Tahap revisi ...
Marsya yang kecewa dengan ucapan kakeknya berlari sambil menangis. Tanpa melihat kiri kanan dia terus berlari ke tengah jalan raya. Dia tidak menyadari ada mobil yang melaju dengan kecepatan maksimal. Akhirnya tabrakan tidak bisa di hindari.
Saat bangun dia harus menerima bahwa dia telah hidup kembali di dalam tubuh seorang permaisuri terbuang yang terlempar ke dasar tebing yang curam. Dia juga harus menerima bahwa didalam tubuhnya ada dua sosok janin yang sedang tumbuh. Entah kekuatan apa yang membuat dua janin itu tumbuh menjadi sosok tampan dan imut . Padahal ibunya telah jatuh ke dasar tebing yang curam. sungguh tak masuk akal.
Marsha yang dalam kehidupan sebelumnya masih duduk di bangku SMA harus menerima takdirnya membesarkan kedua anak yang terlahir dari tubuh yang ia tempati.
" Sayang akhirnya aku menemukanmu"
" Siapa kamu?"
Apakah pertemuannya dengan sang suami bisa merubah kehidupannya?
Apakah anak-anaknya menerima kehadiran ayahnya?
Bac
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berpamitan
Hingga siang hari Yuan Lee maupun Yuan Si tidak ada kabar. Si kembar masih merajuk , sehingga dia tidak pergi ketempat warga. Dia mengajak bermain si kembar agar mereka kembali bersemangat .
Yuan Lee tiba menjelang sore. Anak-anaknya baru bangun dari tidur.
Yuan Lee datang bersama dengan Yuan Si yang sudah siap berpakaian tempur. Sepertinya kondisi di perbatasan semakin parah.
" Halo anak-anak!" sapa Yuan Lee saat berdiri di depan si kembar.
Yuan Lee menyapa mereka dengan tersenyum. Xiao de yang paling heboh langsung memeluk ayahnya dengan erat.
" Ayah....ayah kok lama, kami tunggu-tunggu tidak datang," kata Xiao de sambil menatap ayahnya.
" Maaf sayang, ayah tadi masih banyak urusan," jawab Yuan Lee.
" Apakah urusannya sudah selesai?"
" Maaf sayang..... Tapi sekarang ayah harus menyusul paman Tien Feng di perbatasan." Yuan Lee menjawab dengan jujur pertanyaan anaknya.
" Kenapa paman harus disusul?"
" Ayah harus menolong paman Tien Feng untuk membasmi para penjahat."
"Jadi ayah mau pergi lagi?" tanya Xiao de yang sudah cemberut lagi.
"Iya sayang... maafkan ayah yang tidak bisa selalu menemani kakak dan juga adik," ucap Yuan lee dengan penuh sesal.
" Adik marah boleh tidak?" tanya Xiao de polos.
Orang yang mendengarnya jadi ingin tertawa. Mau marah kok masih tanya dek🤣🤣🤣
"Boleh marah...tapi jangan lama-lama ya?" jawab Yuan Lee sambil tersenyum.
" oke!" jawab Xiao de sambil mencium pipi ayahnya.
Yuan Lee sangat gemas dengan gadis kecilnya itu. Lalu pandangannya beralih pada Ying Jun yang juga sedang menatapnya.
" Ayah boleh minta sesuatu kepada kakak ?" tanya Yuan Lee dengan lembut.
" Jika kakak bisa membantu ayah , pasti akan kakak bantu," jawab Ying Jun dengan tegas. Tak ada keraguan dalam ucapanya.
" Tolong jaga adik dengan baik. Jangan membuatnya bersedih. Boleh tidak?"
" Baik yah... Kakak akan menjaga adik dengan baik."
" Terimakasih sayang."
" Terimakasihnya nanti saja jika kakak sudah berhasil."
" Baiklah... boleh tidak kalau ayah berangkat sekarang?" tanya Yuan Lee sambil menatap si kembar bergantian .
Si kembar menatap ibunya yang ada di belakang mereka. Melihat ibunya mengangguk mereka pun menurutinya.
" Ayah boleh pergi, tapi jangan pernah lupakan kami. Nanti kalau paman sudah selamat jenguk kami yah?"
" Tentu sayang," kata Yuan Lee sambil memeluk kedua anaknya. Tak terasa air matanya mengalir tanpa disadarinya.
Setelah Yuan Lee berpamitan dengan si kembar dia mendekati Marsha yang ada di dibelakang si kembar. Dia menatap wanita yang kini berada di dalam hatinya itu.
