NovelToon NovelToon
Bukan Sistem Biasa

Bukan Sistem Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Kultivasi Modern / Dikelilingi wanita cantik / Sistem
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sarif Hidayat

Beberapa bulan setelah ditinggalkan kedua orang tuanya, Rama harus menopang hidup di atas gubuk reot warisan, sambil terus dihantui utang yang ditinggalkan. Ia seorang yatim piatu yang bekerja keras, tetapi itu tidak berarti apa-apa bagi dunia yang kejam.
​Puncaknya datang saat Kohar, rentenir paling bengis di kampung, menagih utang dengan bunga mencekik. Dalam satu malam yang brutal, Rama kehilangan segalanya: rumahnya dibakar, tanah peninggalan orang tuanya direbut, dan pengkhianatan dingin Pamannya sendiri menjadi pukulan terakhir.
​Rama bukan hanya dipukuli hingga berdarah. Ia dihancurkan hingga ke titik terendah. Kehampaan dan dendam membakar jiwanya. Ia memutuskan untuk menyerah pada hidup.
​Namun, tepat di ambang keputusasaan, sebuah suara asing muncul di kepalanya.
​[PEMBERITAHUAN BUKAN SISTEM BIASA AKTIF UNTUK MEMBERIKAN BANTUAN KEPADA TUAN YANG SEDANG PUTUS ASA!
APAKAH ANDA INGIN MENERIMANYA? YA, ATAU TIDAK.
​Suara mekanis itu menawarkan kesepakatan mutlak: kekuatan, uang,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sarif Hidayat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 Orang-orsang tak di kenal

Rama duduk di teras rumah setelah pak suhardi dan bu maya pergi ke sawah. sedangkan bela seperti biasa telah berangkat ke sekolah dan tinggalah ia sendiri di rumah itu,

​[DING! PROFIL TUAN RUMAH PEMILIK BUKAN SISTEM BIASA]

NAMA : Rama Keswara]

RAS : Manusia]

STATUS : Kutivator Tingkat Qi pemula tahap puncak]

UMUR : 17 Tahun]

KEKUATAN TUBUH | 250% / 1000%]

POIN TUKAR : 1,880]

KEAHLIAN KHUSUS : Memasak Raja Chef]

HADIAH BELUM DIAMBIL : 0

HARTA YANG DI MILIKI : Kartu hitam limit tanpa batas| Cincin ruang penyimpanan Aegis Kosmik.]

"Hm.. "gumam Rama, tidak ada yang berubah dengan jumlah poin tukar dan kekuatan tubuhnya, dan ia tidak tau pastinya berasa sisa uang yang ia miliki di dalam kartu hitam itu, yang ia miliki sekarang.. yang jelas, ketika ia berbelanja di pasar dengan bela hari lalu, ia sudah menghabiskan lebih dari 10 juta rupiah.

"Bijaklah.. sebelum aku pergi ke kota, sebaiknya aku berjalan-jalan sebentar di desa ini." Gumam rama, ia mengunci pintu rumah pak suhardi itu lalu meletakan kuncinya di bawah karpet lantai seperti biasanya,

Kemudian Rama mulai berjalan-jalan mengelilingi desa kelahirannya itu, sebuah desa yang bernama desa BAKTI RAYAHAYU, Dan yang cukup luas dan penuh dengan rumah penduduk asli, juga memiliki pemandangan dan udara yang sejuk.

Rama melewati beberapa penduduk yang berlalu lalang saling menyapa satu sama lain, tetapi ada juga yang acuh tak acuh ketika berpapasan dengannya,

Dulu, ketika kedua orang tuanya masih ada, ia cukup di kenali atau bahkan banyak orang di desa itu yang ingin berhubungan baik dengan keluarganya, apalgi kedua orang tua Rama cukup ramah dan sopan pada siapapun,

Namun bencana itu, setelah kedua orang tuanya tiadak, Rama langsung bisa merasakan perubahan sikap semua orang terhadap dirinya. selain keluarga pak suhardi.. tidak ada yang melakukannya dengan baik di desa itu bahkan pamannya sendiri yang membuat dirinya sadar bahwa, kehidupannya benar-benar harus bergantung pada dirinya sendiri.

