NovelToon NovelToon
Two M. Son Of Mafia And His Angel 2

Two M. Son Of Mafia And His Angel 2

Status: tamat
Genre:Mafia / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:12.6M
Nilai: 5
Nama Author: Reni Juli

Marline Miller seorang pembunuh bayaran dan ahli peretas hanya sebuah pion yang dimanfaatkan oleh sekelompok orang yang sangat membenci keluarga Smith.

Demi memanfaatkan dirinya untuk sebuah tujuan, sekelompok orang menghancurkan pernikahan Marline. Serum disuntikan membuat Marline melupakan kejadian itu.

Dia diperintahkan untuk mendekati Michael Smith dan mencuri Virus berbahaya yang sedang Michael kembangkan dan setelah itu dia ditugaskan untuk menghabisi seluruh klan Smith.

Musuh lama berkumpul untuk menghancurkan klan Smith. Dua kubu organisasi berbahaya dari Hongkong dan Jepang ikut terlibat karena mereka mencari orang yang membunuh ketua mereka.

Karena sebuah tugas yang diberikan, membuat Marline membunuh kedua ketua organisasi berbahaya itu. Ketika efek obat yang dia konsumsi habis, Marline mulai mengingat kejadian tragis yang dia alami dan yang membuatnya terpukul adalah, ternyata orang yang dekat dengannya terlibat dalam pembantaian di hari pernikahannya. Sang mantan Agen pun terlibat, membantu mengusut kasus itu untuk mengungkap seorang musuh dalam selimut. Apa mereka berhasil mengungkap siapa saja musuh yang mengincar mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah Perangkap

Michael terlihat senang, benar-benar senang. Baru kali ini dia begitu senang menjahili seorang wanita dan rasanya ingin dia lakukan lagi.

Entah apa yang terjadi tapi ya, dia tidak mau melewatkan kesenangan menjahili Marline bahkan hari ini dia sudah datang ke kantornya pagi-pagi.

Tidak saja senang menjahili Marline tapi si Betty sudah tidak terlihat beberapa hari belakangan, setidaknya sudah tidak ada yang mengacaukan harinya lagi.

Hari ini dia mau mengerjai Marline lagi dan dia harap Marline segera datang. Tidak hanya itu, dia juga ingin membuat sebuah perangkap untuk menjebak Marline. Dia sungguh ingin tahu, apa benar bukan Marline yang ingin mencuri data miliknya?

Sepertinya itu bukan ide yang buruk dan akan dia lakukan. Dia akan memikirkan sebuah perangkap untuk mencari tahu hal itu lebih lanjut sebelum Marline datang.

Sementara itu di tempat lain, Marline tampak gelisah. Dia sedang berpikir apakah dia harus pergi ke tempat Michael atau tidak. Jujur saja dia benar-benar tidak mau menemui Michael lagi dengan wajah aslinya karena dia selalu punya firasat buruk.

Tapi jika dia tidak pergi maka dia tidak akan mendapatkan laptopnya apalagi dia membutuhkan benda itu untuk menjalankan misinya nanti.

Marline menghela napas, setiap kali bertemu Michael dia selalu merasa sial dan isi dompetnya benar-benar terkuras. Tapi jika dia tidak pergi?

"Ayolah Marline, jangan jadi penakut. Pergi ambil laptopmu dan setelah itu kau tidak akan bertemu lagi dengannya menggunakan wajah aslimu. Ambil laptopmu, selesai. Setelah itu balas dia menggunakan wajah Betty," ucap Marline pada dirinya sendiri.

Sebaiknya dia pergi karena setelah ini dia mau menyusun strategi. Dia juga harus melihat lokasi dan mencari tempat yang strategis untuk menembak kedua targetnya tanpa ketahuan.

"Oke, segera pergi lalu pulang!"

Marline mengambil tas dan kunci mobilnya, dia segera berangkat menuju Smith Corporation tanpa membuang waktu.

Dia harap Michael tidak mempersulit dirinya dan mau menyerahkan laptop miliknya begitu dia meminta.

