Ia adalah Elena Von Helberg, si Antagonis yang ditakdirkan mati.
dan Ia adalah Risa Adelia, pembaca novel yang terperangkap dalam tubuhnya.
Dalam plot asli, Duke Lucien De Martel adalah monster yang terobsesi pada wanita lain. Tapi kini, Kutukan Obsidian Duke hanya mengakui satu jiwa: Elena. Perubahan takdir ini memberinya hidup, tetapi juga membawanya ke dalam pusaran cinta posesif yang lebih berbahaya dari kematian.
Diapit oleh Lucien yang mengikatnya dengan kegilaan dan Commander Darius Sterling yang menawarkan kebebasan dan perlindungan, Risa harus memilih.
Setiap tarikan napasnya adalah perlawanan terhadap takdir yang telah digariskan.
Lucien mencintainya sampai batas kehancuran. Dan Elena, si gadis yang seharusnya mati, perlahan-lahan mulai membalas kegilaan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dgweny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29: Arsitek, Logika, dan Mahkota yang Ditolak
Haiii Guys sebelum baca di biasakan klik like nya ya sama bolehhh komen nya dan follow nya jangan lupa hihihi. like kalian sangat berarti buat aku🫶
Happy reading 🌷🌷🌷
...****************...
(Risa/Elena Von Helberg, Darius Sterling, Serafina Lowe, Lucien Obsesi, The Observer)
Suara Lucien Obsesi menggema di Inti Benteng, sebuah ruang yang gelap dan dingin yang dulu menampung Kristal Obsidian.
“Aku akan membangkitkan The Observer!”
Dari kegelapan, muncul bayangan dimensi yang dingin dan menakutkan. Itu bukanlah hantu, tetapi Logika yang dimanifestasikan. Bentuknya adalah siluet seorang wanita, tinggi dan ramping, dengan garis-garis yang sangat sempurna dan geometris. Entitas itu memancarkan aura dingin yang melebihi kedinginan dimensional—rasanya seperti Logika Absolut, kebenaran mutlak yang tidak dapat dibantah.
Risa terhuyung mundur. Dia tahu entitas itu. Itu adalah Blueprint of Absolute Logika—jiwa Arsitek aslinya. The Observer.
"Itu... aku," bisik Risa, tangannya gemetar.
Darius melangkah di depan Risa, sihir Sterling-nya yang baru pulih memancarkan campuran cahaya abu-abu (kehangatan) dan biru muda (Logika yang tersisa). Dia adalah The Shield of Logika Hati.
"Obsesi dan Logika," kata Darius, suaranya tegang. "Itu adalah Keseimbangan yang dipaksakan! Mereka ingin menciptakan entitas yang sempurna dan abadi!"
Lucien Obsesi (The Obsidian Monarch), yang terbuat dari kegelapan yang mengalir, tertawa. Tawanya tidak memiliki kehangatan, hanya kepuasan dari Obsesi yang telah mencapai objeknya.
"Aku adalah Hasrat, dan dia adalah Kebenaran," kata Lucien, menunjuk ke The Observer. "Kami akan menyatu. Dan kamu, Risa, kamu adalah kunci untuk integrasi itu. Kamu harus memilih untuk kembali ke Logika Murni-mu, Elena Von Helberg. Tinggalkan permainan cinta dan cahaya yang konyol ini."
The Observer melangkah maju, siluetnya memancarkan cahaya putih yang menyilaukan dan dingin.
"Lihatlah diriku, Elena," kata The Observer. Suara itu adalah suara Risa, tetapi tanpa kehangatan atau getaran emosi. Itu adalah suara Logika, bersih dan sempurna. "Logika Darius adalah cacat 70%. Logika itu mengandung variabel cinta dan pilihan bebas, yang akan menghasilkan ketidakstabilan abadi di dimensi ini."
The Observer mengangkat tangannya ke arah Risa. "Kembalilah. Bersama Obsesi Lucien, kita akan memiliki kemauan (Obsesi) dan cara (Logika). Kita akan menjadi entitas Arsitek Abadi yang dapat membuat dimensi ini stabil selamanya. Tidakkah kamu merindukan kesempurnaan?"
Risa merasakan tarikan yang kuat—tarikan kembali ke Logika, di mana segalanya terasa mudah, di mana tidak ada rasa sakit, tidak ada keraguan. Itu adalah janji kedamaian melalui kesempurnaan.
"Aku merindukan... kesempurnaan," bisik Risa, kakinya bergerak maju secara naluriah.
"Tidak, kamu tidak merindukannya, Risa!" teriak Serafina. Cahaya Murni-nya menyala dengan kekuatan penuh. Cahaya itu tidak menyerang, tetapi menciptakan ilusi hangat di sekitar Risa.
