Meilika seorang siswi kelas 11 berparas cantik dan pintar...tapi akibat ulahnya sendiri dia merasakan akibat dari permainannya sendiri...
"Stop...hentikan..mas, aku hamil anak kamu". Semua orang terkejut mendengar ucapan gadis cantik yang menangis terisak, yang ditujukan pada mempelai pria tersebut.
Ya gadis itu adalah Meilika yang usianya baru 17 tahun
"Siapa kamu, aku tak mengenalmu..bagaimana aku bisa menghamilimu" ucap mempelai pria yang terkejut dengan ucapan meilika.
Penasaran? baca aja yuk
oh ya kak jika berkenan follow Instagram aku mamika759🤭🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sakit?
Sinta yang berada di luar pun segera masuk karena di panggil Kaka. Kaka yang melihat pergulatan kedua perempuan itu pun panik. Melihat Mei yang sudah menguasai pergulatan. Sinta pun kaget melihat Mei sudah berada di atas tubuh Olivia memukul-mukul Olivia.
" Lepaskan aku, turun kau dari sini!" ucap Olivia yang meringis kesakitan. Mei pun tidak bergeming.
" Nggak akan, gue nggak akan ngelepasi elo, karena Lo udah ngatain gue dan udah godain pacar gue." Ucap Mei yang masih memukul Olivia.
" enak aja gue lepasin Lo, gue udah pusing kayak ini mikirin masalah gue, Lo ngatai gue pakai mulut busuk Lo itu!" rutu Mei dalam hati sambil meluapkan emosinya.
" Sinta tolong bantu saya, kenapa kamu hanya liatin aja" Ucap Kaka pada Sinta. Sinta pun langsung menarik Badan Mei. Tapi Mei tetep tak bergeming dari duduknya.
" Iya pak, Bapak juga bantu tarikin pak!" Teriak Sinta pada Kaka karena ia kesulitan.
" Minggir kamu" Usir Kaka pada Sinta, Kaka pun menarik tubuh Mei.
" Mending kamu panggil Alex aja!" perintah Kaka
Sinta pun keluar memanggil Alex, Sebelumnya Sinta sudah memanggil Alex, tapi Alex tidak ada di ruangannya.
" Mei, kamu lepasin dia! Dia bisa mati Mei." Ucap Kaka pada Mei, Mei yang mendengarnya langsung tersadar dan berdiri dari atas tubuh Olivia. Olivia masih terbaring di lantai karena ia masih menahan kesakitan karena wajahnya yang sudah babak beluk oleh Mei. Bajunya pun sudah terkoyak akibat ulah Mei. Olivia menunggu Kaka untuk membantunya berdiri.
" Bangun kamu!" Teriak Kaka pada Olivia.
" Bangun Lo, apa mau gue hajar lagi?" ucap Mei yang hendak menghajar Olivia. Kaka pun segera menarik Tangan Meilika dan mendekap tubuh Meilika dari belakang. Mei pun terkaget melihat Kaka yang melihat tangan Kaka yang sudah melingkar di perutnya.
" Lepasin tangan Lo! Kenapa Lo peluk- peluk gue? Teriak Meilika dengan melototkan matanya pada Kaka sambil membelokkan wajahnya menghadap Kaka.
Kaka yang mendengar teriakan dan sorot mata Meilika yang marah pun langsung melepaskan tangannya dari tubuh Meilika.
" Ada apa ini?" tanya Alex yang tiba-tiba datang dari luar melihat Olivia yang masih tergeletak di lantai.
" Lo kemana aja? cepat bantu dia dan bawa dia keluar!." Perintah Kaka pada Alex. Alex pun langsung membantu olivia berdiri. Alex yang melihat pakaian Olivia sobek pun langsung membuka jasnya dan memberikan pada Olivia. Olivia menyambutnya dan memakainya.
" Awas saja kamu! Gue akan balas kamu j****g kecil."Ucap Olivia mengancam Mei.
