Kim Sena, gadis manis berambut pendek yang kini duduk di tahun kedua SMA, tampak seperti remaja biasa. Namun di balik senyum lembutnya, ia menyembunyikan rahasia besar — dirinya adalah seorang Hunter, pemburu makhluk halus dengan peringkat atas kelima.
Mengikuti jejak sang ibu yang legendaris dan menduduki peringkat kedua, Sena bertekad melampauinya. Ia ingin menjadi Hunter terkuat, mencapai peringkat pertama yang selama ini hanya jadi impian.
Tapi jalan menuju puncak kekuatan bukanlah perjalanan mudah. Di balik setiap langkahnya, bahaya, rintangan, dan rahasia gelap dunia bawah menantinya.
Dalam perjalanan itu, Sena bertemu seekor kucing hitam di tengah hutan. tapi siapa yang akan mengira bahwa kucing itu adalah seorang dewa rubah penjaga Gunung Halla yang terkenal
Bersama dengan kucing hitamnya, perjalanan Sena menuju takdirnya pun dimulai!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda Sari W., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 MAHLUK YANG LEMAH
"kau sudah boleh berbalik Yerin." Ucap Sena yang melihat Yerin gemetar ketakutan.
"Benarkah?! Kau tidak terluka kan?!" Yerin berbalik dan menunjukan wajah yang tampak khawatir pada Sena.
"Tentu saja tidak, mahluk lemah sepertinya tidak akan bisa melukaiku dengan mudah." Balas Sena dengan sedikit tertawa.
"Haaa....aku lega mendengarnya, tapi apa apaan mahluk tadi itu? Mengapa dia bisa menempel padaku seperti itu?" Tanya Yerin yang merasa merinding.
"Mahluk lemah sepertinya itu memang sering menempeli manusia untuk terus bertahan hidup, karena mereka tidak memakan jiwa manusia sebagai gantinya mereka akan menyerap energi mu sebagai makanan utama mereka." Jawab Sena sembari menarik mejanya kembali.
Tapi aku penasaran, mengapa mahluk lemah sepertinya bisa berbicara ya? Ah, aku akan tanya pada sensen nanti. Pikir Sena.
"Begitu ya....ah, memikirkannya saja sudah membuat aku ketakutan,bagaimana denganmu yang harus selalu berhadapan dengan mereka?" Ucap Yerin seraya memeluk tubuhnya sendiri yang bergidik.
"Yah seperti itulah. Oh iya untuk sementara kau jangan keluar saat malam hari, karena malam sangat berbahaya bagi manusia. Diwaktu itulah para mahluk sangat aktif dan jadi lebih agresif, aku tau kau beberapa waktu ini sering keluar malam, maka dari itu kau jadi ditempeli oleh mahluk seperti ini." Ujar Sena menasehati Yerin dengan serius.
"Bagaimana bisa kau tau aku sering keluar malam belakang ini?! Tidak diragukan lagi kau akan menjadi seorang Hunter yang hebat suatu hari nanti! Aku akan ingat nasehat mu ini!!" Jawab Yerin dengan kagum.
"Hahahahh, disaat itu tiba sembahlah aku dan berlindung lah padaku!!" Balas Sena dengan candaan, menaikan kakinya ke atas kursi.
"Dan satu hal lagi yang perlu kau ingat, saat aku memberimu kode akan kehadiran suatu mahluk, aku minta kau jangan pernah menyebutkan namaku didepan para mahluk. Itu agak membahayakan posisiku sebagai seorang Hunter." ucap Sena meminta tolong pada Yerin.
"benarkah?! Maafkan aku, tadi aku sempat memanggil namamu! Aku akan mengingat hal yang penting ini!" jawab Yerin dengan wajah yang menyesal.
"tidak apa apa, lagipula mahluk tadi sangat lemah jadi tidak apa apa." balas Sena dengan senyuman kecil di bibirnya.
Tidak lama kemudian teman teman kelas Sena berdatangan dan kelas pun dimulai dengan semangat.
(TENG...TENG....TENG)
bel sekolah berbunyi menandakan bahwa kelas telah selesai.
Sena dan Yerin bersiap siap untuk kembali pulang, mereka berjalan bersama sampai pintu gerbang.
Karena arah rumah Sena dan Yerin berbeda, mereka pun berpisah didepan gerbang sekolah itu.
"Sampai jumpa besok!" Lambai Yerin pada Sena.
"Ya, sampai jumpa lagi. Ingat kata kata ku tadi" Sahut Sena
"Tenang saja! Perkataan mu sudah aku rekam di otakku! Dah!" Yerin lalu berlari ke arah sebaliknya dari Sena.
Sena tersenyum dan ia pun mulai berjalan pulang.
Langit pun mulai berubah menjadi warna oranye, terlihat indah namun menyimpan banyak rahasia didalamnya.
Sena berjalan sendirian sambil melihat, matahari yang akan tenggelam.
Lalu saat matanya tertuju pada matahari yang indah itu, ia sekilas melihat seorang siswa dari sekolahnya berjalan agak jauh dari posisi Sena saat ini.
Siswa itu terselimuti dengan aura yang hitam pekat, bahkan Sena hampir tidak bisa melihat baju seragam yang ia kenakan.
Aura itu sangat hitam dan besarnya hampir sama dengan pohon pohon tinggi yang ada digunung Halla, sekitar jalan pulang Sena.
Sena sangat terkejut melihat aura hitam yang sangat negatif itu, ia berinisiatif untuk untuk melihat siapa orang dibalik aura hitam itu.
"Permisi!" Teriak Sena dari kejauhan.
Tapi saat sena memanggilnya, siswa itu telah memberhentikan sebuah taksi dan naik ke dalam taksi itu.
"T,tunggu dulu! Aku ingin bicara!" Sena berlari berharap bisa mengejar taksi itu namun usahanya sia sia.
Sekeliling taksi itu berubah menjadi gelap karena aura dari siswa yang menaikinya, dan taksi tersebut berlalu pergi menjauh.
"Cih, kenapa taksi itu harus lewat sih. Aku harap tidak akan ada yang terluka." Ucap Sena yang berhenti mengejar.
