Anderson Gif seorang CEO di perusahaan raksasa bernama G'Group. Siapapun sangat tau kalau dia adalah penikmat cinta diatas ranjang. Tak ayal membuat mereka memakai cara licik hanya untuk bisnis dengan mengorbankan putri-putri mereka menjadi mainan Anderson.
Kira-kira ada yang bisa ngerubah sifat Anderson tidak ya? Simak disini yuk 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MeNickname, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meminjam Sebentar
"Sekeras apapun mommy menyuruhku untuk menikah. Aku tetap tidak akan menurutinya!"
"Apa selama itu kau akan menyiksa dirimu sendiri boy? Mommy semakin hari semakin tua, sebelum mommy tiada mommy ingin melihat putra mommy bahagia!"
"Sudah ku bilang. Hidupku sekarang jauh lebih baik!"
"Dan semakin jauh juga bersama mommy. Benar kan?"
Ander dibuat frustasi dengan tingkah ibunya ini, namun tiba-tiba pikirannya mengingat sesuatu.
"Sudahlah, aku malas berdebat. Yang jelas mommy disini sedang menyuruhku untuk segera menikah dan memberikan cucu bukan?"
Cate tak menjawab dia masih menunggu kalimat Ander selanjutnya.
"Untuk menikah, aku tidak mau dan tidak akan. Untuk memberikanmu cucu aku akan pertimbangkan!"
Cate melongo mendengarkan ucapan anaknya "Maksudmu? Kau akan pergi ke panti asuhan lalu memberikanku cucu pungut begitu?" tanya Cate yang naik pitam.
Ander menatap ibunya dingin "Lalu cucu yang seperti apa yang mommy inginkan?"
"Yang jelas cucu kandungku sendiri, darah dagingmu boy. Mommy tidak mau yang lain!"
"Aku akan memberikannya" ucap Ander percaya diri.
"Memberikan bagaimana secara kau tidak pernah serius pada wanita kau hanya menganggap mereka pemuas nafsumu saja!"
"Diamlah mom, yang penting setelah aku memberimu cucu berhenti menyuruhku untuk menikah!"
"Kau ini.."
"Aku pergi mom."
Cate menghembuskan nafasnya dengan kasar niatnya ingin berbicara dari hati ke hati bersama sang anak malah membuatnya tersulut emosi seperti ini.
Matanya menatap kepergian sang anak yang sudah tidak terlihat lagi di balik pintu "Baiklah, kita tunggu bagaimana caranya memberiku cucu tanpa ingin menikah"
-
-
-
Ander pergi ke sebuah cafe , dimana dia dan Rey dulu berkumpul bersama untuk bermain game online semasa sekolah.
Mata tajamnya meneliksik semua mobil yang berjejer di parkiran cafe. Hingga dia melihat sebuah mobil yang sangat dikenalinya, mobil Rey.
Pria tampan itu berjalan tegas ke dalam cafe, hampir seluruh pelayan cafe itu membungkuk hormat karena sudah mengenali Ander sebagai salah satu pelanggan mereka.
Tanpa bertanya lagi Ander masih ke private room no 3, Rey yang mendengar seseorang membuka pintu pun menoleh ke asal suara.
Ander tersenyum sinis, sudah ada beberapa kaleng soda di meja yang dipesan Rey. Sebelum berbincang, Ander mengambil satu kaleng soda itu lalu menengguknya dan mendudukan diri tepat di depan Rey.
Membuat Rey kesal sendiri karena melihat Ander yang sesantai itu.
"Kita harus bicara Der"
"Bicaralah, aku sedang asyik dengan kaleng soda ini"
"Ini pembicaraan yang sangat serius! Bisa kau serius sedikit saja!"
"Seserius apa? Apa pembahasan kali ini membuatmu ingin menghajarku lagi?"
Rey merasa jengah dia tidak ingin berbasa-basi lagi dan langsung saja pada intinya. Tapi sebelum itu dia menyambar kaleng soda yang sebelumnya sudah dibuka olehnya saat menunggu Ander datang dan menengguknya hingga tandas.
"Apa maksudmu memberhentikan para bodyguard itu? Kau ingin melepaskan Ziva?"
Ander tersenyum miring mendengarkan pertanyaan Rey "Tadinya akan seperti itu. Tapi sekarang aku berubah pikiran"
Rey tersenyum kecut "Syukurlah kalau kau ingin bertanggung jawab pada gadis malang itu"
"Lebih tepatnya aku ingin bertanggung jawab pada bayi yang ada di dalam kandungannya. Bukan orangnya!"
"Terserah kau, yang penting itu jauh lebih baik daripada kau membiarkan dia terlantar diluar sana.."
Rey menarik nafasnya dalam dan mengeluarkannya dengan pelan "Jangan perlakukan dia seperti kemarin lagi, kau sendiri mendengar bukan keadaan mental yang dialaminya. Itu bisa berakibat buruk pada kandungannya"
Ander menarik satu sudut bibirnya setelah mendengar menuturan sahabatnya "Besok aku akan menjemputnya. tenang saja aku hanya meminjamnya sebentar setelah itu aku akan mengembalikannya padamu" ucap Ander sembari menyambar sekaleng minuman soda lagi dan pergi.
Rey yang hanya melongo mencerna ucapan Ander yang terdengar ambigu.