Jika suka baca, jika tidak silahkan tinggalkan tak perlu berkomentar negatif!.
Kisah ini season 2 dari judul Kristal Hati Egi ( KHE)
Sinopsis: Cinta tak harus bersatu, itulah yg aku rasakan, diriku mencintai gadis yg tak lain keturunan dari orang yg telah membuat daddy ku terluka, walau kini mereka sudah saling memaafkan tetapi mommy tak merestui hubungan kami, jujur aku sangat ingin memilikinya namun apalah daya ku mereka tak mengizinkan nya, aku tak ingin mengecewakan karna mereka lah aku bisa lahir ke dunia ini.
Aku tak tau apakah bisa bahagia tanpa dirinya karna aku sangat mencintai nya.
Ikuti kisah ku ini . cinta memang tak harus memiliki dan bersatu .
Tinggalkan komen yg positif tak perlu merendahkan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 31" CTHB( KHE 2) 31
Angin hari ini begitu kencang, sampai - sampai gorden kamar seorang lelaki bertubuh atletis itu terbuka. langkah jangkung nya memasuki kamar mandi, dia mempersiapkan diri untuk bersih- bersih karna hari ini adalah hari pertama nya dia bertemu Viona.
15 menit berlalu, dia muncul sudah rapih, memakai setelan panjang, rambutnya di sisir ke kiri, jerawat itu terlihat banyak di area wajah nya.
Dia turun dari tangga, dia berpapasan dengan Maid yg membawa mangkuk berisi sup ayam yg masih panas.
" Loh, Den mau kemana?" Maid itu sambil berhenti di depan nya.
" Mau ke rumah seseorang Bik" Jawab nya sambil mempercepat langkah kaki itu, tanpa di hiraukan lagi suara Maid itu.
Dia mengeluarkan motor kesayangan nya lalu meminta satpam untuk membuka pintu gerbang nya.
Vio Yussy Budianto, putra tunggal keluarga Budianto, dia baru pulang dari luar kota semalam karna sudah beres kuliah nya.
Dia melajukan motornya menuju sel tahanan Viona yg sudah di beri tau oleh tante Arin selepas dia menghubunginya.
" Hai Vi, kenalin aku Vio Yussy Budianto" Senyum nya yg terhalang jerawat memenuhi wajah nya, dia sudah sampai di tempat Viona.
" Aku Viona, aku panggil kamu Yussy aja ya, kalo Vio itu kek nama ku" Viona dengan raut wajah yg biasa saja tanpa sedikit pun senyum.
" Boleh deh, aku panggil kamu Vi ya, biar seru, oh iya ini ada oleh - oleh" Yussy sambil menyerahkan plastik yg dari motornya.
" Thank ya" Viona singkat sambil menerima nya, tante Arin, om Arga dan Vyan hanya senyum tanpa kata keluar .
" Oke, aku tau kamu masih belum bisa nerima ku jadi temen baru, tapi aku akan tunggu itu kok" Yussy mengulas senyum manis nya.
" Kak, aku panggil kakak kak Yus aja ya biar sedikit, boleh kan?" Vyan sambil nyengir melihat wajah nya Yussy yg penuh jerawat.
" Boleh kok, emang banyak yg manggil kakak Yus, mereka nggak mau ribet" Yussy nyengir, dia melirik Viona yg terlihat murung dan tidak senang.
Mereka menikmati obrolan itu , sementara di rumah sakit, aku melihat bibir mommy yg bergetar .
" Mom, makan dulu nih!" Aku membawakan makanan yg di masak oleh paman Alvin , tapi mommy hanya diam sambil menggenggam tangan abang yg masih terpejam rapat.
" Mom" panggil ku lagi sambil menaruh makanan itu di atas nakas, lalu mommy menoleh, beliau melihat ku .
" Nanti aja Thel, mommy masih kenyang" Tolak mommy sambil mengusap lembut rambut ku, kedua netra nya basah.
" Mom, aku tau kok, mommy sedih karna abang kek gini, tapi aku percaya sinar terang akan menghampiri abang, dia akan sembuh , satu hal yg aku belum bisa tenang sekarang adalah mommy, mommy yg belum makan, mommy yg nangis terus tanpa senyum itu aku liat" Aku mengusap air mata mommy sambil mengecup kening nya.
" Mommy minta maaf ya Thel kalo mommy nggak fokus ke kamu, mommy cuma takut abang kenapa - kenapa, karna mommy nggak mau abang kek gini terus, setelah kejadian itu terjadi mommy nggak terima karna putra- putra mommy harus menderita" Mommy memeluk ku sambil membiarkan air mata itu membasahi wajah cantik nya.
" Mom, aku nggak sedih kok, abang kan abang satu - satunya yg jadi saudara ku, apa pun itu akan aku lakukan buat abang,karna abang udah berbaik hati mau ngasih ginjal nya ke aku, aku tau mom walau aku nggak bisa ngasih yg lebih buat abang, tapi setidak nya aku bisa membalas itu sedikit - sedikit" Aku mengusap lembut pipi mommy.
Abang tersenyum tanpa kata keluar, dia udah bangun , mendengar semua nya yg menjadi topik pembicaraan ku dengan mommy.
diliat2 emang mommy aura sayang banget sama anaknya walau agak terlalu protektif sih