Mr Cool Falling In Love.

Langkah kaki seseorang memasuki Apartemen yang di tinggali oleh Vania. Wanita itu masih tertidur pulas di atas kasur. Akibat reaksi awal kehamilan, tubuhnya terasa lemas dan mengantuk.

Sidang ketiga perceraian Vania akan di gelar dua hari lagi, Romi sama sekali tidak menurunkan reaksi untuk menolak gugatan perceraian. Lelaki itu masih duduk dengan lesu di ruang meja makan. Raut wajah yang sedang berpikir keras, tidak lagi bengis dan kejam karena Iblis yang bersemayam di dalam tubuhnya sudah tidak lagi menjadi penghuni tetap.

"Mengapa akhir segalanya seperti ini, sungguh tidak terduga, sangat menyakitkan, bukan Seperti ini yang aku mau" gumam Romi.

Frans adalah orang kepercayaan Romi, ia masih terlihat setia berdiri di belakang Pria yang sebentar lagi kekayaannya akan segera berakhir.

"Apa kau sudah mengurus semuanya?"

"Sudah Bos!"

"Bos, benarkah perusahaan akan hancur begitu saja!"

"Iyah!" jawab singkat dingin Romi.

"Tolong amankan semua berkas yang sudah aku pilih, pastikan setiap pengacara bisa mempertahankan berkas yang akan jatuh menjadi hak milik Vania, kau adalah orang yang paling bertanggung jawab untuk itu!"

"Baik Bos!"

***

Pukul 16.00 Wib

Setelah pulang kantor.

Kejahilan Niko berjalan sampai naik keatas kasur dan memberikan sedikit garam di ujung bibir Vania yang sedang tertidur pulas.

kemudian Niko menggelitik i kecil kaki Vania, Hingga wanita itu terhentak bangun lalu reflek meludah kecil, ia merasa area mulutnya terasa sangat asin.

Spontan Niko tertawa lucu.

"Wuahahah"

"Mas Niko, apaan sih!"

"Dari kemarin tidur mulu, entar endut Loh!" ledek Niko dengan senyum manisnya.

"Aku enggak tau harus bicara apa dengan Mas Niko, bingung sekali!" gumam kacau Vania.

"Nih!" Niko menunjukkan berkas hasil kerja dari para pengacara handalnya.

"Sebentar lagi mimpi kamu bercerai dari Romi akan menjadi kenyataan, sayang!"

Vania menatap wajah Niko.

"Kenapa?"

"Enggak apa-apa!" Vania menunduk bingung harus mengatakan tentang kehamilannya kepada Niko.

"Hari ini aku sengaja pulang cepat, kita makan di luar yuk!"

"Iyah!"

"Nah, seperti itu dong, senyum!"

**

Pikiran Vania begitu bergejolak, namun ia sembunyikan demi bisa jalan dengan Niko sore itu.

Keduanya menuju taman permainan, melakukan banyak hal yang mereka sukai, sempat duduk bersama, makan es cream bersama. Menikmati riuhnya suara hiruk pikuk keceriaan suasana taman bermain.

Saat keduanya di dalam mobil dan bersiap hendak pulang.

"Mas Niko!"

"Iyah!"

"Ayah ku selalu berkata, Apa yang ditakdirkan untuk kita walau berbagai rintangan sekalipun, pasti akan kembali kepada kita dan sebaliknya, apa yang memang tidak ditakdirkan untuk kita, bagaimana kerasnya usaha kita untuk mendapatkannya, tetap tidak akan pernah bisa kita miliki!"

Niko tertegun mendengar kata-kata mutiara Vania, ia mulai fokus menatap wajah wanita itu.

"Iyah memang benar!"

Vania menggenggam lembut tangan Niko.

