, karna ini jalan hidupku." Seru sang badgirl
"Sungguh diluar pemikiranku. Misi ini membuatku rasanya ingin mati." Kesal tentara tampan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amha Amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertarungan Sengit
"Hmm... Mereka jago juga, padahal mereka perempuan." Ucap salah satu pria melihat kehebatan Olive dkk dalam bertarung
"Bukan wanita biasa." Timpal temannya yang juga memperhatikan Olive dkk
Butuh waktu sekitar tiga puluh menit, Olive dkk akhirnya bisa mengalahkan semua pria disana. Melihat semua anak buahnya terkapar, seketika kedua pria tersebut meju untuk menyerang Olive dkk. Satu pria melawan Yuki dan Via, sedangkan pria satunya lagi melawan Olive.
Yuki dan Via menyerangnya dengan melakukan gerakan kombinasi. Jika Yuki sedang menyerang tangannya, maka Via akan menyerang kakinya. Terkadang Via yang sepertinya hendak menyerang, tiba tiba saja dia membungkukkan badannya kemudian Yuki melompat menendang pria itu dengan kedua tangan tertempel di punggung Via.
Bugh..
"Agghhkk..."
Seketika pria tersebut mundur ke belakang beberapa langkah dengan meringis kesakitan di perutnya karena Yuki menendangnya dengan sangat keras. Kemudian Via melakukan sentuhan terakhir dengan cara memukul perut pria bertubi tubi kemudian dia menyeleding kedua kaki pria itu.
Bruukk...
Pria tersebut terjatuh dengan terus meringis kesakitan di seluruh bagian tubuhnya, bahkan posisi pria itu terbaring di lantai tersebut.
Berbeda dengan mereka yang melakukan gerakan kombinasi, kini Olive melawan musuhnya sendirian. Itu berarti dia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri.
Olive melakukan berbagai teknik beladiri. Saat pria itu hendak memukul wajah Olive, seketika Olive menangkisnya menggunakan tangan, lalu dia menyerang kaki pria itu. Tapi sangat disayangkan, karena pria itu dengan sigap mengangkat satu kakinya, jadi Olive tidak berhasil menyeledingnya.
Lagi dan lagi pria itu hendak memukul perut Olive, namun dengan gerakan secepat kilat, Olive dapat mencekal tangan pria itu lalu tanpa membuang waktu lagi, Olive langsung melintir tangan kiri pria itu kemudian....
Bugh...
Olive langsung menendang perutnya dengan kaki kirinya. Bukan hanya itu saja, dia pun melakukan gerakan lagi yaitu menendang dada pria itu dengan cara melompat dan melakukan roll belakang.
Bugh...
"Agghkkk.." Rintih pria itu langsung terjatuh, sedangkan Olive yang melompat seketika mendarat sempurna dengan posisi tangan kanan menempel pada lantai, tangan kiri diatas paha kirinya, sedangkan kedua kaki seperti sedang berjongkok tapi kaki kanan yang berada sedikit lebih maju.
"Berhenti." Seru seseorang
Saat Olive dkk hendak menyerang lagi, tiba tiba saja terdengar seruan seseorang dari arah lain yang seketika membuat langkah Olive dkk terhenti, kemudian mereka pun menatap kearah sumber suara.
Mereka pun mendapati seorang laki laki bertubuh kekar berjalan ke arah mereka. Laki laki itu berpakaian serba hitam, dengan jubah bergambar kelelawar besar yang berkibar di bagian belakang tubuhnya, sorot matanya yang tajam seperti siap menerkam mangsa dihadapannya. Bahkan seketika atmosfer disana berubah menjadi sangat mencekam dengan aura kuat yang laki laki itu pancarkan.
Seketika kedua pria yang tadi di kalahkan Olive dkk langsung berdiri kemudian melangkahkan kakinya untuk menghampiri orang itu. Bukan itu saja, semua laki laki yang sudah di kalahkan pun langsung berkumpul menjadi satu dengan berdiri tepat di belakang orang itu. Sedangkan Olive dkk langsung berkumpul menjadi satu dengan posisi sedikit jauh dari gerombolan pria itu.
"Siapa lagi dia?" Tanya Yuki pada kedua temannya dengan menatap pria tersebut
"Aku rasa dia ketua utamanya." Balas Olive menebak
"Menurutku juga begitu." Timpal Yuki
"Siapa kalian? Berani sekali mengacaukan tempatku." Tanya pria itu dengan penuh amarah sembari menunjuk Olive dkk
"Kami tidak bermaksud melakukannya, kami tidak sengaja menemukan tempat ini." Balas Olive dingin
"Tidak ada seorangpun yang mengetahui tempat ini. Jika ada, maka kami akan langsung memusnahkannya." Seru pria itu
"Kalian bertiga sudah masuk kesini, maka harap bisa keluar dengan mudah. Dan pintu keluarnya juga sudah kami tutup rapat-rapat." Tambah pria itu membuat Olive dkk saling pandang tak percaya
"Apa?! Jadi gak ada jalan keluar lagi?" Batin Via terkejut
"Kenapa sih aku harus terjebak dalam situasi seperti ini?" Batin Yuki
"Biarkan kami pergi dan kami tidak akan menceritakan tentang tempat ini pada siapapun." Pinta Olive dengan wajah datarnya
"Hmm... Baiklah. Akan ku biarkan kalian pergi." Balas pria itu membuat seluruh anak buahnya saling pandang tak percaya, sedangkan Yuki dan Via sedikit tersenyum senang, tapi tidak dengan Olive karena dia cukup merasa curiga. Bagaimana mungkin pria itu langsung menyetujui permintaannya? Pikir Olive.