"Kebun ini? dulu ayah ingin sekali membelinya untuk di buat perkebunan teh," ucap Rama pelan ketika melihat sebuah perkebunan yang tidak terawat dan banyak sekali rerumputan luar dan pohon kecil yang tak berguna.

Kebun itu adalah milik salah satu penduduk yang kebetulan dulu cukup dekat dengan ayahnya, namun karena nasib berkata lain.. sebelum cita-cita ayahnya itu terlaksana, hal naas itu pun terjadi,

"Fiuh.. "Rama menghela nafas berat sembari memandangi kebun tersebut cukup lama. jalanan tampak sepi di sera perkebunan itu, meski Rama melihat di kemauan ada berpartisipasi penduduk yang sedang bekerja, di kebun milik mereka masing-masing, tetapi yang membuat ia tiba-tiba menyipitkan matanya adalah samar-samar dirinya merasakan bahaya yang sedang menuju ke arahnya,

Sebagai seroang kultivator, tentu saja tidak sulit baginya untuk mebedakan perasaan emosi, sedih, marah dan bahkan niat membunuh seseorang hanya dari kedatangannya, dan ia memiliki persepsi yang tajam yang tentu saja ia yakini persepsinya tidak akan meleset.

Rama kemudian melanjutkan perjalannya menyusuri jalan dengan bebatuan kecil bercampur tanah itu, sampai tak lama sebuah mobil hitam melewatinya dan langsung berhenti di depannya,

Dan tak lama, lima orang pria dengan wajah sangar tak ia kenali keluar dari mobil hitam tersebut. alis Rama sedikit terangkat.. jelas sekali ia merasakan tanda bahwa barusan adalah berasal dari orang-orang ini.

"Apa ini? hanya seorang bocah?" ucap salah satu pria itu setelah turun dari mobil dan langsung menatap Rama,

"Sial.. bos menyuruh kita berlima hanya untuk membawa bocah ini,"? timpal rekannya,

"Jika aku tau dari awal, lebih baik aku sendiri yang mengerjakan tugas ini," timpal yang lainnya, jelas jika ia mengerjakannya seorang diri, maka ia akan mendapat upah yang lebih besar,

"Siapa kalian"? Tanya Rama dengan kening mengkerut, ia tidak mengenali satupun dari mereka, dan pastinya mereka semua bukan berasal dari desa ini.

"Bocah, jika kamu tidak ingin mati di tempat ini, sebaiknya kamu ikut kami dengan patuh," ucap salah satu dari mereka dengan tahan menatap Rama,

Rama menatap mereka berlima secara bergantian, ada kejutan dan kebingungan secara bersamaan yang terpancar di wajahnya, "Maaf paman-paman, sepertinya kalian salah orang," ucap Rama kali ini ekpresinya menjadi lebih santai,

ke lima pria itu saling pandang sesaat, mereka telah di berikan tugas untuk membawa seseorang, tanpa di berikan gambar orang tersebut,"Salah..? kalau begitu coba aku tebak, apakah kamu yang bernama Rama keswara,"? Ucap salah satu dari mereka.

Rama terdiam sesaat, ia semakin bingung orang-orang ini bahkan mengetahui namanya,"Maaf paman-paman, itu memang memang nama saya.. tetapi untuk apa saya harus ikut dengan kalian,? sayan bahkan tidak mengenal kalian "?

Rana mereka ia tidak memiliki masalah dengan siapapun, tetapi ia justru teringat kembali dengan cerita bu maya tentang beberpa orang hilang di desa ini tanpa jejak, Mungkinkan orang-orang asing ini ada kaitannya dengan orang hilang itu, dan mereka kini sedang mengincarnya,

"Bocah.. kamu terlalu banyak bertanya," pria lainnya langsung menyodorkan sebuah golok pada Rama dan berkata,"Ikutlah.. atau aku akan memberimu luka sedikit dengan golok ini,"

