NovelToon NovelToon
Valdris Academy : Rise Of The Fallen

Valdris Academy : Rise Of The Fallen

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Teen School/College / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:41k
Nilai: 5
Nama Author: Seojinni_

Akademi Valdris. Medan perang bagi calon jenderal, penasihat, dan penguasa.

Selene d’Aragon melangkah santai ke gerbang, hingga sekelompok murid menghadangnya.

"Kau pikir tempat ini untuk orang sepertimu?"

Selene tersenyum. Manis. Lalu tinjunya melayang. Satu tumbang, dua jatuh, jeritan kesakitan menggema.

Ia menepis debu, menatap gerbang Valdris dengan mata berkilat.

"Sudah lama... tempat ini belum berubah."

Lalu ia melangkah masuk. Jika Valdris masih sama, maka sekali lagi, ia akan menaklukkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#7 - Kelahiran Kembali, Ingatan yang Tak Luntur

Panas.

Itu yang pertama kali ia rasakan. Bukan panas yang menyakitkan, tetapi hangat, mengalir di seluruh tubuhnya. Ada suara samar di kejauhan—suara yang familiar, penuh kecemasan dan kasih sayang.

"Selene…"

Suara itu lembut, namun bergetar. Seseorang menangis.

Kelopak matanya terasa berat saat ia mencoba membuka mata. Cahaya samar menyusup melalui jendela, menyorot wajah seorang wanita dengan mata berkaca-kaca.

"Putriku..."

Selene berkedip beberapa kali. Pandangannya masih kabur, tetapi perlahan mulai jelas. Wajah wanita itu… Isolde?

Tunggu.

Bukankah seharusnya dia sudah mati?

Kesadarannya kembali dalam hempasan gelombang kenangan. Perang, pengkhianatan, hujan deras yang membasahi tubuhnya yang bersimbah darah. Tapi sekarang, ia ada di sini.

Hidup.

Ia mengangkat tangannya yang lebih kecil, lebih halus dibanding yang ia ingat. Dada naik turun dengan cepat saat ia mencoba memahami situasi ini.

Benarkah ini? Aku... hidup kembali?

Ia mengalihkan pandangan ke cermin kecil yang diletakkan di meja di samping tempat tidurnya. Pantulan yang terlihat di sana adalah seorang gadis remaja dengan rambut keemasan dan mata emas yang sama seperti yang ia miliki dahulu. Namun, wajahnya lebih muda—tidak ada bekas luka, tidak ada jejak perang.

Tidak. Ini bukan tubuhnya.

"Sayang, kau tidak apa-apa?" suara Isolde terdengar lagi, kini lebih cemas.

Selene menatapnya. Isolde. Istri dari Gideon. Wanita yang dikenal sebagai 'Otak Kekaisaran'.

Pikirannya berputar cepat, menyusun potongan-potongan yang masih berserakan. Jika ini Isolde, dan jika ia benar-benar kembali dalam tubuh seorang gadis remaja… maka siapa dirinya sekarang?

Ia mengalihkan pandangan ke pria yang kini berdiri di samping ranjangnya. Mata abu-abu itu menatapnya dengan tajam, penuh perhatian yang tak tersembunyi.

Gideon.

Sahabatnya. Orang yang selalu berdiri di sisinya.

"Putriku akhirnya bangun," gumamnya pelan, suaranya terdengar serak, seolah berusaha menyembunyikan emosi.

Selene menggigit bibirnya. Putrinya?

Jadi… ia telah terlahir kembali sebagai anak dari teman baiknya sendiri?

Sejenak, ia ingin tertawa. Betapa ironisnya ini. Tapi alih-alih tertawa, ia hanya menghela napas pelan. Sejenak, ia menatap wajah Isolde dan Gideon yang masih tampak khawatir.

Mereka sungguh mencintai anak ini.

Maka, tak ada salahnya ia menerima cinta itu.

Dengan sedikit ragu, ia mengulurkan tangan dan menggenggam jemari Isolde. "Ibu…"

Tangis wanita itu pecah. Isolde langsung memeluknya erat, seolah takut kehilangan lagi.

Gideon mengamati keduanya dengan ekspresi yang sulit ditebak. Namun, ada sedikit ketidakpastian dalam sorot matanya.

