Mengubah Takdirku

Nyonya Besar tidak senang jadi semua orang pun gugup, tapi tidak ada yang menjawabnya.

Biasanya, mereka rela berebutan sampai terluka untuk hal yang dapat membuat prestasi dan disukai oleh Nyonya Besar.

Namun sekarang, mereka semua sudah gagal membahas bisnis dengan Group MoonLight, jadi siapa lagi yang berani pergi membahas bisnis ini?

Di sana menjadi sunyi, tidak ada yang berani bicara, bahkan Jason yang biasanya aktif juga terdiam.

Saat ini, Aurel tiba-tiba berkata, "Nenek, bagaimana kalau aku mencobanya?" Saat Aurel mengatakan ini, jantungnya berdetak kencang. Aurel sama sekali bukan ingin menunjukkan kemampuannya, tapi sebelum datang ke pertemuan hari ini, Leon memberitahu dia kalau itu melibatkan pembahasan kerja sama dengan Group MoonLight, maka ambil saja.

Saat itu, Aurel sama sekali tidak memedulikan kata-kata Leon, dia hanya mendengus, lalu pergi.

Namun sekarang, entah kenapa Aurel teringat dengan kata-kata Leon dan secara tidak sadar berbicara.

Mungkin karena hari itu Leon menyeka air mata Aurel dengan lengan bajunya.

Mungkin karena hari itu Leon mengatakan bahwa selama itu hal yang diinginkannya, meskipun bintang di langit, juga akan dia petik untuknya.

Jadi, ketika tidak ada yang berani mengambil kekacauan ini, Aurel pun angkat bicara.

"Kamu?" Nyonya Besar Bimasena melirik Aurel dengan sedikit ketidaksabaran di matanya.

Ketika Tuan Besar Bimasena masih hidup, dia memanjakan dan mendidik Aurel, seolah-olah melatih Aurel sebagai penerusnya.

Akan tetapi, Nyonya Besar Bimasena lebih suka anak laki-laki daripada anak perempuan. Dia hanya mencintai cucu tertuanya, Jason. Jadi, dia pun merasa benci pada Aurel.

Dia sama sekali tidak pernah memandang Aurel dan sama sekali tidak percaya bahwa Aurel memiliki kemampuan begitu.

"Aurel, kamu pikir kamu siapa? Group MoonLight itu bukan perusahaan kecil!"

"Tidak tahu diri, apa kamu begitu ingin menunjukkan dirimu di depan Nenek? Kalau punya kemampuan seperti ini, mending kamu mencari suami yang baik saja!"

"Apakah ada yang merasa cemburu karena Keluarga Carson memberikan mahar pada wanita dari Keluarga Bimasena?"

Begitu Aurel mengatakan ini, semua orang mengkritik dengan cemooh. Bisa-bisanya Aurel ingin melakukan hal yang tidak bisa mereka lakukan?

Aurel dipenuhi rasa kesal dan marah mendengar ejekan semua orang, tapi dia tidak dapat membantah dan segera bersiap untuk menyerah.

Dia tidak seharusnya percaya dengan omong kosong Leon. Jelas-jelas Leon sudah menjadi orang tak berguna selama tiga tahun ini, bagaimana mungkin bisa berubah hanya dengan satu kalimat yang dia ucapkan?

Meskipun dia berubah, dia juga tidak dapat membuat keputusan untuk kerja sama dengan Group MoonLight.

Jason memutar matanya dan tiba-tiba berkata, "Eh! Tidak bisa bilang begitu juga. Bagaimanapun juga, Aurel adalah orang yang bertanggung jawab atas konstruksi perusahaan kita."

Semua orang mencibir untuk sementara waktu, hal seperti memakai helm dan panas-panasan untuk memeriksa lokasi konstruksi juga hanya Aurel yang mau melakukannya.

"Aurel, bukankah kamu selalu merasa perusahaan memperlakukanmu dengan tidak adil? Kalau begitu, kali ini kami benar-benar bersedia memberimu kesempatan, tapi ini tergantung padamu bisa membuktikan diri atau tidak."

Jason berpikir dengan sangat sempurna. Sekarang tidak ada yang mau mengambil masalah yang sulit ini dan kebetulan bisa melemparkan masalah ini pada Aurel.

Kalau saat itu kerja sama ini tidak berhasil, maka Aurel akan malu dan Nyonya Besar juga tahu konsekuensinya.