Yuan Lee menatap Marsha dengan penuh cinta. Kemudian tanpa kata memeluk Marsha erat. Marsha kaget dengan kelakuan Yuan Lee yang tiba-tiba.
Yuan Lee meneteskan air matanya.
" Maaf.... tolong maafkan segala kesalahanku," kata Yuan Lee sambil mengeratkan pelukannya.
Marsha merasakan pundaknya basah. Dia mengelus pundak Yuan Lee dengan lembut.
" Tidak ada yang perlu dimaafkan. Kamu tidak bersalah ."
" Tapi_"
" Kamu tidak malu... si kembar sedang menatapmu?" kata Marsha sambil tersenyum. Dia menghapus air mata mata Yuan Lee yang dari tadi mengalir.
" Berjuanglah... dan kembali dalam keadaan selamat. Doa kami selalu menyertaimu."
Yuan Lee melepaskan pelukannya dan mencium kening Marsha dengan lembut.
Marsha kembali shock dengan kelakuan Yuan Lee. Dia menatap Yuan Lee tajam yang hanya di balas senyuman.
Yuan Lee kembali menghadap si kembar. Dia cium wajah mereka bergantian. Sebelum akhirnya berpamitan.
" Ayah harus berangkat sekarang. Jadilah anak yang baik. Patuhi semua perintah mama kalian mengerti?"
" Baik ... kami mengerti."
Sekali lagi Yuan Lee mencium keduanya lalu menaiki kuda yang telah dipersiapkan. Setelah itu Yuan si menghampiri Marsha dan juga si kembar.
" Kakak ipar saya berangkat dulu. Tolong jaga diri dan juga keponakan saya," kata Yuan Si sambil menatap mantan kakak iparnya itu.
" Tenang... baik-baik lah di sana. Jaga kesehatan dan juga jangan lupa makan."
" Terimakasih kakak ipar ."
" Sayang... paman pergi dulu. Baik-baik sama mama . Doakan biar ayah dan paman berhasil," kata Yuan Si saat mencium si kembar. Kemudian dia mengikuti Yuan Lee.
Marsha dan juga si kembar menatap kepergian rombongan yang dipimpin oleh Yuan Lee dengan sendu.
" Sayang sudah waktunya kita masuk."
" Baik mama."
Mereka memasuki rumah bersama. Marsha mengajak anaknya mandi karena sudah sore. Setelah itu meninggalkan mereka ke dapur untuk memasak .
Kini mereka hanya tinggal bertiga ditambah dengan dua pelayan dan juga beberapa pengawal yang ditugaskan untuk menjaga mereka .
Setelah masakannya matang dia mengajak si kembar untuk makan. Suasana makan malam kali ini sangat sepi. Xiao de merasa kurang semangat.
" Sayang makanannya dihabiskan dong," kata Marsha yang melihat Xiao de hanya mengaduk makanannya.
" Adik tidak merasa lapar ma."
" Kalau begitu besok mama tidak usah masak lagi. biar pelayan saja yang masak."
" Kok gitu?"
" Mama sudah capek masak, tapi masakannya tidak ada yang menikmatinya."
" Maaf ma... akan kami makan sekarang."
Setelah itu mereka menghabiskan makanannya. Marsha mengajak si kembar ke ruang keluarga. Dia mengajak si kembar bermain sebelum tidur. Agar makanan yang mereka makan dapat tercerna dengan baik.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Yuan Lee memacu kudanya dengan kecepatan penuh. Dia berharap dapat cepat sampai ke perbatasan.
Banyak prajurit yang sudah kehilangan nyawa di perbatasan. Bahkan Tien Feng mengalami luka parah.
Yuan Lee mendapatkan kabar dari orang kepercayaannya.Dia menggunakan batu energi untuk berkomunikasi dengan mereka.
Batu energi Yuan Lee terhubung dengan batu energi Tien Feng. Sedangkan Tien Feng sedang luka parah sehingga anak buah Tien Feng lah yang memberi informasi itu.
Mereka memacu kuda mereka tanpa henti . Bahkan saat malam hari mereka hanya istirahat untuk mengisi energi.
" Apa yang akan kita lakukan kak?"
" Seperti yang aku katakan tadi."
" Apa kakak yakin?"
" Tentu saja?"
Apa yang sebenarnya terjadi di perbatasan?
Terimakasih atas dukungan teman-teman semuanya 🙏🙏🙏❤️❤️❤️
jangan lupa like, vote, favorit, dan komentarnya 🙏😘😘