NovelToon NovelToon
Majikanku Maduku

Majikanku Maduku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Penyesalan Suami
Popularitas:39.5k
Nilai: 5
Nama Author: Buna Seta

Sungguh berat beban hidup yang di jalani Sri Qonita, karena harus membesarkan anak tanpa suami. Ia tidak menyangka, suaminya yang bernama Widodo pamit ingin mencari kerja tetapi tidak pernah pulang. Selama 5 tahun Sri jatuh bangun untuk membesarkan anaknya. Hingga suatu ketika, Sri tidak sanggup lagi hidup di desa karena kerja kerasnya semakin tidak cukup untuk biaya hidup. Sri memutuskan mengajak anaknya bekerja di Jakarta.

Namun, betapa hancur berkeping-keping hati Sri ketika bekerja di salah satu rumah seorang pengusaha. Pengusaha tersebut adalah suaminya sendiri. Widodo suami yang ia tunggu-tunggu sudah menikah lagi bahkan sudah mempunyai anak.

"Kamu tega Mas membiarkan darah dagingmu kelaparan selama 5 tahun, tapi kamu menggait wanita kaya demi kebahagiaan kamu sendiri"

"Bukan begitu Sri, maafkan aku"

Nahlo, apa alasan Widodo sampai menikah lagi? Apakah yang akan terjadi dengan rumah tangga mereka? Kita ikuti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

"Papa... ada apa? Tadi Ara dengar Papa berteriak" Maura masuk ruangan diikuti Sally menatap wajah suaminya yang sedang tidak baik-baik saja.

"Papa tadi kaget karena ada kecoa sayang..." Widodo pura-pura melihat kolong meja dan sekitarnya.

"Mama... Ara takut kecoa... " Ara berlari merangkul Sally.

"Sekarang Ara istirahat di kamar saja sayang..." Sally mengatakan jika di kamar aman dari kecoa.

"Iya Ma" Ara berlari ke kamar.

Sementara Sally duduk di hadapan Widodo, Ara bisa saja percaya dengan penuturan papanya tetapi tidak untuk Sally.

"Sejak kemarin aku perhatikan Mas Wid uring-uringan terus, ada apa sebenarnya Mas?" Sally akhirnya bertanya juga, karena sejak kemarin menyimpan keanehan-keanehan yang ditunjukkan Widodo.

"Tidak ada apa-apa" Widodo mengatakan jika akhir-akhir ini memang badanya terasa lelah.

"Kalau gitu hari sabtu kita harus meluangkan waktu untuk kita jalan-jalan Mas" Sally percaya karena Widodo jarang sekali istirahat, maka dengan jalan-jalan mungkin saja bisa mengembalikan mood sang suami.

"Terserah kamu saja Sally" Widodo lebih baik menurut daripada istrinya terus curiga. Setelah berunding dengan matang hari sabtu mereka akan pergi ke Bali.

"Sri kita ajak saja Sally" Widodo beralasan, jika di sana nanti akan membutuhkan tenaga Sri, walaupun sebenarnya bukan itu tujuan Widodo. Ia tentu ingin anak dan istri pertamanya itu merasakan jalan-jalan juga.

"Tentu saja Mas" Sally memang ingin mengajak asistennya ikut.

"Ara nggak mau kalau mereka ikut" Ara tiba-tiba protes.

"Kamu tidak boleh begitu Ara" Widodo dibuat kesal dengan Ara.

"Ara, jika bibi ikut akan memudahkan kita di sana nanti" Sally mendekati putrinya yang sedang ngambek.

"Ya sudah, kalau gitu bibi saja yang ikut" Ara tidak mau dekat dengan Laras.

"Mana mungkin begitu Ara, terus Laras sama siapa di rumah? Ngawur kamu" Widodo nampak kecewa. Setelah perdebatan panjang Ara yang menang, akhirnya mereka tidak jadi mengajak Sri.

"Selama saya tidak ada, kamu tetap masak untuk kalian berdua Sri" pesan Sally sebelum berangkat.

"Terima kasih Nyonya" Sri masih bersikap sopan kepada Sally walaupun wanita itu telah merampas kebahagiaan keluarga kecilnya.

Sri mendorong koper milik Sally ke samping mobil, kemudian kembali lagi karena masih ada dua koper yang belum dia bawa. Namun langkahnya berhenti karena Widodo tiba-tiba berdiri di depanya.

"Maaf Sri, kali ini aku tidak bisa mengajak kamu bersama Laras ikut jalan-jalan. Tetapi percayalah jika kalian mau, lain kali kita akan jalan-jalan sendiri kemanapun yang kamu mau tinggal tentukan tempat" Widodo rupanya masih berharap Sri denganya akan bersatu.