Nyonya Besar Bimasena menghargai Jason. Jadi setelah Jason mengatakan ini, Nyonya Besar hanya menatap Aurel tanpa ekspresi dan tidak mengatakan sepatah kata pun.

"Oke! Aku akan berusaha!" Aurel tidak bisa menghentikan masalah yang sudah ditengah jalan ini, jadi dia hanya bisa menggertakkan giginya dan menyetujui.

"Tunggu sebentar, bagaimana kalau kamu gagal?" Jason tidak akan membiarkan Aurel begitu saja.

Aurel tercengang. Bahkan Iwan, ayah Jason saja tidak memiliki kepastian mutlak tentang masalah ini dan dia juga sama.

"Kalau kamu gagal, maka itu membuktikan bahwa kamu sama dengan suamimu yang tak berguna itu."

"Perusahaan tidak memelihara orang malas, jadi mulai nanti kamu tidak perlu campur tangan dalam bisnis Keluarga Bimasena. Tentu saja, gaji akan tetap dibayarkan kepadamu."

Jason mencibir, dia mau tak mau mengakui kalau kemampuannya dalam aspek mana pun memang tidak sebaik Aurel.

Walaupun sekarang dia mendapatkan perhatian dari Nyonya Besar Bimasena, ayahnya sudah menjadi ketua dewan dan dirinya sudah menduduki posisi manager umum di binis Keluarga Bimasena.

Aurel masih merupakan sebuah ancaman, kebetulan dia bisa menggunakan kesempatan ini untuk membasmi garis keturunan Aurel.

"Kamu!" Aurel tercengang. Dia tidak menyangka kalau Jason akan melakukan ini. Tingkahnya memaksa garis keturunan mereka menemui jalan buntu!

Aurel melihat orang-orang disana, Nyonya Besar Bimasena memejamkan mata dan mengistirahatkan pikirannya, sementara yang lain senang atas penderitaan orang lain. Jangankan membela dia, sekarang tidak tertawa terbahak-bahak saja sudah sangat bagus.

"Oke! Aku setuju!" Aurel keras kepala, hatinya berangsur-angsur menjadi dingin setelah melihat sikap semuanya yang ada disana.

"Bagus! Ingat, kalau kamu gagal, maka undurkan diri, dari semua posisi di perusahaan dan diam dirumah baik-baik!" Jason sangat senang.

Pada saat ini, terdengar suara yang tidak tepat dengan kondisi saat itu, "Bagaimana kalau dia berhasil?"

"Tidak mungkin!" Jason memanyunkan bibirnya dan menjawab, lalu ekspresi di wajahnya menjadi terkejut dan segera melihat ke arah pintu.

Dia melihat Leon yang mengenakan pakaian santai berdiri di pintu dengan tenang. Dialah yang mengatakan kalimat tadi.

"Leon? Dalam pertemuan internal Keluarga Bimasena, siapa yang membiarkan orang tak berguna ini masuk?" teriak Jason.

Sedangkan yang lain juga memandang Leon dengan tidak sabar, bisa-bisanya dia berpartisipasi dalam acara begini? Seberapa tak tahu malunya dia?

Aurel buru-buru memberi isyarat untuk pergi menggunakan ekspresinya pada Leon.

Namun saat ini, Leon tampak seperti orang yang berbeda, kepatuhan yang biasa ada dalam dirinya menghilang dalam sekejap, seolah-olah dia adalah pedang dengan ujung yang tajam, seluruh tubuhnya penuh dengan kekuatan.

Leon melangkah maju, "Aku tidak tertarik untuk menghadiri pertemuan kalian, aku disini hanya menjemput istriku pulang."

Semuanya tiba-tiba tidak bisa berkata-kata. Tidak peduli seberapa rendah mereka memandang Leon, tapi masalah Aurel adalah masalah istri Leon, ini adalah fakta yang tidak dapat diubah oleh siapa pun.

Mata indah Aurel tertuju pada Leon, dia tidak percaya bahwa kata-kata ini keluar dari mulut Leon.

Apakah nada sederhana tapi sangat sombong ini, benar-benar kata-kata yang bisa dia ucapkan.

"Oke, oke. Kalau begitu jemput dia dan langsung pergi dari sini." Jason melambaikan tangannya dengan tidak sabar.