Rama terdiam kembali, tidak ada sedikitpun ketakutan di wajahnya.. golok tersebut hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya, tanpa Rama tetap tenang dan justru kembali berpikir. Jika memang mereka ini ada hubunganya dengan orang-orang yang hilang di desa ini, tidak ada salahnya jika ia ikut dengan mereka, ia bisa sekalian mencari tahu dan bukti agar bisa menangkap mereka semua berikut dengan bos mereka,

Karena sebelumnya Rama mendengar mereka mengatakan di perintahkan oleh bos, jadi cara satu-satunya untuk mengetahui siapa mereka dan tujuan mereka ingin membawanya, adalah dengan mematuhi perintah mereka,

"Bocah.. apakah kamu tuli hah? kau ingin aku mengunakan golok ini untuk... "? belum sempat pria itu menyelesaikan ucapannya yang kasar itu, rana memotong dengan seolah pasrah di didepan mereka,

"Baiklah.. aku akan ikut dengan kalian, tetapi aku berharap paman-paman semua ini tidak mencelakai ku,"

Ke lima pria itu menyipitkan mata mereka, melihat ketenangan pemuda itu membuat mereka merasa sedikit terkejut biasanya siapapun yang bertemu mereka.. apalagi apa lagi seusia pemuda di depan mereka ini, orang itu pasti akan ketakutan dan bahkan menangis sambil terkencing di celana,

Terapi pemuda ini, bahkan nada bicaranya saja masih tampak santai tak ada gemetar sedikitpun,

"Hahah.. bagus, bocah.. kamu cukup berani rupanya... aku menyukai keberanianmu itu,"

Ucap pria dengan luka sayatan di alis kirinya, dari tampilan dan raut wajahnya, ia jelas lebih tua dari pada ke empat pria lainnya,

"Bawa dia dia mobil"

Perintah pada pria yang memegang golok,

kemudian, dua pria lainnya langsung menyerah tangan Rama dan menuntunnya masuk ke dalam mobil,

Rama yang memang memilih untuk tidak melawan pun hanya bisa mengikuti mereka dengan pasrah, dan ke lima preman itu tertawa bersamaan meresa tugas kali ini benar-benar sangat mudah.

Mereka tidak tau, bahwa mereka telah membuat seseorang yang mungkin saja akan menghancurkan mereka sampai ke tahapan yang tanpa mereka duga.

1
Was pray
amat pendek
Cihuk Abatasa (Santrigabut)
lanjut
Memyr 67
𝖽𝗂𝗍𝗎𝗇𝗀𝗀𝗎 𝗄𝖾𝗅𝖺𝗇𝗃𝗎𝗍𝖺𝗇𝗇𝗒𝖺
Was pray
ceritanya lumayan menarik tapi up nya gak pasti
Memyr 67
𝗇𝖺𝗆𝖺 𝗍𝖾𝗆𝖺𝗇 𝖺𝗒𝖺𝗁𝗇𝗒𝖺 𝗋𝖺𝗆𝖺 𝗌𝗎𝗉𝗋𝗂𝖺𝖽𝗂 𝖺𝗍𝖺𝗎 𝗌𝗎𝗁𝖺𝗋𝖽𝗂? 𝗄𝗈𝗄 𝗀𝖺𝗇𝗍𝗂 𝗀𝖺𝗇𝗍𝗂?
Akamcad949: ah terimkasih udah di kasih tau, maaf mungkin ada sedikit typo di sana🙏
total 1 replies
kenzo
crazy up Thor
TUAN AMIR
mantap Thor. sambung lagi. ceritanya menarik 👍👍
Fatkhur Kevin
deni sampah
Saepul Laut
mantap bos ku
Rhagiel
saya sih oke....hihihiiiiii 🫣
Abdul Khoidir Hatala
keren
Abdul Khoidir Hatala
lanjutkan Thor
Durma Imamudin
cukup menghibur
Andira Rahmawati
buah naganya buat bela aja ..q juga suka☺️..
lanjut thorrrr💪💪💪
Andira Rahmawati
cerita yg menarik...👍👍👍
Cihuk Abatasa (Santrigabut)
Nice Thor
Santoso
Kayak jadi ikut merasakan cerita yang dialami tokohnya.
shookiebu👽
Keren abis! 😎
Odalis Pérez
Gokil banget thor, bikin ngakak sampe pagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!