NovelToon NovelToon
Penyesalan Tiada Arti

Penyesalan Tiada Arti

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Widianingsih

Setelah berselingkuh dan menikahi selingkuhan nya....2 tahun jalani hidup poligami dengan tidak ada keadilan,akhirnya kandas juga dengan ekonomi dan rumah tangga yang berantakan😭

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Widianingsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 35

Suara adzan shubuh berkumandang membangunkan umatnya untuk menghadap sang pencipta.

"Alhamdulillahil ladzi ahyana ba'da ma amatana wailaihin nusyur" Nining mengucap doa .

"Pa, bangun sudah adzan shubuh,ayo berjamaah Pa " Nining mengelus pipi Ardi dengan lembut.

Ardi yang masih dilanda kantuk berat hanya bergerak dan tangannya mencoba meraih tubuh Nining untuk dijadikan guling. Nining berusaha memindahkan kaki Ardi yang berat itu karena hendak ke kamar mandi ingin membuat hajat kecil yang sedari tadi ditahan.

Namun Ardi justru semakin kuat kaki melingkarkan kakinya ke pinggang Nining.

"Hmm...bangun dulu, awas ini kakinya, mamah mau turun !" sambil terus meronta agar terlepas dari kungkungan kaki Ardi.

Setelah berhasil, ia masuk ke dalam kamar mandi lalu membersihkan badannya lalu mengambil air wudhu .

"Pa, bangun dong...nanti kesiangan shubuhnya.!"

Sarung dan sajadah sudah digelar, Nining memakai mukena.

Ardi membuka matanya sipit, dilihatnya Nining sudah siap...Ardi pun bangkit dari kasurnya dan melempar selimut tebal ke pojok tempat tidur. Udara dingin AC langsung menguar ditubuhnya tegap .

Ardi bergegas ke kamar mandi, setelah mematikan AC .

Gemericik suara air dari kamar mandi, pertanda Ardi sedang berwudhu.

"Hahhh segar.,tapi dingin!" senyum sumringah Ardi ketika keluar dari kamar mandi.

"Ini Pa,sarung dan pecinya" Nining menyodorkan pada Ardi.

Dengan khusyu kedua nya menjalankan ibadah utama dan lupa dilanjut dzikir.

" Mah, maafin ya semalam nunggu sampai tengah malam ,...tidurnya kurang ya ?" dilihatnya mata Nining yang kurang tidur.

Padahal bukan hanya kurang tidur, tapi pikirkan Nining yang lelah juga mempengaruhi.

"Nggak apa-apa, nanti siang bisa diganti tidurnya" ucap Nining sambil mencium tangan Ardi dan dibalas dengan kecupan di kening.

" Mah...."agak ragu Ardi mengucapkan, namun pelan-pelan ia utarakan juga .

"Mah.... mereka menentukan lamaran hari Minggu ini , kau tak apa-apa kan ?" ditatapnya mata Nining yang terlihat sendu itu.

" Kenapa Pah, kok secepat ini....baru satu bulan yang lalu kita dipertemukan "

" Bagaimana dengan anak-anak , apa mereka mengerti ?"

" Biarkan hanya Syifa yang tau, yang lainnya kita pelan - pelan beri pemahaman "

"Nanti hanya Syifa yang papah ajak juga mas Wagi dan keluarga nya.?"

" Apa mamah mau ikut ?"

------

Ahhh... Ardi, mana mungkin ada istri yang rela melihat suaminya melamar perempuan lain untuk dijadikan yang kedua !

------

" Aku dirumah saja, aku nggak sanggup Pa "

Ada genangan bening dimatanya, Ardi mendekatkan wajahnya hingga bertatapan.

"Mamah mengijinkan kan , maafkan kesalahanku selama ini, kau baik sekali "

" Semoga ini akan membawa keberkahan dan keluarga kita makin bertambah makin erat persaudaraan nya"

"Tapi.....' Nining tak melanjutkan kata-katanya, lidahnya kelu tak mampu lagi untuk berkata, hanya air mata yang terus mengalir di kedua pipinya yang chubby itu.

"Sabar sayang, papa janji nggak akan ninggalin mamah dan anak-anak, justru papa makin sayang punya istri yang sholeha"

Ardi memeluk erat istri sholeha nya dan menghujani kecupan di kening bertubi-tubi berharap Nining menghentikan tangisnya. Ada rasa sesal dan kasihan melihat istrinya terus dalam kesedihan. Namun Ardi pun tak bisa menahan gejolak hati dan pikirannya yang ingin segera melegalkan akadnya .

Mengapa dia selalu mengingat Wati disetiap waktu, bahkan perempuan yang dipeluknya itu seolah Wati yang selalu menggairahkan nafsunya. Ardi merasa jatuh cinta yang kedua kalinya, namun sayang dia tega mengkhianati istri setianya yang telah menemani nya mulai dari nol .

