Supaya tidak bingung, alangkah baiknya membaca The Mafia Bride 1.
Siena gadis berusia 20 tahun harus merelakan suaminya untuk wanita lain dan takdir mempertemukannya dengan Kenzi. Seorang pria dingin dan kejam membawa Siena ke dalam hidupnya. Perjalanan panjang, lika liku kehidupan dan bayang bayang kematian mengiringi perjalanan hidupnya. Hingga takdir memisahkannya dari Kenzi dan kedua putranya.
Dapatkah mereka bersatu kembali menjadi keluarga yang utuh?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sharper
Cukup lama Kenzi memperhatikan dari dalam mobil, akhirnya ia keluar dari pintu mobil menghampiri anak buah Laila.
"Kalian sedang apa di sini?" tanya Kenzi penuh selidik.
"Kami di perintah Ketua untuk melenyapkan gadis di dalam kedai itu." Salah satu pria menjawab.
"Laila?"
"Benar Bos!" sahut mereka.
"Dasar wanita penipu." Kenzi mendengus kesal lalu balik badan, tatapan matanya tertuju pada Angela yang sudah berdiri di hadapannya.
"Kau? kau di sini mengikutiku? mau apa? mau membunuhku?" ucap Angela dengan segala tuduhannya pada Kenzi. Membuat pria itu jantungnya berdenyut nyeri. Darah dagingnya sendiri telah menganggapnya seorang penjahat.
"Tidak, Angel-?"
"Tutup mulutmu, jangan sebut namaku. Aku bukan putrimu. Kau mengerti?" Angela menatap tajam Kenzi.
Hati kecilnya ia ingin memeluk Kenzi saat itu juga, tapi mengingat apa yang sudah di lakukan Kenzi pada Ibunya. Membuat ia membenci ayahnya sendiri.
"Ayo kita pulang!" Angela menarik tangan Kyo lalu berjalan tergesa meninggalkan Kenzi yang masih terpaku. Namun detik berikutnya ia berlari menyusul Angela.
"Angela tunggu!"
Angela langsung balik badan menatap Ayahnya yang berdiri tengah menatapnya penuh dengan kerinduan.
"Apalagi? kau mau apa?" sahut Angela kesal. "Pergi dan jangan ganggu aku!"
"Baik, Ayah tidak akan mengganggumu lagi. Tapi ayah cuma mau bilang, pulanglah dan jangan main kemana mana lagi." Kenzi tersenyum namun Angela menjawabnya dengan ketus.
"Apa pedulimu!"
Gadis itu langsung balik badan dan melangkah lagi, namun baru saja dua langkah. Di depan mereka anak buah Laila sudah berdiri menghadang mereka.
"Mau kemana anak manis?" ucap salah satu pria yang menghadang Angela.
Melihat Angela dalam bahaya, Kenzi maju ke depan dan berbicara pada anak buah Laila.
"Kalian kembali ke markas, ini perintah!"
"Tapi Bos-?"
"Lakukan!" bentak Kenzi pada anak buahnya.
"Baik bos! sahut mereka serempak, lalu mereka meninggalkan tempat. Kenzi balik badan menatap Angela.
"Pulanglah Nak."
Angela menatap jengah Kenzi, bibirnya ia majukan. "Drama, kau pikir aku akan percaya? tidak akan pernah!" Angela menarik tangan Kyo lalu melangkahkan kakinya dengan tatapan tajam ke arah Kenzi.
"Kau berhak marah, membenciku bahkan membunuhku, Ayah tahu sudah salah Nak. Maafkan Ayah." Kenzi menarik napas dalam, hatinya terasa nyeri bukan karena sikap Angela, tapi karena kesalahannya sendiri.
"Angel, dia ayahmu." Kyo mengingatkan.
"Diam kau!" Angela menepuk pundak Kyo cukup kerad membuatnya kembali diam tidak mau berkomentar lagi.
"Maafkan aku, Ayah. Kau sudah menyakiti perasaan Ibu.." ucap Angela dalam hati.
***
Kenzi kembali ke markasnya, ia langsung menemui Laila dan Hernet.
"Sayang, kau dari mana?" tanya Laila berdiri menghampiri Kenzi.
"PLAKKK!!
Bukan pelukan hangat yang Laila dapatkan, namun tamparan keras dari tangan Kenzi membuat wanita itu berdarah di sudut bibirnya.
" Kau.." Laila memegang pipinya yang terasa panas, hatinya sakit di perlakukan kasar oleh Kenzi. Selama ia menikah dengannya, tidak pernah Kenzi ringan tangan.
Hernet berdiri dan menghampiri Laila, menatap tajam Kenzi.
" Berani sekali kau menampar putriku!"
Namun Kenzi mengabaikan makian Hernet, ia tidak perduli lagi dengan apapun.
"Mulai sekarang, kau bukan istriku lagi! kita cerai! dasar penipu!"
Kenzi langsung balik badan, tapi lengan Kenzi di tarik Laila. Wanita itu bersimpuh dan memeluk erat kaki Kenzi.
"Aku mohon, jangan tinggalkan aku.." ucap Laila menangis.
"Aku tidak mencintaimu, kau telah menjebakku. Pergi kau wanita iblis!" hardik Kenzi.
Hernet yang melihat Kenzi telah berubah, langsung mengambil guci berukuran sedang lalu memukul tengkuknya hingga tersungkur ke lantai, namun Kenzi masih dalam keadaan sadar. Ia bisa mendengar percakapan mereka berdua.
"Papa, apa yang kau lakukan!" pekik Laila.
"Diam dan turuti perintah papa!"
Laila berdiri memperhatikan Kenzi yang tersungkur di lantai.
"Bawa dia ke kamar, dan kurung dia! perintah Hernet pada anak buahnya.
" Apa yang akan Papa lakukan padanya, Pa?" tanya Laila masih belum mengerti.
"Dengar nak, dia bisa memberontak. Segera berikan obat obatan supaya dia lupa pada keluarganya."
"Baik Pa.."
Akhirnya kembali Kenzi di bawa dan di kurung, untuk di berikan obat obatan. Akhirnya Kenzi tahu, selama ini mereka yang merencanakan penjebakan terhadap dirinya.
aq slah dtu reders yg hoby membca novel tentang mafia tpi kli ini aq bru menemuka kisah mafia yg tak pernah membosankan untuk di bca krna alur dan crtanya sngat bgus dan ke'ren.. smgantt dan trus brkarya author ku syank ummaccc😘