"Tidak usah banyak janji, karena jika tidak bisa menepati, Anda akan mendapatkan laknat Allah, Malaikat, dan juga manusia" Sri melengos sambil menarik dua koper. Bagi Sri, sudah tidak percaya lagi dengan kata-kata Widodo.

"Sri, tunggu sebentar" Widodo mengeluarkan kartu atm dari saku memberikan kepada Sri.

"Saya tidak butuh uang dari istri pertamamu yang kaya itu, saya hanya ingin surat cerai" Sri tidak ada lagi ampun.

"Saya tidak akan menceraikan kamu sampai kapanpun Sri" lirih Widodo. Dadanya sesak mendengar kata cerai.

"Sri... Kamu benar-benar sudah berubah" batin Widodo membuntuti Sri. Widodo rupanya belum begitu sadar bahwa perbuatannya lah yang telah merubah Sri.

Tiba di teras, Widodo menatap Laras yang hanya memandangi Ara yang kegirangan karena ingin jalan-jalan. Widodo ingin rasanya membawa Laras serta, tetapi tidak mungkin.

"Laras... Om berangkat" ujarnya sembari mengeluarkan uang merah memberikan kepada Laras.

"Uang apa ini Om?" Laras tidak mau menerima uang tersebut hanya memandangi Widodo.

"Buat kamu jajan"

"Terima kasih Om, sebaiknya uangnya untuk Ara saja" tolak Laras. Karena ia tahu jika menerima uang tersebut, bundanya akan marah.

"Papa... ayo..." seru Ara dari dalam mobil.

Dengan rasa kecewa karena uang pemberiannya ditolak Laras, ia segera berangkat. Mobil yang dikendarai Waluyo pun menuju bandara.

Sri kemudian menutup pagar, begitu kembali melihat putrinya tengah duduk di teras rumah sembari menopang dagu.

"Anak bunda kenapa?" Sri duduk di sebelahnya.

"Kalau punya Ayah itu enak ya Bun. Bisa jalan-jalan seperti Non Ara" ucap Laras menatap Sri sendu. "Seandainya Ayah tidak pergi apa mungkin Ayah juga sayang sama Laras Bun" Lanjutnya dengan mata basah.

"Sayang, dengar Bunda" Sri merangkul pundak putrinya hangat.

"Kita ini wanita-wanita yang kuat, tidak boleh sedih hanya karena Ayah kamu tidak ingat pulang. Toh, selama ini kita bisa kok hidup tanpa Ayah. Jika kita ingin jalan-jalan, bisa kok kita jalan-jalan berdua tanpa harus menunggu Ayah kamu. Jadi... kalau bunda sudah punya uang nanti, kita akan minta izin Nyonya untuk jalan-jalan" Sri sebenarnya sedih karena belum mau cerita jika Widodo adalah ayahnya.

"Bunda benar, maaf Bun, karena Laras sudah tidak menghargai kerja keras Bunda" Laras menyesal seharusnya tidak boleh banyak menuntut, baginya bunda bukan hanya sekedar ibu tapi sekaligus ayah.

"Anak pintar" Sri merangkul putrinya

Hari demi hari Sri tetap bertahan di rumah itu walaupun pertengkaran dengan Widodo sering terjadi, hingga 2 bulan Sri bekerja di rumah itu.

"Sayang... Bunda kan sudah punya tabungan, bagaimana kalau besok kita izin Nyonya jalan-jalan" Sri ingin membuktikan ucapanya 2 bulan yang lalu.

"Tidak usah Bunda, sekarang Laras nggak kepengen jalan-jalan kok" jawabnya ketika mereka sudah berada di tempat tidur.

"Kamu yakin?" Sri mengerutkan kening.

"Beneran" Laras merangkul perut Sri. "Laras itu tidak usah jalan-jalan asal bisa selalu bersama Bunda seperti ini sudah senang Bun" Laras menyusupkan kepala ke bawah ketiak Sri.

"Duuh... Anak manja" Sri mengusap rambut putrinya hingga keduanya ketiduran. Sri pun sampai lupa mengunci pintu kamar.

Malam semakin larut, anak dan ibu itu tidur sedang pulasnya, bahkan mereka tidur dalam posisi berbeda. Laras tidur menghadap tembok, sementara Sri terlentang sambil melihat tangan di dada. Mereka tidak tahu jika seseorang masuk kamar itu dan memandangi wajah Sri.

"Sri, kamu kenapa semakin cantik saja?" Tanya pria itu dalam hati. Selama dua bulan tinggal 1 rumah bersama istri pertama, tapi pria itu hanya bisa menahan rindu. Tidak bisa menyentuh sama sekali.