Begitu dia tiba, seorang wanita cantik menyambutnya dan tentunya wanita itu sudah mendapat perintah dari Michael.

"Nona Marline?" tanya Wanita itu dengan sopan.

"Ya, aku ingin mengambil barang," jawab Marline.

"Ikutlah denganku," ajak wanita itu.

Marline mengangguk dan wanita itu membawanya ke atas. Marline diam saja selama mengikuti wanita itu tapi matanya melihat sana sini.

Dia dibawa menuju sebuah ruangan dan itu adalah ruangan Michael. Perangkap sudah disiapkan oleh Michael dan dia akan mengerjai Marline hari ini sekalian mencari tahu.

Wanita yang membawa Marline membuka pintu ruangan bosnya dan mempersilahkan Marline untuk masuk ke dalam ruangan itu.

"Nona, bos sedang rapat dan dia meminta anda untuk menunggu sebentar," ucap Wanita itu.

"Baiklah, apa rapatnya lama?" tanya Marline karena dia tidak mau berlama-lama di sana.

"Entahlah, biasanya tidak," jawab wanita itu sambil tersenyum.

Marline mengangguk dan masuk ke dalam. Jika dia tahu harus menunggu maka dia tidak akan cepat datang. Sudah terlanjur jadi dia tunggu saja dan dia harap Michael cepat menyelesaikan rapatnya.

Matanya melihat ruangan Michael dengan teliti, beberapa komputer tampak menyala dan pandangannya jatuh pada sofa yang ada didekat jendela.

Marline segera melangkah menuju sofa dan menjatuhkan bokongnya di atas sofa yang empuk. Tidak buruk, dia akan menunggu pria menyebalkan yang menguras isi dompetnya di sana demi laptopnya.

Wanita yang mengantarnya tadi kembali dan membawakan minuman untuknya juga beberapa cemilan.

"Silahkan, Nona," ucap wanita itu.

"Thanks," jawab Marline.

Wanita itu pergi meninggalkan Marline sendirian. Marline diam saja dan melihat-lihat, sedangkan Michael melihatnya dari tempat lain.

Dia memang sengaja membuat Marline menunggu dan sengaja menyalakan komputernya karena dia ingin melihat, jika memang Marline yang ingin mencuri datanya maka ini adalah sebuah kesempatan besar bagi Marline untuk mendapatkan data yang dia inginkan.

Mata Marline bagaikan elang melihat sana sini, yang dia cari adalah cctv dan dia tidak menemukan benda itu di dalam ruangan karena cctv yang ada di sana memang tersembunyi.

Marline menelan ludah ketika melihat komputer yang menyala, ini adalah kesempatan besar baginya untuk mendaptkan Virus yang Zain inginkan.

Dia tampak gelisah memikirkan sesuatu, apakah dia harus melakukannya? Tapi bagaiamana jika ini sebuah perangkap? Dia tahu Michael Smith bukan orang ceroboh dan bodoh apalagi dia sudah dicurigai oleh pria itu.

Gelagat Marline semakin aneh dan Michael tetap fokus dan dia harap tebakannya salah. Marline bangkit berdiri, berjalan mondar mandir. Melihat keluar jendela lalu melihat ke arah komputer dan setelah itu tampak berpikir. Ini kesempatan besar untuknya karena jika dia berhasil mendapatkan Virus yang Zain inginkan maka misi selesai, dia tidak perlu menjadi Betty lagi dan dia bisa pulang ke New York secepatnya untuk mencari jati dirinya. Tapi apa akan semudah itu?

"Come on, Sweety. Apa yang kau tunggu? Komputerku ada di sana," ucap Michael.

Marline masih berjalan mondar mandir dan semakin gelisah, dia benar-benar tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

"Ayolah, Marline. Ini kesempatan besar, apa yang kau tunggu dan apa yang kau ragukan?" tanya Marline pada diri sendiri.

Dia kembali duduk dan menghembuskan napasnya dengan berat. Sebaiknya dia memikirkan hal ini baik-baik karena resikonya sangat besar.

