"Ku tunggu janda mu" mungkin kata-kata itu yang pantas Kevin ucapkan pada Tantri saat di tinggal menikah dengan pria pilihan sang ayah.
Namun bukan itu yang di ucapkan Kevin melainkan "Semoga bahagia " tapi kenyataannya salah.
Baru satu minggu menikah Tantri harus rela di bercerai dengan sang suami gara-gara sang suami telah menghamili wanita lain yang merupakan kekasih si pria.
Tantri memutuskan untuk pergi dari kampung mencari pekerjaan karena dia gak mau jadi olok-olokan warga karena harus jadi janda di umurnya yang masih muda.
Namun takdir berkata lain Tantri di pertemukan kembali dengan Kevin pria yang sangat di cintai nya.
Bagai mana kisah nya?....
Yu baca ceritanya di bawah..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Acara nikahan Amanda.
Besoknya Tantri datang ke rumah Zia untuk membantu persiapan pernikahan Amanda yang di gelar di rumah Zia karena orang tua Zia yang bertanggung untuk pernikahan Amanda.
"Eh nak Tantri masuk sini" ucap ibunya Zia yang pertama melihat Tantri datang.
"Iya bu, Zia sama Amanda nya dimana bu? " tanya Tantri pada ibunya Zia.
"Mereka di kamar, kamu ke sana saja langsung" suruh ibunya Zia dan Tantri langsung menuju kamar Zia.
Saat di buka Tantri terkejut karena kamar Zia sudah si hias.
"Ini Zia apa Amanda yang mau nikah? " tanya Tantri saat masuk.
"Nah itu yang aku rasain saat datang" balas Zia yang sedang berbaring.
"Ya kan rumah ku di bekang jadi mau gak mau aku nikah di rumah ini, lagian nanti yang jadi walinya bapak kamu" ucap Amanda.
Amanda anak dari adik ayahnya Zia jadi ayahnya Zia yang bertanggung jawab semaunya setelah ayahnya Amanda meninggal karena kecelakaan.
Zia melirik Tantri yang sedang mencoba kebaya buat acara nanti.
"Kamu udah bicara sama orang tua mu tentang pak Kevin? " tanya Zia membuat Tantri terdiam dan duduk.
"Aku gak berani untuk bilang pada mereka" jawab Tantri dengan suara lirih.
"Nah itu yang dulu aku rasakan saat Dika minta di kenalin, bingung" ujar Amanda.
"Emang apa ya g kamu takut kan? " tanya Zia pada Amanda dengan tatapan tajam.
"Dih gak usah marah gitu kali, aku cuman takut kalian gak percaya kalau pacar ku orang kaya " jawab Amanda lalu tertawa membuat Zia kesal dan melempar bantal.
"Aku bingung bicara sama abi dan uminya gimana" ucap Tantri dan Zia ngerti karena orang tua Tantri sangat melarang anak-anaknya untuk pacaran.
"Ya sudah kamu pikirkan saja dulu lagian dia belum datang ini" Zia menepuk pundak Tantri memberi dukungan.
Sorenya Tantri pulang sambil membawa baju dan besok dia pakai di acara pernikahan Amanda. Namun malamnya Tantri di buat kaget saat ada tamu dan itu pak lurah yang datang ke rumah entah mau ngapain.
"Umi, pak lurah kesini buat apa? " tanya Tantri saat menghampiri sang umi di dapur.
"Umi juga gak tau mungkin silahturahmi saja" jawab sang umi lalu meninggalkan Tantri yang bengong karena sang umi membawa kopi ke dalam rumah untuk abah dan tamu.
Entah kenapa Tantri punya firasat tidak enak apa lagi saat di ingat jika anak pak lurah pernah menyukainya.
"Tantri" panggil abah dari dalam dan Tantri langsung menghampirinya.
"Iya abah" ucap Tantri.
"Ini pak lurah ingin bertemu kamu" jawab sang abah membuat Tantri terkejut.
Tantri pun menyalami pak lurah namun Tantri kaget saat mendengar ucapan pak lurah."Wahyu pasti senang melihat kamu udah balik dari kota".
Tantri langsung menatap pak Lurah karena kaget dengan ucapannya.
"Sudah malam saya pamit pulang, besok atau lusa saya datang untuk kabar selanjutnya" ucap pak lurah membuat aku bingung namun aku tak berani bertanya pada abah dan umi. Setelah pulang aku masuk kamar dan melihat ponselnya ternyata ada pesan dari bang Kevin dan aku pun langsung membalasnya.
