NovelToon NovelToon
Perjalanan Pedang Fei Chen

Perjalanan Pedang Fei Chen

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Balas Dendam / Kultivasi / Pendekar / Dikelilingi wanita cantik / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Harem / Pusaka Ajaib
Popularitas:10.7M
Nilai: 4.6
Nama Author: Sam Ilfar

Menceritakan anak remaja bernama Fei Chen yang menjadi korban pembantaian keji dan bertahan hidup di kerasnya dunia persilatan. Disepenggal nafas terakhirnya Fei Chen diselamatkan oleh seekor kucing yang merupakan jelmaan Dewa Naga dan sebuah pedang yang merupakan jelmaan Raja Neraka. Berkat pertemuan itu Fei Chen terjebak dalam takdir yang lebih besar, dia terkena Kutukan Raja Neraka yang dapat dipatahkan dengan menikahi sebelas wanita yang tulus mencintainya. Dari sinilah perjuangan Fei Chen untuk membalaskan dendam kedua orang tuanya dan mematahkan kutukan itu dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sam Ilfar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PPFC 9 - Terdampar

PPFC 9 - Terdampar

Fei Chen menemukan dirinya di hutan yang penuh dengan Binatang Iblis. Belum sempat dirinya berdiri, cakar Beruang yang merupakan Binatang Iblis Tahap Kaisar menyerangnya dari belakang.

“Cih!” Fei Chen mendecakkan lidahnya kesal. Tangannya menarik Pedang Raja Neraka, kemudian mengayunkan pedangnya dengan cepat.

Pertukaran serangan berlangsung singkat sebelum Beruang yang Fei Chen lawan meraung. Ruangan itu membentuk hembusan angin yang tajam dan melukai sekujur tubuh Fei Chen.

Walau luka yang didapat Fei Chen tidak fatal, tetapi Fei Chen terkejut karena dirinya lengah akibat merasakan aura membunuh yang datang dari segala arah.

‘Mata beruang sialan ini merah? Ada yang aneh...’ Fei Chen melepaskan aura tubuhnya dan menjaga jarak. Sebelum dia mengerti keadaan yang dialaminya, Kucing Manis membuatnya kaget karena melompat ke kepalanya.

“Kucing Manis!” Fei Chen menarik napas panjang dan menenangkan dirinya setelah berteriak.

“Meong, Meong, Meong!” Kucing Manis menatap tajam Fei Chen sebelum melakukan telepati.

‘Chen, setelah keluar dari Gunung Menangis, ada satu hal yang harus kau ketahui. Pedang yang kau sebut dengan Pedang Gila tidak dapat berbicara melalui telepati untuk sementara waktu. Sekarang kau hanya dapat mempelajari ilmunya melalui meditasi. Dan satu hal lagi...’ Kucing Manis memperhatikan sekitarnya, ‘Binatang Iblis yang ada disekitar kita berbeda dengan yang ada di Gunung Menangis. Dari mata mereka, terlihat jelas jika mereka semua dikendalikan.’

Fei Chen yang mendengarkan penjelasan Kucing Manis dan memahami situasi yang terjadi, “Setelah keluar dari Gunung Menangis, aku justru terdampar ditempat seperti ini. Sial!”

‘Seperti biasa mulutmu itu bicara kasar, Chen. Aku sudah mengajarimu sopan santun, andai pedang gila itu berbicara sopan mungkin kau akan menjadi anak yang baik dan menggemaskan.’ Kucing Manis membatin sambil memperhatikan Fei Chen yang sedang bertarung melawan Beruang.

“Seni Napas Naga...” Fei Chen menarik napas panjang dalam satu kali tarikan nafasnya, selepasnya dia mengambil ancang-ancang sebelum menebaskan pedangnya dengan kecepatan tinggi dan sepenuh tenaganya.

Beruang buas yang hendak menerima tebasan pedang Fei Chen dengan pukulan tangannya justru terbelah tubuhnya menjadi dua bagian.

“Matilah, beruang sialan!” Fei Chen mengambil Permata Roh dengan cara yang tidak pernah diduga. Bahkan sampai membuat Kucing Manis terkejut.

