Cinta datang entah kapan dan bisa pada siapa saja, itulah yang kini sedang di alami Oleh gadis cantik keturunan keluarga konglomerat kaya raya, Embun Raliana Rahardian Wijaya yang hoby berbelanja online.
Ia jatuh cinta di pandangan pertama kepada seorang kurir paket Langganannya.
Akankah cinta gadis itu di Terima oleh si pemuda sederhana itu?
Mengingat tahta, kasta dan harta mereka sangat jauh berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Antara air laut dan batu karang
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
"Buy, aku di depan rumahmu"
Satu pesan di kirim Keanu saat motor berwarna putih miliknya berhenti di depan pagar hitam yang menjulang tinggi mengitari Rumah utama, Satu-satunya bangunan paling luas dan mewah yang ada di komplek elite ibu kota.
Beberapa menit menunggu, Embun tak juga membalas pesannya sampai Keanu memilih untuk mendatangi pos penjagaan.
"Assalamu'alaikum, pak. Saya Keanu, temannya Embun"
"Oh, iya. Tadi Nona muda sudah pesan pada saya jika tuan Keanu nanti datang langsung di persilahkan masuk saja kedalam" jawab si penjaga yang sepertinya lain lagi dari yang sebelumnya.
"Oh, begitu. Baiklah. Saya masuk ya pak"
"Iya, silahkan. Saya buka dulu pagar besarnya."
Keanu hanya menganguk, lalu ia kembali ke sepeda motornya untuk di bawa masuk kedalam.
Hatinya sedikit berdesir saat ia benar-benar sadar kemana arahnya kini. Sebuah rumah yang entah berapa kali lipat dari rumah orangtuanya.
Tapi perasaan itu hilang seketika saat ia melihat Embun baru saja keluar dari dalam, ia tampai terlihat cantik dengan pakaian casual.
Keanu memarkirkan kendaraan roda duanya itu di garasi dekat berjejernya beberapa mobil mewah.
"Kok di bawa kesana, berenti aja disini" ujar Embun saat Keanu berjalan mendekat kearahnya yang berada di teras.
"Gak apa-apa, nanti balik lagi kesana" jawabnya sambil tersenyum.
"Gak mau, kamu aja yang jalan lagi sana! aku nunggu sini" tolak Embun sambil terkekeh.
"Orangtuamu ada? abang mau pamit"
Embun langsung menggelengken kepala yang membuat Keanu mengernyit kan dahinya
"Kemana?"
"Lagi keluar semua, ada acara di rumah Abi Bumi" jawab Embun.
"Ya sudah, kita jalan sekarang ya"
"Mau kemana?" tanya Embun yang memang tak tahu kemana mereka akan pergi.
"Laut" sahut Keanu hanya satu kata.
Embun yang memang sangat suka dengan Laut tentu langsung setuju, ia bahkan tak sabar ingin cepat sampai disana padahal jarak tempuh kirakira kurang lebih tiga sampai empat jam.
"Naik motor gak apa-apa, kan?"
"Jangankan naik motor, naik punggung abang juga Buy mau kok" goda si Ratu Rahardian yang membuat Keanu tersipu malu.
Embun jelas berbeda dengan para gadis yang di kenalnya. Ia begitu jujur mengekspresikan dirinya sendiri. Keterbukaan Embun justru membuat rasa nyaman diantara keduanya.
.
.
.
Perjalanan yang seharusnya tiga sampai empat jam nyatanya lebih lama karna Embun berkali kali ingin singgah. Ia meminta Keanu untuk berhenti saat melihat pedahang atau kedai makanan yang aneh atau baru saja di lihatnya. Dengan rasa sabar luat biasa Keanu tentu menurutinya.
"Huft, cape ya"
"Tapi kenyang loh pas sampe sini" sahut Embun, Ia memejamkan matanya saat angin laut mulai menyapa.
"Terakhir kemari kapan ya? aku lupa" gumamnya masih dengan mata terpejam.
"Ini laut biasa, tempatnya orang separtiku berkunjung. Aku kira kamu tak pernah kemari"
"Sering kok, kalau lagi mau yang deket" jawab Embun lagi.
Keanu mengulurkan tangan, hal yang seperti nya tak pernah ia lakukan pada gadis lain kecuali Embun.
"Kita kesana ya,"
"Iya, aku mau main air laut" ujar Embun sambil menerima uluran tangan Keanu.
Jadilah mereka kini saling menggenggam berjalan mendekat kearah laut lepas.
"Kamu tahu satu hal, Bang?" tanya Embun.
"Tahu apa?"
.
.
.
Abang liat air laut dan batu karang itu? Aku ibarat air lautnya dan Abang seperti batu karangnya. Cinta ku udah kaya ombak yang berkali-kali nabrak karang, tapi karangnya diem aja kan?
Kebangetan banget emang!!!!
ceritenye seruuu abis. g bosen bcnya berkali²