Aku tidak mau dirawat sama dokter itu pa ,"Isak tangis Sophia
gak ada alasan kamu tidak mau Sophia kamu butuh perawatan psikiater," ujar Wilson kepada Sophia
Gimana kelanjutannya ,akankah Sophia mau untuk dirawat , baca di novel, MENIKAHI PASIEN KECIL KU
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurfazilah Cell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8. Kegilaan Lisa
Setelah kepulangan Dilan ,Lisa pun masuk kembali kedalam club,Didalam club Lisa pun minum minum dengan Seorang lelaki yang iya sewa buat memuaskan nya kerena Lisa sudah mabuk berat dengan alkohol
Lisa pun kini sudah tidak tahan lagi , dan Lisa pun menarik lelaki tersebut masuk kedalam kamar dan mereka berdua pun terbaring diatas ranjang dengan posisi Lisa dibawah dan Lelaki itu diatas tubuh Lisa
Lelaki itu pun mulai terangsang dengan bentuk tubuh Lisa yang begitu menggoda, Lelaki itu pun mulai mengejang leher jenjang Lisa dan iya pun membuat beberapa tanda kemerahan di leher mulus Lisa
"Pelan pelan Sayang," ujar Lisa yang sudah tidak tahan lagi
"Baik Sayang tenang saja ," ujar Lelaki itu yang kemudian mulai menancapkan milik nya ke milik Lisa
"Kamu siap kan Sayang ,? Taya Lelaki itu sebelum beraksi
"Tentu Sayang cepetan Aku sudah tidak tahan lagi ,! ujar Lisa dan nafas yang ber gebu gebu
Lelaki itu tambah semangat untuk melakukan nya , iya pun mulai beraksi kepada Lisa .
Sebenarnya itu bukan pertama kali bagi Lisa Dia sudah sering melakukan hal ini jika Iya sedang banyak pikiran dan frustasi .
Mereka pun melakukan beberapa kali , hingga 2 jam lebih sudah Mereka lewat kan dengan kenikmatan yang tidak ada dua nya .
Sedangkan disisi lain Dilan sedang tidak bisa tidur karena Dia kepikiran terus dengan wajah imut Sophia, Dilan pun bangun dari tempat tidur dan memilih untuk mengerjakan pekerjaan kantor nya saja dari pada tidak bisa tidur karena kepikiran wanita kesayangan ya.
Dilan memang bukan lagi menganggap Sophia sebagai pasien nya kerana Dia sudah mulai jatuh cinta dengan Sophia.
Dilan pun mulai mengerjakan satu persatu laporan nya ,tapi Dia tidak bisa jugak melupakan wajah Sophia, seperti nya Iya sedang dimabuk cinta karena ke imutan dan tingkah Sophia yang menggemaskan bagi Dilan .
Dilan memang dari dulu tidak pernah merasakan jatuh cinta , jadi Dia agak sedikit ragu dengan rasa yang Iya rasakan saat Iya dekat dengan Sophia jantung nya langsung tidak aman ,Dilan ragu antara rasa suka atau hanya rasa kasihan saja.
"Ada apa dengan ku ,"ujar Dilan yang mengusap rambut nya kebelakang
"Apa gue beneran jatuh cinta dengan gadis kecil itu ,? Taya Dilan pada dirinya sendiri
"Sophia kau benar benar membuat ku gila , gadis kecil aku selalu kepikiran dengan wajah imut mu ," batin Dilan dalam hati nya
Dilan pun memutuskan untuk tidur kembali, karena tubuh nya begitu lelah , tapi hanya pikiran nya saja yang tidak sejalan dengan tubuh nya,Dilan pun naik keatas ranjang dan mulai merebahkan tubuhnya, kemudian Dilan pun mulai memejamkan mata Mecoba untuk menetralkan pikiran nya
Beberapa menit Mecoba nya akhir nya Dilan pun tertidur jugak.
Singkat saja , pagi pun sudah tiba, Layla sedang berjalan menuju kamar Putri nya untuk membangunkan Putri nya Sophia, sampai nya di pintu Layla pun masuk kedalam karena kamar Sophia tidak pernah dikunci karena Layla yang tidak membiarkan Sophia untuk mengunci nya , Layla haya takut kalau terjadi sesuatu pada Sophia Iya akan lama membuka pintu nya .
