Masa depan yang bahagia telah tiada, Yuki dengan alat sihir yang diberikan oleh ayahnya kembali ke masa lalu untuk memperbaiki masa depan yang rusak.
Yuki terlempar ke tahun 2099 dimana dia dijual sebagai seorang budak dan dibeli oleh wanita dari keluarga bangsawan bernama Theresa Clorish dan diangkat menjadi penjaga keluarga Clorish.
Selain menjadi penjaga keluarga Clorish, Yuki juga harus menghentikan sesuatu yang akan menghancurkan masa depan dengan kekuatan mutan miliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aidiel Batagor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesta Kejutan
Di laboratorium bawah tanah tempat tinggal keluarga Nexorian, Rhine yang baru saja tiba terkejut melihat orang-orang yang dikumpulkan oleh Darius.
"Kau tiba juga dokter? Perkenalkan mereka adalah tentara bayaran yang aku sewa untuk melancarkan aksi kita nanti malam." Ucap Darius.
Empat orang tersebut memperkenalkan diri mereka masing-masing. Mereka memperkenalkan nama mereka yaitu Xin, Visage, Azahar dan Butcher.
"Mereka lebih mirip aktor daripada seorang tentara bayaran." Ejek Rhine.
Xin dengan cepat mengeluarkan sebuah cakar dari alat yang dipasang dipergelangan tangannya ke arah leher Rhine karena merasa sedang diejek oleh Rhine.
"Sudah-sudah jangan bertengkar, lebih baik kita menyiapkan rencana kita untuk malam ini." Ucap Darius berusaha menenangkan ketegangan yang terjadi.
Xin memasukkan kembali cakarnya lalu pergi menjauh dari Rhine dan kembali berkumpul bersama rekan-rekannya untuk mendengarkan rencana Darius.
Setelah Darius selesai menjelaskan rencananya, mereka semua mengangguk mengerti lalu bubar meninggalkan Darius dan Rhine disana.
"Jadi jangan lupa untuk datang malam ini Rhine, dan pastikan juga untuk memakai kostum milikmu agar tidak ada yang mengenalmu." Ucap Darius perlahan pergi meninggalkan Rhine sendirian.
Rhine merasa sedikit kesal karena ditinggalkan sendirian disini, dia kemudian melihat ke arah Richard yang telah bermutasi menjadi makhluk mengerikan di dalam kegelapan.
"Aku tahu rasanya kesepian mutan, jadi jangan melihatku seakan kau kasihan padaku." Ucap Rhine meninggalkan laboratorium.
Pada malam harinya, seluruh keluarga bangsawan yang berpengaruh datang di pesta yang diselenggarakan oleh keluarga Corianta malam ini termasuk keluarga Clorish.
Theresa dan Noelle keluar dari dalam mobil dan berjalan menuju kediaman keluarga Corianta. Semua orang yang berada disana terpana dengan pesona kecantikan dan keanggunan kakak beradik itu, siapapun yang melihatnya pasti tidak dapat melepaskan pandangannya dari mereka.
"Kakak, ini memalukan." Bisik Noelle merasa risih menjadi pusat perhatian.
"Inilah salah satu efek samping menjadi seorang wanita cantik Noelle, nikmati saja." Balas Theresa.
Disaat mereka ingin masuk ke dalam ruangan pesta, seorang pria paruh baya menyapa dan menghampiri mereka berdua.
"Lama tidak berjumpa putri Clorish." Sapa pria itu.
"Tuan Maximus, aku tidak menyangka kalau kamu juga ada disini." Ucap Theresa.
"Hahahaha begitulah, ngomong-ngomong dimana ayah kalian?." Tanya Maximus.
"Dia ada disana, sakit punggungnya bangkit kembali namun dia memaksa untuk ikut." Ucap Noelle menunjuk ke arah belakang mereka.
Dibelakang terlihat Yuki yang sedang menemani Ryuumi yang sedang sakit pinggang. Ryuumi menggunakan sebuah tongkat kayu yang membantunya untuk berjalan.
Ryuumi menghampiri Maximus dan keduanya berjabat tangan lalu berpelukan melepaskan rindu diantara mereka berdua.
Melihat pertemuan dua orang tua itu, Theresa menyuruh Yuki dan Noelle untuk meninggalkan mereka berdua dan masuk ke dalam, keduanya pun mengangguk dan mengikuti Theresa.
Di dalam ruangan pesta yang diselenggarakan oleh keluarga Corianta ini terlihat sangat mewah, makanan dan minuman mahal tersebar di penjuru ruangan tersebut hingga membuat siapapun yang melihatnya pasti akan langsung ingin memakannya.
"Baiklah kalau begitu aku ingin bertemu Nero dulu, kalian berdua jaga sikap kalian ya." Ucap Theresa lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
Setelah Theresa pergi, Noelle merasa gugup karena tidak terbiasa dengan keramaian. Yuki yang peka pada hal itu membawa Noelle ke sebuah meja makan yang tidak terlalu ramai orang.
"Apa kau ingin makan sesuatu?." Tanya Yuki.
"Kurasa aku ingin minuman saja." Jawab Noelle.
Yuki mengangguk mendengar hal itu kemudian mengambilkan segelas jus jeruk untuk diberikan pada Noelle.
