Hanya segelintir kisah dari jeon jungkook si single mom yang berusaha melawan kenangan buruk masa lalu bersama dengan sosok gadis kecil nya yang kini bahkan sudah bisa menjadi pembela nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon seanjeon01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
Satu minggu berlalu.
Setelah kejadian di mansion jungkook di mana jungkook mengetahui kondisi yang di rahasiakan oleh anak nya dan jimin jungkook mulai mencoba menguatkan diri nya sendiri. Ibu mana yang akan tenang tenang sana saat anak nya menderita gangguan. Serangan panik bukan hal yang bisa di anggap sepele.
Perlahan jungkook mulai membantu shine berbiacara sejujur nya pada nya hingga shine bercerita apa yang dia rasakan sesungguh nya. Jungkook terpukul karena nya. Karena dka anak nya yang tidah bersalah dan tidak tau apa apa malah menanggung nya.
Tapi shine mengatakan kalau dia dalam kondisi mood yang baik dia akan dengan mudah mengatasi dan mengontrol diri nya. Hanya saja di beberapa kali dia bertemu dengan taehyung shine kesulitan mengontrol dirinya karena dia sedang berada di kondisi emosi dan mood yang buruk.
Satu minggu ini shine sudah kembali seperti semula. Dia dan jaemin pun sudah benar benar akur kembali. Jungkook juga sudah kembali ke kantor bersama lisa setelah banyak nya rayuan dan bujukan serta kata kata manis shine yang mengatakan bahwa diri nya sudah jauh lebih baik.
Sejak itu juga jungkook semakin protektif pada shine begitu juga jimin. Sedangkan jaemin dia hanya mengikut saja karena dia sadar kalau ini urusan orang dewasa dan masalah keluarga shine. Mau sedekat apapun hubungan mereka jaemin tidak berhak memaksa shine dan jungkook karena semua nya mereka lah yang akan menjalani nya jadi baik dan buruk nya pasti sudah di fikirkan oleh mereka.
.
.
Taehyung duduk bersandar pada kursi kerja nya. Kini taehyung berada di kantor. Seminggu setelah kejadian di mansion jungkook itu taehyung belum bertemu jungkook apalagi shine. Dia juga tidak melihat shine diam diam seperti sebelum nya.
Jika dulu mungkin saja taehyung bisa menggunakan kekuasaan yang dia miliki untuk membawa jungkook dan shine kepada nya. Tapi kini dia buka. lagi CEO besar melainkan hanya direktur di perusahaan ayah nya. Ayah nya masih belum percaya kembali pada nya atau mungkin tidak akan mudah percaya lagi pada nya.
Taehyung mulai memikirkan kembali apa yang harus dia lakukan agar dua orang itu bisa dia bawa kembali ke hidup nya.
Tok tok tok
" masuk"
Pintu ruangan taehyung terbuka dan menampilkan sosok sekretaris sang ayah oh jong in, sahabat ayah nya dulu yang masih setia menjadi sekretaris ayah nya sampai sekarang.
" siang direktur kim. Ini berkas berkas untuk pertemuan dengan tuan jeon nanti siang. Setelah makan siang anda ada jadwal temu untuk memeriksa dan memantau area tempat konstruksi nanti di lakukan. Semua nya sudah lengkap di dalam map ini" ujar jong in menjelaskan pada taehyung.
" bibi oh, kapan aku jadwal bertemu dengan CEO jeon?" tanya taehyung. Dia tidak terlalu fokus akan penjelasan jong in tadi selain kalau dia ada waktu untuk bertemu jungkook.
" setelah makan siang tuan, tepat nya jam 2 siang nanti. Kata lisa tuan jeon akan lansung ke tempat konstruksi dan menunggu anda di sana saja" jelas jong in. Taehyung menganggu lalu mengambil berkas yang di berikan jong in. Dia mulai mempelajari nya.
" terima kasih bibi" ujar taehyung. Jong in mengangguk lalu keluar dari ruangan itu.
Sampai di ruangan nya jong in termenung. Dia tentu saja tau segala hal tentang masalah yang terjadi baik pada taehyung juga chanyeol. Jong in dulu nya bersahabat dengan chanyeol. Mereka ada lima orang dulu saat masih kuliah.
Ada chanyeol, baekhyun, lalu kriss, sehun dan dirinya. Mereka bersahabat cukup dekat sejak SHS. Berlanjut sampai kuliah. Namun saat akan masuk kuliah dulu jong in dan sehun melakukan kesalahan yaitu mereka melakukan hubungan badan hingga jong in hamil. Itu membuat keluarga kim dan oh marah. Mereka menganggap jong in dan sehun aib hingga mereka mengusir kedua nya dari rumah masing masing.
