NovelToon NovelToon
Hipotermilove

Hipotermilove

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Chicklit
Popularitas:46.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

"Kamu bisa nggak jalan pake mata?!"

Tisya mengerang kesal saat bertabrakan dengan Den yang juga sama terkejutnya jujur aja, dia nggak ada niat sebelumnya buat nabrakin diri pada wanita di depannya itu.

"Biasanya saya jalan pakai kaki Bu. Ya maaf, tapi bukan cuma Bu Tisya aja yang jadi korban di sini, aku juga gitu." Den terus mengusap dadanya yang terhantam tubuh Tisya.

"Masa bodoh! Awas!" Tisya mengibaskan rambutnya ke samping.

"Khodam nya pasti Squidward bestinya Plankton tetangganya Hulk suhunya Angry bird! Galak banget jadi betina!" Keluh Den masih diam di tempat karena masih memungut tas kerjanya yang sempat terjatuh.

"Apa?? Ngomong sekali lagi, kamu ngatain aku apa???" Tisya berbalik memegang lengan Den.

"Ti-ati, nanti jatuh cinta. Nggak usah ngereog mulu kayak gitu kalo ketemu aku. Hipotermilove nanti lama-lama sama ku."
Den sudah pergi, Dan lihat.. Betina itu langsung ngowoh di tempatnya.

Hipotermilove? Apa itu?? Temukan jawabannya di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dikeroyok

Setelah mengantarkan Tisya kembali ke kantornya, Den berniat menjenguk Tiara ke rumah sakit. Udah ijin Tisya kok, hanya saja Tisya nggak bisa ikut membesuk Tiara karena jadwalnya padat merayap. Tisya sempat manyun-manyun kesal membayangkan Den bakal berduaan sama Tiara di rumah sakit, namun dia teringat kembali semua penderitaan gadis itu.

Tiara butuh support system yang mendukungnya, semua hal buruk yang dialami gadis itu bisa saja membuat Tiara trauma. Apalagi dari cerita Den, Tisya tahu jika Tiara hanya mahasiswa yang melanjutkan pendidikan tanpa dukungan orang tua. Bahkan ketika berita Tiara viral di mana-mana, tak ada pihak keluarga yang mau menguatkan Tiara. Ah sungguh malang nasib mu, nak.

Di rumah sakit, Den justru dibuat terkejut dengan ketidak adanya Tiara di sana. Langkah cepat Den membawanya ke ruang informasi. Dari sana dia tahu jika Tiara langsung pergi setelah sadar dari pingsannya. Lho kok gitu?

Jari lincah Den mencoba menghubungi nomer WA pribadi Tiara namun tak tersambung. Memang semua ini di luar kewajiban Den sebagai lawyer yang telah memenangkan kasus Tiara, karena sekali lagi.. semua itu Den lakukan demi kemanusiaan. Dia peduli sebagai sesama manusia, bukan berarti terselip rasa untuk Tiara yang tersembunyi di balik kepeduliannya.

Sekarang Den akan kembali ke kantor saja. Setelah memberi tahu lewat pesan singkat kepada istrinya jika Tiara tak ada di rumah sakit, dia segera meninggalkan tempat itu. Mau ngapain lagi emangnya berlama-lama di sana?

Baru lima belas menit berkendara, Den curiga mobil kijang putih di belakangnya bergerak mengikutinya. Den pikir hanya perasaannya saja namun setelah Den melambat, mobil tersebut juga ikut bergerak pelan. Dua pemotor muncul di sisi kiri dan kanan Den membuat Den tersentak kaget. Apalagi si pemotor dari arah kanan menodongkan senjata api. Jantung Den seakan dibuat melonjak di tempat.

"Setan! Siapa mereka?" Den langsung menginjak gas membuat dirinya melesat meninggalkan pemotor gila yang hampir meledakkan kepalanya.

Tak berhenti sampai di sana, Den masih diikuti si kijang putih meski Den rasa caranya berkendara sudah seperti orang gila.

"Ra.. Nanti sore kayaknya aku nggak bisa jemput kamu pulang deh. Pulang sendiri nggak apa-apa kan sayang..? I love you, cintaku."

Pesan suara yang langsung terkirim ke Tisya. Den menggigit bibirnya kala di depan sana dua pemotor yang tadi dia salip ternyata sudah menghadangnya. Tabrak, enggak, tabrak, enggak?

