"Love Me.", kata Keisha dengan raut sedih.
"Jika kau ingin pernikahan ini berlangsung.", ujar Keisha.
"Oke.", Leon menyetujui syarat dari Keisha walaupun terkesan konyol.
Keisha terjebak malam panas dengan Leonardo Smith seorang pengusaha kaya keturunan Inggris, pada saat ulangan tahun perusahaan tempatnya bekerja.
Keisha menyembunyikan kehamilannya, namun keluarganya mengetahui, Keisha yang hanya seorang anak adopsi diusir oleh keluarga angkatnya.
Leon mengetahui kehamilan Keisha dan berniat bertanggung jawab atas perbuatannya, Keisha setuju dengan syarat Leon harus mencintainya. Ia juga ingin dicintai selama hidupnya tak pernah mendapatkan cinta.
Apakah Leon dapat mencintai Keisha? sedangkan Leon masih menyimpan rasa untuk mantan kekasihnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hadya Thunn Zhafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ditinggal Pergi
"Pria itu ... ", baru saja Keisha mengingat seseorang tubuhnya merasa lemas tak bertenaga. Keisha jatuh pingsan di samping Leon.
pagi hari tiba. Keisha membuka matanya berusaha bangkit dari tidurnya terdapat beberapa foto yang berserakan di ranjang. Keisha memungut satu foto.
"Aku tidak pernah foto di tempat seperti ini. Dan pria ini ... Arthur. Ya wajahnya seperti Arthur", kata Keisha.
Keisha berusaha turun dari ranjangnya namun tubuhnya terasa lemas.
"Awh", bagian sensitif Keisha terasa sakit. Ia berjalan tertatih menuju meja riasnya.
Keisha duduk di depan meja riasnya. Menatap dirinya didepan cermin terlihat penampilannya yang terlihat kacau dengan wajahnya terlihat pucat.
Keisha memegang bibirnya, "Awh."
Terlihat bengkak dan luka di leher bekas cekikan Leon. Keisha menangis sesenggukan, tubuhnya penuh dengan tanda merah.
"Kukira semalam adalah mimpi buruk", gumam Keisha sedih.
Keisha mengambil dress panjang, ia masuk ke dalam kamar mandi dan mencuci wajahnya menatap lagi di kaca wastafel penampilannya sedikit lebih baik.
Keisha menatap Leon yang masih tertidur pulas. Ia menatap nanar suaminya mengingat perlakuannya semalam. Leon mengatainya jalang sama saja artinya dia meragukan bayinya.
Keisha keluar dari kamarnya. Ia ingin pergi keluar dari mansion tak sengaja ia berpapasan dengan Lucy.
"Nyonya mau kemana?", tanya Lucy.
"Aku ingin ke minimarket sebentar", kata Keisha.
"Aku antar Nyonya ", kata Lucy. Ia tak mau terjadi apa-apa pada majikannya dan tak mau mendapatkan hukuman jika Leon tahu Keisha pergi keluar sendirian.
"Tidak perlu. Jangan khawatir, aku hanya sebentar", kata Keisha.
Keisha keluar dari mansion. Ia berbohong, sebenarnya ingin pergi jauh dari Leon setelah apa yang Leon lakukan padanya. Air mata dari kedua sudut matanya datang tanpa bisa dicegah.
"Kalian hrus kuat ya sayang temani mama", kata Keisha sambil mengusap perutnya.
Untuk apa tetap tinggal disana, setelah kakek dan nenek Leon mengatainya jalang kini suaminya pun sama. Dadanya terasa sesak, sakit di tubuhnya tak sebanding dengan luka di hatinya.
Dengan berjalan tertatih-tatih Keisha merasakan pegal di kakinya setelah lama berjalan. Ia hanya membawa beberapa lembar uang, kartu ATM yang Leon berikan ia tinggalkan. Keisha merasa lapar.
"Andai disini ada nasi padang", kata Keisha yang tiba-tiba saja ingin makan nasi Padang.
"Ini Inggris Keisha, bukan Indonesia", gumam Keisha.
Hujan mulai turun dengan deras, tubuh Keisha basah kuyup.
Keisha terus berjalan sambil memegangi kepala yang terasa pusing. Pandangannya mulai kabur, tubuhnya mulai limbung.