Namun meski badai melanda mereka. Jong in dan sehun bisa melewati semuanya dengan baik. Sehun yang cerdar memanfaatkan kecerdasan nya untuk mendapatkan beasiswa dan juga bekerja setelah kuliah.
Dia melarang jong in selama hamil untuk bekerja karena dia merasa itu tanggung nawab nya. Jong in haya bisa mengiyakan saja perkataan sehun. Hingga saat melahirkan jong in di beri tahu dokter kalau dia melahirkan sosok bayi laki laki yang cantik.
Kulitnya seputih sehun dengan wajah mirip jong in sekilas. Namun kebahagiaan mereka hanya sebentar karena entah bagaimana perawat mengatakan tiba tiba anak mereka itu mengalami kejang dan meninggal dunia.
Jong in dan sehun terpukul tentu saja. Mereka baru saja bahagia akan kehadiran sosok mungil buah cinta mereka namun tuhan sepertinya lebih menginginkan bayi itu kembali bersamanya. Selama masa keterpurukan keduanya chanyeol dan baekhyun mendatangi mereka dan menawarkan bantuan untuk keduanya.
Dengan bantuan keduanya sehun bisa mendirikan perusahaan nya sendiri dan untuk menebus rasa terima kasih mereka jong in meminta izin sehun untuk bekerja bersama chanyeol dan sehun mengizinkan jadi lah jong in jadi sekretaris chanyeol bahkan sampai sekarang.
Jong in sendiri tidak menyangka dan syok mendengar tabiat dan perangai asli dari sosok baekhyun yang dia tahu kalau selama ini baekhyun itu adalah orang yang baik dan jauh pandangan nya kalau baekhyun bisa seperti itu.
Saat asik melamun jong in di kejutkan oleh dering ponsel nya. Tertera nama suami ku di layar ponsel nya. Jong in tersenyum melihat itu dan segera mengangkat panggilan suami nya.
" halo sehun"
" halo bear, kau sudah selesai bekerja nya?" tanya sehun di seberang sana. Jong in mengangguk meski sehun tidak akan bisa melihat nya
"Sudah tapi jam makan siang belum masuk"
" tidak apa apa. Aku sudah mengatakan pada chan hyung kalau aku membawa mu makan siang bersama. Kau tau bear aku rindu sekali makan siang dengan masakan mu. Karena kau sibuk juga jadi ayo makan di luar saja" ajak sehun.
" baik lah aku bersiap sekarang"
" iya aku sebentar lagi sampai di kantor mu, aku tunggu di lobi saja ya bear"
" oke hoonie"
Jong in mematikan sambungan telephon nya dan bergegas bersiap untuk makan siang bersama dengan suami nya.
Kedua nya sering seperti ini. Hal hal kecil seperti ini yang membantu membuat hubungan erat. Karena hal hal kecil seperti itu terkadang tanpa kita sadari membawa pengaruh yang sangat besar. Tujuan jong in dan sehun kali ini adalah sebuah restoran makanan jepang.
Keduanya adalah pasangan yang suka makan. Mereka suka sekali kencan ke tempat tempat yang akan menyediakan banyak makanan. Kedua nya masuk beriringan dan sesekali tertawa karena candaan mereka. Umur bukan halangan untuk tetap berperilaku layaknya muda mudi pacaran.
Keduanya memilih duduk di dekat jendela setelah memesan makanan mereka. Restoran ini mulai ramai karena jam makan siang sudah masuk jadi banyak yang datang untuk makan siang.
" haa. Lisa aku malas sekali sebenar nya pergi nanti, kau saja yang pergi ya, aku akan menemani shine berbelanja saja" sebuah suara membuat jong in dan sehun menoleh.
Di seberang meja mereka ada dua wanita duduk berhadapan. Sepertinya mereka juga akan makan siang. Namun satu hal yang membuat jong in membeku adalah bulatan hitam di belakang telinga salah satu wanita di sana itu dan juga bulatan seperti cincin di jari kelingking wanita itu membuat jong in tiba tiba membeku dan bergetar.
Sehun yang mendapati istrinya terdiam dan fokus pada satu titik ahirnya memilih mengikuti arah pandang sang suami. Hingga reaksi yang sama terjadi pada sehun. Membeku dengan tatapan pada satu arah...
.
.
.