Menatap lebih tajam dalam raut wajah sedih, tidak lama kemudian, kedua bola mata Vania meneteskan air mata sambil berkata;

"Percayalah Mas, aku benar-benar mencintaimu! Sudah jatuh cinta dengan mu. Kau adalah pria pertama yang berhasil menggetarkan jantungku, merasakan seperti apa itu cinta? Bagaimana rasanya? Ternyata, cinta itu benar-benar indah dan sangat menyenangkan.

Mas Niko adalah pria idaman ku, sejak pertama aku mengenalmu ada rasa kagum yang tidak bisa ku ungkapkan, sosok yang begitu dingin, cuek namun sangat baik dan sopan, setia, juga tampan. Meski usia kita berbeda jauh, tapi aku merasa nyaman berada di pelukan mu, yaitu pria yang jauh lebih dewasa dari Romi.

Vania sempat berpikir bahwa semua pria itu bajingan dan takut menikah lagi. Namun Mas Niko hadir menepis segalanya. Datang dengan lembut seolah-olah menjelaskan kepadaku, tidak semua pria itu sama termasuk seperti apa yang ada di pikiran ku.

Aku mencintaimu Mas, hari ini aku katakan aku cemburu juga iri jika ada perempuan lain disisi mu!"

"Kamu kenapa sayang! Apa ada masalah?" ucap lembut Niko sambil mengelus manja rambut Vania dan mengusap air matanya.

Vania semakin menangis menjadi-jadi dan semakin terisak-isak.

"Loh, kenapa jadi menangis begini!" Niko langsung memeluk Vania.

Tangis Vania pecah di pelukan Niko ia tidak bisa membendung rasa kekecewaan besar yang ia rasakan.

"Aku minta maaf!"

Ucapan itu berkali-kali Vania ucapkan dalam Isak tangisannya di dalam pelukan Niko.

Wajahnya begitu pucat, kedua tangannya sangat dingin.

Vania memberikan alat uji test yang menunjukkan hasil positif kehamilannya kepada Niko dan tidak lama kemudian ia pingsan tidak berdaya.

Sontak kedua bola mata Niko melotot saat melihat hasil tespek itu.

"Hamil?" gumam Niko dalam perasaan campur aduk, namun tanpa pikir panjang, Niko lebih mementingkan kondisi Vania lalu membawanya ke rumah sakit terdekat.

***

Dalam kondisi lemah, Vania mencoba membuka kedua bola matanya, Niko masih setia menggenggam tangan Vania.

"kamu sudah sadar!"

"Mas, apa aku harus mengugurkan nya! Aku takut sekali!" ucap Vania dalam bibir bergetar.

"Jangan lah, kamu tenang saja, aku bisa mengatur kebohongan tentang kehamilan kamu di persidangan ini!"

"Tapi Romi sudah tau Mas?"

"Romi sudah tau? Apa kau bercanda!"

Vania pun menjelaskan mengapa Romi bisa mengetahui tentang kehamilannya.

"Sial, pantas dia tidak melawan sedikit pun," Batin Niko kesal.

"Soal kehamilan itu tidak masalah, aku tetap bisa memenangkan kamu di persidangan nanti, sekarang aku tanyak kamu Vania? Apa kamu tetap memilih bersama ku atau tidak?" tanya tegas Niko kembali.

Vania mengangguk dengan cepat.

"Tenanglah!" Niko memeluk Vania, setelah kondisi perempuan itu stabil, Lelaki itu membawanya pulang.

***

Kabar tentang runtuhnya perusahaan One & One terus terdengar di berbagai media. Satu per satu aset perusahaan Romi terjual untuk melunasi berbagai hutang yang sudah tertanam. Fredy Syah juga tidak ingin mendukung lagi perusahaan Romi, Fredy Syah sekeluarga melarikan diri ke luar negeri, Ternyata kabar itu telah sampai kepada Vania.

"Ada apa dengannya?" Batin Vania mulai bertanya-tanya.

Sementara Niko terlihat bahagia mendengar berita itu.

***

Dua hari kemudian pun berlalu...