Namun, entah mengapa malam ini rindu Widodo tidak bisa dia bendung lagi, hingga nekat masuk ke kamar dan memberikan ciuman hangat di dahi Sri.

Karena dahinya terasa gatal, Sri menggaruk-garuk lalu membuka mata. Betigu melihat wajah Widodo terlalu dekat dengan wajahnya, Sri bangun cepat mendorong tubuh Widodo hingga terjengkang.

"Mas Wid... Mas di mana?" Tanya Sally di luar sana.

...~Bersambung~...

1
Rina
Semoga dua orang itu mama Gayatri dan Sri 🫢🫢🫢
neng ade
dasar si Sally juga udah gak waras ternyata dia yang punya ide untuk mengganggu rumah tangga Sri .. semoga keduanya itu akan menerima hukuman atas perbuatan nya
neng ade
seharusnya Pras dari awal itu tegas seperti Bu Gayatri yang langsung menyeretnya ke RS untuk tes DNA jangan malah membiarkan si ulet keket itu tinggal di tempat Sri dan malah di kontrakan segala .. udah gitu sampai detik ini hal semacam itu Pras belum bilang sama ibu nya sendiri.. dasar laki-laki pengecut km Pras !!
neng ade
itu pasti si Belinda.. dasar gak tau malu .. semoga Bu Gayatri bisa membantu membuktikan kalau anak yang dikandung Belinda bukan anak Pras ..
Rina
Semoga yang datang itu mobil Pras dan mobil bu Gayatri dan mereka mengetahui kebohongan Belinda dan Belinda tertangkap dan suruh dia mengakui kebohongannya di hadapan Sri dan semoga Saloy juga menerima balasan karena dia udah mendukung Belinda buat menghancurkan hubungan suami orang stri Pras dan Sri 😡😡😡
Dewi kunti
kejar pras
Eka ELissa
nah kan belut swh nya syok... lok emak Pras kn grcep GK mudah ktipu ma airmata buaya nya blindot itu....
Ds Phone
ibu nya lagi cepat
Ds Phone
suka hati dia aja
Rina
Semoga kebenaran cepat terungkapa dan keluarga kecil Sei dan Pras dapat hidup dengan bahagia 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Lee Mba Young
Mlh pras lbih milih kerja drpd nyelesaikan urusan nya dulu.
hrse libur kerja selesaikan dng cepat tes DNA mlh pilih kantor di utamakan.
dr sini dah klihatan pras gk nganggap penting urusan kluarga. dia gk family man.
Lee Mba Young
Sdh dr awal sbenere gk plah srek dng pras, ternyata ini. laki gk teges pdhl tinggl seret Belinda beres kan. tp nyatanya gk bisa mlh bikin berlarut masalah nya bkn sat set di selesaikan.

kasian sri dua kali nikah salah pilih suami terus.
Dwi ratna
Buna kok makin runyam ya, capek emosi Mulu dah
Rina
Kayanya yang masuk Belinda nih , semoga bu Gayatri bisa membantu permasalahan Pras dan Sri 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Lee Mba Young: mau bantu gimana, pras gk punya saksi yg bisa nyelesaikan cm tes DNA tp pras letoi gk sat set mlh bikin berlarut.
total 1 replies
Hana Roichati
yang masuk pasti pelakor bella g punya etika, bilangnya pendidikannya tinggi, dasar p e l a k o r, lanjut upnya kak
Dewi kunti
smg Bu Laras bs menyelesaikan permasalahan pras
Sulfia Nuriawati
jgn sampai kalah sm jalang itu sri, kyknya ada kerjasama jg sm sally, semoga cpt terungkap g ber tele tele jd g capek bc nya
Ds Phone
nak buat macam mana
Dwi ratna
Rezki Aditya part 2 ini ya haduh nasibmu Sri, klo bener Buna jahat ikh Sri dksh suami gk ada yg bener, apakah hrs cerai dan menikah lgi. dua novel yg aq baca bareng ceritanya lgi begini semua, cwo yg gk ngerasa nidurin cwe tp cewenya LG PD hamil,sebel bgd kn persis bgd
neng ade
ayo Pras jangan jadi laki-laki pengecut sekarang harus bisa tegas terhadap Belinda. cepat bertindak lakukan tes DNA . jangan cuma omong doang. jika kamu tak ingin kehilangan Sri .. jangan seperti kasus waktu di restoran yang berkaitan dengan insiden banyak yang sakit perut karena ada yang berulah tapi kamu gak bisa buktikan siapa orangnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!