Seorang gadis Pustakawan yang merupakan seorang kutu buku harus menerima kenyataan bahwa ia tewas saat ia menamatkan novel kesukaannya berjudul "Moonira".
Namun bukannya menuju akhirat, gadis itu justru masuk ke dunia novel kesayangannya dan ditunjuk sebagai calon Helena yang menyalurkan berkat dari dewi Selene kepada kerajaan Welf. Disana ia ditemukan oleh seorang Adipati kerajaan Welf yang merupakan high Elf.
Bagaimana kisah gadis itu di dunia Moonira? Apakah gadis itu berhasil menjadi seorang Helena dan bagaimana kisah cinta gadis itu dengan sosok Adipati yang terkenal sebagai dewa kematian di dalam peperangan? Apakah cinta mereka bersatu atau justru kandas di tengah jalan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arthystrawberry23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
XXXIV Acara Penyambutan Helena Di Akademi Berlinsa.
Hari yang di tunggu-tunggu pun tiba, hari ini adalah hari pertama Helena agung dan Helena dari keempat kerajaan akan memulai pelatihan Helena di akademi Berlinsa.
Hari pertama dimulai dengan acara penyambutan untuk para Helena dan Helena agung yang dilakukan oleh pihak akademi Berlinsa. Persiapan yang dilakukan oleh pihak akademi Berlinsa cukup mewah mengingat sang Helena agung akan menempuh pendidikan di akademi mereka.
Seperti yang kita ketahui bahwa status sosial tertinggi di dunia Moonira adalah sang Helena agung yang dianggap sebagai titisan dewi bulan. Untuk itu pihak akademi tidak bisa membuat acara penyambutan biasa untuk sosok gadis agung.
Di kediamannya, dibantu lebih dari 5 pelayan, terlihat Roselina sedang bersiap untuk acara penyambutan para Helena, kali ini berbeda dengan keempat Helena yang langsung mengenakan seragam akademi Berlinsa.
Berbeda dengan Roselina berias cukup glamour dan mengenakan gaun putih elegan yang dihiasi oleh aksen emas dan permata berwarna silver di dada dan pinggang. Lengan panjang yang menjuntai kebawah dengan kerudung putih polos yang berbahan halus dan tipis yang menutupi rambut panjang Roselina yang dibiarkan tergerai bergelombang.
Setelah selesai berias, para pelayan berdiri di belakang Roselina dan berlutut di kepada Roselina yang masih duduk memandang pantulan dirinya di cermin.
Roselina menghela nafas panjang, merasa sedikit tidak nyaman dengan perlakuan istimewa yang ia dapatkan sejak dirinya secara resmi menyandang gelar Helena agung.
Roselina menolehkan kepalanya kesamping membuat salah satu pelayan berdiri dan berjalan kesamping Roselina dengan kepala menunduk dan kedua tangan disatukan di depan perut.
"Apa ada hal yang anda perlukan nona?" Tanya pelayan itu tanpa menatap kearah Roselina.
"Aku sedikit merasa penampilanku saat ini cukup berlebihan, aku dengar Helena lain mengenakan seragam sekolah, apa aku tidak bisa seperti mereka?" Pinta Roselina dengan ekspresi sedikit memelas memperlihatkan betapa tidak nyamannya Roselina saat ini.
"Mohon maaf nona, namun sesuai dengan perintah ratu bahwa anda harus mengenakan pakaian ini nona." Roselina menghela nafas panjang dan kembali menatap pantulan dirinya di cermin.
Tak lama terdengar ketukan pintu membuat pelayan yang berdiri di samping Roselina segera membuka pintu, ternyata yang datang berkunjung adalah ratu Serena dengan penampilan seperti biasa namun tampak elegan dan cantik.
"Apa kau sudah siap Roselina?" Tanya ratu ketika tiba di samping Roselina.
Roselina bangkit dari duduknya dan seketika ratu membungkuk memberi penghormatan pada sosok Helena agung.
"Salamku wahai gadis titisan sang dewi bulan, berkahilah kerajaan Welf dan keluarga kerajaan," ucap ratu sembari mencium punggung tangan Roselina dan kembali membungkuk lebih rendah dari tangan Roselina yang terulur kedepan.
"Ah... Berkah dewi bulan menyertai kerajaan Welf dan para rakyatnya, keluarga kerajaan dilimpahkan berkah sang dewi," ujar Roselina membalas salam ratu dan memberikan berkah kepada ratu Serena.
Ratu bangkit dari posisinya dan tersenyum kearah Roselina yang tampak terlihat kikuk. "Mari Roselina, semua orang sudah menunggumu di akademi Berlinsa."
Roselina berjalan terlebih dahulu disusul ratu Serena dan para pelayan dan dayang Roselina yang mengikut di belakang. Setibanya di luar kediaman, tampak Roselina terkejut melihat banyaknya prajurit yang akan mengawal Roselina menuju akademi Berlinsa.
Sebuah kereta kuda berwarna silver yang tampak mewah sudah terparkir di depan, melihat kedatangan Roselina membuat seluruh prajurit yang berjumlah hampir 100 elf berlutut.
"Izinkan saya membantu anda menaiki kereta nona?" Wajah tegang Roselina mendadak berubah menjadi senyuman ketika melihat sosok Ernathan yang tampak gagah dengan setelan tuxedo berwarna senada dengan gaun Roselina.
