Syakira sabira dijodohkan untuk menikah dengan seorang lelaki bernama Husain Ghani oleh ibunya. Sebab persahabatan kedua orangtuanya yang akrab syakira menerimanya. Sementara Husain Ghani tidak suka pada syakira. Namun keduanya tetap dipaksa menikah demi mempererat persahabatan kedua orangtuanya juga sebagai balas budi ayah husain pada keluarga syakira.
-------
"syakira kamu ga boleh bobok di sini, pokoknya kamu bobok di bawah titik tanpa koma. kamu harus nurut",ucap husain sinis.
"kamu aja yang dibawah aku kan cewek masak dibawah huh",kesal syakira.
"okee."
Akankah pernikahan mereka harmonis ataukah mereka tidak tahan pada kelakuan satu sama lain? kepoin yukk ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pangesticass, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
"Mama kenalin ini Faro teman hanum ma", ujar hanum mengenalkan faro pada mamanya.
"Teman? Apa kenalan? Kok mama baru tahu?" Mama hanum menyalami tangan faro dengan terheran heran. Tak lupa juga ia melontarkan senyum kedamaian.
"Teman ma. Teman kuliah. Memang kami gak begitu dekat sebelumnya hanya tebar sapa dan salam saja kalau bertemu. Juga kadang makan bareng bareng sama teman lain. Tapi kita kenal sudah lama kok ma", jelas hanum menatap mamanya yakin.
"Emm...saya Faro saya berniat mau menikahi hanum buk. Saya cinta sama hanum. Dan saya juga sudah bekerja kok bu saya bakal tanggungjawab untuk hidup hanum jika ibu mengijinkan saya menikahinya." Faro memberanikan diri menyatakan cinta sucinya langsung di hadapan ibunya Hanum tersayang.
"Kamu agamanya apa le?", tanya bu hanum khawatir.
"Islam buk"
"Loh hanum ini kristen. Terus gimana?"
"Ma, hanum masuk islam ya", sahut hanum sembari menundukkan wajahnya takut mamanya marah.
"Emm..nanti kita bicarakan dengan hanum dulu ya le. Sekarang mas faro pulang dulu saja. Nanti biar hanum kabari ya."
"O ya sudah bu. Mari saya pulang dulu."
Faro pun pulang dengan hati yang berdebar debar, ia mendadak jantungan saat ibunya hanum ingin membicarakan dulu dengan hanum. Khawatir perasaannya akan ditolak mentah mentah. Namun, sebagaimanapun ia berusaha menenangkan dirinya sendiri dari kemelut rasa khawatir.
Sedang hanum diajak ibunya ke kamar untuk mendiskusikan perihal pernikahan. Niat, perjuangan dan segala hal yang ada dalam pernikahan. Ibunya hanum ingin melihat seberapa jauh kematangan mental dari hanum dan juga keseriusannya menjalani hubungan apalagi keduanya beda agama. Terlebih hanum mengajukan diri untuk menjadi mualaf. Ibunya memahami perasaan hanum yang selalu tulus dan penuh pengorbanan. Dirinya tidak mau jika anaknya menyesal dalam pernikahan yang akan ia jalani.
Pernikahan bukanlah ibadah yang kecil pernikahan adalah ibadah besar dalam jangka waktu lama. Dibutuhkan ilmu dan adab di dalamnya. Tidak hanya sekadar modal materi yang memadai. Sebab jika hanya materi namun bila tidak diliputi adab yang baik maka pernikahan adalah duka yang menyesakkan. Pun juga ilmu bila sepasang kekasih itu tidak memiliki ilmu yang cukup tentu segala hal yang terjadi di dalam pernikahan yang seharusnya menjadi aib keduanya justru menjadi berita panas di sana sini.
Ibu hanun menarik napas panjang mengatur ritme emosi dalam jiwanya agar tidak meledak. Bagaimana tidak meledak?! Baru beberapa minggu ia dikejutkan dengan berita pernikahan husain yang tak lain adalah kekasihnya hanum. Sekarang ia dikejutkan lagi dengan hanum yang hendak menikah dengan Faro. Sungguh sangat terkejut yang dipenuhi khawatir. Khawatir jika ini adalah cara hanum balas dendam pada husain.
Melihat dari keseriusan Faro yang langsung mengajak hanum menikah. Dan keberanian Faro mengungkapkan ajakannya langsung di hadapan ibunya hanum, ibunya hanum yakin faro pribadi yang bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
Sayang keduanya beda agama. Ia takut dasar dasar ilmu yang dimiliki keduanya yang beda justru membuatnya pisah. Ibu hanum tentu tak mau jika hanum hanya menikah sebentar. Ia mau anaknya menikah untuk selamanya.
"Num, apa kamu yakin sama faro? Ini faro yang ngajak apa kamu yang ngajak faro num?", tanya ibunya memastikan.
"Faro yang ngajak ma. Hanum yakin faro baik kok ma. Dia gak bakal sakiti hanum." balas hanum mencoba menatap mamanya agar yakin.
"Tapi kan faro islam num"
"Hanum saja yang ngalah ma, biar hanum jadi mualaf"
"Oalah num. Mama tahu kamu tulus tapi mama takut kamu sakit hati lagi. "
"Enggak ma hanum yakin semua baik baik saja"
"Kamu gak lagi balas dendam ke husain kan?"
"Enggak sama sekali. Hanum sudah ikhlas mereka menjadi sepasang kekasih. Hanum janji gak bakal ganggu mereka lagi ma. Dan faro tiba tiba saja datang menawari hanum. Jujur melihat kebaikan faro hanum suka ma sama faro. Makanya hanum langsung iyain ajakan dia. Lagian dia ngajakin hanum menikah ma", jelas hanum berharap mamanya ngerti.
Mamanya menatap hanum sembari membuang napas letih, lalu ia mencoba mengedarkan pandangan pada pintu kamar hanum. Mengingat perih dan luka yang ia hadapi tatkala pernikahannya dengan papanya dulu.
"Pernikahan tidaklah mudah num. Dulu mama juga begitu yakin tapi ada saja ujian yang benar benar menyakitkan buat mama" Mata mama hanum terus menembus ke masa lalu dimana hanum masih belia.
"Dulu sebelum punya kamu, mama gak juga hamil lama. Setiap ketemu mama mertua mama malu ditanyain mama cucunya. Nama baik mama direndahkan mereka menganggap mama tidak pernah disentuh papamu. Sampai berbulan bulan setelah mama promil baru hamil. Dan waktu kamu kecil, di sini semua orang muslim. Mereka banyak sekali kegiatan agama. Sementara kami jarang. Dan kamu sering bermain sendirian karena mereka suka ambil ambil mainanmu gak minta ijin dan kamu ngamuk. Akhirnya mereka gak mau main. Dan kamu sering sendiri. Sementara mereka suka mengolok olok kamu dengan bermacam macam kata. Mama sabar sabarin nak sampai saat ini kamu sudah sebesar ini. Kamu yakin akan kuat menjalani berbagai persoalan dalam pernikahan?", tanya mamanya lagi.
"Yakin mah. Lagian hanum juga gak mungkin jomblo terus kan mah. Faro juga sudah kerja kok mah. Dia mandiri tak perlu risau mah", ujar hanum senyum.
"Tapi-"
-----------------
Wahh tapi- apa nih? Apa mamanya masih tetap ragu dan tidak merestui niat baik faro? Hmmm gimana ya kelanjutannya?
Jangan lupa like, comment dan subcribed ya ;)
mampir juga di karyaku dong kak
1. ruang rahasia di kamar Tante feronica
2. mantanku naik pelaminan