⚠️ WARNING⚠️
KHUSUS DEWASA ➕
BANYAK ADEGAN BERBAHAYA
HARAP BACA DENGAN BIJAK!!
Namanya Virus, entah kenapa orang tuanya memberinya nama itu hingga menjadi bahan Bullyan. Dia pun menjadi pembunuh di usia mudanya, dikeluarkan dari sekolah dan ditakuti semua orang.
Hidup sebatang kara sejak kecil, kemudian besarnya menjadi seorang Pembunuh Bayaran. Hingga akhirnya ia jatuh cinta pada seorang wanita yang harus dibunuhnya.
Apa yang akan Virus lakukan? Tetap membunuhnya atau menyelamatkannya? Apakah cintanya akan berakhir untuk wanita itu atau wanita lain yang lebih peduli padanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diego
Wasabi, Andi dan Moza menyelinap masuk ke dalam Laboratorium kampus tempat Moza kuliah dulu. Tentu saja dengan cara teleportasi yang dimiliki Wasabi.
"Jangan sentuh garis merah itu, jika tidak alaram akan berbunyi," ucap Moza memperingatkan dengan nada suara sedikit berbisik.
Wasabi menggabungkan ibu jari dan telunjuk nya membentuk huruf O, isyarat pertanda Oke. Andi dan Wasabi duduk melihat yang dikerjakan Moza. Wanita itu dengan hati-hati mengerjakan penelitiannya agar tidak membuat suara berisik.
"Untuk apa aku kemari, aku tidak tahu soal kimia," bisik Andi pada Wasabi.
"Kau menemaniku, jika aku hanya berdua saja dengannya, maka aku takut ada setan diantara aku dan dia," jawab Wasabi
"Dan saat ini akulah setannya," balas Andi yang mencibirkan bibirnya.
Wasabi tidak tertawa mendengar lelucon Andi, pria itu sungguh susah untuk bercanda. Tetapi terkadang hal yang ia tertawakan sama sekali tidak lucu menurut Andi. Sungguh aneh pemikiran detektif yang satu ini.
Setelah beberapa menit meneliti, Moza menggelengkan kepalanya. Kemudian Wasabi mendekatinya untuk mendapatkan jawaban.
"Bagaimana Moza? Apa ada masalah?" Tanya Wasabi.
"Tidak, hanya saja larutan zat ini tidak untuk dikonsumsi," ucap Moza
"Apakah berbahaya? Bisa mematikan?" Tanya Wasabi
"Ya benar, didalamnya terkandung C₃H₈O yaitu Isopropil alkohol dan pemutih Sodium hypochlorit. Kedua zat ini tak boleh tercampur karena dapat menghasilkan pembentukan kloroform. Klorofom dianggap dapat menimbulkan kerusakan pada sistem saraf mata, paru-paru, kulit, hati serta ginjal. Jika terkena papran kloroform yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian. Namun jika rendah hanya akan mengalami keracunan seperti mual dan pusing. Sedangkan yang kita bawa ini mengandung tingkat tinggi. Lalu warna biru itu sendiri adalah zat pewarna paten blue atau triarilmetana itu zat paling berbahaya pewarna makanan," jelas Moza panjang lebar yang dijawab anggukan kepala oleh Wasabi.
"Tujuannya adalah ingin membunuh, siapa yang ingin dia bunuh? Apakah Valeria? Virus tidak bisa melakukan misinya. Kemungkinan kali ini dia ingin membunuh Valeria sendiri," terka Wasabi dalam hatinya seraya tersenyum merekah menemukan sebuah jawaban.
"Terimakasih Moza, kau sangat cerdas. Kenapa kau tidak bekerja di laboratorium atau menjadi seorang ilmuwan?" Tanya Wasabi.
"Haha tidak, sekolah di jurusan itu sangat mahal. Aku sudah pernah bertanya. Meskipun ada jalur beasiswa nantinya, tapi itu hanya memotong biaya sekolahnya saja tetap saja kita harus membayar biaya gedungnya sendiri," terang Moza.
"Tetapi aku rasa ada jalur yang benar-benar gratis," sahut Wasabi.
"Ada tapi tidak di kota ini dan aku tidak diijinkan jika keluar dari kota ini," jawab Moza
"Hey kita mau sampai kapan disini?" ucap Andi
"Oke baiklah, kita pulang sekarang. Kalian pegang tanganku dan bersiap," ucap Wasabi.
"Sebentar akan ku rapikan kembali seperti semula," ucap Moza
Setelah itu ia meraih tangan Wasabi dan mulai berteleportasi lagi. Sesampainya di basecamp, Virus dan Valeria terlihat asik bercanda tawa. Moza merasa panas dibuatnya, Diego yang melihatnya menepuk pundaknya.
"Kau menyukainya? Aku tak menyangka kau menyukai pria berwajah dingin seperti itu. Wajahnya mirip denganku ahhh aku jadi rindu rambut ku," ucap Diego yang kemudian mengeluarkan fotonya dari dalam dompetnya dan memuji dirinya sendiri.
"Iya aku percaya, kau yang tertampan," ujar Moza kemudian berlalu dan masuk ke kamarnya. Ia memukul bantalnya sendiri dan merasa kesal. Kenapa pria yang dia sukai, selalu menyukai Valeria.
