"Kau siapa?" Charlotte tak menemukan jejak ingatan siapa laki-laki yang berdiri didepannya dengan hanya handuk dan rambut basah di kamar hotel itu.
"Kau tak tahu aku siapa? Kau tidur di ranjangku..." Bahkan bajunya sudah berganti dengan baju kebesaran dari pria itu.
Sial! Bahkan namanya pun tak bisa diingatnya. Nasib sial apa yang menimpanya sekarang.
Dari kecil dia tak pernah percaya cinta, tak percaya pangeran berkuda putih, Charlotte Blaine adalah pengacara perceraian paling dicari di London, melihat begitu banyak perceraian dalam hidupnya dan tidak mempercayai cinta, tapi sekarang dia jatuh ke pelukan pria asing karena minum di Monaco.
Apapun yang terjadi semalam tetap tinggal di Monaco. Begitu batinnya.
Benarkah kisahnya begitu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Margaret R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34. I Can't Forget Him
Sebulan setelah aku kembali dari Malaysia perasaanku masih kacau. Joshua sedang berada di New York sekarang. Walaupun kami sepakat untuk berusaha saling melupakan satu sama lain pelan-pelan, tapi setengahnya kami berdua merasa itu seperti sesuatu yang mustahil.
Kami masih bertemu sebagai teman "akrab" dan kadang aku tak bisa menahan diri untuk memintanya untuk tinggal bersamaku. Entah bagaimana aku bisa melupakannya, jika dia dan aku tetap berada di kantor yang sama, hampir setiap hari bertemu. Itu akan terasa seperti siksaan tanpa akhir.
Aku berpikir untuk menerima lebih banyak kasus dibawah pengawasanku. Untuk membuatku sibuk dan menekan rasa sendiriku dengan bekerja. Dengan cepat itu terwujud, sementara kasus di Malaysia masih bergulir dan sebagian kebijakan hukumnya ditangani oleh kolega kami disana, satu kasus dari seorang istri milliarder Jerman datang padaku.
Wanita itu, Maria Schubert, masih cantik, dengan wajah terawat baik dan tubuh langsing, masih sekitar awal empat puluh tahunan, datang dengan membawa sebuah kotak tertutup, ke ruang meeting. Aku langsung penasaran apa yang dibawanya.
"Mrs. Schubert, senang bertemu denganmu. Aku Charlotte Blaine..."
"Panggil saja aku Maria, nona Charlotte. Aku bertemu assistenmu sebelumnya dan dia bilang padaku untuk membawakanmu cerita detail dari perkawinan kami. Jadi aku membawakanmu ini.... " dia membuka tutup kotak itu diatas meja, dan melemparnya ke samping. Aku dan Elly sontak berdiri untuk melihat lebih jelas.
Dan sekarang isi kotak itu membuatku mual. Aku merasa mencium bau aneh sekarang, mungkin itu cuma perasaan dari apa yang aku lihat.
"What the **** is that?!" Elly langsung mengumpat. "Mrs. Maria, I'm sorry ..." Elly menutup mulutnya dan langsung minta maaf setelahnya.
Dia membawakan sekotak s*x toys\, dari dil*o\, vibr**r\, borgol\, cambuk\, ikatan\, entah apa lagi yang ada didalam sana. Yang jelas aku langsung memungut tutup kotak yang tadi dilemparnya dan menutupnya kembali.
"Itu adalah satu kotak *** toy yang dipakai pelacur sialan itu untuk mengikat suamiku. Dan suamiku sudah gila menjadikan pelacur itu perusak rumah tangga kami dan sama sekali tidak mendengarku lagi. Dan aku akan membuatnya membayar atas apa yang dilakukannya terhadap perkawinan kami." Dalam sekali perkataan dia mengeluarkan tekadnya. Seperti biasa emosi mewarnai sebagian besar kasus perceraian karena orang ketiga.
"Baiklah, kita akan mulai dari awal Ny. Maria, ceritakan apa yang terjadi... "
Dan dimulainya kisah lain petualangan para laki-laki yang kami sebut sebagai Ultra High Net Worth (UHNW) para pria yang mempunyai kekayaan diatas 100 juta dollar. Kasus kali ini dimulai dengan bumbu drama lebih intens.
Kami akan menghadapi kasus penuh drama saling menyalahkan satu sama lain kali ini. Aku merasa lelah harus menerima kasus pertama di akhir pekan. Harusnya kuterima Senin saja, moodku sudah turun ke dasar setelah meeting dengan Maria.
Sebuah panggilan di ponselku. Dari Ethan Brown. Aku mengangkatnya.
"Ethan? Ada yang bisa kubantu..."
"Charlotte, kau free sore ini?"
"Sore ini? Kenapa?"
"Idemu berhasil. Anak-anak Tuan Alan berhasil membujuk ayahnya untuk melakukan seperti rencanamu. Jadi mereka akan membuat ini adalah seperti acara makan malam untuk ulang tahun salah satu cucunya, tapi ini sebenarnya acara untuk lamaran ulang romantis. Jadi kau dan aku satu-satunya orang luar yang diundang ke acaranya selain keluarga dan teman-teman mereka. Ini idemu dan semua ini bisa terjadi karena idemu... Kau bisa?"
"Baiklah, ... dimana aku akan kesana." Aku benci sendirian di akhir pekan.
"Aku akan menjemputmu jam 6.30 di apartmentmu, kita pergi bersama? Ok?"
"Nanti kukirimkan alamatku." Aku menyetujuinya. Moodku sedang buruk, aku perlu keluar dari rutinitasku. Setidaknya aku bisa berbicara dengan orang lain.
KEREN
setuju pakai banget...
klo indo ?? Whatever