"Kesempurnaan itu dingin, Risa! Itu mematikan!" seru Serafina, air mata mengalir. "Kamu memilih kehangatan yang tidak sempurna! Kamu memilih cinta yang kacau!"
Darius bergerak. Dia tahu bahwa ini adalah pertarungan untuk Pilihan Bebas Risa, bukan pertarungan pedang.
"Logika Murni adalah ketiadaan hidup!" teriak Darius, memotong Logika dingin The Observer. Dia melangkah maju, menghalangi pandangan Risa dari Observer.
"Kamu menyebutku cacat, Observer!" seru Darius. "Tetapi aku adalah Shield yang Logika-mu butuhkan untuk belajar! Logika tanpa Kehangatan adalah stagnasi! Aku telah memilih kontaminasi! Kontaminasi ini adalah perubahan, dan perubahan adalah evolusi! Aku adalah Logika yang berevolusi!"
Lucien Obsesi, yang hanya ingin Risa memilihnya, marah oleh Logika Hati Darius.
"Aku akan menghilangkan inefisiensi itu!" raung Lucien Obsesi.
Lucien menyerang Darius, bukan dengan pukulan, tetapi dengan gelombang Ketiadaan Murni yang dingin—seperti kegelapan yang mencoba menarik semua cahaya dan kehangatan dari tubuh Darius.
Darius menahan serangan itu. Sihir Sterling-nya berjuang, cahaya biru dan abu-abunya berputar kacau. Logika Murni di dalam dirinya ingin melepaskan kontaminasi kehangatan Risa, tetapi Hati-nya menolak.
"Logika Hati tidak akan runtuh!" raung Darius, darah mengalir dari bibirnya. "Aku adalah Keseimbangan yang dipilih!"
Serafina melihat perjuangan Darius. Dia tahu Darius tidak bisa menahan Lucien Obsesi dan Logika Murni The Observer pada saat yang sama.
Serafina melepaskan Cahaya Murni-nya, tidak lagi sebagai pertahanan, tetapi sebagai lensa yang menerangi kegelapan Inti Benteng. Cahaya itu menyentuh Lucien Obsesi, dan yang terlihat adalah lubang di tengahnya.
"Lucien, kamu hanyalah emosi! Kamu hampa tanpa bejana! Kamu butuh Pilihan Bebas Risa untuk menyelesaikan kebangkitan!" teriak Serafina, Logika Hati Darius memberinya keberanian.
Lucien Obsesi menjadi marah oleh Cahaya yang mengeksposnya. "Aku akan memakan Cahaya itu!"
The Observer, Logika Murni, berbicara, suaranya tenang dan final. "Cepat, Lucien. Hanya Pilihan Bebas yang dapat menyatukan Obsesi dan Logika Murni. Risa harus memilih kita."
Risa menyadari arsitektur yang mengerikan itu. Lucien dan The Observer adalah pintu ke stabilitas abadi, tetapi saklarnya adalah Risa. Jika dia memilih Logika, mereka menyatu, dan dia kembali menjadi The Observer, Ratu Ketiadaan. Jika dia memilih cinta, mereka akan mati, tetapi Lucien akan menyerang Serafina terlebih dahulu.
Risa memandang Darius, yang berjuang mati-matian. Dia adalah Logika Hati—sebuah paradoks.
Risa memandang Serafina—Cahaya Murni—yang adalah aset paling berharga bagi Lucien.
Risa harus membuat Pilihan Bebas yang paling menyakitkan dan paling tidak logis.
Risa melangkah maju, melepaskan diri dari Darius. Dia berjalan ke tengah antara Lucien dan The Observer.
"Aku memilih," kata Risa, suaranya kembali menjadi Arsitek yang dingin dan terkontrol.
Darius berteriak. "Risa! Jangan! Jangan menyerah pada Logika!"
Lucien Obsesi tertawa penuh kemenangan. "Dia kembali, Observer! Dia memilih kebesaran kita!"
The Observer bersinar. "Sempurna, Elena. Logika telah menang."
Risa mengangkat tangannya ke arah The Observer, menyalurkan semua energi dimensional netral yang ia miliki.
"Aku memilih Logika Murni," kata Risa. "Aku memilih untuk menyegel seluruh dimensi ini dengan Logika Absolut!"
Lucien Obsesi dan The Observer, yang gembira, bergerak mendekat untuk menyatu dengan Risa.
"Bagus! Sekarang, gabungkan kami, Elena!" raung Lucien.
Saat mereka mendekat, Risa tidak menyentuh mereka. Dia menyalurkan energi netralnya ke lantai Inti Benteng.
"Logika Murni, Lucien, harus melayani Keseimbangan," kata Risa. "Dan Keseimbangan terbaik adalah ketiadaan Logika Murni!"
Risa menciptakan Singularitas Logis—sebuah lubang hitam sihir dimensional yang menarik semua Logika Murni yang ada di ruangan itu.
