Zaskia Wulandari seorang gadis cantik berusia 22 tahun di ceraikan sang suami saat Abimana putra Nugraha yang kini berusia 24 tahun berhasil meraih kesuksesannya sebagai seorang dokter kandungan
Zaskia dan Abimana menikah saat usia mereka masih Belia dimana Zaskia kala itu baru berusia 15 tahun dan Abimana berusia 17 tahun
Mereka di nikahkan karena permintaan terakhir ayah Zaskia yang saat itu mengalami kecelakaan maut saat perjalanan dinas keluar kota
dalam keadaan kritis,ayah Zaskia pak Ibrahim Alziqri meminta sahabatnya pak Hartanto Nugraha untuk menikahkan anak-anak mereka karena pak Ibrahim tau jika mereka berdua menjalin hubungan kasih
pak Hartanto ayah Abimana akhirnya setuju menikahkan ke-duanya walaupun Bu Andini Ibunda Abimana tidak setuju karena menganggap usia mereka masih sangat muda
tapi keinginan Abimana dan pak Hartanto hingga bu Andini tidak bisa lagi menolak dan akhirnya setuju walaupun dalam hatinya tidak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32 cerita mama Chantika
Bertemu mama Chantika
Setelah dari mall Ima,icha dan kia dalam perjalanan menuju rumah Icha dan kali ini Icha yang menjadi drivernya
Setelah menempuh perjalanan beberapa menit kini mereka telah tiba di depan sebuah rumah mewah tepatnya sebuah mansion milik keluarga Alexander seorang pengusaha kaya dan terpandang di negaranya
Kia dan ima terperangah melihat rumah mewah di depan mereka
Selama ini mereka hanya bisa melihatnya dari televisi dan media sosial tapi saat ini mereka sedang berada di depan sebuah mansion mewah yang begitu menawan
"ini beneran rumah kamu!?" tanya kia pada icha
"bukan ini rumah papa" jawab icha
"sama aja keles" ucap kia
"ya enggaklah kan bukan aku yang bangun rumah tapi papa, tapi tenang aja nanti setelah sukses aku juga akan membangun rumahku istanaku sendiri " jawab icha lalu membunyikan klakson dan membuka jendela kaca mobil agar security bisa melihatnya dan membuka pintu gerbang
"eh non icha sudah pulang !?" tanya seseorang security yang sedang bertugas
"iya pak" jawab icha
Pak Tigor segera membuka pintu gerbang rumah itu san Icha menjalankan mobilnya masuk kedalam
"makasih banyak pak Tigor " ucap icha saat melewati pria tinggi besar itu
"iiikhhh badannya gede banget, serem " ucap kia
"itu baru pak Tigor belum bodyguard papa yang lain " jawab icha
Kia dan icha tidak menyangka jika icha sahabat mereka itu adalah seorang anak konglomerat tapi penampilan dan sikap Icha yang sederhana dan rendah hati membuat mereka nyaman berteman dengannya
"yuk " ajak icha
Mereka pun turun dari atas mobil,ima dan kia mengedarkan pandangan mereka dan terus saja berdecak kagum melihat kemegahan bangunan rumah milik keluarga icha begitupun banyaknya mobil mobil mewah yang berjejer rapi di di garasi rumah itu dan mobil kia terlihat buluk di antara mobil-mobil itu
"ayo masuk kok malah bengong " ucap Icha mengagetkan ima dan kia
Mereka pun masuk kedalam rumah,icha menekan bel dan pintu di buka dari dalam oleh seorang wanita paruh baya
"eh non icha sudah pulang " ucap mbok Lasmi pembantu senior di mansion itu
"assalamualaikum mbok" ucap icha
Kia dan ima pun mengucapkan salam
"waalaikumsalam non,eh ada teman-temannya non icha juga ternyata mari non silahkan masuk" ajak mbok Lasmi pada kia dan ima
Kia dan ima segera menyalami tangan mbok Lasmi yang membuat mbok lasmi terkejut
"eh eh nggak usah kayak gini non,mbok hanya pembantu di sini" kata mbok Lasmi pada kia dan ima
"nggak apa-apa mbok, walaupun mbok seorang pembantu kan mbok juga manusia dan usianya lebih tua dari kami jadi sudah sepantasnya kami menghormati dan menghargai mbok". jawab kia
"ya Allah nak kalian anak-anak Solehah semoga Allah selalu memberikan kebahagiaan untuk kalian orang tua kalian pasti bangga punya anak seperti kalian ini"jawab mbok Lasmi dengan mata berkaca-kaca karena baru kali ini ada teman anak majikannya memperlakukannya seperti itu dulu teman-teman lama icha sering memperlakukannya seenaknya memerintah semaunya