Ia merasakan ada sesuatu yang berubah dari putrinya.

***

Kunjungan Leo dan Ethan

Selene tengah duduk di kursi dekat jendela, menatap langit dengan tatapan tenang. Hari ini cukup cerah—terlalu cerah untuk seseorang yang baru saja kembali dari kematian.

Tiba-tiba, suara ribut di depan pintu membuatnya melirik malas.

"Selene!"

Dua pemuda bergegas masuk tanpa menunggu izin.

Selene mendesah, menyandarkan tubuh ke sandaran kursi dan melipat tangan. "Aku tidak ingat mengundang kalian masuk ke kamarku."

Ethan berkedip, tampak terkejut. "Uh… kami selalu datang menemuimu saat kau sakit."

Leo mengangkat alis. "Dan biasanya kau senang melihat kami."

Selene menatap mereka sebentar sebelum tersenyum tipis. "Aku masih senang. Tapi bukankah kalian sedikit terlalu percaya diri? Seharusnya aku yang memutuskan apakah ingin menerima tamu atau tidak."

Keduanya saling pandang.

Leo menyipitkan mata, seolah mencoba membaca pikirannya. Ethan, di sisi lain, hanya menatapnya dengan ekspresi penuh kebingungan.

"…Kenapa kau bicara seperti itu?" tanya Leo akhirnya.

Selene mengangkat bahu. "Bagaimana lagi? Kalian anak-anak terlalu ceroboh. Masa tidak tahu sopan santun memasuki kamar seorang gadis tanpa mengetuk?"

Leo mengerutkan dahi. "Kau bukan gadis biasa, Selene."

Selene tersenyum miring. "Betul sekali."

Ethan tetap diam, tetapi sorot matanya memperlihatkan bahwa ia sedang berpikir keras.

***

Percakapan dengan Gideon

Malamnya, Selene kembali duduk di balkon, memandangi bintang-bintang. Angin malam berembus sejuk, membawa ketenangan yang nyaris membuatnya terlena.

Langkah kaki terdengar dari belakang.

"Selene."

Ia tidak menoleh, hanya tersenyum kecil. "Ayah."

Gideon mendekat, berdiri di sampingnya. Ia terdiam sejenak, seolah sedang mengumpulkan kata-kata.

"Ayah menyesal tidak bisa melindungimu lebih baik," gumamnya akhirnya.

Selene tertawa kecil, nada suaranya ringan namun mengandung sesuatu yang lebih dalam. "Ayah, kau terdengar seperti seorang pria tua yang menyalahkan dirinya sendiri. Bukankah sudah kubilang, aku baik-baik saja?"

Gideon menatapnya. "Tetap saja… luka itu bukan sesuatu yang mudah."

Selene mendongak, memandang bintang-bintang. "Tidak ada luka yang benar-benar mudah, Ayah. Tapi seperti semua hal lain dalam hidup, manusia hanya punya dua pilihan—terus meratapi, atau melangkah maju."

Gideon terdiam, lalu menghela napas. "Kau berbicara seperti orang tua."

Selene tersenyum kecil. "Mungkin aku memang begitu."

Gideon tersenyum tipis. "Dulu, ada seorang wanita yang sering mengatakan hal itu padaku."

Selene mengangkat alis. "Oh? Wanita? Jangan bilang... ini kisah cinta lamamu?" godanya.

Gideon tertawa pelan. "Dia memang seorang wanita, tapi tidak seperti wanita pada umumnya."

Selene mengerutkan kening, merasa tersinggung. "Apa maksudmu tidak seperti wanita? Jelas dia seorang wanita!"

Gideon menghela napas, lalu melanjutkan, "Dia bernama Selene Everhart. Seorang pejuang sejati, seorang pahlawan. Tidak hanya bagi rakyat, tetapi juga bagiku."

Selene tersenyum kecil. "Katakan lebih banyak tentangnya, Ayah..."

Malam itu, Gideon menceritakan kisah masa lalunya—tentang Selene Everhart, tentang persahabatan mereka, dan tentang bagaimana wanita itu menjadi mak comblang antara dirinya dan Isolde.

