NovelToon NovelToon
Mendadak Nikah : Jodohku Ternyata Seberang Rumah

Mendadak Nikah : Jodohku Ternyata Seberang Rumah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintapertama
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: F.A queen

Sagala terkejut bukan main saat tetangga depan rumah datang menemuinya dan memintanya untuk menikah dengan putri mereka secepatnya. Permintaan itu bukan tanpa alasan.

Sagala mendadak pusing. Pasalnya, putri tetangga depan rumah adalah bocil manja yang baru lulus SMA. Gadis cerewet yang sering mengganggunya.

Ikuti kisah mereka ya. Ketika abang adek jadi suami istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F.A queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sabar, Gal. Sabar

"Nisa." Pesan dari Abang. Nisa tersenyum malu tiba-tiba, entah sebab apa.

"Iya, Abang." Balasan pesan ini dikirim dengan keadaan jantung yang berdebar-debar.

"Ayo ikut Abang."

"Kemana."

"Cari cincin."

"Untuk siapa?"

"Kamu."

Nisa salting mendadak. Rona merah seketika mampir di kedua pipinya tanpa permisi. Dia tersenyum lebar dan mengambil bantal untuk menutup wajahnya. Astaga, astaga ....

"Aku mandi dulu ya, Bang." Balasnya kemudian.

Tidak ada balasan lagi dari Sagala. Annisa buru-buru masuk ke kamar mandi.

Sementara di sana. Di rumah Sagala. Bu Yuni dan Pak Karta mendadak bingung. Meskipun ini adalah pernikahan siri tetapi ini adalah pernikahan pertama putra mereka dan ini adalah hajatan pertama mereka.

"Kita adalah pihak laki-laki. Biar bagaimanapun, kita harus tetap kesana sebagai simbol," ujar Bu Yuni yang mulai memikirkan pernikahan mendadak ini.

"Nisa sudah bales wa belum Gal?" tanya Bu Yuni.

"Sudah." Sagala menjawab dengan masih sibuk dengan ponselnya. Dia adalah laki-laki dewasa yang suka bermain game mobil lagends.

"Mau beli cincin bereng?" Bu Yuni bertanya lagi.

"Iya. Dia mandi dulu."

"Nanti beli cincin. Sekalian seperangkat alat sholat. Sekalian pakaian untuk Nisa. Lalu sandal, sepatu dan perlengkapan wanita lainnya."

"Aku mana paham begituan." Sagala mendengus malas. Masih dengan kesibukan dengan ponsel.

"Tanya saja Nisa mau dibeliin apa saja. Pokoknya harus dituruti semua keinginannya. Mengerti?"

"Ya, ya."

"Jangan malas gitu dong calon pengantin, yang gagah." Bu Yuni menyemangati. Beliau bersemangat, "Ibu akan membeli beberapa kue untuk di bawa ke rumah Bu Hanifah. Ini sebagai syarat saja. Karena biar bagaimanapun kita adalah pihak laki-laki."

Beberapa saat kemudian. Sagala mengirim pesan pada Nisa.

"Kalau udah siap, chat Abang ya."

Pesan yang sepuluh menit kemudian baru terbalas.

"Abang aku dah siap."

Sagala segera datang ke rumah Annisa setelah membaca pesan balasan itu.

Rumah Annisa ... Lima langkah dari rumah. Tinggal nyebrang dikit udah sampai. Ada beberapa saudara dari Bu Hanifah dan Pak Karta di rumah ini.

"Assalamu'alaikum," ucap Sagala sopan.

"Wa'alaikumussalam." Jawab mereka hampir berbarengan.

Tanpa memberitahukan maksud, seseorang langsung berlari kecil dari dalam.

"Ayo."

Sagala tersenyum lebar melihatnya. Dia menepuk kepala Nisa pelan. "Kamu semangat banget."

Nisa mengalihkan pandangan dengan pipi merona karena malu. "Ah enggak. Perasaan Abang aja."

Sagala melewati Nisa dan menjabat tangan saudara yang ada di ruang tamu.

"Terima kasih ya, Gal." Ucapan yang hampir sama diucapkan mereka yang ada. Mungkin mereka sudah tahu tentang pernikahan dadakan yang akan diadakan.

Sagala tersenyum canggung. Dia sungguh tidak tahu harus menjawab apa. Dia kemudian segera pamit.

Mobil melaju pelan melewati jalan desa. Sepanjang jalan itu, mereka melewatkan waktu dengan diam. Nisa sesekali melirik ke arah Sagala.

Menikah dengan Abang? Dia sedikit bahagia tapi sedih juga. Lebih banyak sedihnya. Kerena jika nenek sungguh menunggunya menikah maka kemungkinan nenek akan pergi untuk selamanya setelah ia menikah.

Nenek ... Nisa sedih memikirkan neneknya. Saat ini ia ingin ke rumah sakit saja menemui neneknya.

"Mikirin apa?" melihat Nisa yang sedih akhirnya Sagala bertanya.

"Mikirin Nenek," jawab Nisa. Dia mengingat cerita ibunya tadi pagi jika kemungkinan nenek sudah tidak ada harapan lagi.

Tangan Sagala mengulur mengusap lengan Nisa. Dia mencoba menenangkan Nisa.

"Bang, boleh ke rumah sakit aja nggak sih?" pinta Nisa. Dia menoleh menatap Sagala.

"Iya, nanti Abang antar. Kita cari cincin dulu. Lalu seperangkat alat sholat, tas, sandal, pakaian kamu."