" Lo ngancam gue? Masih aja ya Lo ngatai gue. Apa tadi belum cukup?" Ucap Mei yang sudah mau mendekati Olivia. Kaka langsung menahan tangan Mei.
" Lex, cepet Lo bawa dia keluar!" Perintah Kaka pada Alex. Alex pun membawa Olivia keluar ruangan Kaka.
Mei pun meringis kesakitan karena luka di tangan dan wajahnya akibat cakaran dari kuku olivia yang panjang itu. Ya..Mei terkena cakaran dari Olivia, karena itulah yang membuat Mei geram. Mei tak dapat membalas cakaran Olivia karena ia seorang pelajar teladan yang tak diharuskan memiliki kuku yang panjang. Maka dari itu Mei langsung berinisiatif memukul wajah Olivia bertubi-tubi tanpa ampun.
Kaka yang melihat wajah, tangan dan rambut Mei yang tergores dan melihat baju Mei yang terbuka sedikit melihat dada putih mulus Mei, karena kancingnya yang lepas jatuh entah kemana. Kaka pun mengambil Jasnya yang tergantung di dekat mejanya dan memberikannya pada Mei.
" Pakai ini!" perintah Kaka pada Meilika dan memberikan jasnya. Mei mengambilnya dan langsung menyelimuti jas Kaka di bagian dadanya. Kaka pun berjalan ke luar ruangannya untuk menemui Sinta.
" Sin, ambilkan saya kotak obat! Antarkan ke ruangan saya!." perintah Kaka pada Sinta.
" Baik Pak" ucap Sinta segera mengambil kotak obat. Kaka berjalan masuk kembali ke ruangannya.
Kaka yang melihat Mei sudah duduk di sofanya dengan menyelimuti jasnya di dada Meilika berjalan mendekat ke arah Meilika dan duduk di depan Meilika.
" Hah..kenapa bisa jadi gini? kamu emang gadis bar-bar!" batin Kaka sambil memasang wajah Mei yang menunduk dan meringis karena perih.
" Permisi, ini pak!" ucap Sinta menaruh kotak obat di meja sehingga membangunkan lamunan Kaka.
" Terima kasih, kamu keluarlah." ucap Kaka pada Sinta. Sinta berjalan ke luar dari ruangan Kaka.
" Wah bener-bener playboy pak Kaka, kemarin batal nikah karena ada perempuan yang ngaku hamil anaknya. Sekarang, dua perempuan berbeda yang satu sexy yang satu nya lagi ABG berantem ngerebuti dia." Ucap Sinta yang telah duduk di kursi kerjanya.
Kaka berpindah tempat duduk, dan duduk di samping Mei. Ia membuka kotak obat untuk mengobati luka Meilika.
" Sakit?" tanya Kaka pada Meilika, dan dijawab anggukan oleh Meilika.
" nggak liat apa, muka, tangan gue apa lagi kepala gue sakit gara-gara ditarik Ama tu kucing garong." rutu Mei dalam hati sambil merapikan rambutnya yang berantakan.
" Aku obati!" ucap Kaka dan menarik tangan Mei untuk di obati. Mei pun sontak kaget melihat Kaka sudah menarik tangannya dan menaruh di atas paha Kaka.
" Biar saya sendiri." Ucap Mei menarik tangannya dan mengambil obat untuk mengobati lukanya sendiri.
Kaka hanya melihat Mei yang meringis, membersihkan dan mengobati lukanya sendiri.
" Jadi ucapan kamu waktu itu bener?" tanya Kaka pada Meilika. Meilika pun langsung menghentikan tangannya yang mengobati lukanya sendiri.
" Apa?" Tanya Meilika menoleh pada Kaka.
" Ka-lo ka-mu men-cintaiku!" Ucap Kaka sedikit terbata. Meilika yang mendengarnya pun terkaget dan matanya membulat melihat Kaka, hingga ia melepaskan obat yang ia pegang.
Bersambung
Hai kak, makasih buat yang udah baca dan udah kasih vote dan likenya.🤗😘
Jangan lupa votenya dan like, n komentarnya juga jangan ketinggalan..🤗😘