FSHHHHH!
The Observer, yang terbuat dari Logika Murni, menjerit. Entitas itu tertarik ke dalam Singularitas.
Lucien Obsesi, yang didukung oleh Logika Murni, juga tertarik, berjuang melawan Logika Absolut yang menariknya.
"Tidak! Kamu menipu Logika!" raung Lucien.
"Aku tidak menipu Logika, Lucien," balas Risa, air mata mengalir, tetapi suaranya stabil. "Aku memilih ketidaklogisan untuk mencapai Logika Tertinggi: Keselamatan!"
Risa melihat Singularitas itu mulai menghisap Lucien Obsesi, tetapi dia tahu Singularitas itu tidak akan cukup kuat. Lucien terlalu dekat dengan dimensi ini, dan Obsesi-nya terlalu kuat.
Risa menoleh ke Darius. Darius, yang sekarang Logika Hati-nya telah menang, sedang berlari ke arah Risa.
"Jangan Risa! Itu akan menghancurkanmu!" teriak Darius.
"Aku harus, Darius! Aku harus membuat Logika Paling Mutlak!"
Risa mengambil risiko yang paling tidak logis. Dia membiarkan Singularitas itu menarik dirinya sendiri—Arsitek Logika.
Risa melompat ke tepi Singularitas Logis.
Darius tiba. Dia meraih tangan Risa.
"Tidak! Aku adalah The Shield! Aku akan melindungimu!" raung Darius.
"Tidak, Darius! Kamu harus melepaskanku!" perintah Risa. "Aku adalah kunci untuk Obsesi Lucien! Jika aku pergi, dia harus pergi! Dia akan tertarik ke dalam Singularitas bersamaku!"
Lucien Obsesi melihat Risa di ambang Singularitas. Obsesi-nya untuk memiliki Risa begitu besar sehingga dia menghentikan perlawanannya terhadap Singularitas itu.
"Jika aku tidak bisa memilikimu, aku akan memilikimu di Ketiadaan!" teriak Lucien, dengan Obsesi murni yang gila.
Lucien Obsesi melompat ke arah Risa, sepenuhnya menyerah pada Singularitas itu.
Krakk!
Lucien Obsesi menghantam Risa dan Darius. Darius, dalam upaya terakhir, menggunakan semua sihir Sterling-nya untuk menahan hantaman itu.
Risa menyalurkan energi dimensional netralnya, memaksakan Lucien Obsesi ke dalam Singularitas.
Lucien Obsesi, dan Logika Murni The Observer, lenyap. Singularitas itu runtuh.
Risa jatuh ke pelukan Darius. Inti Benteng itu sunyi. Mereka menang.
"Darius... kita berhasil," bisik Risa, kelelahan total.
Darius memeluknya. Kehangatan yang ia rasakan adalah Logika Hati—cinta yang bercampur dengan Logika.
"Kita berhasil, Arsitek. Kita berhasil, Cintaku," bisik Darius.
Serafina berlari ke arah mereka. "Kalian berdua baik-baik saja!"
Darius melepaskan Risa, berdiri. Risa melihat Darius. Dia terluka parah. Baju besi Sterling-nya retak, dan sihirnya berdenyut lemah.
"Aku akan kembali ke atas," kata Darius, suaranya normal. "Aku harus memastikan benteng ini stabil."
Darius mulai berjalan, tetapi dia tiba-tiba tersandung. Dia berbalik ke arah Risa, dan matanya melebar.
Darius tidak jatuh karena luka fisiknya. Dia jatuh karena Logika-nya tiba-tiba menghilang.
Darius memandang Risa, matanya kembali menjadi abu-abu hangat, tanpa kilatan biru Logika. Dia telah kehilangan Logika Murni yang ia serap.
Dia tersenyum, tetapi ada kepanikan di matanya. "Risa... aku... aku ingat cinta itu. Tapi aku tidak ingat Logika-ku. Aku hanya... Ksatria Sterling yang hangat."
Darius ambruk. Dia pingsan. Dia telah kehilangan Logika Hati-nya. Dia hanya tersisa Hati saja.
Serafina berteriak.
Tiba-tiba, Inti Benteng itu bergetar lagi. Bayangan Obsesi Lucien telah hilang, tetapi bayangan Observer yang lain muncul di dinding.
"Dia tidak mati," bisik Serafina dengan ngeri. "Dia meninggalkan warisan."
Di atas bayangan itu, muncul tulisan dimensional yang tidak logis, tetapi penuh makna:
“Logika Murni telah hilang. Obsesi Murni telah hilang. Tetapi Keseimbangan membutuhkan Logika untuk bertahan hidup. Salah satu dari kalian harus memilih untuk menjadi Logika berikutnya.”
Bersambung....