Dikhianati kekasihnya, dijual oleh bibinya demi mendapatkan uang untuk biaya pengobatan sang ibu, membuat Elara terjebak dalam hubungan yang rumit.
Dia terpaksa menjadi wanita pemuas nafsu seorang taipan kaya raya, yang arogan, dingin, dan kejam.
Parahnya, status Elara yang sudah sah sebagai istri Eden Dwight tidak boleh diketahui publik.
Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya? yuk simak. Jangan lupa tinggalkan like, komen, dan vote jika kalian suka ceritanya ❣️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RatuElla11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selamat Tinggal Eden
Elara terus menangis menumpahkan rasa sedihnya dengan memeluk Eden karena setelah ini dia tidak akan pernah lagi melihat suaminya itu.
Elara pun mencium kening Eden cukup lama hingga tak menyadari bahwa ada seseorang yang sejak tadi memperhatikannya dengan penuh amarah.
Siapa lagi seseorang itu jika bukan Tuan Wilson.
Rupanya apa yang dikatakan Lander pada Elara semalam salah.
Ternyata Tuan Wilson masih berada dirumah sakit ini dan tidak pulang bersama Nyonya Laura untuk mengikuti prosesi pemakaman Arash.
Dia lebih memilih menunggui Eden, putra kandungnya. Sementara Lander sendiri mau tidak mau harus kembali kekota untuk mengurus perusahaan selama Eden koma.
Tuan Wilson baru saja kembali dari luar setelah menerima telepon dari orang kepercayaannya. Namun dia begitu terkejut saat melihat Elara masih berada dirumah sakit ini dan kini tengah menemui putranya.
Tanpa banyak bicara Tuan Wilson melangkah kearah Elara lalu menarik kasar lengan perempuan itu hingga membuat Elara tersentak kaget.
"Kenapa kau masih ada disini hah?!" geram Tuan Wilson dengan suara pelan agar tak mengusik Eden. Sorot matanya tajam menatap Elara. Seolah ingin melenyapkan perempuan itu saat ini juga.
"Tuan, maafkan saya. Saya hanya ingin menjenguk Eden sekaligus berpamitan padanya sebelum saya pergi."
"Alasan!" Tuan Wilson menghempas kasar lengan Elara. "Sihir apalagi yang akan kau gunakan untuk menjerat putraku?! Tidak cukupkah kau membuatnya sekarat?!"
"Tuan, saya.."
"Cukup! Kehadiranmu hanya membawa sial bagi putraku. Pergi dari kehidupan Eden atau aku benar-benar akan merealisasikan ancamanku dengan membuat hidupmu dan hidup ibumu menjadi sulit."
Deg.
Elara cukup terkejut saat Tuan Wilson menyebut ibunya.
Tuan Wilson sendiri tak mempedulikan keterkejutan yang mewarnai wajah Elara.
Ya, dia sudah tahu dari anak buah Eden, bahwa ternyata perempuan dihadapannya ini memiliki seorang ibu yang kehidupannya pun ditanggung oleh putranya.
Benar-benar jalang parasit!
"Apalagi yang kau tunggu?! Pergi sekarang!" hardik Tuan Wilson mencoba menahankan amarahnya.
Elara sendiri hanya bisa menangis lalu mengalihkan pandangannya kearah Eden.
Ini benar-benar akan menjadi momen terakhirnya melihat pria itu.
Sambil menahan isak Elara bergumam tanpa suara.
Selamat tinggal Eden.
🌿🌿🌿
Royal Villas.
Ketika dirinya sampai dirumah kedua Eden dengan menggunakan taksi online yang dia pesan melalui ponsel suaminya. Elara langsung disambut hangat oleh Bibi Berta.
Wanita paruh baya yang menjabat sebagai kepala pelayan dirumah itu menunjukkan raut senang saat melihat sang nona telah pulang.
"Ya Tuhan! Nona...Akhirnya anda pulang juga!" seru Bibi Berta seraya menggenggam kedua lengan Elara. Matanya tampak berkaca-kaca.
"Semalam tuan pulang kerumah dalam keadaan panik. Beliau bilang Nona diculik, lalu tuan kembali pergi dengan terburu-buru. Tuan Lander bilang, Tuan Eden pergi untuk menyelamatkan anda. Syukurlah anda selamat dan telah kembali."