"Jangan sedih terus sayang, nanti papah jadi terus merasa bersalah"

Ardi menarik tangan Nining untuk bangkit dari duduknya, dan dengan semangat paginya Nining dibopong dan ditidurkan di kasur.

Tangan nakal Ardi mulai beraksi lagi.

Nining yang masih bersedih mengusap air mata yang masih menggenang dengan jarinya.

Nining gelagapan melayani nafsu Ardi yang tiba-tiba saja meminta.

"Sudah pagi pah, mamah mau menyiapkan sarapan buat anak -anak."

"Biarkan saja, ada mbak Yanti ",sambil menciumi leher Nining.

Nining sedikit meronta kerena geli dengan kumis Ardi yang 3 hari lalu dicukur. ..dan tumbuh kumis baru yang terasa seperti sikat yang menusuk nusuk.

"Sebentar saja sayang, sampe keluar" bisik Ardi di telinga Nining, disertai gerak tubuh Ardi yang semakin erat menempel ke tubuh Nining.

Hembusan nafas hangat membuat Nining jadi bergairah, sejenak sedih itu menghilang dari pikiran Nining .

Kedua nya pagi itu diawali dengan aktivitas olahraga di atas kasur.

Hanya setengah jam keduanya menyudahi , karena waktu sudah beranjak pukul 6 pagi saatnya anak-anak berangkat sekolah.

Setelah membersihkan badan, Nining bergegas turun ke bawah. Dia tak pernah melewatkan moment anak-anak nya berpamitan ke sekolah.

Sementara Ahmad sudah standby dengan mobilnya,siap mengantar sepupunya itu.

"Papah mana mah ?" tanya Fariz ketika dilihatnya Nining menuruni anak tangga sendirian tanpa Ardi.

"Lagi mandi, tuh suara airnya kedengaran sampai ke sini!"

Fariz manggut-manggut.

"Emang pulang jam berapa mah., kok aku nggak tau...". "Bawa oleh -oleh nggak ?" Fariz nyengir.

"Kayaknya nggak bawa deh, apa masih di mobil nggak tau, mamah belum lihat "

" Kok tumben nggak makan nasi. ,masa sarapannya biskuit sama sereal....nanti masih laper ?'

Fariz mencelup - celupkan biskuitnya kedalam minuman sereal yang ia buat sendiri seperti iklan di tv.

"Kan hari ini aku mau pulang cepat mah, paling jam 9 juga udah balik.!" jawab Fariz.

"Halo anak ganteng sudah siap ke sekolah ya ?" tiba-tiba suara Ardi mengagetkan.

Senyum sumringah terpancar dari wajah Ardi.

sambil menuruni anak tangga.

Semerbak wangi sabun aroma mawar menambah kesegaran ditubuh Ardi.

Ya walaupun sesekali Ardi menyapa anaknya dipagi hari sebelum berangkat sekolah, itu sudah membuat hati anak -anak bahagia.

Karena kesibukan Ardi yang sering keluar kota ,kadang moment seperti pagi ini jarang terjadi.

Jadilah di dapur penuh canda tawa dimana semuanya kumpul menikmati sarapan pagi dan aktivitas rutinnya selalu di ruang makan.

"Assalamu'alaikum"

Anak- anak menyalami ayah ibunya dan mencium tangan, siap berangkat sekolah.

" Wa'alaikumsalam, hati-hati ya sayang"