pemandangan itu dilihat oleh mama Chantika, papa Albert dan juga icha
Mereka saling pandang dan tersenyum
"kali ini putriku tidak salah dalam memilih teman " batin mama tika dan papa Al tersenyum menatap kia dan ima
"ayo non tuan dan nyonya sudah menunggu di dalam" ucap mbok Lasmi
"iya mbok makasih " jawab kia dan ima
Mereka berjalan masuk dan terkejut saat melihat mama tika,papa Al dan Icha sudah berdiri dengan senyuman mereka
"assalamualaikum tante om" ucap kia dan ima lalu menyalami keduanya bergantian
"waalaikumsalam nak" jawab keduanya
"ayo masuk " ajak mama tika dan merangkul pundak ima sedangkan icha menggandeng tangan kia
Mereka duduk di ruang keluarga
Tak lama mbok Lasmi dan seorang art yang usianya sedikit lebih muda dari mbok Lasmi membawa minuman dan cemilan untuk teman mereka ngobrol
Sejak pertama mereka datang tatapan mama tika tak lepas dari wajah ima
mereka pun ngobrol bersama sesekali papa Al bertanya pada mereka sekitar perkuliahan mereka
Kia ima dan icha begitu antusias menjawab setiap pertanyaan yang diajukan papa Al
"nak apakah tante boleh bertanya !?" ucap mama tika menggenggam tangan ima
"iya Tante silahkan,kalau ima bisa jawab pasti ima jawab " jawab ima
"apakah tante boleh tau nama ibumu!?".tanya mama tika
"nama ibu Nurlaela sari Tante " jawab ima
Mata mama tika mulai berkaca-kaca mendengar ima menyebutkan nama ibunya
"trus ayah kamu siapa nak!?" tanya mam tika lagi
"nama ayah Ismail Marzuki " jawab ima
"ya Allah nak ternyata tante tidak salah mengenalimu kamu memang anak kak lala dan bang is Hiks hiks hiks " ucap mama tika yang kini sudah menangis dan memeluk ima
"maksudnya tante" tanya Ima yang kebingungan
"pa tolong ponsel mama"pinta mama tika pada suaminya
"ini ma" papa Al menyodorkan ponsel mama tika ,mama Tika menerima ponselnya
"makasih pa" ucap mam tika
mama tika mengotak Atik ponselnya dan mendapatkan sebuah foto lama walaupun sudah puluhan tahun tapi foto itu masih sangat jelas karena tersimpan akunnya
"apa benar ini ibu dan ayah kamu nak!?" tanya mama tika menunjukkan sebuah foto
ima mengambil ponsel mama tika dan melihat foto yang di tunjukkan padanya
"iya tante ini ayah dan ibu "jawab ima
ima melihat di sana ada foto ayahnya yang memakai baju kemeja biru sambil menggendong anak laki laki-laki yang wajahnya mirip dengan sang ayah dan ibunya memakai gamis biru muda dan di samping mereka ada papa Al yang mengendong seorang bayi laki-laki yang wajahnya mirip dengan icha juga ada mama Tika yang bergelayut manja di lengan sang ibu
"ini kenapa om dan tante bisa berfoto dengan ayah dan ibu!?" tanya ima
"ini foto saat kami bertemu dengan ibumu di kampung nak " jawab mama tika
"apakah tante sekampung dengan orang tua ima!?" tanya ima
"iya nak kami sekampung bahkan ibumu adalah kakak sepupu tante semenjak hari itu kami tidak pernah lagi bertemu karena Tante harus ikut om kamu ke Singapura karena perusahaan di sana mengalami masalah dan mulai hari itu juga tante dan ibumu sudah hilang kontak " jawab mama tika
"trus yang di gendong ayah siapa !?" tanya ima lagi
"itu kan kakak kamu nak, siapa namanya emmm Ilham ya !?" kata mama tika seperti mengingat ngingat nama anak laki-laki itu
"trus yang om Al gendong itu kakaknya icha kak Chiko "ucap mama tika lagi
"ima ngak punya kakak tante". jawab ima
"apa!?" ucap mama tika dan papa Al bersamaan
"iya tante ima nggak punya kakak ima anak tunggal kami bersama sejak kami kecil" sahut kia membenarkan ucapan ima
"trus Ilham kemana !? Apa ilham sudah meninggal saat masih kecil!?". tanya mama tika sambil menatap suaminya
"apa ibumu tidak pernah cerita nak!?" tanya mama tika
Ima menggelengkan kepalanya
agar kami bisa baca bab selanjutnya ❤️
untuk othor jg sehat" ya, aku msh menunggu karyamu