Mendengar Bibi Berta menyebut nama suaminya, jelas Elara kembali menangis. Dia memeluk Bibi Berta dengan erat.
"Eden... Eden Bi..."
"Nona, ada apa? Kenapa anda menangis? Ada apa dengan Tuan Eden?"
"Eden...Eden koma Bi."
Deg.
"Apa?!"
🌿🌿🌿
"Nona, anda yakin akan pergi dari rumah ini?" Bibi Berta bertanya sembari membantu Elara memasukkan baju-bajunya kedalam koper.
Dia sudah mendengar semua cerita dari nonanya, tentang apa yang terjadi pada kedua majikannya itu semalam.
Sungguh dia tidak menyangka jika tuan muda yang diasuhnya sejak kecil saat ini tengah mengalami koma. Jelas Bibi Berta begitu terpukul dan merasa sedih.
Apalagi dalam keadaan seperti ini tuan mudanya harus dipisahkan dari istrinya karena Tuan Besar. Padahal Bibi Berta sangat tahu bahwa semenjak kehadiran Nona Elara, hidup tuannya lebih berwarna.
Seandainya saja Nyonya Emily masih hidup sudah pasti wanita yang dikenal lemah lembut itu akan menentang sikap Tuan Besar.
Mendengar pertanyaan Bibi Berta sejenak Elara terdiam lantas kemudian menghembuskan napas berat.
"Aku tidak punya pilihan lain Bi." lirih Elara.
Bibi Berta mencoba mengerti. Hanya dengan melihat raut wajah sang nona saja dia bisa menilai betapa tulusnya hati sang nona pada tuannya. Hanya saja hubungan keduanya harus terhalang oleh restu Tuan Besar karena status sosial.
"Lalu Nona akan pergi kemana?"
Elara memandang Bibi Berta lekat.
"Mungkin sementara waktu aku akan tinggal dirumah Ibuku."
🌿🌿🌿
Elara mengusap ranjang yang biasa dia tempati bersama Eden dengan wajah sendu. Dia mengingat kembali awal pertemuannya dengan lelaki itu hingga akhirnya berakhir menjadi istri simpanan pemuas Eden.
Awalnya dia sangat membenci lelaki itu karena telah mengambil kesuciannya secara paksa lalu menjeratnya kedalam pernikahan yang tidak dia inginkan.
Namun seiring berjalannya waktu, Elara menyadari bahwa Eden adalah sosok yang bertanggung jawab dan selalu berusaha melindunginya meskipun tindakannya itu selalu dibalut oleh sikapnya yang keras.
Kini semuanya hanya akan menjadi kenangan. Dia sendiri tidak tahu hubungannya dengan Eden nanti akan seperti apa kedepannya.
Yang Elara tahu saat ini dia harus pergi dari kehidupan Eden atas perintah Tuan Wilson.
Elara memandang setiap sudut kamar yang menjadi saksi bisu kebersamaannya dengan Eden, lalu menghembuskan napas berat. Kemudian dia membuka laci untuk menaruh ponsel Eden yang dia bawa.
Dan ketika Elara membuka laci itu, dia sedikit terkejut saat melihat black card pemberian Eden beberapa bulan lalu yang tidak pernah dia gunakan ada didalam sana.
Elara menaruh ponsel Eden lalu mengambil black card itu.
Haruskah dia membawanya?
🌿🌿🌿
Berita kematian Arash Lemos rupanya dengan cepat menyebar keberbagai media. Baik itu media cetak, elektronik, maupun online.
Namun penyebab kematian lelaki itu jelas sudah dipalsukan oleh Tuan Wilson.
Arash tewas karena kecelakaan tunggal.
Itulah yang orang-orang ketahui tentang kematian Arash. Untuk lebih detailnya tentu saja pihak keluarga Dwight memilih bungkam dengan alasan masih berduka.
Alexa sendiri tak menyangka bahwa dia akan mendengar berita yang cukup mengejutkan pagi ini.
Arash mati?
Sungguh dia tak ingin mempercayainya. Namun berita ditelevisi yang dia tonton saat ini tengah menayangkan perihal kematian mantan kekasih gelapnya itu.