Michael masih membiarkan Marline sendirian, satu jam, dua jam bahkan sudah tiga jam Marline menunggu tapi gadis itu hanya diam saja bahkan gadis itu merebahkan dirinya ke atas sofa.

"Sialan, Michael Smith! Dia ingin membuat aku menunggu sampai kapan?" gerutu Marline karena dia sudah tidak sabar.

Marline menghela napasnya. Sebaiknya dia mencari laptop-nya dan setelah itu dia pergi karena dia tidak mau menunggu terlalu lama lagi.

Dia mulai bangun dari sofa dan berjalan menuju meja Michael sambil mencari-cari sedangkan Michael benar-benar melihat apa yang ingin dia lakukan.

Marline bahkan mencari sesuatu dan membuka laci mejanya tapi setelah itu dia menutup kembali laci meja itu tanpa menyentuh apapun. Karena tidak menemukan apa yang dia cari, Marline kembali menuju sofa dan menjatuhkan diri di sana.

"Sebaiknya aku tidur saja!" gerutunya kesal. Rasanya ingin pulang tapi kedatangannya tidak boleh sia-sia apalagi dia tidak mau bertemu Michael dengan wajah aslinya setelah ini.

Karena sudah merasa cukup, Michael keluar dari ruangan lain di mana dia mengintai Marline dan berjalan menuju ruangannya. Marline benar-benar tidak perduli ketika mendengar suara pintu di buka dan ketukan suara sepatu di atas lantai yang semakin mendekat ke arahnya.

Dia bahkan merasa seseorang berdiri di sampingnya tapi dia cuek saja karena dia kesal dan rasanya tidak ingin melihat wajah Michael.

"Tidur di sini bayarannya mahal, Nona," ucap Michael.

"I don't care!" jawab Marline.

"Baiklah, kau boleh tidur sampai malam dan aku akan membuat perhitungan nanti."

"Oh, sial! Pria yang penuh perhitungan!" ucap Marline dalam hati.

Marline bangun dari tidurnya dan menatap Michael dengan tajam, sedangkan Michael hanya tersenyum.

"Jika kau masih ingin tidur maka kau bisa tidur denganku. Kau akan mendapat servise spesial dariku dan aku juga akan memberikan diskon untukmu," ucap Michael.

"What?" mulut Marline menganga.

Apa dia Gi*golo? Sepertinya dia akan gila jika terlalu lama terlibat dengan Michael Smith.

Michael duduk di samping Marline sambil tersenyum, untungnya gadis itu tidak mencoba melakukan hal bodoh karena jika Marline melakukannya maka dia tidak akan ragu melempar gadis itu ke dalam kolam buaya.

1
Hendra Wati
d tunggu cerita selanjutnya ka
novy
.
Nurlaila
Thor di mana cerita Damian and anisley
Ifah Ifah
Luar biasa
Ifah Ifah
Lumayan
Fakhirah Nurfathanah
Marlin kuat makan tp pkrjaannya membuatnya byk bergerak dan brpikir makanya bdannya tetap kurus
Fakhirah Nurfathanah
Vanessa adalah Celine?
Nurlaila
apa vanesa dan cellin orang yg sama
Riki Amteme
Luar biasa
Dinda Adiana
itu semua karna tragedi yang membawa berkah
Fitrianinaim_queen03
hhuuaaaaa /Sob//Sob/ Johan
Jegeg Lisa
bagusssssss banget
Jegeg Lisa
aku berasa nonton home alone,ngakak mulu🤣
Jegeg Lisa
nonton di tahun 2025..salam kenal Thor
v4
agatha calon adik ipar james🤗
v4
apakah celine itu vanessa ya??
Bungkusdong Dotcom
ethan kali bukan nathan
Bungkusdong Dotcom
setuju
Bungkusdong Dotcom
sedih. sebagai pejuang garis 2 selama 7 thn. paham banget perasaan marline
Bungkusdong Dotcom
belom bisa bayar pake qr sepertinya waktu ini 🤪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!