Maycha adalah seorang gadis berusia 17 tahun yang masih duduk dikelas XII SMA, ia anak dari seorang pelukis kampung yang bernama Anggara Daniola dan Putri Daniola.
suatu ketika ia terpaksa harus menerima dengan ikhlas perjodohannya dengan seorang tuan muda yang depresi. ya, seorang pemilik perusahaan DX Company. ialah Danuarta Xello.
Bagaimana bisa ia menjadi tuan psikopat yang depresi? akankah Maycha dapat menjalani hari-harinya dengan baik sebagai istri dari Tuan muda yang depresi?
jangan lewatkan setiap chapter kisahnya. hanya di OBAT DEPRESI TUAN PSYCHO karya Vhi Shaka, Riau.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VhiShaka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
salah server
beberapa bulan berlalu, kini caca sudah melahirkan seorang anak perempuan yang cantik.
betapa bahagianya Caca dan Danu saat ini. begitu juga dengan pak Munzir yang diam-diam bergerak cepat menikahi janda sebelah rumahnya.
meskipun demikian, ada seorang pria bertubuh atletis bernasib malang, ya Raimond. ia masih menumpang dirumah pak Munzir dan istri barunya.
"heh, curut! cepatlah beli rumah sana. setelah itu tinggal dirumahmu sendiri", ucap pak Munzir saat makan malam bersama
"Bu, lihatkan? ibu dengar? pak Munzir seenaknya mengusirku dari sini. ibu bela aku dong", Raimond mencari pembelaan dari istri baru pak Munzir yakni nyonya Paulina.
"eh. lah kok ibu. gak ikut-ikutan deh, Rai." jawab nyonya Paulina
"kau kan sering berlatih bela diri dengan grup pelangi, noooo ikut Sono. tinggal dimarkas mereka", ucap pak Munzir sekali lagi
"ihhh ogah. nanti aku dipegang-pegang, disentuh-sentuh. hiiii"
"Halah. gak ada yang doyan sama kamu, Rai. muka pas-pasan, cuma menang tinggi doang"
"wuuuu, enak banget mulut bapak. gini-gini aku diluar negeri adalah primadona loh. sering dikejar-kejar"
"wah hebat. dikejar perempuan, gitu?" tanya nyonya Paulina dengan polosnya
"dikejar polisi lah, orang kerjaku di dunia hitam jual beli senjata. hahahahhaah"
"wedan. makin lama kau disini, makin stres aku dan istriku".
..
Putri clarestin, anak Danu dan Caca yang sudah berusia 5 bulan sedang bermain dengan Doni alias donat.
"ciluuuppp, baaaaaa"
"ciluuuppp, baaaaaa "
"ihhh manis banget senyumnya"
begitulah cara Doni bercengkrama dengan gadis kecil yang hanya bisa tersenyum dan memainkan kakinya dengan menendang-nendang kecil.
"lagi apa kalian?" tanya Caca
"bermainlah. emang ngapain?"
"main apa? nggak kau ajari yang nggak-nggak kan!"
"idih, aku juga paham loh nona muda. ya kali dia ku ajak main kuda-kudaan"
"salah server kayaknya ini anakku punya temen main kayak gini"
"apasih"
"mandi sana, kembali ke markas. nanti malam ikut balapan"
"siapa?"
"ya kau lah Doni donat"
"ah nggak ah, aku takut. nanti kalau aku jatuh terus terlindas yang lain kan aku metong book"
"astaga, Tuhan. percuma kau latihan bela diri setiap hari kalau kelakuanmu masih menyek-menyek gitu".
"yang lain aja ya nona. aku mending jadi baby sitter nona kecil clarestin aja deh"
"dih, sesat nanti yang kau ajari ke anakku"
"ya nggak dong".
...
Danu yang tengah disibukkan dengan pekerjaannya menerima panggilan dari anggota kepercayaannya bahwa perusahaan cabang negara W mengalami kerugian hingga triliunan.
dengan membara, Danu pulang kerumah dan segera meminta Caca mengemas pakaiannya.
tak segan-segan rasanya ia ingin segera membunuh pelaku yang curang terhadap anak perusahaannya yang baru saja berkembang pesat sejak 3 tahun terakhir.
"tenangkan dirimu. jangan lakukan apapun yang mengakibatkan traumamu kembali hadir", ucap Caca sedikit khawatir
"sudahlah. aku tak apa-apa. jaga anak-anak. aku akan usahakan untuk pulang lebih awal dari yang ku perkirakan"
"baiklah. jaga dirimu. obat penenang sudah aku simpan didalam dompetmu"
"baiklah. 10 menit lagi pesawatku akan berangkat. aku harus segera ke bandara"
"kenapa tak menggunakan zet pribadimu?"
"iseng"
"aiisshh, kau ini. baiklah hati-hati ya"
Dengan langkah pasti Danu keluar rumah menuju bandara. ia akan memastikan siapa sebenarnya yang berlaku curang dibelakangnya sebab selama ini pembukuan disusun dengan rapi.