Den mengerem mobilnya, menghembuskan nafas berat untuk memenangkan pikirannya sendiri. 'SOS. Lowo Ireng berkumpul di titik koordinat yang dikirim. Secepatnya! Yang ini beneran nyangkut hidup dan mati!'

"Turun!" Perintah si pemotor dengan helm full face yang menutupi wajah.

Den melihat sekitar. Ini masihlah jalanan, namun terasa sekali jika jalanan tersebut sepi. Den terpojok. Lagi pula dia harus tahu, apa maksud orang-orang ini menghentikan perjalanan mulianya menuju tempat kerja, ye kan? Sapa tau mereka hanya fans yang pengen selpi-selpi menunjukkan deretan gigi. Siapa tahu lho ya!

Sudah berdiri berhadapan, Den malah dihadiahi hantaman oleh orang berhelm yang langsung mengenai sudut bibir Den. Ya jelas langsung kena, wong Den fokusnya ke orang yang nodongin senjata api pada kepalanya kok tau-tau dapet bogeman. Udah nggak asik nih cara mainnya! Mainnya pake senjata api, keroyokan lagi!

"Ikut kami. Masuk mobil, nggak usah banyak tingkah! Atau aku ledakan kepala mu!" Perintah orang yang masih menodongkan senjata ke arah Den.

Den tersenyum sinis. Dia nggak takut mati, tapi Den ogah diintimidasi. Bukannya manut, nurut atau bergetar ketakutan melihat moncong senjata yang bisa saja sewaktu-waktu meluncurkan timah panas ke arahnya, Den justru pura-pura menunduk lalu memutar badannya cepat. Dia melakukan pukulan keras ke arah ulu hati si pemegang senjata api tadi.

Orang itu terjengkang, pistol terlepas dari tangan si pemotor. Melihat temannya dihantam balik oleh Den, satu orang pemotor lain tak terima. Dia maju dan langsung menyerang Den. Adu kekuatan dilakukan di pinggir jalan. Den bisa menangkis juga membalas serangan yang tertuju padanya. Hingga saat Den harus kehilangan keseimbangan kala sebuah balok kayu menyasar ke tengkuknya, Den merasakan pusing luar biasa.

Keadaan Den makin terdesak karena kesadaran berangsur pergi meninggalkan dirinya. Satu kali pukulan upper cut meluncur ganas mengenai perutnya. Den ambruk di tempat.

Sepuluh menit setelah kejadian penyerangan, Den baru terbangun dari pingsannya. Matanya terbuka dan menemukan banyak orang bertubuh tegap berjaga mengelilinginya. Den diam sesaat mengumpulkan energi yang tersisa untuk bangkit berdiri. Tadinya, dia dibiarkan tergeletak begitu saja seperti orang nggak guna! Kesian banget dia ya?

"Sudah bangun pak pengacara?" Suara siapa itu? Den nggak bisa mengenali suara tersebut. Den sampai memicingkan mata, mengingat apakah pernah melihat atau mengenal orang yang bersembunyi di balik masker dan kacamata hitamnya.

"Apakah kamu mencoba menebak siapa diriku? Hahaha.. Tidak perlu! Karena perkenalan kita tidaklah penting, karena tujuanku membawa mu ke sini hanya untuk melenyapkan mu pak pengacara! kamu terlalu ikut campur dengan urusan orang lain! Kamu bahkan mempermalukanku di pertemuan pertama kita, iya kan? kau ingat?"

"Zultikar Lan Klozo! Ingat nama itu baik-baik agar kamu tidak mati penasaran!"

Bukannya takut, Den malah tersenyum mengejek.

"Siapa yang memberimu nama sebagus itu? Tikar? Klozo? Kenapa nggak Karpet Bin Keset saja?!" Saran Den sambil memegang tengkuknya. Sakit di area belakang sana.

"Kurang ajar! Serang dia! Buat dia lumpuh tapi jangan sampai mati!"

Bersamaan dengan suara perintah itu. Den dikeroyok habis-habisan. Satu pukulan berhasil dia halau namun pukulan dan tendangan lain tak bisa dia elakan. Den kewalahan tapi masih bisa membalas beberapa pukulan. Bayangkan saja, satu banding lima! Den bukan Rambo atau superhero, dia tentu tak sekuat itu menahan gempuran tanpa jeda pada tubuhnya.