Selepas Fei Chen membunuh beruang buas, muncul gerombolan beruang buas dalam jumlah banyak. Haus darah yang mengarah pada Fei Chen begitu besar, hingga membuat Fei Chen terkejut setelah mendapati dirinya berada ditengah-tengah gerombolan beruang buas.

“Yang benar saja, apa kita masih berada di suatu tempat tersembunyi yang ada di Gunung Menangis?!” Fei Chen mengira dirinya masih berada di Gunung Menangis karena melihat gerombolan beruang buas yang mengepungnya, dan mengabaikan perkataan Kucing Manis yang sebelumnya.

‘Apa kau tidak mendengarkan penjelasanku barusan?!’ Kucing Manis berteriak melalui telepati hingga membuat tubuh Fei Chen bergetar.

“Lalu kenapa aku masih berada di hutan?! Kupikir aku terdampar di kota dan bertemu manusia, justru aku terdampar di hutan dan bertemu hewan!” Fei Chen dengan perasaan kesalnya segera mengolah pernapasan dan bergerak cepat menyambut setiap pukulan yang dilancarkan puluhan beruang buas dengan Pedang Raja Neraka.

“Tunggu, jika gerombolan beruang sialan ini dikendalikan oleh seseorang. Maka aku hanya perlu membunuh orang yang mengendalikannya, kan?” Fei Chen memotong tangan dan kaki beruang buas yang menyerangnya, kemudian menebas beruang buas yang lainnya.

‘Ya, kurang lebih seperti itu.’ Selepas menjawab, Kucing Manis hanya diam dengan tenang dikepala Fei Chen. Sementara Fei Chen bergerak kesana-kemari dan memainkannya pedangnya dengan gesit.

Setelah melihat bagaimana Fei Chen menghabisi puluhan beruang buas, beruang buas yang tersisa hendak melarikan diri. Tetapi Fei Chen dengan sigap menebaskan pedangnya penuh tenaga dalam.

Gelombang kejut dipenuhi api membakar tubuh beruang buas yang melarikan diri. Setelah itu Fei Chen menghabisi gerombolan beruang buas yang tersisa tanpa kesulitan yang berarti.

“Permata Iblis disini sangat berlimpah...” Fei Chen berjalan dengan tenang sambil mengibaskan Pedang Raja Neraka. 

Setelah memastikan tidak ada Binatang Iblis disekitarnya dan mengumpulkan Permata Iblis dari beruang buas, lalu menaruhnya ke dalam Ruang Raja, Fei Chen segera menyusuri hutan yang sekarang dia pijak.

Dalam perjalanan Fei Chen bertemu beberapa Binatang Iblis Tahap Raja dan Binatang Iblis Tahap Kaisar. Setelah berjalan cukup jauh dari tempat pertama kali dia terdampar, Fei Chen kembali bertemu gerombolan Binatang Iblis Tahap Kaisar.

Didepannya sekarang ada gerombolan Serigala Api dan Monyet Giok. Suara bising dari kedua gerombolan Binatang Iblis Tahap Kaisar itu membuat suasana hati Fei Chen memburuk.

“Berisik!” Fei Chen melepaskan aura berwarna hitam pekat milik Raja Neraka, kemudian memainkan pedangnya dengan lincah menerjang gerombolan Monyet Giok.

Kehadiran Fei Chen yang cukup mengejutkan membuat gerombolan Monyet Giok langsung melakukan serangan dari segala arah.

“Mereka...” Kata-kata Fei Chen terhenti saat melihat puluhan Monyet Giok melakukan kerjasama, “Binatang Iblis bekerjasama saat bertarung? Aku baru pertama kali melihatnya.”

Setelah itu Fei Chen memutarkan tubuhnya sambil mengayunkan pedangnya menahan puluhan pukulan yang datang dari segala arah.

“Dimana orang yang mengendalikannya? Sial! Kenapa aku justru selalu bertemu Binatang Iblis!” Sudah berulang kali Fei Chen mencoba merasakan hawa keberadaan manusia, namun dirinya justru selalu bertemu dengan Binatang Iblis.