Benarkah Arash mati karena kecelakaan tunggal?
Sudah dua bulan lebih sejak dia diceraikan oleh Eden, dia hilang kontak dengan lelaki itu. Mereka tidak lagi bertemu maupun berkomunikasi. Dan sekarang tiba-tiba lelaki itu dikabarkan tewas.
Astaga!
"Kau menonton apa? Kenapa wajahmu tegang seperti itu?" suara bariton yang keluar dari arah kamar mandi mengejutkan Alexa.
Sontak Alexa menoleh lalu tersenyum manis kearah pemilik suara.
"Bukan apa-apa. Hanya melihat berita kecelakaan."
"Matikan! Dan layani aku. Dua jam lagi aku harus pergi ke bandara untuk menjemput istriku."
"Tentu sayang." Alexa menjawab masih dengan senyum dibibirnya walaupun hatinya dongkol.
Setelah bercerai dari Eden, ayahnya benar-benar melemparkan dia kembali pada salah satu petinggi perusahaan besar untuk dijadikan simpanan supaya pria itu mau bekerjasama dengan perusahaan Rexon.
Pria tua beristri yang usianya nyaris sama dengan sang ayah.
Baru sepuluh menit lalu mereka selesai bercinta, namun kini lelaki tua itu sudah kembali minta jatah.
Jelas Alexa tidak bisa menolak. Jangankan menolak, jika servicenya tidak membuat lelaki tua itu puas saja maka dia akan diadukan kepada sang ayah dan ayahnya akan menghukumnya habis-habisan.
Sungguh miris nasibnya.
Seandainya saja dia tidak ketahuan berselingkuh dengan Arash dan seandainya saja jalang sialan itu tidak pernah hadir kedalam hidup Eden, mungkin saat ini dia masih menyandang status sebagai istri dari pria tampan dan kaya raya itu.
Elara. Nama yang akan selalu dia ingat dan dia benci. Mungkin jika suatu saat dia memiliki kesempatan, dia akan memberi pelajaran pada perempuan itu.
"Cepatlah bitch!" lelaki tua itu sudah menyandarkan tubuhnya yang polos pada headboard.
Tak ingin membuat lelaki itu marah, Alexa segera mendekatkan wajahnya pada milik lelaki tua itu lalu menjilat dan memasukkannya kedalam mulut. Dengan lihai mulut Alexa bergerak memanjakan kejantanan lelaki itu.
Sementara lelaki tua itu memejamkan mata, merasakan sensasi pelayanan yang Alexa berikan.
Cukup lama Alexa melakukannya hingga lelaki tua itu pun menyemburkan cairannya kedalam mulut Alexa setelah mendapatkan pelepasannya.
Sontak Alexa tersedak saat cairan aneh itu membasahi kerongkongannya, namun dia tidak bisa protes.
Lelaki tua itu menyeringai, tampak tak peduli. Lalu dia menyuruh Alexa menungging, setelah memasang pengaman lelaki tua itu mulai menggagahi Alexa.
"Ouh bitch, milikmu enak sekali!"
Meski merasa jijik dengan lelaki tua itu, namun jelas Alexa menikmati permainannya yang memabukkan.
*
To be continued.
Halo jangan lupa tinggalkan like, komen, hadiah, vote dan ulasannya. Terimakasih ❣️
bagus Eden kamu harus jujur sama perasaan kamu terhadap elara agar tidak ada kesalah pahaman,dan elara kamu juga secepatnya bilang pada Eden kalau kamu sedang hamil anaknya Eden .../Smile/
Eden kamu akan segera menjadi seorang ayah semoga elara juga secepatnya memberi tau kehamilannya pada Eden jadi tidak sabar menunggu esok hari Thor menunggu lanjutannya
Eden /Heart/ elara aku suka banget sama pasangan ini Thor 🤭🤭
jadi gak sabar nunggu lanjutannya Thor ....
sebenarnya aku lebih suka gambar yang dulu sih Thor gambar no 2 ..
Eden yah ?? pasti salah paham lagi ini tapi semoga aja Eden bisa berpikir jernih ...
kira² bakal terjadi salah paham gak yah kalau Eden sudah sembuh nanti dan bertemu dengan elara tapi ada nero di sana hemm /Smug/