Namun bukan Den namanya kalo dia menyerah dengan keadaan, dia gunakan jas nya yang dia lepas sebagai alat untuk mencekik lawan.

"Apa kamu masih bisa bertingkah setelah melihat dia?" Tanya Tikar saat mendorong perempuan yang Den kenal masuk ke dalam ruangan tersebut. Mata keduanya bertemu, baik Den dan perempuan itu sama-sama terkejut.

Melihat celah untuk membalas perbuatan Den, para algojo anak buah Tikar sigap menyerang Den kembali.

"Jangan sakiti dia." Ucap Den ditengah dera raga yang tersiksa.

Babak belur, tak hanya badan tapi juga muka. Den yakin sekarang, mukanya tak bisa menandingi ketamvanan Babang tamvan Andika Kangen band. Dia pasrah saja mau bentukannya sejelek apa sekarang.

"Tidak perlu mencemaskanku... Kalau kamu bisa, pergi saja dari sini.. Jangan pedulikan aku.." Ucap perempuan itu lirih sekali. Den yang mendengarnya saja dibuat tak tega.

Karena fokus Den terbelah, dia dengan mudah bisa dikalahkan! Den dihajar tanpa belas kasihan, muntahan darah menjadi tanda jika fisiknya sudah di ambang batas maksimal menerima siksaan. Semburan darah itu membuat Den ambruk seketika.

" Pak Deeeeen...." Teriak gadis itu syok melihat keadaan mengenaskan di depan matanya.

1
🍊 NUuyz Leonal
makanya den gak usah banyak komen diem aja
kadang diem aja pasti salah sih depan emak emak yang lagi kesel apalagi ini bumil pasti mood nya naik turun,
🍊 NUuyz Leonal
embuhlah sopo iku di kepin 😅😅
🍊 NUuyz Leonal
di bagian ini asli aku gak paham 😅😅
Dewi kunti
sini tak ajari milih semangka yg benar Ra🤭🤭🤭
Pa Muhsid
den perempuan hamil itu lebih menyeramkan dari pada mak Lampir apa lagi nyi pelet dan mahluk astral lainnya sing sabar yo den baru juga permulaan ngidam
𝐙⃝🦜尺o
salah kalo kamu ngetawain istri den apalagi sang istri lagi hamil muda, sama aja kamu ngajak perang tapi kamu yang dipaksa ngalah
palupi
ho oh. Jarno ae Den.
iku ngunu hp an mumpung nunut wifi 😂
palupi
pokoke yes papa ae Den 😂😂
Khaira Yunizar
menggemaskan. luar biasa.
no 🎸 ve
kapok koe Den 🏃‍♀️
no 🎸 ve
Jiwan, jiwa muda, bada kekar 🏃‍♀️
no 🎸 ve
Jebloskan aja yang dua itu ke penjara, bandit kelas teri 🤣
ᴛᴜɴɢ ᴛᴜɴɢ ᴛᴜɴɢ🎐ᵇᵃˢᵉ
kudu sabar ya kamu den, turutin apa aja kata bumil mah.. daripada si kepin kena sunat wkwkwk
Diandra Kirana
Ras terkuat di bumi yang selalu benar ya wadon...gitu kok berani ngelawan Deeen , apalagi bojomu hamil wisss gak pernah salah dah ..ngguyu thok padahal wis ditahan-tahan kamu dibikin kembung makan semangka epink lha kalo tadi ngakak...kamu bakal disuruh makan semangka sak kebon. Ketoke calon anakmu bakat diktator Den. Tabahkan hatimu...
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
capek² si tisya milih sampai tepuk² berkali tapi putih🤣🤣🤣🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
den 🤣🤣🤣🤣apapun masalah nya si kepin tetap di sebut yaaa/Facepalm//Facepalm//Facepalm/🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
hasatsk
ternyata semangka pilihan tisya masih putih belum Mateng,pingin ketawa takut di marahin sama tisya.....😂
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
semoga calon debay baik² saja thor jgn bikin tisya keguguran 🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
nah sekarang tugas pak mertua bersihkan nama menantu sekaligus itu si pras nya dibikin perkedel pak jiwan😌😌🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
baru baca lgi kirain kenapa nt ku engga notif ternyata akun log out 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!