NovelToon NovelToon
SECRETS

SECRETS

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cinta Seiring Waktu / Roman-Angst Mafia / Trauma masa lalu
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Sam Lee

Irene, seorang gadis cantik yang gampang disukai pria manapun, tak sengaja bertemu Axelle, pria sederhana yang cukup dihindari orang-orang, entah karna apa. Sikapnya yang dingin dan tak tersentuh, membuat Irene tak bisa menahan diri untuk tak mendekatinya.

Axelle yang tak pernah didekati siapapun, langsung memiliki pikiran bahwa gadis ini memiliki tujuan tertentu, seperti mempermainkannya. Axelle berusaha untuk menghindarinya jika bertemu, menjauhinya seolah dia serangga, mendorongnya menjauh seolah dia orang jahat. Namun anehnya, gadis ini tak sekalipun marah. Dia terus mendekat, seolah tak ada yang bisa didekati selain dirinya.

Akankah Irene berhasil meluluhkan Axelle? Atau malah Axelle yang berhasil mengusir Irene untuk menjauh darinya? Atau bahkan keduanya memutuskan untuk melakukannya bersama setelah apa yang mereka lalui?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sam Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mysterious Smile

Axelle menghela nafas panjang, saat teringat malam terakhir ia bertemu dengan Bryan. Ia benar-benar tak berpikir bahwa itu adalah malam terakhir mereka bertemu, karna Bryan ditemukan tak bernyawa keesokan harinya di tempat yang tak jauh dari tempat dimana mereka berpisah terakhir kali.

"Hei, didalam aman kan?" Tanya John, membuat Axelle menatapnya.

"Gimana Irene?" Tanya Axelle, tanpa basa-basi. Ia belum mendengar kabar Irene, setelah perpisahan mereka tadi. Bahkan Axelle melupakan Irene, setelah apa yang terjadi.

"Dia selamat, dia ada di apartemen Gisel." Jawab John, pria itu duduk disampingnya.

"Dia baik-baik aja, kan?" Tanya Axelle, membuat John menepuk pundaknya.

"Tenang, Gisel orang baik walau nekad." Jawab John, tersenyum. "Gimana sama teman Irene satunya?"

"Dia Kakak Bryan, dia pengen minta keadilan buat kematian adiknya." Jawab Axelle, pelan.

"Apa? Seinget gw, Bryan gak pernah akur sama kakaknya." Ujar John, heran.

"Gw juga bingung, John. Dia bilang, dia gak pernah dihargain sama keluarga Bryan, dan..."

"Apa? Apa lagi?"

"Dia kakak gw, dari pihak ibu." Jawab Axelle, pelan.

"Apa? Gimana bisa?" Teriak John, tak percaya.

"Diem, John, disini banyak orang." Ujar Axelle, membuat John menutup mulutnya, saat menyadari beberapa orang tengah melihat mereka.

Rose yang tengah duduk bersama June, tiba-tiba beranjak menghampiri Axelle. "Al..."

"Maaf, gw pergi." Ujar John pelan, sebelum akhirnya beranjak pergi.

Axelle menatap Rose, ia beranjak berdiri. "Loe belum balik? Masih ada urusan sama Andrew?"

Rose menunduk, ia menggigit bibirnya. "Gw bisa jelasin, Al, gw bakal ceritain semuanya."

"Gw dengerin." Jawab Axelle, datar.

"Gw bingung, Al, kalian ngilang sejak Bryan gak ada. Dan gw inget, kalian sering bahas Black Swan, jadi... Gw nyari tau dan akhirnya ketemu Andrew." Ujar Rose, pelan. "Andrew nyari loe, makanya kita saling bantu buat nemuin loe sama June."

"Loe tau gak sih, apa yang loe hadepin? Mereka itu bahaya banget buat loe, gimana kalo mereka macam-macam sama loe?" Ujar Axelle, kesal.

"Buktinya gw masih disini, berdiri depan loe. Itu artinya gw berhasil nemuin loe, June juga."

Rose melirik June yang tak melepaskan pandangannya dari mereka, membuat Axelle menghela nafas pelan.

"Loe udah ngomong sama June?"

Rose mengangguk pelan, ia menatap Axelle. "Didalam... Beneran Kakaknya Bryan?" Tanyanya, membuat Axelle menghela nafas.

"Jangan terlibat lebih jauh, Rose. Kita gak tau isi pikiran setiap orang, sebaiknya loe pergi sebelum semuanya makin besar."

"Kenapa gw harus pergi? Kalian ada disini, kalian bisa ngelindungin gw, kalian temen gw." Ujar Rose, kesal. "Kenapa cuman gw yang harus lari?"

"Rose, tolong ngertiin posisi gw, posisi June. Kita gak bisa selamanya lindungin loe, ada banyak hal yang harus kita jaga..."

"Oh, jadi gw gak penting?" Teriak Rose, tak terima. "Loe berubah, Al, berubah banget. Apa karna cewek itu? Cewek yang dipake buat jebak loe? Pasti karna dia, kan?" Ujarnya, matanya berkaca-kaca.