Nisa mengangguk. "Cincin dan seperangkat alat sholat aja, Bang. Yang lainnya nggak usah. Aku mau cepet ketemu nenek."

"Iya."

Mereka ke toko perhiasan untuk memilih cincin.

"Kamu suka yang mana?"

"Abang suka yang mana?"

"Kan kamu yang mau pakai."

"Kan Abang yang beliin."

Sagala mendengus pelan. Dahlah males. "Ini." Sagala menunjuk salah satu cincin.

"Tapi aku suka yang ini." Annisa menunjuk model cincin yang lain.

Sagala menolah menatap Annisa, setengah kesal. Gadis belia itu tersenyum nyengir.

"Ok, kita ambil yang itu," ucap Sagala.

Annisa mengangguk. "Ok."

Bungkus.

Setelah itu, mereka ke toko seperangkat alat sholat. Sagala memarkirkan mobilnya di depan toko.

Toko perlengkapan ibadah itu tidak terlalu ramai. Cahaya lampunya hangat, memberi suasana nyaman bagi pelanggan yang datang.

Annisa berdiri di depan rak yang penuh dengan berbagai pilihan mukena dan sajadah, matanya berbinar penuh semangat.

Sagala, yang berdiri di sampingnya dengan tangan di saku celana, hanya menatapnya dengan ekspresi datar. "Udah, pilih aja mana yang kamu suka," katanya santai.

Annisa langsung manyun. "Tapi aku mau Abang yang pilih," rengeknya, tangannya menarik lengan Sagala seperti anak kecil yang minta dibelikan permen.

Sagala menghela napas. "Kamu yang mau pakai, Nisa. Ya kamu yang pilih."

"Tapi aku pengennya Abang yang milihin," Annisa makin merengek, suaranya dibuat lebih manja. "Aku kan mau pake yang Abang suka…"

Sagala meliriknya sekilas. Ini kejadian mirip dengan yang tadi. Disuruh milih sendiri enggak mau tapi ujung-ujungnya tetap yang dipengen. Hadehhh. Sagala mengusap wajah pelan. Sabar, Gal. Sabar.

"Ya udah," akhirnya ia mengambil satu set mukena putih dengan bordiran simpel. "Yang ini aja. Bagus, adem bahannya."

Annisa menatap pilihan itu sebentar, lalu mengernyit. "Hmm… kayaknya kurang cocok deh, Bang."

Nah kan? Sagala menatapnya tajam. "Terus maunya yang mana?"

Annisa tersenyum manis dan langsung mengambil mukena warna pastel dengan renda kecil di tepinya. "Yang ini!"

Sagala memejamkan mata sejenak. "Dari tadi itu yang kamu pengen 'kan?"

Annisa mengangguk cepat, senyum makin lebar. "Iya! Tapi aku kan pengen Abang yang milihin. Hehe."

Sagala terdiam beberapa detik, lalu menghela napas panjang. "Tapi pilihan abang nggak ada yang kamu pilih."

Annisa hanya tertawa kecil, menggoyangkan lengan Sagala dengan gemas. "Maksudku, pilihanku yang disetujui abang."

"Dari tadi juga suruh milih sendiri, Nisa. Abang pasti setuju." Kesal makin menumpuk di kepala Sagala.

"Aku maunya dipilihin abang dulu. Kali aja samaan sama yang kupilih."

Sagala hanya bisa menggeleng mencoba sabar, mendesah pasrah. "Kamu mau apa lagi. Pilih baju yang kamu suka dan beberapa perlengkapan wanita. Pilihlah sendiri, Abang nggak paham begituan. Apapun pilihanmu, abang setuju."

Annisa mengangguk.

Annisa mengayunkan kantong belanjaannya dengan riang. Sia-sia pilihan Sagala.

Namun tak lama, Sagala mendapatkan pesan dari Bu Hanifah. Meminta Sagala segera datang ke rumah sakit. Sekarang juga.

🌱🌱🌱

1
Mmh dew
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Mmh dew
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Mmh dew
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Mmh dew
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
V3𝓡𝓪𝓷𝓲𝓪
mantap, kuliah kedokteran euy... menyala Anissa buktikan kamu beda 😎
Mmh dew
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Mmh dew
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Mmh dew
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Mmh dew
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Taty Thoge
oh bang galaaaa....😍
Taty Thoge
Knp ya klo bang gala bilang nisa boleh jatuh cinta ma cowo lain..hati aku ga tenang..nyes aja pas bacanya🤭...lanjut thor
Nunuk Bunda Elma
tuh...uda dikodein bang
masak gak ngerti sich
Nunuk Bunda Elma
duh...bang
yg dimauin Nisa itu cuma dirimu
Nunuk Bunda Elma
virus cinta menuju bucin keknya 🤭🤭
Nunuk Bunda Elma
huwaseeekkkk 🤭
liez21🌸
hemmmm...jadi kaya kelinci imut🥰dan beruang kutub😁😁😁🥰💗💗💗💗
liez21🌸
cuanki kan ya Nis ya....😁😁😁😁sama aku juga dulu mikir...baso apaan itu😄😄😄dikira makanan korea😄😄😄
tau ach
suami terlihat sangat tampan itu ketika baru habis mandi, ketika bantu pekerjaan di rumah,dan yg paling terlihat tampan ketika baru gajian.
Jetri
makin cinta ga tuh si Nisa,,,
tau ach
keselek🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!