Noelle berterima kasih pada Yuki dan mereka berdua pun bersulang dengan gelas yang berisi jus jeruk itu.
Ditengah keramaian yang terjadi, kepala keluarga Corianta naik ke atas panggung dan memulai pesta ini dengan beberapa patah kata sambutan dan syukur.
"Terimakasih pada kalian semua yang telah hadir di pesta ulang tahun keluarga Corianta yang ke-54 ini kuharap kalian menikmati pesta yang telah diselenggarakan ini, tetapi aku ingin menyambut tamu spesial yang telah aku undang, seorang ilmuwan dari Skyward Society." Ucap pria itu.
Mata semua orang tertuju ke arah panggung setelah mendengar kata ilmuwan dari Skyward Society termasuk Yuki.
"Kita sambut! Tuan Xeno Walters!." Teriak Pria itu dengan antusias.
Semua orang yang berada disana bersorak-sorai melihat Xeno yang naik ke atas panggung. Xeno melambaikan tangannya sambil tersenyum pada semua orang.
"Bagaimana perasaan anda tuan Xeno?." Tanya pria itu memberikan mikrofonnya pada Xeno.
"Jujur saja aku tidak menyangka akan diundang ke pesta yang meriah ini, jadi aku ingin berterima kasih pada tuan Felix Corianta yang telah mengundangku kesini." Ucap Xeno.
Semua orang bertepuk tangan untuk Xeno namun Yuki tidak melakukannya, justru sebaliknya Yuki menatap tajam Xeno dari kejauhan dan Noelle yang melihat Yuki seperti itu menjadi kebingungan.
"Ada apa?." Tanya Noelle.
"Tidak, bukan apa-apa." Jawab Yuki lalu melontarkan senyumannya pada Noelle.
Noelle tahu bahwa Yuki sedang menyembunyikan sesuatu. Ditengah kehebohan yang terjadi, Darius yang berpakaian tuxedo hijau menghampiri Noelle dan menyapanya.
"Kamu Noelle Clorish kan?." Tanya Darius.
Yuki yang mendengar itu seketika berbalik dan melihat Noelle sedang berbicara dengan Darius, seketika membuat Yuki menjadi sedikit marah namun berusaha menenangkan dirinya.
"Maaf tapi nona Noelle sedang tidak ingin diganggu." Ucap Yuki berusaha menghentikan tindakan Darius.
Darius menoleh ke arah Yuki dan tertawa mendengar hal itu, Darius memegang pundak Yuki sambil melontarkan senyumnya yang licik itu.
"Maaf pak penjaga." Bisik Darius lalu pergi meninggalkan mereka sambil melambaikan tangannya pada Noelle.
Yuki memandang Darius yang pergi dengan perasaan tidak senang, Noelle kemudian menggenggam erat tangan Yuki karena merasa sedikit ketakutan.
"Pria itu menyeramkan." Ucap Noelle.
"Yeah, dia orang kaya yang bodoh." Balas Yuki.
Noelle terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Yuki dan seketika tertawa kecil mendengar hal itu.
Darius yang berjalan menjauh dari keramaian pun membuka ponselnya dan menelpon Rhine yang sedang bersiaga dibelakang panggung.
Setelah diberikan sinyal oleh Darius, Rhine memasang topeng dokter wabah yang cukup familiar pada abad ke-17 dan mulai melakukan rencana mereka.
Rhine melemparkan beberapa bom asap ketengah keramaian yang sedang terjadi, dan disaat bom itu meledak dan seluruh ruangan dipenuhi oleh asap disitulah rencana mereka dijalankan karena orang-orang panik dengan apa yang terjadi.
"Sekarang." Ucap Rhine.
Setelah itu terjadi ledakan besar dari bawah panggung dan menghempaskan Felix dan Xeno yang berada diatas panggung.
Ledakan tersebut berasal dari bawah panggung dan disebabkan oleh Visage yang telah meledakkan panel listrik dibawah panggung yang seharusnya digunakan untuk memeriahkan pesta berubah menjadi bencana.
"Waktunya merusak, pria besar." Ucap visage.
Seekor monster berbentuk serigala muncul dari sebuah portal dan mengamuk lalu menyerang semua orang yang ada disekitarnya.
Pihak keamanan pun muncul dan menembaki monster tersebut, namun hal tersebut justru membuatnya semakin marah dan mengamuk.
Orang-orang berhamburan keluar dari ruang pesta dan hanya menyisakan beberapa orang yang bertahan dalam ruangan tersebut. Yuki melindungi Noelle dari serpihan benda yang berterbangan hingga melukai wajahnya.
"Yuki ayo pergi! Ini berbahaya!." Ucap Noelle ketakutan.
"Kamu duluan saja, aku akan menyusul." Balas Yuki.
"Aku harap itu sebuah janji." Noelle langsung berlari pergi setelah mengucapkan hal itu dan meninggalkan Yuki.
Yuki melihat sekelilingnya ada beberapa orang pengunjung yang syok ketakutan dan beberapa orang bersenjata dengan pakaian aneh mengamati dari kejauhan.
"Kurasa aku tahu dalang dibalik semua ini."