"Irene gak ada hubungannya sama ini, Rose. Gw cuman takut loe kenapa-napa, sama kayak..."

"Gak perlu, Al. Gw gak butuh rasa kasian dari loe, gw bisa lindungin diri gw sendiri. Gak usah ngerasa khawatir, gw gak bakal repotin loe kok." Ujar Rose, gadis itu pun pergi meninggalkan Axelle sendirian.

"Rose..."

June tiba-tiba mendorong Axelle, membuat pria itu menatapnya sengit. "Menjauh dari Rose, loe cuman bisa bikin dia nangis, gak dulu dan sekarang. Jangan pernah nemuin dia lagi, ngerti?" Ujarnya, lalu ia berbalik pergi untuk menyusul Rose.

Axelle mendengus kesal, kenapa semua orang selalu salah paham pada hal yang ia lakukan??

"Axelle..."

***

"Joy..."

"Kenapa, Pa? Papa tau sendiri dia itu orang terakhir yang ketemu sama Bryan, Papa kok lepasin dia." Ujar Joy, kesal.

"Papa terpaksa, Joy." Ujar Park, pelan. "Dia ancem Papa, Kang nemuin Papa dan ancem Papa."

"Terus, Papa takut? Kenapa Papa takut?"

"Itu karna kamu, Papa gak mau dia nyakitin kamu." Ujar Park, pelan. "Biar gimanapun kamu anak Papa, Papa gak akan bisa lihat kamu terluka. Setelah apa yang terjadi pada Bryan, Papa gak mau kamu bernasib sama."

"Papa beneran sayang sama aku? Bukankah Papa sayang sama cewek yang udah lahirin aku? Bahkan Papa ninggalin aku sendirian di rumah itu, untuk jadi pelampiasan amarah mereka, itu karna cewek itu kan? Papa gak pernah sayang aku, Papa cuman sayang sama tuh cewek."

"Dia ibu kamu, Joy." Ujar Park, kesal.

"Ibu? Ibu yang gak nyari aku sama sekali, waktu aku diculik. Ibu macam apa itu?"

"Kamu jangan keterlaluan, Joy." Teriak Park, membuat Joy terdiam. Seumur hidupnya baru kali ini Park berteriak padanya, membuat gadis itu menatap ayahnya. "Ma-maaf, Joy... Papa pusing, Papa terlalu kaget bertemu Kang malam ini. Papa belum siap sama sekali, Papa..."

"Terus, kenapa Papa ada disini? Sejak kapan Papa ada disini? Siapa yang ngasih tau Papa soal kerusuhan itu?"

"Kamu lupa, itu villa Papa, tentu Papa memperkerjakan seseorang untuk menjaga villa itu."

"Itu cuman villa kosong, Papa." Ujar Joy, membuat Park menatapnya.

"Pulanglah, Nak, semuanya bakal baik-baik aja kalo kita sama-sama."

"Lalu, Bryan? Kita ninggalin dia gitu aja? Yang bunuh dia harus dapet ganjarannya, Winter harus bayar semuanya."

"Bukan Winter yang bunuh dia, Joy, percayalah..."

"Lalu, siapa? Ayahnya? Apa itu ayahnya? Dia pasti benci sama Papa karna telah merebut ibunya, jadi dia renggut Bryan dari kita."

"Nggak, dia gak akan setega itu, Papa kenal dia." ujar Park, pelan.

"Terus, siapa? Black Swan? Papa bahkan ngasih kebebasan pada Winter, di saat dia bisa aja jadi tersangka."

"Biar gimanapun Winter itu anak dibawah umur kala itu, dia juga teman Bryan..."

Joy terdiam, ia menatap ayahnya. "Apa ancamannya?" Tanya Joy, membuat Park menatapnya. "Apa ancaman yang dikatakan pria itu pada Papa?"

Park terdiam, ia memegang kedua baju putrinya itu. "Pulanglah, Papa bakal selesein sisanya."

"Papa!! Kenapa Papa selalu nyuruh Joy pulang, Joy juga berhak tau semuanya. Kenapa Papa gak bisa terbuka sama Joy? Papa mau Joy gak tau apa-apa sampai Joy mati? Bahkan disaat keluarga Papa bertindak gak adil sama Joy, Papa..."

Park memeluk Joy, membuat gadis itu menangis cukup keras dipelukannya.

"Papa jahat, Papa gak pernah ada di posisi aku, Papa gak tau semuanya begitu berat, apalagi setelah Bryan pergi."

"Itu alasan kamu pergi dari rumah dan gak mau kembali kesana, hmm?"

"Mereka bukan keluargaku, dan semuanya terungkap, aku tak mau kesana lagi, Papa!!"

Park menghela nafas, ia mempererat pelukannya. "Papa janji, semuanya bakal selesai pada saatnya. Tunggu ya, Papa akan jemput kamu setelah semuanya selesai."

Joy hanya terisak, ia memeluk erat papanya. Sekuat apapun dirinya, ia tetap seorang putri yang sangat haus kasih sayang orang tua.

Seseorang tersenyum dibalik sebuah pintu, senyuman misterius yang tak pernah muncul sebelumnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!