----------

1
Radi Rafan
ipar yang tega tuh namanya
Jumiah
semoga ardi menyesal gk berujung ...
thor buat ning tinggalkan ardi ,dan menemukan orang yg lebih baik segalax ..
Widia Ningsih
sabar dulu kakak, nanti ada saatnya Nining yang lemah itu bisa berontak🙏
Widia Ningsih
maksud nya sama saja ya Bun 🙏
Titien Prawiro
Beda penulis beda cara menulisnya, seperti anak SD tulis om kok yo um.
Widia Ningsih: tapi maksudnya sama
total 1 replies
Jumiah
thor buat ning pisah sma suaminya ning pergi sejauh mungkin ,
pertemukan orang yg tulus mencintai ning
dan orang itu masa lalu ning ,cinta x blm usai
Widia Ningsih: sabar yaa, nanti ada episode yang bikin emosi
total 1 replies
Jumiah
ning yg tolol ,klo gk mengijikan gk dapat dosa ,cari pahala besar cara jln lain masih banyak gk harus ijinkan suami nikah lg .
lg pula bukan wajib..
Widia Ningsih: Dia berbakti pada suaminya
total 1 replies
Jumiah
jangan tolol ning mau di madu ap jaminan x
klo suami nikah lg ,biasa bahagi ,yg ad
ning menderita batin ...
tinggalkan suami seperti itu ning gk akan menyesal..bisa jd ni g sujut sukun nttx..
Jumiah
suami yg sdh pandai menyimpai
bangkai gk bakalan membawa kepintu surga..lebih baik ning menyerah
berpisah itu lebih baik ,untuk kesehatan mental mu ning..
yumi chan
thor cpt aja karma bt arfi sm wti..ko aku jd ikut sakit ht bcnya tho..dsr lki2 egoiss...bt cpt nining pergi dr pd skit hti..trus
Widia Ningsih: nanti akan ada kakak, tapi masih panjang nih
total 1 replies
Jumiah
klo suami sdh selingkuh bukan suami yg baik kedepan ,untuk di jd kan imam..
Jumiah
sdh ning mendingan mundur kmu dpt pengganti ntt yg lebih bain AND setia
pengertian
Jumiah
klo ning gk sanggub di madu mendingan mundur..dri pd batin mu menderita ,
omong kosong klo bisa adil..
Widia Ningsih: Dia berpikir Ardi orang yang bertanggung jawab, dan itu pasti dia lakukan karena selama ini suami nya sosok yang sempurna sebelum mengenal perempuan itu. Namun untuk kedepannya dia tidak tahu, hanya pasrah saja pada nasib
Widia Ningsih: Dia berpikir Ardi orang yang bertanggung jawab, dan itu pasti dia lakukan karena selama ini suami nya sosok yang sempurna sebelum mengenal perempuan itu. Namun untuk kedepannya dia tidak tahu, hanya pasrah saja pada nasib
total 2 replies
Widia Ningsih
sedang bertumbuh, tunggu akan akan konflik yang menguras emosi
Ma Em
Nining emang kamu wanita solehah karena sdh mengijinkan suamimu untuk poligami katanya mau cari pahala buat jalan ke surga padahal Ning jalan ke surga itu banyak jalurnya bkn hanya rela untuk dipoligami kan Nining bisa cari jalan lain untuk bisa masuk surga.
Widia Ningsih: Nining dilema Bun, dia lebih sayang dengan anak-anaknya walaupun batinnya terluka, karena ibadah yang paling lama itu rumahtangga.
total 1 replies
Ma Em
Tidak akan ada keadilan untuk orang yg poligami Ardi apalagi calon istri mudamu si Wati sepertinya wanita yg serakah pasti dia tdk mau berbagi suami dan ingin menguasainya sendiri.
Widia Ningsih: Ardi tidak berpikiran sejauh itu, dia mengedepankan nafsu dan gengsi nya, karena rekan-rekan kerjanya hampir semua beristri lebih dari satu. Banyak wanita tertarik tandanya pamor laki-laki keren.🤦🤦🤦
total 1 replies
Ma Em
Aku mah berharap segera Nining sadar dari kekeliruannya thor .
Widia Ningsih: belum kak.....tapi nanti ada saatnya Nining sadar namun terlambat.
Tunggu yaaa🙏
total 1 replies
Ma Em
Sudah Ning jgn nurut saja sama laki kamu mau poligami dituruti keenakan banget suamimu Ning sekali kali berontak jgn iya2 aja anakmu saja marah masa kamu diam saja pakai otak Ning aku gereget banget sama kamu Ning mau saja dibodoh bodohin sama si Ardi.
Widia Ningsih: Saya juga kesel kak aslinya /Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Ma Em
Biarin saja Anaknya si Nining tolol itu pergi dari rumah daripada diam dirumah mungkin Syifa pusing lebih baik kabur saja kan Syifa otaknya msh normal tdk seperti si Nining mau apa saja kata lakinya iya saja , katanya mau mencari ridho allah dan jalan kesurga .
Widia Ningsih: Nining sifatnya penurut walau disakiti sekalipun dia akan diam, karena dia yakin hanya Yang Maha yang dapat membalasnya.
Karena itulah yang sering dia dengar dari ustadzahnya.
total 1 replies
Ma Em
Nining jgn bodoh kamu jadi istri masa selalu nurut apa kata si Ardi mau cari pahala boleh mau masuk surga boleh dan jadi istri solehah juga boleh tapi bkn begitu caranya masa kamu nurut saja seperti kerbau dicucuk hidungnya mau saja kamu dipoligami dan dikenalkan dgn calon madu kamu lebih baik cari jln lain untuk mencari ridho alloh dan jalan kesurga juga ga begitu juga kali Ning masa jadi perempuan bodo banget dan lemah banget.
Jumiah: klo suami suka jinnah ..gk bakalan jd imam yg baik...
Widia Ningsih: Sosok Nining adalah wanita penurut, setia, lemah lembut, penyabar.
Karena hidupnya ingin menjadi wanita sholeha,dia belajar agama dengan mengikuti berbagai taklim dan selalu ingat akan nasehat ustadz dan ustadzah bahwa rumah tangga itu ada saja ujiannya jadi harus bersabar.
Iya kak....saya juga kesel sama Nining,jadi perempuan nurut terus.
makasih ya kak🙏🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!