Dan perlahan, di dalam hati Selene, sesuatu yang lama terlupakan mulai kembali bersemi.

***

Keesokan harinya, Selene akhirnya diperbolehkan pulang. Perjalanan kembali ke rumah terasa lebih panjang, tapi ia menikmatinya.

Namun, saat kereta berhenti, suara berwibawa Gideon terdengar.

"Cassian, lama tidak bertemu."

Selene membeku.

Cassian?

1
Ririn Santi
ku menantimu disini
up....up...up....up.....
😘😘😘😘
Kiky
luar biasa
Suki Feci
selisih brp tahun mereka?
Ririn Santi
novel yg keren. bukan hny tentang alur cerita dan gaya bahasa sebagai sebuah hiburan , tapi ada nilai nilai yang tersampaikan didalamnya. lanjut sampai tuntas ya thor. semangat💪💪💪
Ririn Santi
lanjut
Ririn Santi
hoho....filsafat nih.tp apa yg diutarakan author mmg benar. mindset seorang pemimpin menentukan setiap kebijakan dan tindakan yg garis lurus pd output nya. keren lah thor
Ririn Santi
sebenarnya magnus paham gak sih siapa sebenarnya selena thor?
Seojinni_: Selene apa Selina kak? Kalo soal Selene, dia udh nebak tipis2 sih, nanti juga bakal ada adegan menyentuh buat Lima pilar kekaisaran, mungkin di akhir novelnya bentar lagi...
total 1 replies
Ririn Santi
valeri gila benar benar gila
Ririn Santi
cepat regis
Ririn Santi
bgmn ada pihak yg bermain dlm permainan jika ini dibawah pengawasan regis. atau ada penyusup di dlm nya?
Ririn Santi
makin seru euy
Ririn Santi
bertin grog pungin ku sambelin deh mulutmu itu
Al^Grizzly🐨
Ceritanya tidak bagus lagi...walaupun Selena Everhart Terlahir kembali...kenapa ada yg susah tua menyukainya...jadi malas baca novel ini...pdahal Novel ini sangat bagus ceritanya...tapi teman yang Menjadi Sahabat Masa lalu..Sekaligus Teman Ayahnya Menyukai Selena Kecil...Maaf Thor..aku undur diri dr Novel ini🙏
Seojinni_: Iya gpp kak 😊 Terimakasih sdh baca sejauh ini 🙏
total 1 replies
Sahyaji Pelangi
👍
Kencana Wungu
maaf thor mau tanya beda umur nya berapa tahun thor,agak gimana gt kalau beda umur ny jauh bgt,emg sih renkarnasi tapi kan skrg umur nya masih muda,maaf jangan tersinggung ini cuma pemikiran pribadi aja
Seojinni_: Tenang aja Author gak tersinggung kok 😁 Krn banyak pertimbangan dan akhirnya milih Regis biar nyambung sama masa lalu Selene. Dan diantara temen Selene, Regis ini yg paling kecil umurnya. Age gap nya, sekitar 15 or 17 😅 Agak maksa ya bedanya, tapi Krn latar nya Klasik barat jd msh realistis 🤭 Jd Klo selene 15, Regis sekitar 30an 😁 Makanya Romance nya Author buat tipis2 biar sesuaikan umur selene 😅
total 1 replies
Fransiska Husun
Luar biasa
Seojinni_: Terimakasih Penilaian nya kak 😘💕
total 1 replies
Ita Xiaomi
Sampai saat ini ceritanya bagus utk memotivasi diri. Utk para pelajar, pengajar dan para pemimpin bs ambil sisi baik dr cerita ini. Semangat berkarya kk. Berkah&Sukses selalu.
Ita Xiaomi: Sama-sama kk.
Seojinni_: Aminnn makasih semangatnya kakak 😘💕
total 2 replies
Ita Xiaomi
Keren semua pertanyaan dan jawaban ujiannya. Bukan hanya terpaku pd teori yg copy paste.
Ita Xiaomi
Valeri dan Magnus telah saling memaafkan sebelum hukuman dilaksanakan.
Ita Xiaomi
Akhirnya Valeri bahagia berkumpul kembali dgn ibu dan kknya di alam yg lain.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!