"Tapi kalian harus melayaniku terlebih dahulu. Hahaha...." Sambung pria itu dengan tawa jahatnya membuat Olive dkk menatapnya dengan tajam, sedangkan yang di tatap hanya senantiasa tertawa jahat
"Bagaimana jika kami tidak mau?" Tanya Olive datar.
"Maka terpaksa aku harus pakai kekerasan." Balas pria itu tersenyum devil
"Bukannya sedari tadi anak buahmu sudah pakai kekerasan? Kenapa kau harus menawarnya lagi?" Seru Olive seakan tak merasakan takut sedikitpun
"Kau berbeda dengan gadis lain, kau sangat pemberani. Hmm... Bagaimana jika kau menjadi selirku saja, Hahaa..." Ucap sang pria terus menerus tertawa jahat
"Aku tidak mau, bahkan untuk mengenalmu saja aku sangat tidak sudi." Kecam Olive yang kini berhasil membuat pria tersebut tersulut emosi bahkan seluruh anak buah pria itu menatap Olive dengan tatapan tak percaya. Bagaimana tidak? Olive dengan berani menjawab semua perkataan bosnya, apalagi bos mereka tekenal sangat kejam dan bengis.
"Kau akan menyesal sudah berani lancang padaku." Hardik ketua itu sembari mengepalkan kedua tangannya
"Untuk apa aku takut? Aku sama sekali tidak melakukan kesalahan." Balas Olive dengan dinginnya, sedingin kutub utara bahkan mungkin lebih dingin.
"Diam kau. Masih berani kau menjawabnya." Hardik sang ketua penuh amarah yang menggebu
"Kau yang diam. Sudah ku katakan, biarkan kami pergi atau kau akan menyesal." Bentak Olive yang kini mulai terselut emosi
"Kau yang akan menyesal, sudah berani membentakku." Hardik ketua tersebut
"Ayo lawan aku." Seru ketua langsung berjalan cepat untuk menyerang Olive.
"Liv, aku ingin mencobanya." Pinta Via tiba tiba
"Aku juga." Timpal Yuki
"Silahkan, dengan senang hati." Balas Olive datar
"Khiyyaa.."
Tanpa menunggu lama lagi, Yuki dan Via langsung menyerang ketua tersebut secara bersamaan, sedangkan Olive dan seluruh anak buah ketua itu hanya mrmperhatikannya saja tanpa berniat untuk ikut campur.
Yuki dan Via menyerangnya dengan sekuat tenaga, sedangkan ketua tersebut terlihat sangat santai dalam melakukan serangan.
Bugh...
Bugh...
Entah bagaimana caranya, tiba tiba sang ketua dapat memukul perut Yuki dan Via dengan kedua tangannya. Seketika Yuki dan Via mundur kebelakang bahkan mereka terjatuh karena memang pukulan tersebut sangat keras.
"Aaghhkk..." Rintih mereka berdua dengan terduduk di lantai dan membuat Olive terkejut tak percaya karena ketua tersebut dapat dengan mudah mengalahkan kedua sahabatnya.
"Kalian hanya bocah ingusan. Kalian bukan tandinganku." Seru sang ketua tersenyum devil
"Jangan besar kepala, di atas langit masih ada langit. Coba lawan aku sekarang." Tantang Olive dingin kemudian menganngkat kedua tangannya bersiap untuk menyerang
"Aku memang penasaran denganmu. Sehebat apa kau, sampai berani menantangku. Tapi meski begitu, tetap akulah yang akan jadi pemenangnya." Balas ketua itu yang juga bersiap untuk menyerang sembari tersenyum devil
"Buktikan saja, jangan hanya tong kosong nyaring bunyinya." Ujar Olive dingin
"Kau akan ku buat menyesal. Khiyyaa..." Kecam ketua itu kemudian mulai melangkahkan kakinya untuk menyerang Olive, begitupun dengan Olive yang bersiap untuk menyerang balik.
**Bersambung...
...----------------...
Hallo Readers... Jangan lupa kasih Like dan Komentarnya yaa...
Salam manis dari author**...
Playboy abal abalan,udah kepergok juga masih gak mau ngaku 😏😏
masa iy dh tamat aj critanya
ngk seru lu mah 🙄🙄