Layla pun mendekati ranjang Sophia dan mulai mengelus rambut putri nya
"Sophia ayok bangun ini sudah pagi ," ujar Layla
"Tapi Sophia masih ngantuk Ma ,boleh kah Sophia tidur satu menit aja lagi ,? Taya Sophia
"Tidak boleh , anak gadis itu harus bangun awal ," jawab Layla
"Iya Sophia bangun ," ujar Sophia yang kemudian bangun dari tidur nya dan duduk menghadap Mama nya
"Emang nya kenapa anak Gadis itu harus bangun awal ,? Taya Sophia tidak paham
"Harus bangun awal dong , kalau semisal nya Sophia menikah dan sudah punya Suami , Sophia harus bangun awal banget buat siapin sarapan Suami dan baju untuk Suami,"ujar Layla yang menjelaskan kepada putri nya
"Kamu sudah paham kan sekarang ,? Taya Layla yang melihat putri nya bengong saja
"Sophia sudah paham , Mama saja selalu bangun awal siapin sarapan buat Papa dan siapin baju buat Papa pergi kekantor juga ," jawab Sophia
"Itu Kamu tau , begitulah hidup kalau sudah menikah," ujar Layla
"Tapi Mama bahagia gak menikah sama Papa ,?Taya Sophia
"bahagia, karena Mama dapat kan Suami yang baik dan bisa melahirkan putri ku yang cantik ini ," ujar Layla yang kemudian memeluk Sophia, yang dibalas juga oleh Sophia
"Makasih nya Ma , Sophia senang banget," ujar Sophia
"Yaudah sana mandi Mama tunggu dibawah sama Papa untuk sarapan ," ujar Layla sembari melepaskan pelukannya
"Oke ,"jawab Sophia yang kemudian berjalan menuju kamar mandi, sedangkan Layla turun kebawah menuju ruang makan
Di apartemen, Dilan baru saja selesai dengan mandi nya, keluar dari kamar mandi dengan hanya melilitkan handuk setengah paha saja ,dengan rambut nya masih basah air nya mengalir ke dada bidang Dilan yang kekar ,dan purut Dilan yang kotak kotak seperti roti sobek terlihat begitu jelas
Dilan pun berjalan menuju walk-in _ closet , untuk bersiap siap
Sampai nya disana, Dilan pun mulai memakai kemeja putih nya ,dan celana warna hitam dipadu dengan dasi warna hitam dan jas warna hitam juga , dan rambut nya yang Iya sisir menjadi terbelah dua, membuat ketampanan Dilan tidak ada tandingannya
Setelah selesai semua Dilan pun turun menuju kebawah , Dilan tidak sarapan di apartemen karena Iya terburu buru untuk pergi kekantor karena ada jadwal meeting pagi , jadi Dilan sarapan saat meeting saja
Sampai nya di mobil Dilan pun masuk kedalam dan langsung menancap gas menuju kantor nya
sedangkan dikediaman keluarga Wijaya Sophia sedang duduk di ruang tamu semberi menunggu Dilan datang karena Iya begitu merindukan sosok Dilan
"Kenapa kak Dilan lama banget datang kesini," ujar Sophia
"Apakah Kak Dilan gak mau merawat Sophia lagi ," ujar Sophia sedih
Layla yang melihat Putri sedang bersedih pun menghampiri nya , dan kemudian duduk di samping Sophia
"Jangan bersedih mungkin Dilan ada kerjaan jadi tidak bisa kesini ," ujar Layla
"Tapi biasanya kak Dilan tidak pernah terlambat untuk datang ," ujar Sophia sedih
"Yaudah Mama suruh Papa telpon Dilan oke ," ujar Layla yang tidak tega melihat putri nya bersedih
"Oke bilang sama Papa suruh kak Dilan datang kesini nya Ma ," ujar Sophia kegirangan
"Baiklah putri ku yang cantik ,"jawab Layla yang kemudian bangkit dari duduknya dan mengambil handphone nya yang ada di meja makan
"Apakah ini tanda putri ku sedang jatuh cinta ," batin Layla dalam hatinya sambil tersenyum
Layla pun mulai menelepon Suaminya Wilson , tidak lama Wilson pun mengangkat telepon tersebut
(_Hallo Ma ,ada apa ,? Taya Wilson di sebrang telpon
(_Ini Aku mau bilang ,tolong Papa telepon Dilan ," jawab Layla
(_Buat apa Ma ,? Taya Wilson
(_Putri kita sedang galau Pa karena Dila tidak datang kesini ," jawab Layla
(_oh oke nanti Papa telepon , bilang sama Putri kita kalau beneran sudah suka , Papa siap menikah kan Dia sama Dilan ," ujar Wilson sambil tertawa
(_hhhhh tidak terasa Putri Kita sudah besar saja nya Pa ," ujar Layla
(_ Iya Ma ," jawab Wilson
(_ Yaudah Mama tutup dulu telpon nya , mau masak ," ujar Layla
(_ yaudah Papa juga mau meeting ini ," jawab Wilson
Layla pun mematikan telpon nya dan kembali berjalan mendekat ke Sophia
Bersambung.
kasihan banget loe dikacangin sama Dilan.