Ernathan mengulurkan tangannya kearah Roselina untuk membantu Roselina naik ke kereta kuda, Roselina ditemani oleh Ernathan dan ratu Serena dalam kereta, setelah semuanya siap, akhirnya Roselina berangkat menuju akademi Berlinsa.
Sepanjang perjalanan, seluruh elf berlutu dengan tangan kanan berada di dada kiri ketika kereta kuda yang Roselina tumpangi melewati mereka dan tidak akan bangkit sebelum kereta kuda Roselina menjauh.
Saat tiba di akademi Berlinsa, sambutan yang Roselina dapatkan juga tidak kalah mewah dan sakral, ketika kereta kuda Roselina memasuki gerbang akademi Berlinsa, bunyi lonceng terdengar menggema di seluruh kerajaan dan tentu saja para elf dan high elf akan berlutut ketika kereta kuda Roselina melintas.
Setibanya Roselina di pintu utama mansion akademi Berlinsa, Ernathan turun terlebih dahulu, lalu ratu dan terakhir Roselina. Kerudung yang Roselina kenakan kini menutupi setengah wajahnya.
Roselina disambut oleh kepala sekolah, raja, kedua pangeran, dan para Helena. Sama seperti yang lain mereka juga membungkuk hormat dan secara bergantian terkecuali para Helena melakukan salam hormat sama seperti yang dilakukan oleh ratu Serena.
Setelah Roselina membalas salam mereka, kini Roselina dituntun oleh para Helena ke aula utama akademi untuk menghadiri acara penyambutan mereka sebagai siswa akademi Berlinsa.
Gemericik bel kecil dari tongkat yang dibawa oleh para Helena yang jalan di depan Roselina terdengar menggema mengiringi tiap langkah kaki Roselina.
Kini Roselina telah masuk ke ruang aula, masih di iringi oleh gemericik bel kecil, seluruh siswa, guru, dan staff akademi Berlinsa berdiri dan membungkuk hormat pada sang Helena agung.
Di dalam aula terdapat sebuah panggung yang diatasnya terdapat dua panggung singgasana bertingkat, Roselina dan keempat Helena akan duduk di panggung singgasana paling atas sedangkan dibawah Roselina adalah tempat dimana para keluarga kerajaan dari berbagai kerajaan duduk.
Posisinya Roselina duduk di tengah di samping kanannya dua Helena dan dua di samping kiri Roselina.
Dapat Roselina lihat tatapan berbinar pada high elf yang menatap kearah dirinya dan itu membuat Roselina yang sebenarnya introvert sedikit tidak nyaman.
"Selamat datang kami ucapkan untuk keempat Helena yang akan membantu Moonira dalam menghadapi insiden Cladis, sungguh sebuah penghormatan besar bagi akademi kami yang sudah diberi kepercayaan untuk melatih para Helena," jelas kepala sekolah memberikan pidato pembuka.
"Namun hari ini akademi Berlinsa dilimpahkan berkah dari sang dewi atas kehadiran sang Helena agung di akademi Berlinsa, sosok gadis yang menduduki status tertinggi dan menjadi titisan langsung sang dewi akan membawa berkah bagi kita semua dalam menghadapi insiden Cladis yang membawa dampak buruk bagi Moonira."
Kepala sekolah memberikan pidato yang cukup panjang membuat Roselina merasa sedikit bosan, Roselina menoleh kearah para Helena yang tampak terlihat nyaman dengan mengenakan pakaian seragam akademi membuat Roselina merasa sedikit iri.
"Aku iri dengan kalian yang tampak nyaman dengan seragam sekolah yang kalian kenakan," jelas Roselina membuka pembicaraan.
"Ah terima kasih Helena agung, sesuai dengan ketentuan akademi bahwa para siswa diharuskan memakai seragam karena status sosial kita tidak berlaku di akademi," jelas Diana yang terkejut ketika tiba-tiba Roselina membuka pembicaraan.
"Benarkah? Jadi akademi menerapkan sistem tak pandang bulu? Lalu kenapa hanya aku yang diperlakukan berbeda?" Tanya Roselina yang merasa tidak terima dengan perlakuan istimewa yang ia terima.
"Peraturan itu tidak berlaku untuk anda Helena agung, karena status anda yang paling tinggi di Moonira maka anda harus mendapatkan perlakuan istimewa, citra akademi akan tercoreng jika memberikan penyambutan biasa pada anda." Roselina menghela nafas panjang ketika mendengar penjelasan Tritania.
"Oh iya apa kalian sudah mendapatkan informasi mengenai pelatihan yang akan kita lakukan?" Tanya Roselina yang terus melayangkan pertanyaan karena rasa ingin tahunya yang menggebu.
"Mohon maaf Helena agung, akan saya jelaskan nanti, akan lebih baik jika kita menghentikan pembicaraan kita karena itu akan terlihat tidak sopan," jelas Charlita.
"Tak perlu bersikap terlalu formal padaku, kalian bisa memanggil namaku langsung," ujar Roselina sembari tersenyum.
"Baiklah, izinkan kami memanggil anda nona Roselina," jelas Tritania.
Roselina mengangguk sembari tersenyum, kini ia kembali mengamati dan mengikuti serangkaian acara penyambutan lainnya.
To be continued...