Persidangan perceraian ketiga Vania dan Romi tetap berlangsung. Niko tidak menghadiri persidangan itu namun ia tetap berada di lokasi sekitar gedung pengadilan agama.

Pagi-pagi sekali Vania di dampingi oleh banyak pengacara Niko sudah terlihat bersemangat untuk memenangkan perceraian dalam sidang ketiga itu

Sebelum persidangan di mulai.

Seseorang memegang lembut bahu Vania dari belakang.

ia pun terhentak kaget.

"Frans!" ucap Vania.

"Maaf Nona, Tuan Romi sedang menunggu di dalam mobil?" menunjukkan ke arah mobil sedan mewah berwarna hitam pekat.

"Untuk apa?"

"Sebentar saja!"

"Tidak!" kata Vania.

Frans menunjukkan foto Romi dalam kondisi tangan terborgol serta kaki terikat.

Vania terkejut.

"Dia tidak akan menyiksa Nona lagi?" ucap Frans.

"Tolong lah Nona, ini sangat penting!" ucap Frans menyatukan kedua telapak tangannya🙏

Rasa penasaran Vania, akhirnya menuruti kemauan Romi.

Frans menuntun langkah Vania yang sebenarnya sangat ragu, takut tetapi ia sangat penasaran.

*

Begitu pintu terbuka, Vania cukup terkejut melihat kondisi Romi yang jauh dari penampilan yang dia kenal. Wajahnya pucat, lesu, tampilan seseorang yang tidak memiliki semangat hidup lagi, separuh jiwanya mati.

Romi dan Vania tampak duduk berdampingan di dalam mobil. Frans dan beberapa pengawal menunggu sigap di luar mobil.

"Apa yang kau inginkan, keinginan bercerai sudah bulat, tidak dapat di rubah lagi?" ucap geram Vania.

***

*

*

*

Hai...Hai..pembaca lovers karya Sarah Mai. Terima kasih banyak 🙏 kalian sudah sampai di Bab ini ada dua pengumuman yang ingin author sampaikan.

Pertama, tentang Novel Mr cool falling in Love.

Novel MCFil menyuguhkan hal berbeda lagi dari Novel yang mungkin biasa kalian baca.

Di Novel ini, Author tetap menyuguhkan banyak pelajaran yang bisa di ambil dalam kisah yang tidak jauh-jauh dari kehidupan nyata.

Sesuai judulnya Tuan yang dingin sedang jatuh cinta, di kisah ini tidak hanya tertuju kepada Niko semata sebagai peran utama, namun Author arahkan juga kepada Romi peran pembantu dalam Konflik cinta segitiga antara Niko, Vania dan Romi, jadi akan ada kisah yang melukiskan seperti apa ekspresi Niko yang sedang jatuh cinta dengan Vania (wanita yang masih berstatus suami orang) kemudian Romi dengan Vania (istrinya) si pria yang menanggap jika seorang istri itu adalah kejam.

Maafkan 🙏 Author jika jalan cerita ini tidak sesuai dengan ekspektasi kalian.

Bagi yang mulai tidak menyukai jalan ceritanya atau bosan, boleh tinggalkan saja namun jangan julid yah, Please. Bagi kalian yang terus penasaran seperti apa kisahnya,

lanjut terus, jangan lupa Like, komentar dan Vote juga gift yang sebelumnya sudah menekan tombol Favorit dan Bintang 5.

***

Kedua, ini bukan Giveaway yah guys, hanya hadiah kecil dari author buat kalian yang terus antusias dengan novel ini.

Mulai Bab 33, Selama dua Minggu ke depan, Author akan memilih 2 orang pembaca beruntung untuk mendapatkan pulsa gratis @25000 bagi pembaca yang menuliskan komentar terbaiknya di Mr Cool Falling In Love. Rasa greget, emosi, bahkan berbunga-bunga boleh kalian tuliskan di kolom komentar.

Ayo mulai hari ini, tuliskan komentar terbaik Kalian yah.

Sehat selalu.

Love You♥️