Subuh aku sudah siap dengan memakai kebaya ya g di berikan Amanda. Setelah siap Tantri pamit pada orang tuanya dan dia antar sang kakak karena gak mungkin dia jalan kaki subuh-subuh gini.
Tibanya di rumah Zia dia masuk dan langsung di Pakaikan make up karena zia sudah selesai. Setelah selesai aku masuk kamar Zia dan aku melihat Amanda sangat cantik dengan balutan Kebaya putih dan jilbab.
"Cantiknya kakak ku" puji Tantri membuat Amanda tersenyum.
"Kok aku degdegan ya" ucap Amanda.
"Ya wajar kan mau ketemu calon suami" balas Zia sambil bermain ponsel.
"Eh sini deh" panggil Amanda pada Tantri.
"Apa? " tanya Tantri mendekat.
"Aku kelihatan cantik kan? " tanya Amanda yang merasa tidak percaya diri.
"Cantik lah" balas Tantri.
"Aku takut aja kelihatan biasa aja, kan orang bilang kalau pengantinnya udah gak perawan akan kelihatan" ucap Amanda membuat Zia bangkit dan mendekat.
"Kenapa kamu takut di omongin orang? " tanya Zia.
"Zia" tegur Tantri membuat Amanda terdiam.
"Udah kamu jangan takut, kamu tetap cantik dan orang-orang pasti terkesima lihat kamu" ucap Tantri menengahi kedua sepupu itu.
"Zia Tantri" panggil kakaknya Zia.
"Iya teh" jawab Tantri.
"Ayo keluar mempelai prianya udah datang kalian kan harus jaga di depan" beritahu kakaknya Zia.
Tantri dan Zia keluar lalu Zia di suruh membawa kalung untuk menemani orang tua Amanda menyambut pengantin pria.
Tantri di belakang dan dia kaget saat melihat Kevin ada di rombongan. Acara penyambutan selesai dan langsung masuk lalu penyambutan. Zia dan Tantri duduk di meja penerima tamu.
Zia menyenggol tangan Tantri lalu berkata "pak Kevin lihatin kamu terus tuh".
" Ya biarin jangan sampai di lihatin orang"balas Tantri yang gak mau orang kampung tau jika dirinya punya hubungan dengan Kevin.
Zia dan Tantri masuk ke dalam untuk membawa Amanda ke luar karena sebentar lagi acara ijab kabul. Mereka bertiga berjalan sejajar membuat Kevin terpesona dengan kecantikan Tantri yang memakai jilbab abu dan kebaya abu.
"Pacar lo tuh" ucap Adrian menyenggol Kevin.
"Apa udah Dika gue ajak dia ijab kabul" balas Kevin yang langsung mendapat pukulan dari Adrian.
"Sakit woy" kesal Kevin.
"Ya lagian lo ngaco lamar dulu baru ijab" ucap Adrian.
Ijab kabul pun berjalan lancar dan sekarang semua tamu di persilahkan untuk menyantap makanan dan memberi selamat pada pengantin. Kevin dia malah mendekati Tantri dan Zia.
"Eh pak, gak ikut makan? " tanya Zia pada Kevin.
"Masih penuh" jawab Kevin.
Tantri sedikit menghindar karena dia gak mau orang tuanya curiga. Beruntung nya Tantri saat mamanya Amanda minta bantuan Tantri untuk membantu Amanda ganti baju dan sekarang di meja tamu tinggal Kevin, Adrian dan Zia.
"Kok gue ngerasa Tantri menghindar ya" ucapnya.
"Dia malu kali dekat-dekat sama lo karena lo jelek" ledek Adrian membuat Zia kesal dan memukulnya.
"Sakit woy" bentak Adrian.
"Ya lagian teman lagi sedih malah di katain bukannya di hibur" ucap Zia dengan kesal lalu pergi.
Kevin dia hanya menggelengkan kepala karena melihat Adrian dan Zia kalau ketemu berantem mulu.
Zia mendekati Tantri lalu mengajaknya bicara.
"Kamu sengaja menghindar? " tanya Zia membuat Tantri terdiam.
"Kasihan lo pak Kevin sedih lihat sikap kamu" ujar Zia.
"Aku bingung Zia, aku takut orang tua ku curiga kalau aku terlalu dekat dengan bang Kevin" jawab Tantri.
"Em... gimana kalau kita cari makan di luar ajak mereka juga biar kalian bisa bebas ngobrolnya" ucap Zia.
Tantri pun setuju dan mereka pergi keluar dan memberitahu Kevin jika mereka nunggu di tukang baso dan Zia memberi tahu tempatnya.