"Are you oke?", tanya seorang pria yang menangkap tubuhnya. Setelah itu pandangannya menggelap.
Sinar matahari masuk melalui celah gorden. Leon terbangun dari tidurnya, ia mengerjapkan matanya. Kepalanya terasa pening, ia memijit pelipisnya.
"Akh ...", ia melihat tubuhnya yang polos mengenkan sehelai benangpun. Beberapa foto berserakan di atas ranjangnya. Leon mengernyitkan keningnya mencoba mengingat apa yang telah terjadi.
Perlahan Leon mengingat apa yang telah terjadi berawal dengan melihat foto mesra Keisha dan pria lain lalu ia ke club malam minum sampai mabuk hingga menyetubuhi istrinya berulang kali tanpa kelambu .Tergambar dalam ingatannya betapa Keisha menangis untuk menyudahi permainan kasarnya.
"Bodoh, bodoh, bodoh!"
Leon mengusap wajahnya kasar. Ia meraih celana kolornya lalu berjalan ke kemarin mandi untuk mencuci wajahnya. Di depan kaca wastafel terlihat bekas cakaran Keisha yang memanjang dari leher sampai bahu sebagai pelampiasan rasa sakitnya.
"Pasti Keisha kesakitan", gumam Leon yang semalam terlalu mendominasi.
Leon baru sadar saat bangun tadi tak melihat keberadaan Keisha di sampingnya, hanya beberapa foto yang membuatnya bertengkar hebat dengan Keisha.
Leon keluar dari kamar mandi dengan cepat memakai kaos santainya. Terlihat sebuah kartu ATM hitam di atas nakas. Kartu yang Leon berikan sebagai nafkahnya.
Leon membuka pintu balkon siapa tahu Keisha berdiri disana.
Ceklek.
"Honey kau dimana?"
Kosong tidak ada siapapun. Leon segera menuruni tangga mencari Keisha.
"Lucy, dimana Keisha?", tanya Leon panik.
"Tadi Nyonya pamit keluar. Katanya mau ke minimarket ", kata Lucy.
Leon menyuruh sopirnya untuk mengantarnya ke minimarket.
Setelah tiba di minimarket Leon tak menjumpai Keisha.
"Maaf apa tadi ada wanita hamil datang kesini?", tanya Leon.
"Iya. Tapi sudah pergi beberapa jam yang lalu", kata pegawai toko.
"beberapa jam? Berarti sudah lama Keisha pergi", gumam Leon.
Leon merasa frustasi, menginginkan istrinya yang sedang hamil bagaimana kalau terjadi apa-apa kepadanya?.
Leon menelfon Galang memintanya untuk mencari keberadaan Keisha.
Hari ini Leon mencoba mencari sendiri dengan membawa mobil sendiri.
"Dimana kamu honey? Maafkan aku karena kecerobohan ku", gumam Leon menyalahkan diri sendiri.
Leon pulang ke mansionnya. Malam ini hujan turun dengan derasnya. Leon terus menatap foto Keisha yang terlihat cantik dengan gaun pengantinnya.
Leon mencemaskan keadaan Keisha. Apalagi hujan deras tak membawa ATMnya, Ini Inggris buka Indonesia. Apa Keisha kedinginan? Bagaimana kalau Keisha lapar? Bagaimana kalau ada penjahat?. Berbagai pertanyaan berkecamuk di kepalanya.
Leon menangis sesenggukan memikirkan nasib istrinya yang kini entah dimana.
Tok ... Tok ... Tok ...
"Tuan ini saya Galang", kata suara dari luar.
Ceklek.
Leon membuka pintu kamarnya mempersilakan Galang untuk masuk.
"Bagaimana? Apa ada informasi tentang Keisha?", tanya Leon tak sabar.
"Kami sudah mencarinya dan melihat cctv jalan. Awalnya memang terlihat nyonya Keisha berjalan. Namun cctv itu hilang di jalan yang sepi. Kami tidak dapat melacak keberadaan Nyonya Keisha", kata Galang.
"Aku khawatir dengan keadaan Keisha. Apakah disaat hujan besar begini", kata Leon dengan wajah sendunya.
Leon memperlihatkan foto penyebab kemarahannya.
"Apa menurutmu ini benar Keisha? Ini Arthur bukan?", tanya Leon kepada Galang meminta pendapatnya.