Saat Fei Chen berhasil membunuh sepuluh Monyet Giok yang bekerjasama, Monyet Giok yang lain segera menyerang Fei Chen secara bersamaan.

Melihat itu, Fei Chen tersenyum tipis sebelum mengambil kuda-kuda yang tenang. Saat jarak antara dirinya dengan gerombolan Monyet Giok yang tersisa semakin dekat, Fei Chen segera mengolah Seni Napas Naga dan mengalirkan aura tubuhnya pada bilah Pedang Raja Neraka.

“Jurus Pertama Pedang Raja Neraka...” Seketika pedang hitam legam yang Fei Chen genggam berwarna merah menyala dilapisi api membara, “Tarian Api Neraka!”

Saat bilah pedang Fei Chen yang berwarna merah menyala dilapisi api yang membara bersentuhan dengan leher Monyet Giok, semua gerombolan Monyet Giok yang terkena api tebasan pedang Fei Chen meronta kesakitan sebelum kepala semua Monyet Giok terlepas dari tubuhnya, tepat sesaat Fei Chen menyarungkan pedangnya secara perlahan.

Melihat bagaimana Fei Chen membunuh gerombolan Monyet Giok, justru membuat nyali gerombolan Serigala Api menciut. Belum sempat gerombolan Serigala Api melarikan diri, Fei Chen segera menghabisi semua tanpa ada yang tersisa.

“Mereka membuat Pedang Gila ini menjadi kotor...” Fei Chen terlihat kesal melihat Pedang Raja Neraka berlumuran darah. Setelah membersihkan Pedang Raja Neraka dari lumuran darah, Fei Chen mengambil Permata Iblis milik Serigala Api dan Monyet Giok sebelum menaruh semuanya ke dalam Ruang Raja.

“Hari sudah semakin gelap. Apa lebih baik kita beristirahat, Kucing Manis?” Fei Chen menatap langit yang kian gelap, “Sepertinya malam ini bulan akan bersinar dengan terang.”

“Ya, istirahat juga merupakan hal yang penting Chen.” Kucing Manis turun dari kepala Fei Chen dan berjalan didepannya.

“Aku akan mencari sungai untuk man-” Fei Chen tidak menyelesaikan perkataannya, justru dia menarik pedangnya sambil melepaskan aura pembunuh yang dia dapat dari Binatang Iblis yang selama ini dia bunuh.

‘Chen!’ 

“Ya, aku merasakan hawa keberadaan manusia. Aku rasa dia adalah orang yang mengendalikan Binatang Iblis.” Dengan kecepatan tinggi, Fei Chen bergerak menuju hawa keberadaan manusia yang dirasakannya.

1
Recky Fernando
kucing manis...naga apalah itu..bikin Alur ceritanya gak seru
Ode Iebe
Luar biasa
Ode Iebe
Buruk
Ode Iebe
Luar biasa
Muh, Manan
jadi malas baca....
ceritanya gak logis.. masih berada tingkatan dasar sudah mau balas sendam
Muh, Manan
harusnya latihan hingga kuat dulu..
dasar murid tidak tau diuntung
Eneng Eneng
Iklannya menyesatkan
Eneng Eneng
Suka duka perjuangan pas alurnya kedepannya gatau
rudy adji
Luar biasa
Mathius
jilid 2
adzhari
Buruk
Raden Hanafi
tahapan kultivasi yang aneh, bintang itu lebih tinggi daripada bumi tapi dsni malah jadi pemula
AZEER ZULODUS
genre romens mah bebas 🤣🤣🤣
AZEER ZULODUS
wih ada udang di balik batu
Zuchri Jalil
Luar biasa
isworo nugroho
Lumayan
Yohannes Maruli T. Sagala
Lanjut Thor.....
Yohannes Maruli T. Sagala
/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//Casual//Casual/
Amat Banjar
hahahaha aturnya minta2 lucu wkwkk
Amat Banjar
ini yang saya tidak sukai cerita pantasi timur cerita awal belum kelar lanjut seoson 2 cuma ini novel pernah saya baca lucu wkwkkwkw
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!