Di bully dan tiba-tiba masuk ke kandang macan yang lapar, membuat Elster harus melalui cinta satu malam dengan pria tak di kenal.
Entah sebuah musibah atau keberuntungan Elster menghabiskan malam panjang bersama, Glenn Mohan seorang bad boy di kampus nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Cafe.
"Bagaimana?" tanya Glenn.
"Cocok" balas Endrick memberikan hasil nya pada Glenn.
Tapi Glenn yang sangat senang tak mengambil nya, lagi pula mana paham dia dengan istilah-istilah medis seperti itu.
"Apa itu tandanya putra ku bisa sembuh?" tanya Elster.
"Bukan aku menakut-nakuti, tapi kemungkinan nya mungkin ada, tapi semuanya tergantung dengan yang di atas, aku hanya dokter dan tak bisa memastikan kelangsungan hidup seseorang" jelas Endrick tak mau memberikan harapan.
Bukk!
Satu pukulan di lengan Glenn berikan pada Endrick.
"Kegagalan sama dengan hancur, lihat saja apa yang akan aku lakukan jika kau tak membuat putra ku sembuh" Glenn nampak tak main-main.
Hufh..
"Aku akan berusaha yang terbaik, tenang saja" ucap Endrick tak mau berdebat.
Lalu Elster dan Glenn pun keluar dari ruangan Endrick, keduanya bersamaan.
Saat di dalam lift Glenn tak sengaja mendengar suara perut Elster, dia pun mengajak Elster untuk makan di cafe sebrang rumah sakit.
"Egg akan mencari ku" kata Elster memberikan alasan.
"Egg tidur, dia akan tidur cukup lama karena pengaruh obat, lagi pula ada pengasuh nya yang menjaga nya" balas Glenn.
Elster masih diam dan diam nya Elster membuat Glenn gemas sehingga langsung mengangkat tubuh nya.
"Hey lepaskan aku!" Elster yang tubuh nya di gendong memukul punggung Glenn.
Tapi Glenn tak mau berhenti, Elster melihat beberapa orang yang melihat nya dan dia sangat malu.
"Glenn, jangan gila lepaskan aku!" ucap Elster kesal.
"Tapi kau harus makan bersama ku di cafe" balas Glenn kekeh.
"Iya, kau benar-benar pemaksa" gerutu Elster.
Karena Elster sudah setuju Glenn pun akhirnya menurunkan Elster.
Elster yang di turunkan sangat kesal, dan langsung menginjak kaki Glenn dengan keras.
"Rasakan itu!" kesal nya lalu berjalan ke lobby.
Glenn meringis karena sakit di kaki nya.
"Sial, sakit sekali" umpat nya sambil berjalan dengan langkah yang tertatih-tatih.
Karena jarak nya sangat dekat Glenn dan Elster sampai setelah menyebrang jalan.
Keduanya duduk di meja yang sama, meski sebenarnya Elster malas tapi melihat Glenn yang selalu nekat untuk mendapatkan apa yang dia mau membuat Elster memilih mengalah.
Dia juga takut Glenn berubah pikiran untuk mendonorkan tulang sumsum belakang nya pada Egg.
"Pesan apa?" tanya Glenn.
Elster tak menjawab tapi dia langsung memesan makanan nya dengan memanggil pelayan.
Glenn melihat gerak gerik Elster yang nampak tak nyaman, dia tau Elster pasti masih marah pada nya karena kejadian kemarin.
"El, aku minta maaf untuk yang kemarin" ucap Glenn akhirnya.
"Jangan bahas itu" balas Elster tak mau membahas hal menjijikkan kemarin.
Mengingat itu membuat Elster merasa dirinya sudah seperti jala*g yang mudah di tiduri pria.
"Sorry, kemarin aku tidak bisa mengendalikan emosi ku, mendengar mu memiliki anak membuat aku gila, aku mencari mu sejak lama dan saat aku menemukan mu kau sudah memiliki anak membuat aku berpikir kau menikah dengan pria lain" jelas Glenn mengakui.
"Cih, lalu jika sekalipun aku punya suami kau tak seharusnya memperk*sa ku bajingan! kau memang bajingan" ketus Elster marah.
"Ya kamu benar, tapi bajingan ini adalah ayah dari putra mu, jadi suka atau tidak suka kau harus tetap memerima ku" balas Glenn santai.
Membuat Elster yang mendengar nya memutar bola matanya malas.
"Dalam mimpi mu" ucap Elster sinis.
"Ya dalam mimpi dan dunia nyata, Egg berharap kita bersama kau dengar apa yang tadi Egg katakankan? dia mau tinggal di istana Papi nya seperti hal indah yang selalu Mami nya ceritakan" Glenn berbicara dengan senyuman yang terukir di wajah menyebalkan nya.
"Berhenti bicara atau aku akan pergi!" tegas Elster yang semakin kesal.
"Oke, setidaknya aku tau jika sekalipun aku bajingan kau tak pernah membuat citra ku buruk di mata putra kita, kau membuat nya paham dengan situasi kita meski sedikit berbohong" Glenn menatap Elster.
Brugkk!
Elster menggebrak meja, dan saat sadar semua mata memandang ke arah nya dia kembali duduk dengan mata tajam menatap ke arah Glenn.
"Aku bilang berhenti bicara! apa kau tuli hah!" geram Elster dengan wajah kesal nya.
Glenn ingin menjawab lagi tapi pelayan datang mengantarkan makanan yang membuat dia memilih diam.
Keduanya pun langsung makan tanpa ada yang berbicara tentu nya, hingga keduanya selesai makan Elster pun langsung pergi meninggalkan Glenn yang masih membayar tagihan makanan mereka.
Saat akan menyeberang jalan Elster tak melohat ke kanan ke kiri, dia akan menyebrang dan di saat bersamaan ada mobil yang akan melaju kencang ke arah nya.
Ahk!
Elster jatuh karena di tarik seseorang.
"Kau tidak apa?" tanya pria itu.
Elster baru sadar saat mendengar suara orang itu, dia menatap siapa orang menyelamatkan nya.
"Dokter" Elster langsung berdiri.
"Lain kali jangan menyebrang sambil bengong, itu berbahaya Elster" kata Jourdy.
Tadi dia yang berniat akan makan di cafe malah melihat Elster yang akan menyebrang, dan dari kejauhan ada mobil sehingga membuat dia langsung turun dari mobilnya menyelamatkan Elster.
"Maaf dok, saya hanya sedang banyak pikiran" ucap Elster sambil menunduk.
Jourdy melihat Elster yang nampak banyak pikiran paham, dia pun mengajak Elster ke cafe dengan alasan ingin mentraktir nya.
Tapi Elster menolak, dan memilih langsung kembali ke rumah sakit.
Glenn baru keluar dari cafe dan dia mengumpat karena tak melihat Elster menunggu nya.
"Kau" Glenn melihat Jourdy.
"Kak, kapan kakak datang?" tanya Jourdy yang memang baru tau kakak nya ada di kota yang sama dengan tempat dia bekerja.
"Itu bukan urusan mu, minggir" Glenn langsung pergi tanpa memperdulikan Jourdy.
Dia masih membenci Jourdy yang seorang anak dari pelakor yang merusak kebahagiaan keluarga nya.
🌹
Jangan lupa like coment and vote ya❤🙏🤗