"Iya Tuan. Tapi apakah selama Tuan di perusahaan Nyonya Keisha keluar? Bukankah mansion ini keamnananya ketat?", tanya Galang.
"Aku terlalu percaya dengan foto ini hingga tanpa sadar menyakiti istriku, sekarang istriku pergi entah kemana", kata Leon dengan raut penyesalan.
"Apa kita kerumah Tuan Arthur? Kita tanyakan saja", ujar Galang.
"Galang coba kau selidiki tentang foto itu", kata Leon.
"Baik Tuan."
Di rumah sakit terbaring seorang perempuan dengan perutnya yang buncit. Perempuan itu terbaring lemah dengan wajahnya yang terlihat pucat.
Flashback on
Arthur yang saat itu akan berangkat ke kantor tiba-tiba mobilnya mogok di pinggir jalan sepi. Ia keluar dari mobilnya untuk memeriksa apa yang rusak.
Dari kejauhan terlihat seorang perempuan berjalan dengan tertatih-tatih. Arthur yang saat itu cuek tiba-tiba merasa kasihan, ia mendekati perempuan itu. Baru saja berhadapan dengannya ia jatuh pingsan. Arthur dengan sigap menangkapnya.
Diguncangkanya tubuh lemah perempuan itu, wajahnya pucat. Arthur seperti mengenal wajah itu. Wajah ibunya. Ia melihat perutnya yang membuncit.
"Keisha", sebut Arthur.
Arthur langsung menghubungi asistennya untuk menjemputnya.
Tak berselang lama asistennya sampai dilokasi Arthur berada.
"Antarkan aku ke rumah sakit sekarang. Tolong kau urus mobilku yang mogok", kata Arthur.
"Baik Tuan ", walupun asistennya bingung namun ia enggan bertanya.
Arthur menggendong Keisha masuk ke dalam mobil dengan khawatir akan keadaannya.
Flashback off
Lidya mengusap lembut bahu Arthur. Seorang dokter datang menghampiri.
" Keluarga Nyonya Keisha", panggil dokter.
"Saya kakaknya dok", kata Arthur.
"Berdasarkan hasil laboratorium adik anda sedang mengandung 18 Minggu dan penyebab membuatnya pingsan adalah karena dehidrasi dan trauma", jelas dokter dengan nametag Andreas.
"Dehidrasi, trauma? Maksudnya bagaimana dokter?", tanya Lidya.
"Adik anda juga mohon maaf, kemungkinan mengalami kekerasan seksual ", kata dokter Andreas lagi.
"Ya Tuhan ", Lidya terkejut dengan keadaan yang menimpa Keisha.
"Leon!", Arthur mengepalkan tangannya.
"Pasti Leon yang melakukannya. Pria bajingan itu", Arthur mengepalkan tangannya.
Keisha mengerjapkan matanya. Ia melihat pemandangan sekelilingnya yang bernuansa putih.
"Dimana aku?", tanya Keisha.
Arthur melihat adiknya yang sudah sadar. Ia mendekati Keisha.
"Kau sudah sadar?", tanya Arthur.
dan buat ayahmu mengumumkan bahwa Keisha anaknya...
biar nyahok itu si Leon...😤
nanti kalau buat ulah lagi, langsung eksekusi aja ya Leon...
jadilah istri yang tangguh...
jangan langsung down di hina dicaci pelakor...jangan mau mundur sebelum suami mu sendiri yang meminta... klo kamu tau nya cuma bersedih berarti kamu kalah sebelum berperang
Keisha yang terbiasa hidup bebas,dapat suami yang hidupnya di penuhi orang orang jahat...
Leon,kasi pengertian istri mu kalau sekarang hidupnya sudah berubah ketika dia menjadi seorang istri Leon...
penggunaan kata mu kurang tepat untuk panggilan boss atau atasan kita...
lebih baik akan menjaga nyonya🙏
biar nyahok tu kakek Leon yang suka menghina Keisha
buat mommy mu ingin selalu dimanja Daddy mu...😆😆😆
setidaknya klo pun gak hamil status kamu ada,istri Leon...nanti pun klo pisah status janda.jangan status gadis tapi udah gak virgin lagi...
kamu kan blom tau hamil atau gak nya