Andi mengintip foto yang Diego pegang kemudian mengambilnya dengan paksa.
"Coba lihat!" ucap Andi yang jahil
"Ini kau? Aku kira ini Virus. Astaga kalian benar-benar mirip. Jangan-jangan kalian saudara kembar," ucap Andi yang asal tebak.
"Ya tapi sayangnya mereka memotong habis rambutku ini, huh... Sepertinya aku butuh penumbuh rambut agar kharisma ku kembali," ucap Diego.
"Minta saja Moza untuk membuatkannya untukmu, dia ahli dalam kimia. Mungkin saja dia bisa menciptakan obat seperti yang kau inginkan," ujar Andi
"Haha jangan, aku pernah memintanya membuatkan ku obat pembersih wajah biar wajahku ini putih bersinar seperti model-model. Yang ada wajahku malah merah terbakar setelah itu aku jerawatan. Hah akhirnya aku ke dokter kulit dan segera teratasi. Jika tidak habis sudah wajah tampanku ini,' ucap Diego
"Kau memberiku sebuah ide. Aku akan membuatmu menjadi seperti Virus, Andi buatkan rambut palsu dengan model seperti ini." ucap Wasabi
"Kau ini menyuruh seenaknya saja. Kau kira aku pesulap? Apalagi ini sudah malam," ucap Andi
"Ya sudah aku akan meminta Sill untuk mengirimkan rambut palsunya, kau tugasmu buatkan kumis, jambang dan janggut seperti di foto ini," titah Wasabi yang segera menghubungi Sill, istri muda Ayahnya.
Sill dua tahun lebih tua dari Wasabi tetapi menikah dengan Ayahnya. Wanita itu mempunyai banyak rambut palsu untuk dijual. Setelah berhenti magang di kepolisian dan menyelesaikan kuliahnya, wanita itu membuka usaha membuat rambut palsu, salah satu alasan ia membuka usaha itu karena Wasabi memerlukannya untuk penyamaran.
Butuh waktu untuk mencetak rambut palsu itu, kebetulan Sill sedang berada pabrik. Di Las Vegas, saat ini pukul 10 malam sedangkan di Jakarta, Indonesia pukul satu siang. Setelah beberapa jam menunggu rambut palsu yang diminta pun jadi. Setya, Ayahnya mengirimkan rambut palsu itu dengan kekuatan black hole yang dimilikinya.
Bruk
Tiba-tiba barang yang di minta Wasabi datang dan mengenai kepalanya. Untung saja barang itu tidak berat.
"Wow Sill, kau yang terbaik haha," ucap Wasabi senang karena Sill juga membuatkan kumis, jambang dan janggut persis seperti di foto itu.
"Andi, tidak perlu. Sill sudah membuatkannya," ucap Wasabi
"Haha lagian aku juga belum membuatnya," jawab Andi yang asik merebahkan dirinya di sofa seraya berchatting ria dengan kekasihnya Emi.
"Aku tercengang melihat blackhole yang selama ini aku lihat di televisi. Astaga kalian seperti manusia masa depan!" ujar Diego
"Sudahlah tak perlu terkejut, ini cobalah kau pakai," titah Wasabi
Kemudian Wasabi memberikan bungkusan yang berisi rambut palsu, kumis, jambang dan janggut pada Diego. Pria itu menerimanya dan segera memasang itu semua di wajahnya. Setelah memasang itu semua. Wasabi tersenyum, benar-benar mirip aslinya. Begitupun Diego ia senang rambutnya kembali Meskipun hanya rambut palsu.
"Look at me! Wow Amazing! I like it! Wooow," Diego berteriak sangat keras dan sangat senang.
Hingga membuat Valeria dan Virus yang berada di teras halaman belakang akhirnya menoleh padanya dan mereka pun masuk ke dalam rumah untuk melihat apa yang terjadi.
"Hey lihat ini," ujar Diego seraya berpose dingin ala Virus.
Visual Diego
"It's you?" Tanya Valeria
"Kalian terlihat seperti kembar," timpalnya lagi
"Ya, lalu siapa yang menarik hatimu Valeria? Lebih tampan aku atau Virus?" Tanya Diego.
"Jelas aku," jawab Virus tak mau kalah
"Haha, Sorry to say but Diego terlihat lebih menarik. Dia mempunyai tatto itu yang membuatnya terlihat menarik," jawab Valeria.
"Jadi kau suka yang bertato? Aku akan membuatkan tatto yang bertuliskan Valeria," ucap Virus sedikit kesal. Ketampanannya tersaingi.
"Jelas kau yang paling tampan Virus," batin Moza yang masih berdiam diri di kamarnya
"Haha tidak jangan, kau tidak harus melakukan itu," ucap Valeria.
"Hemm..." Wasabi sedikit menyela dan membuat semua ya melihat ke arahnya.
"Besok Diego akan masuk ketempat pelelangan itu dengan identitasnya sebagai Virus," ucap Wasabi yang dijawab anggukan oleh semuanya. Mereka tidak ada yang keberatan dan berharap misinya akan berhasil.
siapa yang bekap mulut wasabi tuh 🏃🏻♀️
mataku ternodai 🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️😂
banyak yang ingin aku katakan tapi masih nyangkut entah dimana karena pikiranku lagi ruwet 😄😄
pokoknya terima kasih ya 😙
malah sempet di cemburuin tuh